132. Serangan

Sebuah peluru melesat memecahkan kaca dalam ruangan kakek, suara kebisingan itu membuat orang-orang yang berada di luar segera merapatkan barisan. Reza berteriak berusaha membuka pintu, ayahnya yang semula menenangkan Reza langsung mendobrak pintu

"Mamah!" ucap Reza yang segera menghampiri ibunya yang duduk dengan wajah syok

"Sayang kamu tidak apa-apa" ucap suaminya

"Aku tidak apa-apa" ucap Airin yang melihat ke arah Kayla yang masih berdiri dan tangan satunya masih memegang dada kakek

Darah mulai merembes dari baju kayla, tetesan darah terjatuh kelantai

"Kak!" ucap Reza dengan panik

khuk... Kayla memuntahkan darah dan sosoknya mulai roboh dan tidak sadarkan diri dengan muka yang pucat

"Kakak....." ucap Reza yang menopang tubuh Kayla dengan segenap kekuatan

"Panggilan dokter, siapkan ruangan. pindahkan tuan ke ruangan lain. Dan cari penembak itu. Cepat!!!" ucap Ayah Reza yang bernama Ezta

***

Sebuah genggaman tangan terasa oleh Kayla, samar-samar dia mendengar tangisan seseorang. Perlahan lahan dirinya membuka mata dan menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam matanya

"Sayang" ucap Seseorang yang berada di samping Kayla

"Bunda" ucap Kayla dan sedetik kemudia Kayla teringat dengan kakek

Akh.. ringisan Kayla yang sepontan bangun

"Tenang sayang, kamu tiduran dulu" ucap Sherly yang panik

"Aku terlalu memaksakan diri" ucap Kayla dalam hati karena sakit yang dideritanya bukan karena tembakan tetapi luka dalam yang disebabkan oleh Qi

"Bagaimana dengan kakek?" tanya Kayla

"Nyawanya terselamatkan, tetapi dia dalam kondisi vegetatif" ucap Sherly

"Aku akan pergi melihatnya" ucap Kayla yang berusaha untuk berdiri

"Kamu ingin memaksakan diri lagi" ucap seseorang yang baru masuk dan itu adalah pak Zen juga ada seseorang lagi yang mengikutinya dari belakang

"Kamu tidak melihat mata bunda yang bengkak!" tambah Pak Zen dengan sedikit keras

"Mas" ucap Sherly yang menahan emosi suaminya

"Tapi yah Kayla harus....

"Apa ayah kurang tegas mendidik kamu supaya kamu bisa menjaga diri kamu sendiri, kenapa kamu suka sekali menjadi tameng orang lain?, apa ayah tidak mengajarkan kamu untuk menghindar dari hal yang membahayakan hidup kamu?, setidaknya kalo kamu ingin membantu orang lain, kuatkan diri kamu terlebih dahulu" ucap Pak Zen dan langsung pergi ke luar di susul oleh seseorang di belakangnya

Apa yang dikatakan pak Zen memang benar, Beberapa kali Kayla membantu untuk menyelamatkan orang lain, tetapi dia membahayakan dirinya sendiri (Ingat kasus Bom ketika tim alpa, nah itu contohnya)

"Ayah kamu menahan kekhawatirannya selama ini, setelah melihat kamu sempat di CPR dia tidak bisa menahan emosinya lagi, ayah mu menyalahkan dirinya sendiri" ucap Sherly yang memegang tangan Kayla

"Maaf bunda, lagi-lagi aku membuat kalian menderita" ucap Kayla yang meneteskan air mata

"Tidak sayang, kamu jangan merasa bersalah. Kamu juga tidak mengetahui apa yang akan terjadi, semuanya adalah musibah yang tidak bisa di prediksi" ucap Sheryl yang memeluk Kayla

"Kamu jangan khawatir, setelah kamu baikan bicaralah dengan ayah" tambah Sherly

"Iya" jawab Kayla

"Sekarang kamu istirahat untuk memulihkan kondisi kamu" ucap Sherly yang menuntun Kayla untuk membaringkan tubuhnya

"Aku memang harus memulihkan stamina ku dulu, sayang sekali aura Qi disini tipis aku harus pergi ke hutan menyembuhkan luka dalam setelah itu membantu mengeluarkan racun kakek" ucap Kayla dalam hati dan perlahan-lahan dia tidur

***

Diruang tunggu ruangan Kayla

Pak Zen mengepalkan tangannya untuk meredakan emosi dalam dirinya, bukan sebuah emosi kemarahan kepada orang lain tetapi emosi kemarahan untuk dirinya sendiri, dia merasa gagal sebagai ayah untuk Kayla

