Kesempatan kedua

Rico menatap Dara yang telihat begitu khawatir ingin rasanya Rico mengatakan bahwa apa yang dia katakan adalah bohong,namun Rico takut jika Dara akan semakin marah kepadanya..

"Mas ayo cepetan bawa mobilnya aku sudah ingin ketemu Jihan. Aku takut Jihan juga akan mencari aku."Dara telihat berada dalam dilema..

Rico pun menatap kearah sang istri dengan senyum nakalnya. Tak butuh waktu lama setelah mereka sampai di bandara keduanya pun langsung pulang menuju rumah mereka awalnya Dara ragu untuk masuk kembali kedalam rumah itu namun demi Jihan apapun akan dia lakukan.

Sesampainya di dalam rumah Dara langsung panik mencari keberadaan Jihan namun tak dia temukan di mana-mana..

"Mas Jihan dimana?"Dara pun sudah tak kuasa menahan kesedihannya.

"Dia ada di dalam kamarku bersama Bunda."jawab Rico sekenanya.

Tanpa berfikir panjang lagi Dara pun langsung pergi menuju kamar Rico walaupun pada awalnya Dara sangat di larang masuk kedalam kamar pribadi Rico.

Setalah Dara berada di dalam kamar Rico,Dara juga tak menemukan Jihan disana hal itu membuat Dara sedikit bingung.

"Mas Jihan ada dimana?Mas jangan bohongi aku mana Jihan mana putriku?"Dara pun sudah terlihat sangat kesal.

Rico pun langsung mengunci pintu kamarnya dan kemudian mendekati Dara.

"Duduklah aku perlu bicara sama kamu Ra."ucap Rico tak memperdulikan pertanyaan Dara tentang Jihan.

Tiba tiba saja Rico mengambil ponselnya dan menghubungi sang Bunda yang sedang bersama Jihan.

"Jihan sayang lihatlah Bunda Dara sudah pulang kerumah. Kamu baik baik ya sama Nenek dulu besok lusa Ayah jemput oke cantik."Rico pun mencoba tersenyum semanis mungkin..

Dara pun merasakan ada sesuatu yang tak benar di sini. Sementara Jihan telihat baik baik saja dan dia juga terlihat sedang berada di suatu tempat.

"Jihan sayang mau bicara sama Bunda,katanya Bunda Dara kangen banget sama Jihan. Besok Ayah jemput Jihan sama Bunda ya."Rico pun semakin terlihat aneh di mata Dara.

Dara pun langsung mengambil ponsel Rico dan berbicara dengan Jihan rasa rindu dan rasa cemasnya berangsur menghilang.

Setelah selesai berbicara dengan Jihan mata Dara pun tertuju pada laki laki yang kini ada di hadapannya.

"Untuk apa Mas lakuin ini? ini gak lucu Mas,Mas keterlaluan aku mau pulang."Dara pun telihat sangat kesal dan campur aduk menjadi satu.

Dara langsung mengambil tas tangannya kemudian ingin pergi meninggalkan Rico namun pintu kamarnya terkunci.

"Mas buka pintunya aku mau pulang."Dara pun terlihat semakin kesal..

Sementara Rico hanya diam saja sembari menatap wajah cantik istrinya.

"Ra ada hal yang ingin aku sampaikan duduklah."Rico pun kini berbicara dengan sangat lembut berbeda dengan Rico beberapa bulan yang lalu.

Dara pun masih diam saja dia mematung dan tak mengucapakan sepatah katapun,suasana seketika berubah menjadi hening.

"Ra aku minta maaf jika aku telah membuatmu sedih,Jihan baik baik saja dia sedang berada di Bandung semenjak beberapa hari yang lalu.

Dara pun menatap sang suami yang kini sedang menatapnya,tatapan keduanya pun bertemu dan jantung keduanya pun berdetak dengan sangat kencangnya.

"Maksud Mas apa melakukan ini? Apa Mas tahu jika aku sangat khawatir? Jihan juga anakku walaupun dia tak lahir dari rahimku aku juga sangat menyayanginya dan Mas dengan begitu teganya mengatakan Jihan itu sakit."Dara pun tak kuasa menahan airmatanya lagi.

