Eps 5 ~ Tugas Dewa

Selagi menunggu tugas dari sang majikan, Dewa memilih keluar dari rumah mewah itu melalui pintu belakang. Kemudian ia duduk di depan gerbang rumah Febian. Di sana ada pos kecil yang sebelumnya digunakan Pak Dirman bersantai sekaligus berjaga.

Dewa masih tidak menyangka kalau ia akan bekerja pada seorang wanita yang beberapa kali ia temui. Pria itu sepertinya memang mempunyai daya ingat yang tajam tentang pertemuannya dengan Livy. Pertama yaitu sekitar satu tahun yang lalu saat ia sedang berada di rumah sakit menjemput majikannya yang baru pulang dari opname. Saat itu tanpa sengaja ia bertabrakan dengan Livy. Namun sayangnya Livy tidak begitu menatapnya, karena dia sedang terburu-buru.

Pertemuan keduanya yaitu saat sedang berada di taman beberapa hari yang lalu. Lagi-lagi dia bertabrakan dengan Livy, dan Livy berlalu begitu saja setelah meminta maaf. Dan yang terakhir kemarin sore saat sedang di café.

Padahal Dewa pikir Livy masih single. Nggak tahunya sudah menikah. malah wanita itu akan menjadi majikannya.

Saat Dewa sedang termenung sendirian, tiba-tiba saja Bi Ratih lewat di depannya. Wanita paruh baya itu tampak menenteng keranjang kosong sepertinya hendak belanja ke pasar.

“Bi!” sapa Dewa mengakrabkan diri.

“Iya?”

“Aku Dewa, Bi. Sopir barunya Nona Livy.” Ujar Dewa memperkenalkan diri.

Dewa dan Bi Ratih berbincang-benicang sebentar saling mengenal. karena bagaimana pun juga mereka posisinya sama. Bekerja pada Febian dan Livy. Setelah itu Bi Ratih pamit mau pergi ke pasar dulu.

“Apa perlu diantar, Bi?” tawar Dewa.

“Tidak usah. Kamu di sini saja. Bibi terbiasa ke pasar naik angkot. Kan tugas kamu kerja sama Non Livy dan Tuan Febian.”

Dewa hanya mengangguk saja. setelah itu membiarkan Bi Ratih berangkat ke pasar.

Tak lama setelah itu Dewa melihat sepasang suami istri baru saja keluar dari rumah. Livy mengantar suaminya yang hendak pergi ke kantor. Dewa pun menghampiri mereka untuk menyapa majikannya, terutama Febian. Namun saat jarak beberapa meter tiba-tiba langkah kaki Dewa berhenti saat melihat Febian sedang mencium bibir Livy sebelum memasuki mobilnya. Dewa membuang muka dan merasa tidak enak sendiri.

“Bi!” Livy mendorong pelang dada suaminya saat tanpa sengaja melihat Dewa.

“Apa sih, Sayang?” kesal Febian menatap heran.

Kemudian Livy memberi kode ke arah Dewa. Akhirnya Febian hanya mendengus. Dan menyapa Dewa yang sudah menghadap padanya.

“Selamat pagi, Tuan!” sapa Dewa seolah dia tidak melihat apa-apa.

“Ehm, pagi juga. aku akan pergi ke kantor dulu. Mengenai tugas kamu, kamu bisa langsung berhubungan dengan istriku.” ucap Febian.

Setelah itu Febian mencium pipi Livy sebelum masuk ke dalam mobil. Febian tidak pernah menggunakan jasa sopir untuk pergi kemana-mana. Jadi ia mengemudikan mobilnya sendiri.

Usai kepergian Febian, kini tinggal Livy dan Dewa saja. tiba-tiba suasana menjadi canggung. Livy sendiri tampak tidak nyaman saat suaminya tadi sedang menciumnya dan dilihat leh Dewa. Sedangkan Dewa berusaha biasa saja.

“Masuklah!” ajak Livy.

Dewa berjalan mengekor di belakang Livy. Setelah itu diminta Livy menunggu di ruang tengah, karena wanita itu naik ke lantai dua untuk mengambil catatan penting mengenai tugas sopir pribadinya sekaligus bodyguardnya.

Dewa menatap ke sekeliling ruangan itu. di sana ada sebuah foto Livy dan Febian. Hanya berdua saja. sehinggal Dewa sempat berpikiran kalau Livy dan Febian adalah pasangan pengantin baru. Terlihat juga dari apa yang dia lihat beberapa saat yang lalu. Febian dan Livy masih tampak sangat mesra. Karena memang biasanya seperti itu kenyataan yang sering dia lihat.

