Aku terbangun, membuka mataku perlahan tapi jelas sekali bahwa keadaan di sekitar masih terlihat seperti malam hari, aku yakin sekali bahwa aku sudah tidur lama hingga rasa lelahku telah hilang tapi tempat ini masih malam, mungkin saja aku tertidur hingga malam berikutnya, wajar saja mana dalam tubuhku hampir benar benar habis gara gara pertarungan kemarin.
“Apa itu” tanya Raven melihat ke bawah pohon, dia segera turun mengecek benda mencurigakan berwarna putih yang terlihat seperti kain yang sedang membungkus sesuatu
Tiba - tiba benda itu bergerak membuatku terkejut, ternyata benda putih itu adalah serigala putih yang entah darimana asalnya, ini aneh sekali aku tidak pernah ingat bahwa ada serigala putih di zona kelima ini, tapi entah kenapa aku merasa bahwa serigala ini tidak berbahaya dan malah terlihat ingin membantuku, dia bangun dari tidurnya dan segera duduk menghadap diriku.
“Serigala? apa kamu dari spesies Flame Wolf?” tanya Raven mengelus kepala serigala itu, Raven sangat tertarik untuk mengelus kepala serigala itu karena bulunya yang terlihat sangat halus sekali
“Apa yang aku katakan, tidak mungkin dia bisa menjawabnya” gumam Raven tersenyum
Serigala putih ini memiliki anak, ukurannya seperti seekor kucing dewasa dia masih tertidur dengan tenang, aku tidak ingin membangunkannya tapi serigala dewasa membangunkannya dengan menjilati tubuh anaknya ketika aku melihat anaknya, anaknya terbangun segera mendekati diriku langsung meloncat ke arahku, aku tidak tahu apa yang terjadi tapi yang jelas aku menangkap anak serigala dengan kedua tangan.
Entah kenapa aku merasa akrab dengan mereka berdua padahal kami baru saja bertemu, sungguh aneh. Aku harus segera mencari bahan makanan karena perutku sudah keroncongan, tapi serigala putih itu langsung menunjukan hasil buruannya, dia menyembunyikan buruannya dengan daun pohon.
“Night Rabbit, dan Babi Hutan!” ucap Raven terkejut
“Apa kamu ingin memberikannya padaku?, itu sangat membantu aku akan memasakkannya untuk kamu dan anakmu” kata Raven
Lagi - lagi aku berbicara pada serigala itu, padahal aku tahu mereka tidak akan bisa menjawab, ada apa dengan diriku? Apa aku sudah gila? tanya Raven pada dirinya sendiri
Raven memasak daging Night Rabbit dan Babi Hutan itu dengan sihir api dan sihir angin miliknya, dia memanggang daging tersebut, Raven dan serigala itu makan bersama terlihat aktivitas itu seperti sudah biasa padahal mereka baru saja bertemu.
Setelah makan aku memutuskan untuk menjelajahi wilayah sekitar, aku bertemu beberapa monster seperti Night Rabbit dan beberapa ekor Flame Wolf, tapi aneh sekali aku melihat night Rabbit tidak tidur pada malam hari mereka masih sangat aktif dan menyerangku, ketika sudah selesai mengalahkan monster entah kenapa aku secara tidak sadar malah membawa mereka ke suatu tempat di dalam gua.
Saat aku berburu serigala putih mengikuti dari belakang, mereka melihat aku dari kejauhan seakan mengawasi diriku. Saat masuk ke dalam gua mereka tidak ikut masuk dan tetap menunggu di luar, aku sangat terkejut saat melihat dinding gua yang bergaris garis yang sepertinya dibuat oleh seseorang, karena melihat tumpukan mayat monster akhirnya aku menaruhnya di sana tapi sebelumnya aku tak lupa mengambil kristal sihirnya di bagian kepala atau perutnya.
