143. Membuka hati

Pengeluaran chip sudah selesai, Irfan dan Kayla keluar dari ruangan

"Nona apa baik-baik saja" ucap Vian yang melihat Kayla pucat

"Ya cukup kuat untuk sampai di mobil" ucap Kayla

"Lebih baik kita segera pergi" ucap Angga

"Iya" ucap Kayla yang melangkah keluar dari rumah

"Nona bagaimana dengan kami?" tanya salah satu yang selamat

"Kalian sudah bebas dan tidak akan bisa dilacak lagi, jika kalian bisa bersembunyi dengan baik maka mereka tidak akan mengetahui keberadaan kalian" jawab Kayla

"Nona apakah kami bisa berkerja untuk mu" ucap salah satu dari mereka, Kayla yang mendengar mengeluarkan napas

"Dra bawa mereka ke markas dulu, kita bahas besok saja" ucap Kayla yang melangkah keluar

"Aku dan Vian akan mengantar nona" ucap Angga

"Lebih baik seperti itu" ucap Indra

"Hati-hati" ucap Dion

"Kami pergi dulu" ucap Angga dan Vian yang menyusul Kayla

Setelah Kayla sampai di mobil dirinya langsung tertidur, Vian dan Angga yang melihatnya merasa kasian kepada nona nya karena bagaimanapun energinya hari ini benar-benar terkuras

Trett...tret.... (Panggilan masuk)

"Tuan Abi" ucap Vian

"Angkat saja" jawab Angga

"Halo" ucap Angga

"Kenapa kalian tidak bisa di hubungi! Apa terjadi sesuatu dengan kayla" ucap Abi dalam telepon

"Maaf tuan Abi, kami tadi berada di tempat yang tidak memiliki sinyal, nona baik-baik saja, hanya dia sangat kelelahan jadi dia sekarang tertidur di mobil" jawab Vian

"Berapa waktu kalian bisa sampai sini?" tanya Abi

"Apa Tuan sedang berada di rumah nona?" tanya Vian

"Iya, jadi cepatlah jawab" ucap Abi

"Sekitar dua jam, kami akan sampai disana" jawab Vian

Tut..Tut..Tut... (panggilan dimatikan)

"Dia mematikan panggilannya" ucap Vian yang kesal

"Tidak heran" ucap Angga

***

Dirumah Kayla

Abi yang khawatir dengan Kayla datang dari negara A ke sini karena Kayla belum memberikan kabar setelah tujuh jam, dia mencoba menelepon indra dan lainnya setelah dirinya sampai di negara X tetapi mereka semua tidak bisa dihubungi begitupun Kayla. Dirinya yang semakin khawatir berencana menyusul Kayla, tetapi Jack mencegah karena Kayla sudah memberitahu rencananya untuk mencegah dirinya terdeteksi yang pada akhirnya mengungkapkan keterkaitan Abi

Setelah Abi mendapatkan kabar Kayla baik-baik saja barulah dia tenang. Dua jam lebih berlalu, Kayla masih belum sampai Abi berdiri dari tempat duduknya mengambil kunci dan melangkahkan kaki keluar

"Bos" cegah Jack

"Ini sudah dua jam Jack" ucap Abi

"Tunggu lima menit lagi bos, jika lima menit nona Kayla belum sampai, aku tidak akan melarang mu bos" ucap Jack

"Baiklah" ucap Abi

"Semoga mereka sampai tepat waktu" ucap Jack dalam hati

Dan sesuai permohonan dalam hatinya Jack, tak lama Kayla datang

"Syukurlah kalian sampai" ucap Jack yang melihat Vian dan Angga keluar dari mobil

"Ada apa?" tanya Angga

"Kayla masih tidur?" tanya Abi menghentikan omongan Jack

"Iya, nona masih tidur, kami tidak tega membangunkannya" jawab Vian

Abi membuka pintu mobil dia melihat Kayla yang tertidur pulas dengan wajahnya yang pucat, Abi segera mendekat dan membopong Kayla dan membawanya ke kamar

"Kalian juga istirahatlah biar kan saya yang menjaga Kayla" ucap Abi yang masuk meninggalkan mereka

"Apa akan baik-baik saja?" tanya Vian yang melihat kearah Angga

"Jangan khawatir, bos tidak akan seperti itu" ucap Jack

"Ah apakah ada kamar kosong?" tambah Jack

"Ikutlah" jawab Angga

***

Dikamar Kayla

Abi membaringkan Kayla diatas kasur, dirinya juga melepas sepatu dan aksesoris yang Kayla gunakan. Setelah itu Abi menarik selimut untuk menyelimuti Kayla, dia berjongkok memperhatikan Kayla yang sedang terlelap

"Begitu lelahnya, sampai kamu tidak terusik sama sekali. Kamu benar benar cantik Kayla" ucap Abi yang memperhatikan setiap detail wajah Kayla