Setelah beberapa saat menunggu, Livy pun datang. wanita itu membawa selembar kertas berisi catatan penting mengenai tugas Dewa. Sebelumnya Livy juga sudah meembicarakannya pada Febian. Dan Febian ikut saja sesuai keinginan istrinya. Asal kalau keluar kemana pun wajib diantar oleh Dewa.

“Ini beberapa tugas kamu selama bekerja di sini!” Livy memberikan kertas itu pada Dewa.

Dewa menerima dan membacanya dengan seksama. Selembar kertas tertulis beberapa poin penting tentang tugas Dewa. Mulai dari mengantar jemput Livy pergi ke kantor. namun hanya hanya beberapa kali saja dalam sebulan. Itu pun tidak tentu jadwalnya. Selebihnya, mengantar Livy shopping, nyalon, dan jika ada urusan penting lainnya dalam jam kerja Febian, Dewa harus siap. Termasuk tugasnya di rumah. namun hal itu Febian lah yang menambahkan. Yaitu harus selalu menjamin kemanan Livy.

“Sama saja dengan satpam.” Batin Dewa setelah selesai membaca isi selembar kertas itu.

“Apa ada pertanyaan?” tanya Livy.

“Tidak ada, Nona.” Jawab Dewa.

“Baiklah. Nanti jam sebelas aku mau ke mall sekalian spa. Setelah ini kamu bisa melakukan apa saja. oh iya, di sini kamu tidak perlu menggunakan seragam dalam bekerja. Pakailah pakaian kamu sendiri. Karena aku tidak suka hal-hal yang terlalu formal.” Ujar Livy memberitahu.

“Baik, Nona.”

Setelah itu Livy beranjak meninggalkan Dewa. Seperti biasa, Livy akan masuk ke ruang kerja suaminya sekaligus ruang kerjanya untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan kantornya.

***

Sedangkan Dewa kini sudah menuju ke halaman belakang. Dia duduk sendiri di sana karena tidak ada kegiatan apapun. Mungkin setelah ini akan bertanya pada Bi Ratih, siapa tahu ada pekerjaan yang bisa dia lakukan.

Cukup lama duduk sendirian di halaman belakang, membuat Dewa sangat bosan. Namun setelah itu Bi Ratih datang. wanita itu tampak kesusahan membawa barang belanjaannya. Akhirnya Dewa pun membantunya.

Dewa juga ikut membantu Bi Ratih menyimpan beberapa sayuran segar ke dalam lemari es. Ya, memang pria itu tidak bisa diam begitu saja. menurutnya pekerjaannya kali ini terlalu banyak nganggurnya. Beda sekali dengan pekerjaan sebelumnya.

“Tuan Febian dan Nona Livy itu pengantin baru ya, Bi?” tanya Dewa.

“Nggak. Sudah satu tahun lebih mereka menikah.”

“Oh, jadi Bi Ratih juga sudah bekerja lama di sini?”

“Iya. setelah mereka menikah, Bibi langsung ditugaskan oleh orang tua Tuan Febian bekerja di sini.”

Dewa hanya menggut-manggut saja. ternyata dugaannya salah saat melihat kemesraan majikannya tadi.

“Bibi terkadang sedih melihat hubungan Tuan Febian dan Non Livy.” Ucap Bi Ratih tiba-tiba dan sontak membuat Dewa pensaran.

“Kenapa memangnya, Bi?”

“Bibi bisa melihat kalau terkadang Non Livy itu sangat kesepian di rumah. apalagi tidak ada anak dalam pernikahan mereka. Kelihatannya saja Non Livy baik-baik. Tapi sebagai sesama wanita, Bibi bisa merasakan kesedihan itu.” terang Bi Ratih dengan tatapan sendu.

Dewa sama sekali tidak mengerti. Namun dia tidak mau bertanya terlalu dalam. Apalagi hari ini hari pertama dia bekerja. Dia tidak mau membuat ulah dengan ikut mengulik rumah tangga majikannya.

“Sebenarnya Non Livy ingin sekali punya momongan, tapi,-“

“Apa kamu sudah siap, Wa?” tiba-tiba saja Livy datang ke dapur.

.

.

.

*TBC

Happy Reading!!

