141. Kebebasan Sebenarnya

Happy Reading 🥰🥰

_

_

_

_

_

Kayla melesat ke gedung terakhir yang belum dihancurkan, yaitu gedung si penanggung jawab

"Apakah belum selesai" ucap Kayla yang berada di depan pintu kamar, Irfan keluar dengan darah di sekujur tubuhnya

"Maaf" ucap Irfan yang mencoba membersihkan tangannya

"Tidak masalah, apakah sudah selesai?" tanya Kayla

"Dia belum mati, karena saya takut itu akan memberikan sinyal kepada perusahaan pusat dan saya yakin akan merepotkan untuk anda" ucap Irfan yang merujuk kepada chip yang tertanam di tengkuk si penanggung jawab

"Anda bisa langsung membunuhnya, tenang saja semuanya sudah selesai hanya tersisa gedung ini. Jadi cepatlah setelah itu anda bisa melarikan diri kearah utara" ucap Kayla

"Benarkah?" tanya Irfan dengan binar bahagia

"Benar, jadi cepatlah" jawab Kayla

"Baiklah" ucap Irfan yang kembali ke kamar membunuh si penanggung jawab dan dirinya langsung keluar dari kamar

"Bagiamana dengan anda?" tanya Irfan

"Anda tidak usah khawatir, lebih baik cepat karena mereka sudah menyadarinya" ucap Kayla

"Terimakasih" ucap Irfan yang langsung lari meninggalkan bangunan itu

Begitupun Kayla yang langsung keluar dan menghancurkan bangunan dengan menyertakan tubuh si penanggung jawab

"Sepertinya aku harus lebih cepat lagi" ucap Kayla yang melihat dengan mata dewanya dimana semua pasukan yang berada di gerbang masuk dan tembok keamanan bergegas menuju ke arahnya

Kayla melesat dengan tambahan kecepatan, dirinya menuju tembok keamanan dan menghancurkan tembok itu, tiga kali Kayla menggunakan kekuatannya untuk menghancurkan seluruh tembok yang mengelilingi semua bangunan itu

Dengan kecepatan ekstra, Kayla kembali melesat menuju tembok terakhir yaitu gerbang, dia menghindari jalan yang di lewati oleh para perajurit. Sesampainya disana Kayla pun langsung menghancurkan tembok yang mengelilingi organisasi Skepper God di negara X

"Selesai" ucap Kayla dengan senyumnya, walaupun dirinya banyak tenaga dan sudah berkeringat dingin tetapi tidak menghilangkan kebahagiaan di wajahnya

"Baiklah tinggal satu misi tambahan" ucap Kayla yang memejamkan matanya, melihat kearah gerombolan yang Kayla selamatkan

"Mengapa mereka bodoh sekali" ucap Kayla yang menggelengkan kepalanya

Hal itu tak lain karena beberapa tawanan yang tidak mematuhi apa yang Kayla ucapkan, ada dari mereka yang berlari ke arah lain dan berpapasan dengan prajurit sehingga mereka di tembak, ada yang terus berlari walaupun Kayla sudah memerintahkan agar mereka pergi setelah tembok dihancurkan sehingga mereka juga berpapasan dengan prajurit. Mereka yang tidak mematuhi perintah Kayla membuat tawanan lain juga dalam bahaya karena para prajurit menyadari para tawanan kabur

"Aku sudah membantu mereka, jika bertemu maka jodoh jika tidak maka itu kehendak langit" ucap Kayla yang melesat menjauh dari area Skepper God

***

Ditempat lain

"Bersembunyi dimanapun jangan sampai kita ketahuan" ucap Irfan kepada mereka yang masih hidup

"Sial!, jika kita menuruti perintahnya tidak mungkin para prajurit mengetahui posisi kita" ucap Irfan dengan kesal

Mereka yang masih hidup terus bertahan bersembunyi di tempat yang menurut mereka tempat yang aman, sesekali mereka harus menahan napas dikarenakan prajurit yang menggeledah tempat itu. Ada yang ketahuan dan ada yang tidak ketauan, ada juga yang berkhianat sehingga tidak sedikit yang gugur

Irfan yang melihat ada penghianatan segera bertindak, mereka tidak bisa terus bersembunyi karena penghianat itu memberi tahu posisi persembunyiannya

"Hanya dua prajurit, aku bisa menanganinya" ucap Irfan yang segera keluar dan menyerang si prajurit itu

Prajurit yang mencari tawanan tidak sebanyak prajurit yang terus melanjutkan perjalanan mereka ke arah bangunan, itulah fakta yang di sadari Irfan setelah melihat hanya dua prajurit ke arah tempatnya bersembunyi