Tunggu dulu dari mana aku tahu kristal sihirnya ada di kepala atau perutnya, tiba - tiba kepalaku sakit sekali karena mencoba mengingat sesuatu tapi sepertinya informasi yang ingin aku ingat berkabut hitam pekat membuatku bingung. Setelah aku melihat salah satu tulisan di gua barulah aku sadar akan keadaanku sekarang…
“Ternyata aku adalah orang yang menulis garis itu, hari ini sudah yang keberapa?” tanya Raven menuliskan garis selanjutnya di dinding gua
Ada Tulisan yang terpampang di dekat penyimpanan kristal sihir yang begitu banyak, bertuliskan ‘Raven kamu sedang tersesat di zona ini, setiap hari kamu akan kehilangan ingatan, ingatlah untuk menuliskan garis pada dinding gua’
Kristal sihir yang dikumpulkan oleh Raven sangat banyak hingga cukup untuk membuat sebuah bukit kecil setinggi dua meter, terlebih lagi tumpukan mayat monster yang dikalahkan sudah menggunung tulang belulangnya.
Aku tidak tahu sudah berapa lama tapi tumpukan monster yang sudah menjadi tulang belulang dan garis pada gua itu menjadi saksi bisu bahwa aku telah mengalami situasi ini selama satu tahun lebih, pantas saja aku merasa sangat kesepian hingga mengajak serigala putih itu bicara…
Hal yang membingungkan di zona ini adalah keadaan lingkungan sekitar yang tidak pernah siang, entah karena cahaya matahari tidak bisa masuk ke sini atau mungkin aku terkena kutukan. AKu menduga bahwa diriku sedang dikutuk oleh monster membuat ingatanku terbatas hanya sebatas satu hari saja, kalau begitu aku harus mencari monster itu!
Aku akan keluar dari sini dan mengambil pedang dari tempat penyimpanan kristal sihir. Aku keluar dari gua dan segera berkeliling mencari monster yang mengutukku, aku tidak punya petunjuk apapun tapi yang pasti aku akan membunuh semua monster yang aku temui.
Aku bertemu dengan Flame Wolf, Burst Flame Wolf, bahkan dengan Aerogorilla, aku juga bertemu dengan beberapa monster yang mirip seperti Babi Hutan hanya saja dia memiliki taring yang panjang dan tanduk iblis di kepalanya, bahkan ekornya berbentuk batu bulat yang sepertinya berfungsi untuk menyeimbangkan dirinya saat berdiri, karena penampilan babi hutan itu kepalanya lebih besar dari badannya.
Babi Hutan itu aku namai dengan Curse Boar yang berarti Babi Hutan kutukan, aku menamainya begitu karena serangannya.
SLASH
Aku menebas babi hutan itu, dia dapat aku kalahkan hanya dengan satu kali tebasan, tapi anehnya setelah mengalahkannya aku malah mendapatkan kutukan pelumpuh otot, seperti namanya kutukan ini melumpuhkan otot targetnya secara total, ya karena aku kehilangan ingatanku jadi hal ini mungkin sudah biasa jadi serigala putih yang melihatku dari jauh mendekat dan menjagaku dari serangan monster, dia melakukan hal itu seperti sudah terbiasa.
“Hehehe maaf ya aku malah merepotkanmu lagi” ucap Raven spontan dengan senyuman, Raven sedang terbaring di tanah tak dapat bergerak
Serigala itu menjilati bulu bulu halusnya dan melihat diriku seakan dia menyuruhku untuk tenang saja karena dia bisa diandalkan dalam situasi seperti ini, aku sempat terpikirkan bahwa babi hutan ini yang memberikan aku kutukan tapi syarat untuk memberikan kutukan sekuat ini maka sihirnya harus terus aktif dan dikendalikan, berbeda dari kutukan babi hutan ini yang akan bertahan sementara dan akan hilang ketika mana yang diberikan babi hutan itu habis.
“Hah… Apa aku akan terus begini?” tanya Raven melihat ke langit langit yang tertutup daun lebat pohon pohon sehingga membuatnya tidak bisa melihat langit
“Oh ya! Aku bisa pergi ke pohon tertinggi dan mencari petunjuk!” ucap Raven
Beberapa jam kemudian…
Akhirnya aku bisa bergerak, aku segera memanjat pohon terdekat dan berhenti di dahan setelah cukup tinggi tapi betapa terkejutnya diriku karena melihat sebuah tulisan ‘tidak ada apa apa di atas, aku sudah memeriksanya, lebih baik kamu turun dan segera beristirahat’ aku tahu siapa yang menulis di di dahan pohon itu, ya dia adalah diriku yang kemarin atau yang kemarin lagi entahlah aku tidak tahu yang pasti aku sudah pernah mencoba untuk mencari petunjuk dengan mencari puncak pohon tertinggi tapi gagal dan pesan ini mencegahku melakukan hal yang sama.
