Eps 12 ~ Berubah Masam

“Kenapa sih Bik lihat aku seperti itu? aku hanya ingin memberitahu dia tentang tugasnya besok.” Tanya Livy saat menyadari tatapan Bi Ratih terlihat aneh terhadapnya.

“Oh, maaf Non. Tadi Bibi lihat Dewa ke halaman belakang.” Jawab Bi Ratih dengan perasaan lega. Kecurigaannya tidak terbukti.

“Terima kasih, Bik.”

Livy tidak jadi mengambil air minum. Dia kemudian menuju halaman belakang untuk menemui Dewa. Ternyata Dewa memang sedang ada di sana. Terlihat pria itu sedang bicara dengan seseorang melalui sambungan teleponnya. Namun saat Livy sudah hampir mendekatinya, Dewa sudah mengakhiri panggilannya.

“Nona?” Dewa tampak terkejut dengan kehadiran Livy.

“Kenapa kamu di sini?” tanya Livy dan kini ia sudah duduk kursi di samping Dewa.

Kursi itu bentuknya memanjang. Otomatis mereka berdua kini sedang duduk dalam satu kursi. Dewa perlahan menjauh, menjaga jarak. Dia sangat tidak nyaman dengan posisi seperti ini. takut jika ada yang melihatnya, akan berasumsi lain. Apalagi mengingat ucapan Bi Ratih tadi yang terkesan memperingatkannya.

“Ehm, saya hanya mencari angin segar saja.” jawab Dewa dengan gugup.

“Oh, jadi selama keluar denganku tadi kamu nggak dapat angin segar ya?” tanya Livy yang sedikit kecewa setelah mendengar jawaban Dewa.

“Tidak, Nona. Bukan seperti itu. saya, belum bisa tidur. Jadi memilih mencari angin segar di sini.” jawab Dewa dengan bingung. Tapi kenapa dia seperti sedang kepergok oleh kekasihnya. Apalagi pertanyaan Livy sarat dengan nada kesal dan curiga.

“Besok aku ke kantor. kamu harus sudah siap jam delapan pagi.” ucap Livy kemudian wanita itu segera beranjak meninggalkan Dewa.

Perasaan Dewa masih tidak enak dengan sikap Livy. tanpa sadar tangannya terulur menahan langkah Livy yang hendak masuk ke dalam rumah.

“Maaf, jika membuat anda marah, Nona.” Ucap Dewa.

“Ehm, ya sudah aku masuk dulu.” Livy memegang tangan Dewa agar pria itu melepas cekalan tangannya. Dewa pun juga terkejut dengan perbuatannya. namun Livy justru tersenyum padanya.

***

Keesokan paginya Livy sudah siap berangkat ke kantor. usai menyelesaikan sarapan paginya seorang diri, wanita itu segera keluar rumah, karena Dewa sudah menunggunya di depan. Pria itu mengangguk sopan dengan senyum ramah menyapa majikannya yang pagi ini sangat terlihat cantik dengan penampilan yang stylish ala pekerja kantoran.

Livy sudah duduk di samping Dewa. Tak lama kemudian Dewa segera melajukan mobilnya menuju perusahaan Papa Livy. tidak ada percakapan diantara keduanya. Livy juga tampak sibuk mengecek beberapa email yang masuk. Hingga deringan ponselnya tgerdengar cukup nyaring dari ponsel Livy.

Livy menerima panggilan itu dan bicara tidak teralu banyak dengan seseorang yang sedang berada jauh di sana. Siapa lagi kalau bukan sang suami.

Febian menghubunginya karena pria itu mengatakan kalau semalam ponselnya kehabisan daya. Setelah bertanya tentang kegiatan istrinya, Febian segera mengakhiri panggilannya. Livy hanya menghembuskan nafasnya pelan. Entah kenapa perasaannya terhadap Febian agak berbeda dari biasanya. Apakah gara-gara perdebatan kecil kemarin.

Beberapa saat kemudian Livy sudah sampai kantor. Dewa pun setia mengikuti kemana majikannya pergi. Berhubung selama ini Livy tidak memiliki ruangan tetap, dan dia selalu masuk ke ruangan kakaknya, Dewa akhirnya diminta untuk menunggu di luar.

Beberapa saat setelah Livy masuk ruangan Raffael, si pemilik ruangan itu datang dan melihat Dewa yang tampak asing baginya.

“Anda siapa? Ada keperluan apa ke sini?” tanya Raffael penuh selidik.

