Eps 14 ~ Gelisah

Livy segera menekan dada Dewa, lalu ia menjauhkan tubuhnya dari sopir pribadinya itu. entah apakah kejadian beberapa detik itu tadi pantas disebut dengan ciuman. Karena bibir mereka hanya menempel saja. tapi bisa membuat jantung Livy berdegup tak karuan. Selain itu dia merasakan kenyamanan saat merasakan bibir Dewa tadi.

Dewa mengusap wajahnya dengan kasar saat melihat Livy sudah berjalan lebih dulu meninggalkannya. Pria itu juga bingung dengan dirinya sendiri. Kenapa dia bisa selancang itu. Dewa tadi juga merasa seperti terhipnotis oleh kecantikan Livy, terlebih pada bibir wanita itu.

Dewa pun dengan cepat mengejar Livy. dia harus meminta maaf pada majikannya atas tindakannya yang sudah di luar batas tadi. Dewa juga sudah mempersiapkan diri dipecat Livy hari ini juga dengan alasan berani mencium majikannya.

Dewa menggunakan lift khusus karyawan. Mereka berdua sampai lobby perusahaan bersamaan. Namun Dewa tidak berani bicara dengan langsung pada Livy mengenai hal tadi, karena masih ada beberapa karyawan yang berlalu Lalang hendak pulang.

Sesampainya di basement, Dewa segera membuka kunci pintu mobil melalui kunci sensornya. Livy yang sejak tadi diam, wanita itu membuka pintu belakang dan duduk di sana. Dewa pun hanya menghembuskan nafasnya pelan, karena ia tahu kalau Livy pasti sedang marah dengannya.

Kini Dewa sudah berada di dalam mobil. Namun belum menyalakan mesin mobilnya. Entah kenapa suasana terasa mencekam. Apalagi tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut Livy.

“Nona, maafkan atas kelancangan, saya. saya siap dipecat hari ini juga.” ucap Dewa tanpa berani menatap ke belakang.

“Jalan sekarang!” sahut Livy mengabaikan ucapan sopirnya.

Dewa hanya menganggukkan kepala. Dia segera melajukan mobilnya menuju rumah.

Sepanjang perjalanan pulang, Livy setia menutup matanya. dia sengaja seperti itu karena menghindari bicara dengan Dewa. Livy juga masih kacau dengan perasaannya. Kenapa dia tiba-tiba semarah itu saat melihat Dewa bersama Sekar tadi. sungguh perasaan ini sangat salah. Apalagi dirinya sudah berstatus suami orang. Namun, saat kejadian penempelan bibir tadi, kenapa Livy juga tidak bisa melupakannya.

Ingin sekali Livy berteriak sekeras-kerasnya saat suasana hatinya sedang kacau seperti ini. namun situasinya tidak memungkinkan. Apalagi orang yang membuat hatinya kacau sedang ada di hadapannya. akhirnya ia memilih memejamkan matanya saja, pura-pura tidur.

Ponsel Livy di dalam tas berulang kali bergetar. Namun karena suasana hatinya sedang kacau, wanita itu enggan menerima panngilan yang entah itu dari siapa. Tak lama kemudian ponsel Dewa yang bergetar. Pria yang sedang fokus dengan kemudianya, juga memikirkan tentang seseorang yang sedang duduk di belakangnya itu segera merogoh saku kemejanya untuk melihat siapakah gerangan yang sedang menghubunginya.

Dewa sedikit terkejut saat mengetahui id pemanggil itu yang ternyata adalah Febian. dengan ragu Dewa pun menerima panggilan itu.

“Iya, halo Tuan?” sapa Dewa dengan sopan.

“Wa, apa kamu sedang bersama istriku?”

“Iya, Tuan. Ini sedang dalam perjalanan pulang dari kantor.” jawab Dewa jujur.

Sejenak Febian diam dengan hembusan nafas pelan yang masih bisa didengar oleh Dewa. Hingga akhirnya majikannya itu bicara lagi.

“Tanyakan pada Livy, kenapa tidak menerima panggilanku?” ucap Febian dengan cemas.

“Ehm, Iya Tuan nanti saya sampaikan. Karena saat ini Nona Livy sedang tertidur.” Jawab Dewa sambil melirik sekilas dari rear vision.

“Tidur?” tanya Febian di seberang sana yang tampak heran.

