Kenyataan menyakitkan

Tak hanya dua pelayan dan dua pengawal saja, tangisan pilu juga ikut serta menemani perjalanan pedih Shanshan.

Dalam benak seolah menggelayut, ada senyampang pertanyaan mengenai kekasihnya.

Mana yang katanya Emyr sangat cinta dan mau berjuang keras untuknya? Mana yang katanya perasaan Emyr dan dirinya sama tulusnya?

Nyatanya sampai ia tiba di Jakarta, tak ada jemputan dari laki-laki itu. Bukankah dari sini saja sudah bisa dipastikan; betapa Emyr tak mampu memperjuangkan dirinya?

Hanya chat saja untuk apa? Wanita butuh tindakkan yang mungkin akan membuatnya lebih percaya pada keseriusan sang lelaki.

Ada gumpalan sesal saat meninggalkan Emyr tentu saja. Tapi dilanjutkan pun sudah tidak lagi berkemungkinan.

Bukan tahta, melainkan perbedaan budaya yang dianutnya menjadi kecaman berat bagi keduanya.

Langkah gontai Shanshan ayunkan, sebuah kediaman minimalis bercat putih menjadi akhir dari perjalanan lelahnya. Hampir 9 jam berlalu, malam telah menyingkir seperti dirinya kepada Emyr.

"Sayang."

Lelaki tampan berjambang yang selalu memberikan sandaran padanya, berdiri tegak di hadapan tangisnya. Axel sang Ayah bertanya dengan kernyit di dahinya.

"Kamu kenapa, Emyr ke mana?" Agaknya Papa Axel bingung.

Maklum, sebelumnya Shanshan bilang, ia akan pulang ke Indonesia membawa Emyr untuk melamarnya? Rupanya tidak.

Sontak, Shanshan roboh di pelukan hangat sang Ayah. Axel membalas rengkuhannya dengan sejumlah pertanyaan ganar.

Dalam lindung dada bidang lelaki itu, Shanshan menumpahkan lungkrahnya. Isak Shanshan bahkan lebih dalam daripada menangisi mainan kesayangannya yang rusak.

"Hey, what's wrong with you?"

"Shan sakit, Pa."

Belum menyahut, tapi rasa penasaran Axel sudah tergelitik. Kesakitan seperti apa yang menimpa putri pertamanya ini? Axel bahkan belum bisa mencernanya.

Shanshan terisak. "Kenapa Shanshan bukan anak kandung Papa saja? Kenapa Shanshan harus jadi anak Papa Alex juga?"

"Hmm?" Tak mampu Axel menelaah, seumur hidup, baru pernah Shanshan protes mengenai hal ini.

Perlindungan keluarga besarnya, membuat Shanshan tumbuh menjadi gadis yang tak tersentuh cibiran masyarakat. Hingga saat Shanshan terjun langsung ke bawah, rumor ini cukup memilukan ternyata.

"Kenapa Papa Alex tidak cukup jadi Om saja buat Shanshan, Pa? Kenapa Shanshan harus punya dua Ayah? Kenyataan ini membuat Shanshan sakit Pa," tambah Shanshan.

"Ssstt." Axel mendesis tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. Hanya elusan lembut yang bermuara di pucuk kepala gadis itu.

"Kita masuk ke dalam," ajaknya.

...{[<<>>]}...

Di rumah sakit, tepatnya di kursi tunggu stainless, lelaki tampan itu hanya mampu duduk bergeming. Berbagai macam jenis penyesalan pun mengajuk.

Yah benar, ia menyesal telah menyakiti hati Shanshan, juga menyesal sudah membuat ibunda tercintanya tumbang.

Sebagian dari keluarga Emyr, termasuk; Hilman kakak tertua, Abah, Paman dan bibinya berjalan mondar-mandir di depan pintu ICCU (Intensive Cardiology Care).

Di dalam sana, Ummi lagi-lagi harus berjuang keras melewati masa kritisnya. Jantung yang lemah itu, harus segera ditangani, setelah bangkangan Emyr cukup membuatnya shock.

Di sela frustrasinya, Emyr bolak-balik membuka ponsel, berharap Shanshan akan membalas ratusan pesan darinya.