Cup (Sebuah kecupan di kening Kayla)

"Selamat tidur sayang" ucap Abi yang membelai pipi Kayla

Abi melepaskan jasnya dan melangkahkan kakinya kearah sofa yang berada di kamar Kayla, dia membaringkan tubuhnya dan melihat kearah Kayla sampai tak terasa dirinya tertidur

***

Keesokan harinya

Kayla membuka matanya sedikit demi sedit, dia melihat disekelilingnya dan menyadari bahwa dirinya berada di kamarnya. Kayla bangun dari tidurnya dan dia melihat ke arah sofa dimana Abi yang masih tertidur pulas

Kayla mendekati Abi, dia berjongkok dan menatap mata Abi yang masih terpejam, secara perlahan lahan Kayla menyelusuri wajah Abi dari bulu mata, hidung, bibir dan dagu

"Apa kamu mulai mengagumi wajah ku" ucap Abi yang membuka matanya

"Biasa saja" ucap Kayla yang berdiri berdiri

Abi memegang tangan Kayla menghentikan dia melangkah menjauhinya, Abi merubah posisinya dia duduk dan membiarkan Kayla juga duduk bersamanya

"Bagaimana keadaan kamu sekarang?" tanya Abi

"Tidak perlu cemas, aku baik-baik saja" jawab Kayla

"Bisakah kamu tidak menambah misi lagi setelah kamu selesai?" ucap Abi

"Kenapa?....ouh maksud mu soal membantu mereka" ucap Kayla dan Abi menganggukkan kepalanya

"Aku membantu mereka berdasarkan kemanusiaan, walaupun mereka berhasil keluar dari organisasi itu tapi bukan berarti mereka terbebas. Cepat atau lambat mereka akan ditemukan dan aku tidak mau hal itu terjadi karena mereka adalah saksi kehadiran ku" ucap Kayla

"Iya, tapi bagaimana jika setelah mereka bebas tapi tetap saja ketahuan oleh organisasi itu apa kamu bisa menjamin mereka tidak akan berbicara tentang mu" ucap Abi

"Aku tau tidak ada jaminan, hanya aja aku tidak bisa mengabaikan mereka" ucap Kayla

"Kamu terlalu baik Kayla" ucap Abi yang menyentuh wajah Kayla

"Terkadang aku bertanya tanya mengapa kamu terlalu baik?, apa kamu akan dapat imbalan jika kamu menolong orang? Apa aku yang tidak mengerti tentang mu, sehingga aku tidak bisa memahaminya?, bahkan apakah aku pantas mendapatkan malaikat seperti mu?" ucap Abi

Kayla yang dapat melihat keputusasaan di mata Abi, mendekatkan wajahnya dengan Abi. Kayla menatap mata Abi yang terlihat jelas terdapat pantulan dirinya disana, Kayla menyentuh wajah Abi dan mengelusnya

Sampai perlahan lahan Kayla tidak menyadari wajahnya terlalu dekat dengan Abi

"Apakah aku boleh mencium mu?" tanya Abi yang mulai mendekatkan wajahnya pada Kayla, Abi yang tidak mendengar persetujuan dari Kayla tidak menghentikan niatnya selama Kayla menghentikannya

Cup (Satu kecupan di bibir berhasil mendarat)

Kayla yang tidak menghentikannya membuat Abi melanjutkan aksinya, Abi mendaratkan kembali bibirnya pada bibir Kayla dan memperdalam ciumannya. Bibir mereka saling bertautan dan menikmatinya

Abi terus memperdalam ciumannya, hingga suasana berubah menjadi panas. Lama kelamaan ciuman Abi merambah turun ke leher Kayla, Susana yang semakin memanas membuat Abi dan Kayla terbuai, Abi membuka kancing baju Kayla untuk memperdalam ciumannya begitupun juga Kayla yang melepas satu persatu kancing Abi

Tok...tok..tok...(Ketukan pintu yang menghentikan kegiatan mereka)

"Kak, ayo bangun kita sarapan" teriak Reza

Kayla yang sadar segera berdiri dan merapihkan bajunya

"Kakak akan mandi dulu, kamu sarapan dulu lebih dulu, nanti kakak nyusul" jawab Kayla

"Baiklah, aku tunggu di meja makan kak" ucap Reza yang pergi

"Lebih baik kamu keluar dan ikut sarapan, aku mandi dulu" ucap Kayla

"Tidak melanjutkan saja yang tadi?" goda Abi

"Jangan main-main bi" jawab Kayla

"Baiklah, baiklah. Aku keluar" ucap Abi yang merapihkan terlebih dahulu bajunya setelah itu dia keluar dari kamar Kayla

"Apa yang telah aku lakukan" ucap Kayla dalam hati setelah Abi keluar dari kamarnya

___________________________

jangan lupa like 👍 komentar ✍️ and Rate-nya ✨

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!