“Ya sudah kalau begitu nanti saja aku hubungi dia lagi.” pungkas Febian akhirnya. Pria itu juga heran pada istrinya. Tidak biasanya Livy tertidur dalam perjalanan. Apalagi dari kantor yang jaraknya dengan rumah tidak terlalu jauh. Febian pun merasa kalau istrinya sengaja menghindarinya akibat pertengkaran kecil yang terjadi sebelum keberangkatannya ke luar negeri beberapa waktu yang lalu.

“Maafkan aku, Sayang. Aku terpaksa melakukan semua ini. sebenarnya aku juga ingin memiliki anak dari pernikahan kita. Tapi aku sudah dibuat trauma lebih dulu dengan,- arggghhhh!!!!

Febian tidak melanjutkan ucapannya karena tiba-tiba dia sangat emosi. Pria itu mengacak rambutnya dengan kasar. Hidupnya selama ini seperti terbelenggu oleh sesuatu yang membuatnya gelisah berkepanjangan. Apalagi sangat berdampak pada kehidupan rumah tangganya.

**

Sementara itu Dewa kini sudah sampai halaman rumah Livy. dia masih diam dengan mesin mobil yang menyala. Karena Livy sendiri terlihat masih memejamkan matanya. namun beberapa detik kemudian, saat menyadari mobil yang ditumpanginya berhenti, Livy pun bergegas bangun dan keluar dari mobil tanpa menunggu Dewa membukakan pintu untuknya.

Dewa pun segera masuk setelah memasukkan mobil ke garasi. Sementara Livy yang sudah sampai kamarnya, dia segera masuk ke kamar mandi. wanita itu butuh merilekskan tubuhnya setelah beberapa kejadian yang sangat membuatnya kacau terlebih hatinya.

Livy berendam dengan air hangat yang sudah dicampur dengan aroma terapi. Dia memejamkan mata berharap rasa penat dalam pikirannya sedikit menghilang. Tapi kenapa justru bayang-bayang wajah Dewa saat pria itu mengecup bibirnya teringat jelas. Ada apa dengan hatinya. Semudah itukah dia berpaling dari Febian. tidak! Ini tidak benar.

Livy segera mengakhiri kegiatan berendamnya. Setelah itu keluar dari kamar dengan masih mengenakan handuk kimono. Bertepatan itu pula ponselnya berdering ada panggilan video dari Febian.

“Sayang, apa kamu sedang sakit?” tanya Febian saat panggilannya tersambung.

“Maaf, Bi. Aku hanya kelelahan saja.” jawab Livy dengan mode malas.

“Sayang, maafkan aku. maaf atas kemarahanku kemarin. Aku sungguh tidak bermaksud untuk melukai perasaan kamu. Aku melakukan semua itu karena,-“

“Sudah, Bi! Jangan dibahas lagi. aku baik-baik saja dan sudah melupakan kejadian kemarin. Bagaimana kabar kamu di sana?” tanya Livy mengalihkan pembicaraan.

“Aku baik-baik saja. seperti biasa. Selalu disibukkan dengan pekerjaan kantor. oh iya, minggu depan ada acara pesta ulang tahun perusahaan. Aku akan pulang dan menjemput kamu untuk menghadiri acara tersebut. Mama juga sangat merindukan kamu.” Tutur Febian panjang lebar.

“Baiklah. Terserah kamu saja. aku tunggu.” Jawab Livy dengan tersenyum manis.

Mereka berdua cukup lama berbincang-bincang melalui sambungan video call. Livy yang sebenarnya ingin istirahat terpaksa harus meluangkan waktunya untuk berkomunikasi dengan suaminya. Livy juga menyampaikan perihal pekerjaannya di kantor. kalau mulai besok dia akan sering ke kantor daripada mengerjakannya di rumah. Febian yang awalnya kurang setuju, namun dengan beberapa alasan yang dikemukakan oleh istrinya, akhirnya ia mengijinkan.

Usai bercengkrama dengan Febian dan sudah memakai pakaian santainya, Livy bergegas turun untuk makan malam.

Livy masuk ke ruang makan dan menikmati makan malamnya seorang diri. Lagi-lagi hatinya merasa gelisah dengan situasi seperti ini. mau sampai kapan rumah tangganya berjalan seperti ini. Febian yang katanya tidak ingin cintanya terbagi jika adanya anak dalam pernikahan mereka, kenapa justru pria itu sibuk dengan pekerjaannya.