Irfan yang terus berusaha menyerang prajurit mendapatkan bantuan dari orang-orang yang juga bersembunyi bersamanya, mereka juga tidak bisa terus bersembunyi karena lama kelamaan pasti prajurit akan berkumpul ke rah sini

Prajurit berhasil ditaklukkan, walaupun diantara mereka yang terkuat hanyalah Irfan tapi berkat kerja sama akhirnya mereka menaklukan dua prajurit itu. Setelah penaklukan mereka segera berlari pergi sejauh jauhnya dari wilayah Skepper God

***

Kayla yang duduk dengan memejamkan mata tersenyum, dirinya selalu memantau apa yang terjadi dengan para tawanan itu juga Irfan

"Satu tikus menyelamatkan diri dan yang tersisa hanya dua puluh orang dari banyaknya yang aku selamatkan. Sayang sekali" ucap Kayla

"Huuu" (Kayla yang membuang napas juga membuka matanya)

"Dra, kirimkan dua mobil besar kesini dan juga suruh Vian atau Dion ikut" ucap Kayla

"Baik nona" jawab Indra di tlpn

Kayla yang sudah menyerahkan kepada indra, sebelum pergi Kayla mengumpulkan kekuatannya ditangan dan mengepalkan nya setelah itu dirinya segera bergegas menuju rumah yang sudah dia siapkan

***

Beberapa waktu kemudian

Indra sampai ditempat yang sudah Kayla perintahkan, Dion, Vian dan Angga juga ikut mereka sama sama tidak mau melewatkan apa yang terjadi. Tak berselang lama mereka sampai, rombongan yang dipimpin oleh Irfan juga sudah keluar dari wilayah Skepper God, sebelum mereka bernapas lega mereka dikejutkan oleh Indra, Dion, Vian dan Angga yang membuat mereka langsung sigap

"Masuklah, kami akan membawa kalian untuk melepaskan chip yang ada di tengkuk kalian" ucap Indra tanpa basa basi

"Siapa yang memerintahkan kalian?" tanya Irfan

"Jangan percaya, aku yakin mereka juga suatu organisasi, kita sudah kesulitan untuk mencapai kebebasan, apa kita harus kembali untuk ditawan oleh organisasi yang lainnya" ucap salah satu

"Iya benar, kami tidak akan masuk" beberapa mereka bersuara

"Harusnya kalian merasa beruntung, nona kami tidak hanya membebaskan kalian dari organisasi bangsat itu tapi juga mau membantu kalian melepaskan chip itu, jadi jangan omong kosong cepatlah naik sebelum organisasi pusat menyadari" ucap Angga

"Benar sekali, mengapa nona repot repot membantu kalian" ucap Vian

"Tenanglah" ucap Dion yang memang sering menjadi penengah

"Begini, kalian juga mengetahuinya chip yang tertanam di tubuh kalian itu adalah alat pelacak. Walaupun kalian bebas dari penjara organisasi itu, apa kalian juga bisa lolos dari pengejaran organisasi itu?. Sebelum kalian melepas chip itu, kalian tidak benar-benar bebas. Jadi nona kami akan membantu kalian sekali lagi agar kalian bisa bebas sepenuhnya, sekarang sudah paham?" tanya Dion

Irfan dan gerombolan terdiam, hawar hawar dari mereka menyadari menyadari siapa Dion dan lainnya

"Apa kalian menyadari, bukankah mereka familiar"

"Ya, aku juga merasa pernah melihat mereka"

"Bukankah mereka adalah orang-orang yang berhasil kabur"

"Iya benar, walaupun banyak perubahan tapi aku mengenali mereka"

Irfan yang mendengar langsung menyelidiki wajah dari keempat orang yang ada di hadapannya, dia membulatkan mata karena memang benar mereka adalah beberapa prajurit yang berhasil kabur dari organisasi

"Alasan tembok keamanan dibangun, juga alasan kaki tangan sebelumnya di bunuh hingga aku bisa menggantikannya karena kasus kaburnya beberapa prajurit dan merekalah beberapa orang itu" ucap Irfan dalam hati

"Ok, kalian sudah mengenali kami. Jadi cepatlah masuk ke dalam mobil" ucap Indra

"Jika kalian masih belum percaya, lihatlah kami. Perubahan besar dalam hidup kami adalah berkat nona yang menyelamatkan kami" ucap Dion

"Ayo teman teman, kita tak perlu meragukan lagi" ucap Irfan yang langsung masuk ke dalam mobil diikuti oleh yang lainnya

"Nona kami berangkat" tulis Indra dalam pesannya

____________

Jangan lupa like 👍 Komen ✍️ dan Rate ✨🥰🥰🥰

Kalian penyemangat author

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***