Terpopuler

Comments

Cahyani Sutopo

Cahyani Sutopo

dr awal livy udah merasakan perasaan aneh saat bertatapan dengan dewa, bisa jd cinta datang karna terbiasa apalagi livy sering di tinggal sama febian keluar negri/kota, jd livy nantiny livy terbiasa dengan dewa apalagi kalo dewa memeperlakukan majikannya dengan baik pasti livy akan merasa nyaman dengan dewa sebagai bodyguard nya dr pada dengan Febian yg suaminya

2023-03-09

1

Neneng cinta

Neneng cinta

bi jgn jujur bgt lho livy pgn pnya anak kl dewajatuh hati gmn sm livy,,,jd pebinor donk😁,,,

2023-03-09

2

Neneng cinta

Neneng cinta

ky ga tulus ihh Dewa kerja nya...😁

2023-03-09

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 ~ Tentang Anak
2 Eps 2 ~ Bergantung Padaku
3 Eps 3 ~ Pengganti Pak Dirman
4 Eps 4 ~ Perasaan Yang Aneh
5 Eps 5 ~ Tugas Dewa
6 Eps 6 ~ Dewa Khawatir
7 Eps 7 ~ Sangat Peduli
8 Eps 8 ~ Salah Tingkah
9 Eps 9 ~ Memilih Mengalah
10 Eps 10 ~ Tidak Aman
11 Eps 11 ~ Curiga
12 Eps 12 ~ Berubah Masam
13 Eps 13 ~ Hangat Dan Lunak
14 Eps 14 ~ Gelisah
15 Eps 15 ~ Main Hati
16 Eps 16 ~ Membalas Ciuman
17 Eps 17 ~ Membalas Ciuman Part 2
18 Eps 18 ~ Masa Lalu Febian
19 Eps 19 ~ Mencintai Istri Orang
20 Eps 20 ~ Tidak Pernah Akur
21 Eps 21 ~ Cemburu
22 Eps 22 ~ Menjaga Rahasia
23 Eps 23 ~ Bersikap Dingin
24 Eps 24 ~ Sangat Egois
25 Eps 25 ~ Terpaksa Berbohong
26 Eps 26 ~ Kedatangan Raina
27 Eps 27 ~ Ancaman Raina
28 Eps 28 ~ Tidak Wajar
29 Eps 29 ~ Kenyataan Pahit
30 Eps 30 ~ Menemukan Ide
31 Eps 31 ~ Pertengkaran
32 Eps 32 ~ Hasil Tes DNA
33 Eps 33 ~ Khilaf Terindah
34 Eps 34 ~ Nasi Sudah Menjadi Bubur
35 Eps 35 ~ Khilaf Kedua
36 Eps 36 ~ Keputusan Livy
37 Eps 37 ~ Rencana Raffael
38 Eps 38 ~ Pergi Tanpa Kata
39 Eps 39 ~ Raffael Meradang
40 Eps 40 ~ Semakin Memanas
41 Eps 41 ~ Kemarahan Abi dan Reno
42 Eps 42 ~ Kehidupan Dewa
43 Eps 43 ~ Bukan Anak Febian
44 Eps 44 ~ Selamat Tinggal
45 Eps 45 ~ Diterima Kerja
46 Eps 46 ~ Dua Istri
47 Eps 47 ~ Keinginan Reno
48 Eps 48 ~ Merindukanmu
49 Eps 49 ~ Pindah
50 Eps 50 ~ Asisten Pribadi
51 Eps 51 ~ Harus Menikah
52 Eps 52 ~ Melamar
53 Eps 53 ~ Sahabat Mario
54 Eps 54 ~ Terhalang Restu
55 Eps 55 ~ Dua Minggu Lagi
56 Eps 56 ~ Penyakit Menular
57 Eps 57 ~ Panggilan Baru
58 Eps 58 ~ Minum Susu
59 Eps 59 ~ Empat Puluh Hari
60 Eps 60 ~ Ciuman Bertubi-tubi
61 Eps 61 ~ Tidak Menyangka
62 Eps 62 ~ Kehausan
63 Eps 63 ~ Pindahan
64 Eps 64 ~ Merusak Suasana
65 Eps 65 ~ Traveling
66 Eps 66 ~ Cemburu
67 Eps 67 ~ Minta Maaf