Mood Livy pun tiba-tiba buruk dengan mengingat itu semua. Akhirnya dia tidak melanjutkan makannya, lalu segera keluar dari ruang makan.

“Nona, bisa saya bicara dengan anda?” ucap Dewa yang sudah berdiri tepat di depan ruang makan.

.

.

.

*TBC

Happy Reading!!

Terpopuler

Comments

Crystal

Crystal

Istri orang mksutnya, bukan suami orang. Kan Livy cwe😄

2023-07-24

0

Yem

Yem

Jadi penasaran nih trauma sama apa Febian yaa..

2023-03-23

0

Neneng cinta

Neneng cinta

d gantung ka Dee,,,🤔🤔 kepo sy😂

2023-03-14

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 ~ Tentang Anak
2 Eps 2 ~ Bergantung Padaku
3 Eps 3 ~ Pengganti Pak Dirman
4 Eps 4 ~ Perasaan Yang Aneh
5 Eps 5 ~ Tugas Dewa
6 Eps 6 ~ Dewa Khawatir
7 Eps 7 ~ Sangat Peduli
8 Eps 8 ~ Salah Tingkah
9 Eps 9 ~ Memilih Mengalah
10 Eps 10 ~ Tidak Aman
11 Eps 11 ~ Curiga
12 Eps 12 ~ Berubah Masam
13 Eps 13 ~ Hangat Dan Lunak
14 Eps 14 ~ Gelisah
15 Eps 15 ~ Main Hati
16 Eps 16 ~ Membalas Ciuman
17 Eps 17 ~ Membalas Ciuman Part 2
18 Eps 18 ~ Masa Lalu Febian
19 Eps 19 ~ Mencintai Istri Orang
20 Eps 20 ~ Tidak Pernah Akur
21 Eps 21 ~ Cemburu
22 Eps 22 ~ Menjaga Rahasia
23 Eps 23 ~ Bersikap Dingin
24 Eps 24 ~ Sangat Egois
25 Eps 25 ~ Terpaksa Berbohong
26 Eps 26 ~ Kedatangan Raina
27 Eps 27 ~ Ancaman Raina
28 Eps 28 ~ Tidak Wajar
29 Eps 29 ~ Kenyataan Pahit
30 Eps 30 ~ Menemukan Ide
31 Eps 31 ~ Pertengkaran
32 Eps 32 ~ Hasil Tes DNA
33 Eps 33 ~ Khilaf Terindah
34 Eps 34 ~ Nasi Sudah Menjadi Bubur
35 Eps 35 ~ Khilaf Kedua
36 Eps 36 ~ Keputusan Livy
37 Eps 37 ~ Rencana Raffael
38 Eps 38 ~ Pergi Tanpa Kata
39 Eps 39 ~ Raffael Meradang
40 Eps 40 ~ Semakin Memanas
41 Eps 41 ~ Kemarahan Abi dan Reno
42 Eps 42 ~ Kehidupan Dewa
43 Eps 43 ~ Bukan Anak Febian
44 Eps 44 ~ Selamat Tinggal
45 Eps 45 ~ Diterima Kerja
46 Eps 46 ~ Dua Istri
47 Eps 47 ~ Keinginan Reno
48 Eps 48 ~ Merindukanmu
49 Eps 49 ~ Pindah
50 Eps 50 ~ Asisten Pribadi
51 Eps 51 ~ Harus Menikah
52 Eps 52 ~ Melamar
53 Eps 53 ~ Sahabat Mario
54 Eps 54 ~ Terhalang Restu
55 Eps 55 ~ Dua Minggu Lagi
56 Eps 56 ~ Penyakit Menular
57 Eps 57 ~ Panggilan Baru
58 Eps 58 ~ Minum Susu
59 Eps 59 ~ Empat Puluh Hari
60 Eps 60 ~ Ciuman Bertubi-tubi
61 Eps 61 ~ Tidak Menyangka
62 Eps 62 ~ Kehausan
63 Eps 63 ~ Pindahan
64 Eps 64 ~ Merusak Suasana
65 Eps 65 ~ Traveling
66 Eps 66 ~ Cemburu
67 Eps 67 ~ Minta Maaf
68 Eps 68 ~ Berbisik
69 Eps 69 ~ Pernikahan Mario dan Raina
