SEVEN GATES : WAR OF CHAOS

SEVEN GATES : WAR OF CHAOS

Chapter 1 : Kerajaan Nirviana dan gerbang pertama

Di Kerajaan Nirvana terdapat sebuah guild atau bisa disebut organisasi yang mengatur segala sesuatu mengenai ksatria kerajaan dan penyihir, biasanya para penyihir dan ksatria mendapatkan misi dari membunuh monsters alami yang ada di bagian barat kerajaan atau menerima permintaan dari masyarakat atau bangsawan. Namun dalam beberapa tahun terakhir sebuah gerbang telah muncul secara tiba - tiba disana, gerbang itu memuntahkan monsters monsters ganas dari dunia lain yang disebut dengan Gate Monsters, Guild tidak tidak diam begitu saja, dibuatlah sebuah pekerjaan baru bernama "Gate Hunter" yang tugasnya memburu para Gate Monsters.

Perkenalkan aku Raven Darkmoon seorang anak dari bangsawan keluarga Darkmoon, kedua orang tua meninggal saat aku berumur 5 tahun, aku tidak tahu penyebabnya, tapi orang orang bilang orang tuaku mati karena usia. Aku tidak merasa sedih karena aku sangat jarang melihat mereka, semenjak bayi aku dirawat oleh pelayan di mansion, bahkan aku tidak tahu wajah ayahku sendiri.

Aku merasa tidak enak kepada orang tuaku, walau mereka sangat jarang menemuiku tapi mereka selalu mengirimiku surat, mereka selalu menanyakan kabarku dan aku selalu membalasnya dengan baik. Suatu hari nanti aku ingin mengurangi beban keluargaku ini, seorang bangsawan harus banyak melakukan politik dengan bangsawan lain atau mengurusi wilayahnya.

Setelah kematian kedua orang tuaku, aku dirawat oleh ksatria tangan kanan ayahku, dia memiliki seorang putri yang cantik sekali, aku tidak tahu apa yang terjadi padaku, tapi aku selalu merasa gugup di dekatnya. Wajahnya cantik sekali, dia bagaikan bidadari karena rambutnya berwarna putih salju, terlebih lagi dia tampaknya tidak pernah sungkan terhadap diriku, awal pertemuanku saja dia duluan yang menyapaku.

"Siapa namamu?" tanya Ariana padaku

"Raven Darkmoon, salam kenal" balasku

"Aku Ariana, salam kenal. Mulai hari ini kamu akan menjadi adikku!" katanya bersemangat sambil tersenyum padaku

Aku terpesona dengan senyumannya itu, setelah pertemuan pertama dengannya, dia sering mengajakku berpetualang keluar, bahkan kami sering pergi ke hutan bersama sama dan berlatih pedang bersama. Singkat cerita aku dan Ariana memutuskan untuk menjadi Gate Hunter karena ingin merasakan petualangan yang lebih menantang.

Saat usiaku 16 tahun aku dan Ariana telah resmi menjadi Gate Hunter, sebenarnya syarat untuk menjadi Gate hunter cukup mudah yaitu  seorang Gate Hunter harus berkelompok minimal dengan seorang penyihir dan ksatria, lalu mendaftarkan ke Guild kerajaan dan melewati beberapa tahap ujian tertulis dan fisik.

Untuk misi Gate Hunter dapat dilakukan dengan langsung pergi menuju sarang monsters Gate Hunter kemudian membawa kristal mana yang monsters yang telah dikalahkan dan berikan ke Guild, sangat sederhana bukan? Tapi hal itu kurang menantang bagi Raven dan Ariana. Cara lain untuk mendapatkan misi yaitu dengan cara melihat papan pengumuman yang berisi permintaan untuk membasmi jenis monsters Gate Hunter secara khusus di lokasi yang telah ditetapkan.

Suatu hari Raven melihat sebuah permintaan yang menarik yang tertempel di papan pengumuman untuk memburu monsters yang telah masuk ke daerah pemukiman desa, monstersnya adalah Giant Frog, disebut Giant karena ukuran tubuhnya lebih besar dari monsters pada umumnya, tinggi monsters ini 2 kali orang dewasa serta memiliki suara khasnya, monsters ini merupakan Gate Monsters yang memiliki kemampuan untuk menginjak atau bahkan menelan mangsanya hidup hidup.