68 Eps 68 ~ Berbisik
69 Eps 69 ~ Pernikahan Mario dan Raina
70 Eps 70 ~ Depresi
71 Eps 71 ~ Cemburu part 2
72 Eps 72 ~ Ulang Tahun Kiara
73 Eps 73 ~ Depresi Berat
74 Eps 74 ~ Gila
75 Eps 75 ~ Perawatan Inap
76 Eps 76 ~ Syukuran Rumah Baru
77 Eps 77 ~ Serangan Jantung
78 Eps 78 ~ THE END
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Eps 1 ~ Tentang Anak
2
Eps 2 ~ Bergantung Padaku
3
Eps 3 ~ Pengganti Pak Dirman
4
Eps 4 ~ Perasaan Yang Aneh
5
Eps 5 ~ Tugas Dewa
6
Eps 6 ~ Dewa Khawatir
7
Eps 7 ~ Sangat Peduli
8
Eps 8 ~ Salah Tingkah
9
Eps 9 ~ Memilih Mengalah
10
Eps 10 ~ Tidak Aman
11
Eps 11 ~ Curiga
12
Eps 12 ~ Berubah Masam
13
Eps 13 ~ Hangat Dan Lunak
14
Eps 14 ~ Gelisah
15
Eps 15 ~ Main Hati
16
Eps 16 ~ Membalas Ciuman
17
Eps 17 ~ Membalas Ciuman Part 2
18
Eps 18 ~ Masa Lalu Febian
19
Eps 19 ~ Mencintai Istri Orang
20
Eps 20 ~ Tidak Pernah Akur
21
Eps 21 ~ Cemburu
22
Eps 22 ~ Menjaga Rahasia
23
Eps 23 ~ Bersikap Dingin
24
Eps 24 ~ Sangat Egois
25
Eps 25 ~ Terpaksa Berbohong
26
Eps 26 ~ Kedatangan Raina
27
Eps 27 ~ Ancaman Raina
28
Eps 28 ~ Tidak Wajar
29
Eps 29 ~ Kenyataan Pahit
30
Eps 30 ~ Menemukan Ide
31
Eps 31 ~ Pertengkaran
32
Eps 32 ~ Hasil Tes DNA
33
Eps 33 ~ Khilaf Terindah
34
Eps 34 ~ Nasi Sudah Menjadi Bubur
35
Eps 35 ~ Khilaf Kedua
36
Eps 36 ~ Keputusan Livy
37
Eps 37 ~ Rencana Raffael
38
Eps 38 ~ Pergi Tanpa Kata
39
Eps 39 ~ Raffael Meradang
40
Eps 40 ~ Semakin Memanas
41
Eps 41 ~ Kemarahan Abi dan Reno
42
Eps 42 ~ Kehidupan Dewa
43
Eps 43 ~ Bukan Anak Febian
44
Eps 44 ~ Selamat Tinggal
45
Eps 45 ~ Diterima Kerja
46
Eps 46 ~ Dua Istri
47
Eps 47 ~ Keinginan Reno
48
Eps 48 ~ Merindukanmu
49
Eps 49 ~ Pindah
50
Eps 50 ~ Asisten Pribadi
51
Eps 51 ~ Harus Menikah
52
Eps 52 ~ Melamar
53
Eps 53 ~ Sahabat Mario
54
Eps 54 ~ Terhalang Restu
55
Eps 55 ~ Dua Minggu Lagi
56
Eps 56 ~ Penyakit Menular
57
Eps 57 ~ Panggilan Baru
58
Eps 58 ~ Minum Susu
59
Eps 59 ~ Empat Puluh Hari
60
Eps 60 ~ Ciuman Bertubi-tubi
61
Eps 61 ~ Tidak Menyangka
62
Eps 62 ~ Kehausan
63
Eps 63 ~ Pindahan
64
Eps 64 ~ Merusak Suasana
65
Eps 65 ~ Traveling
66
Eps 66 ~ Cemburu
67
Eps 67 ~ Minta Maaf
68
Eps 68 ~ Berbisik
69
Eps 69 ~ Pernikahan Mario dan Raina
70
Eps 70 ~ Depresi
71
Eps 71 ~ Cemburu part 2
72
Eps 72 ~ Ulang Tahun Kiara
73
Eps 73 ~ Depresi Berat
74
Eps 74 ~ Gila
75
Eps 75 ~ Perawatan Inap
76
Eps 76 ~ Syukuran Rumah Baru
77
Eps 77 ~ Serangan Jantung
78
Eps 78 ~ THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!