Dewa melihat pria tampan di hadapannya itu jelas tahu kalau dia adalah kakak dari majikannya. Pasalnya Livy dan Raffael memiliki garis wajah yang sangat mirip.

“Saya, Dewa. Bodyguard Nona Livy.” jawab Dewa dengan sopan.

Raffael tampak mengerutkan kening. Sejak kapan Livy memakai jasa seorang bodyguard? Bahkan dia saja tidak pernah memakai jasa bodyguard untuk istrinya.

Tanpa banyak bertanya lagi, Raffael segera masuk ke ruangannya. Lebih baik ia bertanya langsung pada adiknya yang sudah menunggunya di dalam. Dan di sana terlihat Livy sedang duduk di sofa sambil memegang Macbook.

“Segitu cintanya Febian sampai menyewa bodyguard untuk istrinya?” sindir Raffael pada sosok wanita yang sedang sibuk dengan Macbooknya.

“Apakah selama ini kamu lecet-lecet, Vy? Sampai dia memakai jasa seorang bodyguard?” tanya Raffael lagi saat Livy tak menanggapi sindirannya baru saja.

Livy hanya melihat kakaknya seklias dan memutar bola matanya dengan jengah. Baginya, pertanyaan kakaknya tidak penting dan tidak membutuhkan jawaban.

“Atau jangan-jangan dia menyewa bodyguard untukmu agar belangnya tidak kamu ketahui?” lanjut Raffael sontak mendapat sanggahan dari Livy.

“Kak Raffa ini bicara apa sih? Nggak ada hal lain yang lebih penting apa?” tanya Livy sedikit kesal. Entah kenapa juga dia tidak terima dengan ucapan Raffael yang terakhir tadi. memang dia tahu kalau selama ini kakaknya kurang begitu suka dengan Febian. namun tuduhan Raffael baru saja membuatnya tidak terima, karena memang tidak terbukti.

“Oh iya, Kak. Aku minta ruangan khusus. Aku bosan jika bergabung dengan Kak Raffa terus.” Lanjut Livy.

“Ya. Besok aku akan suruh seseorang untuk menyiapkan ruangan untukmu. Padahal sejak lama aku sudah menawarkan untukmu. Daripada mengerjakan pekerjaan di rumah, yang justru membuatmu bosan. Lebih baik di sini saja.”

Livy menganggukkan kepalanya. Kali ini ucapan Raffael benar. Memang selama ini ia mengerjakan pekerjaan kantor dari rumah. dan semua itu karena permintaan Febian. walau ia sebenarnya sangat bosan. Namun kini, setelah ada Dewa, lebih baik meminta ruangan khusus pada kakaknya. Untuk urusan Febian yang tidak setuju, biar nanti saja ia bicara sendiri dengan pria itu kalau sudah pulang dari luar negeri.

“Febian ke luar negeri lagi?” tanya Raffael sambil sibuk meneliti beberapa dokumen.

“Ya. Seperti biasa.”

“Heran aku sama hubungan kalian. kenapa Febian nggak pindah di kantor pusat sana saja sih, Vy? Papa juga tidak akan keberatan jika kamu mau ikut tinggal bersama suamimu di sana. Daripada harus bolak-balik ke sana. Ingat kesehatan juga. mungkin dari situlah kalian sampai saat ini masih belum bisa memiliki momongan. Karena kalian juga sama-sama sibuk.” Ucap Raffael panjang lebar.

“Aku sudah pernah mengatakan seperti itu, Kak. Febian lebih nyaman dengan kantor cabang di sini.” jawab Livy singkat tak ingin membahas masalah momongan. Karena Raffael juga tidak tahu yang sebenarnya.

Setelah itu keduanya sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Pukul sebelas siang Livy dan Raffael sudah bersiap untuk meeting di luar sekaligus makan siang dengan kliennya. Dan Raffael kali ini mengajak Livy berangkat satu mobil dengannya. membiarkan Dewa tetap di sini.

Kakak beradik itu keluar dari ruangan Raffael. Raffael lebih dulu menuju basement. Sedangkan Livy akan memberitahu Dewa untuk menunggunya di sini. namun tiba-tiba saja wajah Livy berubah masam saat melihat Dewa sedang asyik ngobrol dengan sekretaris kakaknya. Apalagi keduanya terlihat sangat akrab.

“Wa, aku meeting dengan Kak Raffa di luar.” Ucap Livy membuat Dewa terkejut.