Sesakit itu pastinya. Shanshan sampai tak sudi sudinya membalas kiriman pesan atau bahkan telepon darinya.

"Emyr." Zivanna Tahira Salwa; Kakak ke dua Emyr duduk mendekati adiknya.

Perempuan yang dikenal begitu lembut tutur bahasanya, mencoba menetralisir ketidakharmonisan antara adik dan keluarga inti lainnya.

Usapan lembut Ziva tunjukkan pada punggung bahkan lengan adik bungsu tampannya.

Di bibirnya terbit senyuman, yah senyum penyemangat teruntuk pemuda itu.

Zivanna seolah berkaca. Ia pernah juga mengalami hal ini; di mana ia harus menikah dengan pria yang tidak ia cinta, meninggalkan kekasih yang tidak satu kufu dengan keluarga mereka.

"Kamu tahu pilihan Abah selalu yang terbaik untuk anak-anaknya. Ikhlas saja Bagus," ucap Ziva.

Emyr menoleh. Sedikit tajam tatapan itu, seolah menuntut pembelaan. "Apa Ning juga bisa ikhlas secepat itu hmm?" tanyanya.

"Tentu saja," jawab Ziva, wanita cantik berkerudung hitam itu tersenyum teramat manis. "Memang butuh waktu untuk bisa menerima, tapi dipastikan bisa," tambahnya.

Emyr menggeleng. "Laki-laki dan perempuan berbeda Ning!"

"Kata siapa?" potong Ziva. "Jalani saja dulu," sarannya. "Toh Adeeva juga bukan wanita sembarangan. Dia cantik, keturunan baik-baik, terlebih dia wanita shalihah," imbuhnya.

Emyr tergelak kecil. "Definisi salihah, seperti apa?" tanyanya. "Jelaskan!" tuntutnya.

Zivanna terdiam, ia tahu pertanyaan Emyr bukan karena ia tidak tahu. Melainkan ingin mencari pembelaan teruntuk Shanshan saja.

"Dia salihah apabila dilihat suaminya menyenangkan. Dia salihah jika patuh perintah suami. Dia salihah, saat suaminya jauh bisa menjaga hartanya. Dia salihah jika selalu menjaga kehormatannya. Emyr yakin Shanshan juga mampu melakukan ke empat empatnya!"

"Emyr," sanggah Ziva. "Shanshan mungkin wanita shalihah, tapi Ummi dan Abah tidak merestuinya!"

"Kenapa tidak ada satu pun yang mau mengerti ku?" tampik Emyr.

"Kalau kamu sulit menjalani. Setidaknya pikirkan kondisi Ummi sekarang ini," bujuk Ziva.

"Bukannya sudah difirmankan dalam surat An Nisa, 'kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, maka bersabarlah, karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak'. Ning yakin, pelan-pelan kamu bisa menyukai Adeeva setelah tahu persis kebaikannya," tuturnya.

Emyr bergemuruh, sementara di sudut tempat, gadis cantik yang keduanya bicarakan masih duduk termenung mendoakan Ummi mereka.

Sudah seperti apa hubungan yang terjalin baik antara pesantren Abah Emyr dengan pesantren Abah Adeeva?

Sudah sejauh mana rencana perjodohan mereka? Tentu saja sudah sangat intens dari sebelum Emyr dekat dengan Shanshan.

Namun, rasa Emyr pada Shanshan sudah mencokol jauh sebelum ia dekat dengan gadis terkenal itu.

Terpopuler

Comments

yeni NurFitriah

yeni NurFitriah

Memang rumit kisah cinta Ayah kandung dan Ayah sambungnya Shanshan,Shanshan yg jdi korban nya.

2025-01-20

0

Yuyu sri Rahayu

Yuyu sri Rahayu

semangat emyr kamu bisa luluhkan keluargamu

2025-01-23

0

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Semoga semuanya diberikan yang terbaik.... bingung aq ...😵‍💫😵‍💫😵‍💫😵‍💫😵‍💫😵‍💫😵‍💫😵‍💫😵‍💫

2025-03-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!