Mungkin aku harus kembali sekarang karena aku tidak tahu sudah berapa lama aku menjelajahi tempat ini, yang pasti kristal sihir monster sudah penuh di dalam tas. Aku tidak ingat jalan pulang tapi serigala itu menuntunku ke tempat dimana aku pertama kali disini, aku tetap tidur di sana berharap bahwa bantuan akan datang.
…
“Raven, Raven, bangunlah” ucap Ariana yang membangunkanku di kamarku, dia mengenakan pakaian santai dan tersenyum padaku, sepertinya dia membangunkan untuk sarapan
“Sarapan sudah siap” teriak Ibu
“Selamat pagi Raven” ucap Ariana
Aku membuka mataku dan segera duduk dengan keadaan setengah sadar aku membalasnya “selamat pagi, bukankah sudah aku katakan untuk tidak masuk ke kamarku sembarangan, jika ingin membangunkanku cukup ketuk saja pintu” kata Raven dengan nada datar, dia belum sadar sepenuhnya dari tidurnya
“Aku hanya ingin melihat wajah tidurmu” ucap Ariana
Kami sekeluarga sarapan bersama di ruang makan, dengan suasana pagi yang cerah, aku sangat menikmati saat saat seperti ini, tapi entah kenapa aku merasa telah melupakan sesuatu yang sangat penting tapi itu tidak terlalu mengganggu selama aku bersama dengan Ariana.
Setelah sarapan ayah berbicara padaku “Raven apa kamu ada jadwal? Ayah ingin kamu melatih anak anak di panti asuhan” ucap Ayah
“Hah? Apa yang ayah katakan? aku tidak mungkin ada jadwal, aku adalah seorang Gate Hunter! Jadwal kerja bisa aku atur sesuka hati” balasku
“Gate Hunter?” ucap Ariana melihatku dengan ekspresi bingung, ayah dan ibu juga menoleh padaku kebingungan
“Apa itu Gate Hunter?” tanya Ariana penasaran
Aku yang tahu bahwa tidak ada kebohongan pada wajah ayah, ibu serta Ariana benar benar sangat terkejut karena mereka tidak tahu apa itu Gate Hunter, mungkin saja mereka sedang bercanda padaku.
“Hahaha jangan bercanda, Gate Hunter itu adalah pekerjaan yang membasmi monster yang keluar dari gerbang misterius yang muncul di bagian barat hutan kematian kerajaan
“Gerbang? tidak ada gerbang di sana, apa yang kamu katakan Raven, apa kamu masih setengah tidur?” balas Ariana dengan senyuman manisnya yang sangat polos
Tiba tiba ada seseorang yang mengetuk pintu, ibu segera membuka pintu dan menyapa tamu tersebut. Ternyata tamu itu adalah pengawalku yang menjemputku untuk pergi ke mansion, ibu segera menyuruhku untuk bersiap - siap.
“Kamu ada jadwal hari ini ya, sayang sekali” kata ayah tersenyum
“Ariana? Apa kamu benar benar tidak tahu?” tanyaku, aku hanya memastikan saja, padahal aku sudah tahu bahwa Ariana benar benar tidak tahu
“Tidak tahu, sudahlah cepatlah pergi ke mansion tuan bangsawan muda, pengawalmu sudah menunggumu tuh, tenang saja aku yang akan pergi menggantikanmu melatih anak anak di panti asuhan” ucap Ariana sambil tersenyum percaya diri dan menatapku seakan menyuruhku untuk mengandalkannya.
Karena senyumannya itu aku teringat akan sesuatu!
“Tidak!” ucap Raven keluar rumah
Aku teringat dengan jelas bahwa Ariana tersenyum padaku seperti itu terakhir kali ketika dia mengorbankan dirinya untuk melindungiku, betapa terkejutnya ketika aku keluar rumah ada serigala putih yang menungguku di luar.