Rico pun langsung bangun dan kemudian memeluk Dara dengan lembut.

"Mas tahu Mas salah maafkan aku ya,aku tepaksa melakukan ini itu karena kamu seolah menghindariku dan aku tak menyukai itu."Rico pun semakin mempererat pelukannya.

"Mas sebentar lagi kita akan bercerai dan aku mohon Mas jangan kayak gini. Aku hanya ingin memulai semuanya dari awal Mas aku juga ingin menemukan kebahagiaanku sendiri."ucapan Dara sangat membuat hati Rico merasa sakit.

Dara hendak melepaskan pelukan Rico namun tenaganya terlalu lemah sehingga dia tak sanggup untuk melawan.

"Mas lepaskan aku,aku mau pulang."Dara pun mencoba untuk melepaskan diri dari pelukan Rico namun itu semua gagal..

Rico pun tak mendengarkan ucapan Dara..

"Ra maafkan aku,aku tahu selama ini aku salah telah membuatmu kecewa dan juga sakit hati. Ra aku..."ucapan Rico terhenti ketika menatap Dara yang sedang menatapnya.

"Maaf Mas aku sudah memaafkan hal itu jauh sebelum Mas meminta maaf tapi untuk perceraian itu akan tetap terjadi Mas."setelah mengatakan itu Dara pun langsung bergegas untuk pergi namun Rico secepat kilat memeluk Dara dari belakang.

"Enggak Ra aku gak mau kehilangan kamu aku tahu aku egois tapi aku mohon berikan aku kesempatan kedua. Ra aku tahu selama ini aku telah salah menilaimu dan aku,aku akui kalau aku juga telah melukai hatimu begitu dalam."Rico pun tak ingin memberikan Dara pergi begitu saja.

Dara hanya diam saja tak menjawab ucapan Rico menurutnya apa yang di lakukan oleh Rico sudah sangat membuatnya kecewa.

"Mas maafkan aku tapi aku tak bisa aku sudah memaafkan semuanya dan bukankah kita pernah menjadi sahabat. Mungkin kita hanya di takdirkan untuk bersama sementara waktu bukan untuk selamanya."Dara pun mengatakan bahwa dirinya sudah tak bisa memberikan Rico kesempatan lagi.

"Ra aku mohon ada satu hal yang harus kamu tahu kalau aku,kalau aku sangat mencintaimu Andara aku tahu aku salah selama ini karena aku tak pernah mengungkapkan itu. Ada satu hal yang perlu kamu tahu Dara kalau aku juga tersiksa menyakiti kamu,aku juga merasakan jauh lebih sakit dari yang kamu rasakan Dara aku mohon berikan aku kesempatan kedua aku janji aku akan belajar untuk menjadi suami yang baik untuk kamu Ra aku mohon berikan aku kesempatan sekali lagi.."Rico pun tak kuasa menahan kesedihan hatinya Rico sangat takut jika Dara akan kembali menolaknya.

Dara hanya diam saja tak berkata apa apa dia masih belum percaya dengan apa yang di ucapkan oleh Rico.

"Sayang aku minta maaf aku telah salah menilaimu selama ini."Rico pun memeluk Dara dengan erat.

Dara hanya diam saja dia masih belum berreaksi apa apa hatinya masih sulit menerima kenyataan bahwa Rico bilang dia mencintainya.

"Mas aku mohon jangan tipu aku lagi,aku tak mau berharap apa apa lagi dari kamu Mas aku tahu aku bukan siapa siapa untuk kamu Mas. Dan semoga setelah ini kamu bisa mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dari aku."Dara pun masih berusaha untuk tak memberikan Rico harapan.

"Aku enggak mau Ra aku mau selamanya sama kamu dan jika kamu menolaknya maka aku akan selamanya sendiri.,"Rico pun kini telihat sangat kesal.

Rico dan Dara sama sama terdiam suasananya berubah hening seketika dan keduanya pun hanya bisa saling tatap.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!