“Baik, Nona. Mari!”

“Aku berangkat sama Kak Raffa. Kamu menunggu di kantor saja. tapi jangan di sini. awas saja kalau kamu macam-macam!” ancam Livy dengan suara datar.

.

.

.

*TBC

Happy Reading!!

 

Terpopuler

Comments

Ana

Ana

ya ampun vy kamu kentara banget 😁😁😁ketahuan cemburu nya
harusnya emang cari tau yang sebenarnya febian ini seperti apa orang nya apakah ada yang disembunyikan 🤔

2023-03-13

1

Neneng cinta

Neneng cinta

maksudnya macam2 apa vy,,,🤔,,kok ky k pacar az jgn macam2 lirik cewe😁😁😁

2023-03-13

1

❤ Nadia Sari ❤

❤ Nadia Sari ❤

Nah ini spy belangnya tidak diketahui ..Ayo Raffa bantu Lyvi 😘

2023-03-13

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 ~ Tentang Anak
2 Eps 2 ~ Bergantung Padaku
3 Eps 3 ~ Pengganti Pak Dirman
4 Eps 4 ~ Perasaan Yang Aneh
5 Eps 5 ~ Tugas Dewa
6 Eps 6 ~ Dewa Khawatir
7 Eps 7 ~ Sangat Peduli
8 Eps 8 ~ Salah Tingkah
9 Eps 9 ~ Memilih Mengalah
10 Eps 10 ~ Tidak Aman
11 Eps 11 ~ Curiga
12 Eps 12 ~ Berubah Masam
13 Eps 13 ~ Hangat Dan Lunak
14 Eps 14 ~ Gelisah
15 Eps 15 ~ Main Hati
16 Eps 16 ~ Membalas Ciuman
17 Eps 17 ~ Membalas Ciuman Part 2
18 Eps 18 ~ Masa Lalu Febian
19 Eps 19 ~ Mencintai Istri Orang
20 Eps 20 ~ Tidak Pernah Akur
21 Eps 21 ~ Cemburu
22 Eps 22 ~ Menjaga Rahasia
23 Eps 23 ~ Bersikap Dingin
24 Eps 24 ~ Sangat Egois
25 Eps 25 ~ Terpaksa Berbohong
26 Eps 26 ~ Kedatangan Raina
27 Eps 27 ~ Ancaman Raina
28 Eps 28 ~ Tidak Wajar
29 Eps 29 ~ Kenyataan Pahit
30 Eps 30 ~ Menemukan Ide
31 Eps 31 ~ Pertengkaran
32 Eps 32 ~ Hasil Tes DNA
33 Eps 33 ~ Khilaf Terindah
34 Eps 34 ~ Nasi Sudah Menjadi Bubur
35 Eps 35 ~ Khilaf Kedua
36 Eps 36 ~ Keputusan Livy
37 Eps 37 ~ Rencana Raffael
38 Eps 38 ~ Pergi Tanpa Kata
39 Eps 39 ~ Raffael Meradang
40 Eps 40 ~ Semakin Memanas
41 Eps 41 ~ Kemarahan Abi dan Reno
42 Eps 42 ~ Kehidupan Dewa
43 Eps 43 ~ Bukan Anak Febian
44 Eps 44 ~ Selamat Tinggal
45 Eps 45 ~ Diterima Kerja
46 Eps 46 ~ Dua Istri
47 Eps 47 ~ Keinginan Reno
48 Eps 48 ~ Merindukanmu
49 Eps 49 ~ Pindah
50 Eps 50 ~ Asisten Pribadi
51 Eps 51 ~ Harus Menikah
52 Eps 52 ~ Melamar
53 Eps 53 ~ Sahabat Mario
54 Eps 54 ~ Terhalang Restu
55 Eps 55 ~ Dua Minggu Lagi
56 Eps 56 ~ Penyakit Menular
57 Eps 57 ~ Panggilan Baru
58 Eps 58 ~ Minum Susu
59 Eps 59 ~ Empat Puluh Hari
60 Eps 60 ~ Ciuman Bertubi-tubi
61 Eps 61 ~ Tidak Menyangka
62 Eps 62 ~ Kehausan
63 Eps 63 ~ Pindahan
64 Eps 64 ~ Merusak Suasana
65 Eps 65 ~ Traveling
66 Eps 66 ~ Cemburu
67 Eps 67 ~ Minta Maaf