Serigala itu melihatku dari kejauhan, dia seperti mengawasiku dari jauh, Ariana mengejarku keluar dan memelukku dari belakang.
“Ada apa Raven? Kamu terlihat kebingungan hari ini” bisik Ariana pelan pelan ditelingaku
“Tidak! Lepaskan aku! Kamu bukan Ariana! Ariana tidak pernah memelukku dari belakang! Dia juga tidak pernah berkata kata lembut padaku!” ucap Raven melepaskan pelukannya dengan paksa
“Apa yang kamu katakan, aku adalah Ariana, tunanganmu, sudah wajar begitukan” ucap Ariana
WUSH
“Wind Blade” ucap Raven
Tebasan angin hampir saja mengenai kepala Ariana, Raven menyerang Ariana dengan niat membunuh.
“Ariana bukan tunanganku! Aku tahu itu! Siapa kamu!” teriak Raven menyerang lagi dengan Wind Blade
“Aku adalah Ariana, Raven. Kenapa kamu tidak percaya” ucap Ariana dengan senyum polos
“TIDAK KAMU BUKAN ARIANA!” teriak Raven hingga ia terbangun dari mimpinya
Aku terbangun seketika terjatuh dari dahan pohon tempat tidurku, aku merasakan bahwa mimpi itu bukanlah mimpi biasa, terlebih lagi aku merasakan aliran mana di sekitarku sangat aneh, aku yakin sekali ini adalah efek kutukannya, dan aku yakin sekali bahwa monster yang mengutukku berada di dekat sini karena alirannya mananya sangat terasa!
Tiba - tiba aku mendengar suara dari semak - semak, serigala putih dan anaknya langsung merespon dengan mengejar monster itu, aku mengikuti langkah mereka.
“Penguatan fisik tahap dua, Rapid Test” ucap Raven, aura tubuhnya mengeluarkan warna biru tanda sihir penguatan telah berhasil
Langkah kaki Raven menjadi cepat hingga pada titik dia bisa mengejar monster itu dan menangkapnya.
Monster itu berpenampilan seperti seorang wanita dengan bagian atas berbadan manusia semantara kakinya seperti kuda yang punya kaki empat, dia juga punya kuping yang sangat panjang yang mengarah ke atas, warna kulitnya terlihat gelap dan matanya berwarna biru terang, terlebih lagi dia tidak memakai apapun pada bagian atasnya.
Membuatku tidak sengaja memegang dadanya, tapi karena wajahnya yang buruk rupa aku langsung spontan menebas kepalanya, tapi tiba tiba aku terhenti karena dia bisa berbicara dan menirukan suara Ariana “jangan bunuh aku Raven, aku mencintaimu” ucapnya
Aku langsung menebas kepalanya, dia mati seketika, aku merasa sangat kesal ketika dia menirukan suara Ariana untuk menggodaku, setelah monster itu mati aku merasa sedikit lega secara mental, beberapa saat kemudian aku merasakan rasa yang sangat panas pada mataku.
“Apa ini?” teriak Raven memegang kedua matanya, matanya terpejam karena kepanasan.
Aku pingsan di antara serigala putih yang mengikutiku, sepertinya aku telah terkena kutukan karena telah membunuh monster itu.
…
Beberapa hari kemudian…
Akhirnya aku menemukan jalan keluar dari zona berbahaya itu, aku bisa keluar karena kutukan ingatan itu telah berhasil aku patahkan, selain itu aku mendapatkan kemampuan baru yaitu manipulasi pikiran, aku dapat mengaktifkan skil ini hanya dengan melihat target, skil hanya berfungsi kepada makhluk yang memiliki pikiran yang lemah atau mental yang lemah. Karena kemampuan ini aku bisa memahami pikiran monster yang tidak berbicara, karena aku sekarang bisa sedikit membaca isi pikiran mereka.
Serigala putih itu akhirnya lega terhadap diriku karena setelah sekian lama berjuang tuannya telah berhasil keluar dari zona terkutuk di zona 4 ini, aku baru tahu bahwa selama ini aku berada di zona yang sangat berbahaya di zona empat, saking berbahayanya zona ini sampai sampai monster pada zona empat saja tidak berani masuk, karena jika mereka masuk kesempatan keluarnya sangat kecil.