70 Eps 70 ~ Depresi
71 Eps 71 ~ Cemburu part 2
72 Eps 72 ~ Ulang Tahun Kiara
73 Eps 73 ~ Depresi Berat
74 Eps 74 ~ Gila
75 Eps 75 ~ Perawatan Inap
76 Eps 76 ~ Syukuran Rumah Baru
77 Eps 77 ~ Serangan Jantung
78 Eps 78 ~ THE END
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Eps 1 ~ Tentang Anak
2
Eps 2 ~ Bergantung Padaku
3
Eps 3 ~ Pengganti Pak Dirman
4
Eps 4 ~ Perasaan Yang Aneh
5
Eps 5 ~ Tugas Dewa
6
Eps 6 ~ Dewa Khawatir
7
Eps 7 ~ Sangat Peduli
8
Eps 8 ~ Salah Tingkah
9
Eps 9 ~ Memilih Mengalah
10
Eps 10 ~ Tidak Aman
11
Eps 11 ~ Curiga
12
Eps 12 ~ Berubah Masam
13
Eps 13 ~ Hangat Dan Lunak
14
Eps 14 ~ Gelisah
15
Eps 15 ~ Main Hati
16
Eps 16 ~ Membalas Ciuman
17
Eps 17 ~ Membalas Ciuman Part 2
18
Eps 18 ~ Masa Lalu Febian
19
Eps 19 ~ Mencintai Istri Orang
20
Eps 20 ~ Tidak Pernah Akur
21
Eps 21 ~ Cemburu
22
Eps 22 ~ Menjaga Rahasia
23
Eps 23 ~ Bersikap Dingin
24
Eps 24 ~ Sangat Egois
25
Eps 25 ~ Terpaksa Berbohong
26
Eps 26 ~ Kedatangan Raina
27
Eps 27 ~ Ancaman Raina
28
Eps 28 ~ Tidak Wajar
29
Eps 29 ~ Kenyataan Pahit
30
Eps 30 ~ Menemukan Ide
31
Eps 31 ~ Pertengkaran
32
Eps 32 ~ Hasil Tes DNA
33
Eps 33 ~ Khilaf Terindah
34
Eps 34 ~ Nasi Sudah Menjadi Bubur
35
Eps 35 ~ Khilaf Kedua
36
Eps 36 ~ Keputusan Livy
37
Eps 37 ~ Rencana Raffael
38
Eps 38 ~ Pergi Tanpa Kata
39
Eps 39 ~ Raffael Meradang
40
Eps 40 ~ Semakin Memanas
41
Eps 41 ~ Kemarahan Abi dan Reno
42
Eps 42 ~ Kehidupan Dewa
43
Eps 43 ~ Bukan Anak Febian
44
Eps 44 ~ Selamat Tinggal
45
Eps 45 ~ Diterima Kerja
46
Eps 46 ~ Dua Istri
47
Eps 47 ~ Keinginan Reno
48
Eps 48 ~ Merindukanmu
49
Eps 49 ~ Pindah
50
Eps 50 ~ Asisten Pribadi
51
Eps 51 ~ Harus Menikah
52
Eps 52 ~ Melamar
53
Eps 53 ~ Sahabat Mario
54
Eps 54 ~ Terhalang Restu
55
Eps 55 ~ Dua Minggu Lagi
56
Eps 56 ~ Penyakit Menular
57
Eps 57 ~ Panggilan Baru
58
Eps 58 ~ Minum Susu
59
Eps 59 ~ Empat Puluh Hari
60
Eps 60 ~ Ciuman Bertubi-tubi
61
Eps 61 ~ Tidak Menyangka
62
Eps 62 ~ Kehausan
63
Eps 63 ~ Pindahan
64
Eps 64 ~ Merusak Suasana
65
Eps 65 ~ Traveling
66
Eps 66 ~ Cemburu
67
Eps 67 ~ Minta Maaf
68
Eps 68 ~ Berbisik
69
Eps 69 ~ Pernikahan Mario dan Raina
70
Eps 70 ~ Depresi
71
Eps 71 ~ Cemburu part 2
72
Eps 72 ~ Ulang Tahun Kiara
73
Eps 73 ~ Depresi Berat
74
Eps 74 ~ Gila
75
Eps 75 ~ Perawatan Inap
76
Eps 76 ~ Syukuran Rumah Baru
77
Eps 77 ~ Serangan Jantung
78
Eps 78 ~ THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!