68 Eps 68 ~ Berbisik
69 Eps 69 ~ Pernikahan Mario dan Raina
70 Eps 70 ~ Depresi
71 Eps 71 ~ Cemburu part 2
72 Eps 72 ~ Ulang Tahun Kiara
73 Eps 73 ~ Depresi Berat
74 Eps 74 ~ Gila
75 Eps 75 ~ Perawatan Inap
76 Eps 76 ~ Syukuran Rumah Baru
77 Eps 77 ~ Serangan Jantung
78 Eps 78 ~ THE END
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Eps 1 ~ Tentang Anak
2
Eps 2 ~ Bergantung Padaku
3
Eps 3 ~ Pengganti Pak Dirman
4
Eps 4 ~ Perasaan Yang Aneh
5
Eps 5 ~ Tugas Dewa
6
Eps 6 ~ Dewa Khawatir
7
Eps 7 ~ Sangat Peduli
8
Eps 8 ~ Salah Tingkah
9
Eps 9 ~ Memilih Mengalah
10
Eps 10 ~ Tidak Aman
11
Eps 11 ~ Curiga
12
Eps 12 ~ Berubah Masam
13
Eps 13 ~ Hangat Dan Lunak
14
Eps 14 ~ Gelisah
15
Eps 15 ~ Main Hati
16
Eps 16 ~ Membalas Ciuman
17
Eps 17 ~ Membalas Ciuman Part 2
18
Eps 18 ~ Masa Lalu Febian
19
Eps 19 ~ Mencintai Istri Orang
20
Eps 20 ~ Tidak Pernah Akur
21
Eps 21 ~ Cemburu
22
Eps 22 ~ Menjaga Rahasia
23
Eps 23 ~ Bersikap Dingin
24
Eps 24 ~ Sangat Egois
25
Eps 25 ~ Terpaksa Berbohong
26
Eps 26 ~ Kedatangan Raina
27
Eps 27 ~ Ancaman Raina
28
Eps 28 ~ Tidak Wajar
29
Eps 29 ~ Kenyataan Pahit
30
Eps 30 ~ Menemukan Ide
31
Eps 31 ~ Pertengkaran
32
Eps 32 ~ Hasil Tes DNA
33
Eps 33 ~ Khilaf Terindah
34
Eps 34 ~ Nasi Sudah Menjadi Bubur
35
Eps 35 ~ Khilaf Kedua
36
Eps 36 ~ Keputusan Livy
37
Eps 37 ~ Rencana Raffael
38
Eps 38 ~ Pergi Tanpa Kata
39
Eps 39 ~ Raffael Meradang
40
Eps 40 ~ Semakin Memanas
41
Eps 41 ~ Kemarahan Abi dan Reno
42
Eps 42 ~ Kehidupan Dewa
43
Eps 43 ~ Bukan Anak Febian
44
Eps 44 ~ Selamat Tinggal
45
Eps 45 ~ Diterima Kerja
46
Eps 46 ~ Dua Istri
47
Eps 47 ~ Keinginan Reno
48
Eps 48 ~ Merindukanmu
49
Eps 49 ~ Pindah
50
Eps 50 ~ Asisten Pribadi
51
Eps 51 ~ Harus Menikah
52
Eps 52 ~ Melamar
53
Eps 53 ~ Sahabat Mario
54
Eps 54 ~ Terhalang Restu
55
Eps 55 ~ Dua Minggu Lagi
56
Eps 56 ~ Penyakit Menular
57
Eps 57 ~ Panggilan Baru
58
Eps 58 ~ Minum Susu
59
Eps 59 ~ Empat Puluh Hari
60
Eps 60 ~ Ciuman Bertubi-tubi
61
Eps 61 ~ Tidak Menyangka
62
Eps 62 ~ Kehausan
63
Eps 63 ~ Pindahan
64
Eps 64 ~ Merusak Suasana
65
Eps 65 ~ Traveling
66
Eps 66 ~ Cemburu
67
Eps 67 ~ Minta Maaf
68
Eps 68 ~ Berbisik
69
Eps 69 ~ Pernikahan Mario dan Raina
70
Eps 70 ~ Depresi
71
Eps 71 ~ Cemburu part 2
72
Eps 72 ~ Ulang Tahun Kiara
73
Eps 73 ~ Depresi Berat
74
Eps 74 ~ Gila
75
Eps 75 ~ Perawatan Inap
76
Eps 76 ~ Syukuran Rumah Baru
77
Eps 77 ~ Serangan Jantung
78
Eps 78 ~ THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!