Dirinya yang terlambat datang tidak bisa mencegah kejadian yang membuat Kayla hampir terenggut nyawa, dia melihat bagaimana dokter memberikan CPR hingga mesin kejut untuk mengembalikan detak jantung Kayla

Sebagai ayah dari Kayla dirinya juga terlambat menyadari bahwa Kayla seniman bela diri yang memiliki kekuatan diluar nalar manusia, luka tembak bukan masalah untuk seorang seniman bela diri tetapi luka dalam adalah hal serius untuk seniman bela diri karena luka itu tidak bisa disembuhkan oleh medis modern

"Kenapa aku bodoh sekali baru menyadarinya sekarang, tapi dari mana Kayla memiliki kemampuan seperti itu. Aku sudah menyelidiki keturunan Utomo tetapi tidak ada generasi garis keturunan yang memiliki kekuatan seperti itu" ucap Pak Zen dalam hati

"Bos ini makanannya" ucap seseorang yang baru datang membawa beberapa Tote bag di kedua tangannya dan juga satu orang yang ikut dibelakangnya yaitu Reza

"Aku masuk dulu" ucap Reza

"Simpan disini dan setengahnya bawa ke dalam" jawabnya

"Baik bos" ucapnya yang menaruh beberapa Tote bag di meja dan separuh lagi dia baya kedalam

Didalam Ruangan Kayla

"Kak" ucap Reza yang datang dengan senyuman

"Kenapa kamu disini?" tanya Kayla

"Nggk usah khawatir ruangan kakak dan kakek bersebelahan. Bagaimana kabar kakak" ucap Reza yang memegang tangan Kayla

"Kakak baik-baik saja" jawab Kayla

"Selalu seperti itu, benarkan bunda" ucap Reza

"Iya, kakak mu memang seperti itu" timpal Sherly

"Syukurlah nona Kayla sudah bangun, oh iya ini sarapan untuk nona dan nyonya dari bos" ucap yang tak lain adalah Jack

"Terimakasih" ucap Sharly

"Sama-sama nyonya. Kalau gitu saya pergi dulu" ucap Jack yang menutup kembali ruangan Kayla

"Kakak bertanya-tanya bukan kenapa kak Abi ada disini" ucap Reza yang melihat ke arah Kayla

"Kakak tidak penasaran karena bagaimanapun negara A adalah wilayah kekuasaan Abi, hanya saja sejak kapan dia datang kesini" ucap Kayla

"Sebelum bunda dan ayah datang Abi sudah ada disini sama pasukannya" jawab Sherly

"Apa ada serangan lain?" tanya Kayla melihat ke arah Reza

"Iya" jawab Reza kemudian dia menjelaskan apa yang terjadi

Flashback On

"Panggilan dokter, siapkan ruangan. pindahkan tuan ke ruangan lain. Dan cari penembak itu. Cepat!!!" ucap Ezta

Tetapi sebelum bodyguard melaksanakan perintah itu, tembakan kembali melesat dan mengenai salah satu Bodyguard yang sedang menutup tirai

Tirai tertutup tapi tembakan tidak berhenti, tembakan secara acak dilakukan. Ezta menarik Reza dan Airin ke tempat titik buta untuk menghindari serangan

"Reza anak hebatnya papah, kamu bisa lindungi mamah bukan? tuntun mamah keluar dari ruangan ini, cari ruangan yang aman. Ayah harus membawa kakek dan Kayla dulu" ucap Ezta yang melihat posisi Kayla dan kakek sudah di amankan tetapi posisi mereka bersebrangan dengan tempat bersembunyi dirinya

"Iya ayah" ucap Reza dengan cepat mengerti situasi

"Lindungi tuan dan nyonya kalian" ucap Ezta ke Bodyguard

Reza dan Airin berhasil keluar. Tetapi serangan tidak hanya tembakan jarak jauh di ruangan kakeknya, beberapa musuh juga menyerang didalam rumah sakit.Bebrapa bodyguard yang ikut keluar untuk mengawal Reza dan Airin mengahang serangan itu memberi waktu untuk Reza dan Airin pergi

Tetapi situasi tidak menguntungkan karena bodyguard yang melindungi Reza akhirnya tumbang, Reza dan ibunya yang belum sempat berlari jauh berhasil dikejar oleh musuh

dan 'Dor'

______________________________

Jangan lupa tinggal kan Like dan komentarnya sebelum ke chapter selanjutnya👍✍️✨🥰

Terpopuler

Comments

Siti Mamy Silvi Silfi

Siti Mamy Silvi Silfi

sumpaahhh deq deq kn bc nya thoorr😂💪💪

2023-07-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!