Dan akhirnya aku tahu bahwa kekuatanku sudah sangat meningkat pesat, ketahanan terhadap api, ketahanan terhadap kutukan, aku juga mendapatkan skil yang sangat overpower yaitu pengendali pikiran aku menamainya dengan Mind Hack, selain itu yang paling penting adalah kapasitas mana yang aku miliki sangat besar karena kristal sihir yang sudah lama aku kumpulkan aku konversikan menjadi mana yang secara tidak langsung dapat menambah kapasitas mana seseorang.
Cara konversinya cukup mudah yaitu dengan memfokuskan diri untuk menyerap kristal sihir disekitar sama seperti saat fokus menyerap mana di sekitar udara, dengan skil pengendali pikiran aku bisa mengendalikan pikiranku agar lebih mudah untuk fokus, yang dapat membuatku melakukan sihir tanpa rapalan dengan lebih efisien.
Cukup disayangkan karena kristal sihir yang aku dapatkan bisa menjadi uang yang sangat banyak jika aku membawanya ke guild tapi kristal itu menggunung mana mungkin aku bisa membawanya, aku hanya membawa satu tas saja dan sisanya aku konversikan.
Dalam beberapa hari ini aku mencoba kemampuan ketahanan api yang aku miliki dengan menyerang Burst Flame Wolf dan membiarkannya menyerangku dengan serangan api milik mereka. Aku juga mengetes ketahanan racun yang aku miliki dengan memakan daging Night Rabbit mentah mentah.
“Sepertinya persepsi ku terhadap waktu sudah mulai rusak” ucap Raven yang tebangun pada malam hari
Aneh sekali padahal aku tidur pada malam hari kenapa malah bangun tengah malam? Apa mungkin waktu yang sebenarnya berbeda dengan yang ada di zona berbahaya itu? Atau hanya persepsi terhadap waktu yang rusak? Aku tidak tahu yang mana yang benar tapi yang pasti aku hanya menghitung satu hari ketika aku terbangun dari tidurku di zona berbahaya itu, jadi mungkin saja berbeda dengan zona waktu yang nyata.
Mungkin aku telah terjebak selama beberapa bulan di zona itu, akhirnya aku memutuskan untuk berburu monster seperti biasa kemudian melanjutkan tidur hingga aku terbangun pada siang hari.
“TIDAK!” teriak seorang gadis
Aku terbangun karena suara teriakan gadis itu, karena sudah lama aku tidak mendengar suara manusia aku langsung pergi ke sumber suara dan melihat seorang gadis yang akan diserang oleh Aerogorilla.
Singkat cerita aku menyelamatkannya dan mengantarkannya ke pos terdekat dan tak lupa menghapus ingatannya karena aku merasa dia akan sangat merepotkan jika dia menganggapku sebagai pahlawan atau pangerannya.
Selanjutnya aku mencari kelompok Aero Gorilla terdekat karena biasanya Aero Gorila hidup berkelompok yang berarti mereka tidak mungkin ditemukan sendiri sendiri kecuali diasingkan, Aero Gorilla biasanya berjalan jalan di sekitar sungai, mereka mencari makan ikan di sungai atau memakan tanaman obat yang tumbuh disekitar sungai.
Setelah berhasil membantai kelompok Aero Gorilla aku memutuskan untuk kembali ke zona keenam untuk membeli perlengkapan disana, terutama perlengkapan armor pakaian. Serigala putih dan anaknya selalu mengikutiku, aku akhirnya bisa menamai mereka, serigala dewasa bernama Gedo dan yang kecil Pochi, aku memberikan nama Gedo yang artinya penjaga atau pelindung sementara Pochi itu untuk mempresentasikan kelincahan dan kecepatannya yang membuatku menjadi geram.
Saat kembali ke zona keenam aku malah mendapat surat panggilan ke guild, surat itu sudah lama ditujukan padaku sejak beberapa bulan yang lalu, aku punya firasat buruk tentang hal ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 11 Episodes
Comments