Namun bukan itu masalahnya, pada laporan tertulis dengan jelas bahwa ada monsters yang belum diketahui juga berkeliaran di sekitar pemukiman tersebut sehingga tidak ada kelompok Gate Hunter yang mau mengambil misi itu.

"Ariana sepertinya aku menemukan misi yang menantang!" ucap Raven sambil menunjukkan kertas laporan yang ia ambil dari papan pengumuman

"Hemm coba aku lihat" balas Ariana melirik kertas laporan

"Monsters yang tidak ketahui, terdengar menantang, ayo kita ambil misi ini" sambung Ariana bersemangat

Raven dan Ariana segera pergi menuju lokasi yang tertera di laporan, di tengah perjalanan mereka juga membasmi monsters yang mereka temui. Sebelum tiba ke lokasi, Raven dan Ariana memutuskan untuk singgah dulu ke sarang Flame Wolf yang tidak sengaja ditemukan Raven.

"Ariana mari kita pemanasan dulu sebelum pergi" kata Raven bersiap - siap dengan kuda kudanya

"Boleh juga tuh, sarang Flame Wolf ya? Mereka tidak memiliki ketahanan terhadap sihir elemen api, apa kamu yakin?" ucap Ariana melihatku khawatir

"Hahaha kamu terlalu khawatir padaku, aku tidak akan kalah dengan monster lemah seperti ini" balas Raven penuh percaya diri

Bukannya aku khawatir pada Raven, hanya saja dia adalah seorang penyihir yang membutuhkan jarak ketika bertarung sedangkan Flame Wolf adalah monsters tipe jarak dekat. Tapi jika dia bersikeras untuk tidak khawatir aku akan mempercayainya, lagi pula jika monsters itu menyerang Raven aku akan langsung melindunginya dengan nyawaku sendiri

Ariana maju dan menjadi sasaran utama pada Flame Wolf, dia di serang bertubi tubi sementara itu Raven memberikan serangannya lalu mundur ke belakang Ariana. Para Flame Wolf adalah monsters yang memiliki fisik sama seperti serigala pada umumnya, bulu mereka berwarna gelap, mata mereka berwarna hijau dan mereka memiliki tulang tajam diantara kedua kaki depan, ekor mereka juga berduri yang sangat tajam, tulang dan duri itu timbul saat mereka merasa terancam.

Flame Wolf juga biasanya hidup berkelompok, yang berarti ada pemimpin dalam kelompok tersebut.

"Ariana sepertinya bosnya telah muncul!" ucap Raven bersemangat

"Ya aku melihatnya, mari cepat selesaikan para kroco ini!" balas Ariana

"Oke, mundurlah Ariana aku akan menggunakan sihir!"

Aku mundur ke belakang Raven, terlihat dia sedang berfokus untuk mengeluarkan sihir area pada Flame Wolf. Raven adalah anak yang jenius, aku bangga dapat berdiri di sampingnya.

"Para Gate Monsters rasakan serangan sihir terkuat ku!" ucap Raven

WUSH

Lingkaran sihir yang sangat besar terbentuk di antara kedua tangan Raven saat di mengarahkannya ke Flame Wolf keluarlah sebuah angin yang sangat kencang disertai percikan api yang membuat tornado api yang menyapu sekaligus membakar para Flame Wolf yang tersisa.

"Apa itu? Hebat sekali!" ucap Ariana spontan dengan terkagum kagum

"Itu adalah sihir terkuat ku, aku mempelajarinya belakangan ini, hebat bukan" ucap Raven dengan bangga

"Hebat sekali!, sihir area sebesar itu mungkin termasuk sihir tingkat akhir yang hanya bisa dilakukan penyihir veteran" sambung Ariana kegirangan

"Begitukah? kamu terlalu berlebihan Ariana" ucap Raven merendah

"Itulah sebabnya kamu ingin pemanasan ya... Untuk menunjukkan sihir ini padaku ya?" ucap Ariana melirik Raven

"Hehehe"

Tiba tiba saja seekor Flame Wolf menyerang Raven dari belakang dengan melompat kemudian mengibaskan ekornya, ekornya dapat melontarkan duri yang sangat tajam, Ariana yang spontan melihatnya langsung mendorong Raven dan serangan tersebut malah mengenai wajahnya.

Serangan dari Flame Wolf itu menggores pipi kiri Ariana, beberapa duri masih menempel pada bagian lehernya.

"Ariana!!" teriak Raven panik, Raven langsung naik pitam dan melirik Flame Wolf yang menyakiti Ariana langsung melancarkan serangan sihir padanya

"Punch Fire!!" teriak Raven mengarahkan pukulannya ke kepala Flame Wolf itu yang membuat kepalanya hangus terbakar dan terputus dari badannya

"Apa kamu baik baik saja Ariana?" tanya Raven dengan tatapan menyesal

"Aku tidak apa apa, hanya luka goresan saja" jawab Ariana sambil berdiri dan mencabuti duri - duri kecil dari lehernya

"Maaf..." ucap Raven tertunduk sedih

"Aku tidak apa apa, jangan khawatir, selain itu jangan ucapkan kata 'maaf' tapi 'terima kasih' terdengar lebih baik" balas Ariana tersenyum

Aku tidak tega melihatnya bersedih aku harus melindunginya sebagai seorang kakak apapun yang terjadi. Dia adalah adik kesayanganku yang aku sayangi.

"Pertempuran belum berakhir Raven, lihatlah ke depan dan jangan khawatirkan aku" ucap Ariana

Raven yang tertunduk sedih mulai lega mendengar Ariana baik baik saja, tapi perasaan marah kepada Flame Wolf muncul kembali membuatnya melihat pemimpin Flame Wolf dengan sinis.

"Flame Wolf persiapkan dirimu!!" teriak Raven

"Shadow Blaze" teriak Raven

SLASH

Lingkaran sihir muncul di bagian kiri dan kanan Raven kemudian mengeluarkan kobaran api ke arah atas dan membentuk makhluk yang mirip seperti dirinya namun terbuat dari api. Dengan cepat bayangan itu membantu Raven menyerang

Raven?! kenapa dia semarah itu? Padahal aku tidak apa apa pikir Ariana

"Punch Fire!!"

Ketua Flame Wolf menghindar ke belakang tapi usahanya gagal karena bayangan api milik Raven juga memberikan pukulan. Ketua Flame Wolf kalah dengan mudah, tapi kekuatan spesial dari ketua Flame Wolf akan digunakan ketika ia sekarat

Ketua Flame Wolf yang sedang terbaring lemah bangkit dan berubah menjadi lebih besar hingga 2 kali ukuran aslinya kemudian durinya mulai terbakar dan berubah menjadi api,  nafasnya mengeluarkan api hingga ekornya yang penuh duri berubah menjadi duri besi yang sangat panas.

"Raven!!" teriak Ariana

"Tcih!" ucap Raven melihat ketua Flame Wolf

Serangan elemen api tidak akan berguna melawan Flame Wolf, jadi sekuat apapun Raven menyerang dia akan kesulitan melawan ketua Flame Wolf yang telah menggunakan kekuatan spesialnya.

"Mundurlah, sekarang giliranku!" teriak Ariana

Raven mundur kemudian Ariana maju dan menyerang Flame Wolf dengan pedang besarnya, Ariana mengayunkan pedang besarnya ke arah ketua Flame Wolf, tapi serangan itu tidak kena karena ketua Flame Wolf mengelak dengan melompat ke arah Ariana dan mengibaskan ekornya

SING

Ariana berputar dengan pedang besarnya dan pada akhirnya tubuh dari ketua Flame Wolf itu terpotong menjadi dua bagian.

Ariana kembali kepada Raven, tenang saja ini hanyalah sebuah pemanasan seperti yang dikatakan oleh Raven. Mereka berdua melanjutkan perjalanan, karena lokasi yang cukup jauh dari Ibukota mungkin mereka akan sampai dalam semalam, tapi Ariana dan Raven memutuskan untuk beristirahat malam ini.

Terpopuler

Comments

aleesya putri

aleesya putri

h

2023-04-09

0

Suvnggi

Suvnggi

Bait dua "Hutan lebat yang menyimpan banyak jenis monster."

Saran aja thor, seharusnya, "Hutan lebat menyimpan banyak jenis monster."

Kata "YANG," gunanya untuk menjelaskan kondisi lebih dari isi cerita.

Misal, "Hutan lebat yang menyimpan banyak monster, rupanya tersimpan banyak harta Karun kuno.

2023-04-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!