Maafkan aku Dara.

Shinta pun sangat antusias setelah tahu di mana Dara bekerja dia juga ingin supaya saat dia melahirkan nanti dia bersama Dara sahabatnya.

"Dara maafkan aku,aku akan segera menemuimu dan aku juga akan menjelaskan semuanya jadi saat aku pergi nanti aku tak merasa bersalah."ucap Shinta dalam hatinya.

Shinta pun diam hal itu membuat Rico bertanya kepadanya.

"Sayang are you oke?"tanya Rico dengan lembut.

Shinta pun menatap kearah Rico dan tersenyum..

"Nothing,I m oke..(Gak apa apa aku baik baik saja.)"jawab Shinta dengan lembut.

Keduanya pun langsung menghabiskan waktu bersama untuk menonton film di bioskop hal itu sengaja Shinta lakukan untuk mengumpulkan memori agar kelak jika dia harus pergi karena kanker rahim yang di deritanya dia telah merasakan banyak kebahagiaan.

Setelah keduanya selesai bersenang senang perut Shinta merasakan kram yang tak biasa dia jelaskan,Rico yang panik kandung membawa Shinta menuju rumah sakit.

Dalam perjalanan Shinta berkata ingin ke rumah sakit Bina sehat rumah sakit tempat di mana Dara berkerja.

"Kenapa kesana sayang bukankah biasanya Dokter Melly yang menangani kamu?"tanya Rico yang merasa bingung..

Shinta tak menjelaskan dia terus saja meronta kesakitan di usai kandungannya menginjak tujuh bulan.

Sesampainya di rumah sakit Shinta langsung mendapatkan pertolongan pertama dan tak lama kemudian Dara pun datang untuk memeriksa.

"Shinta..."ucapan Dara membuat Shinta dan Rico menoleh secara bersama sama..

Shinta sangat senang pada akhirnya dia bertemu kembali dengan sahabatnya Dara,wanita yang sudah dia dizolimi hanya karena cinta.

"Dara.. Ra sakit Ra..."tiba tiba saja airmata Shinta keluar tanpa di minta membuat Rico tak tega melihat Shinta kesakitan..

"Dara aku mohon tolong Shinta.."ucapan pertama Rico yang terdengar begitu istimewa di telinga Dara..

"Baiklah Mas,Mas boleh tunggu di depan."jawab Dara kemudian dia mulai dengan pekerjaannya.

Shinta pun menggenggam tangan Dara dengan lembut..

"Dara maafkan aku..."ucap Shinta sedikit terbata bata..

Dara pun menatap kearah sang sahabat.

"Shinta kamu tenang dulu biarkan aku merawatmu dulu.."jawab Dara lirih.

Shinta pun mengangguk dan kemudian tenang menatap wajah sahabatnya yang telah lima tahun menghilang. Dara pun ikut menatap wajah pucat sahabatnya..

"Jangan kamu pandangi aku terus Shin,kamu harus kuat. Shinta sepetinya aku harus memberitahu kamu bahwa kamu?"ucapan Dara terhenti.

Shinta tersenyum...

"Iya Dara aku tekena kanker rahim tapi aku masih tetap ingin melahirkan anak ini. Aku ingin memiliki keturunan dengan Mas Rico walaupun pada akhirnya nanti aku harus pergi."ucapan Shinta terdengar sangat menyayat hati Dara..

"Tapi Shinta kamu??"ucapan Dara kembali terpotong setelah Shinta menghentikannya.

"Aku mohon anggapalah ini permintaan terakhirku Dara biarkan aku melahirkan anak ini."ucap Shinta kemudian..

Dara pun terdiam tak di sangka sahabatnya begitu menderita karena cintanya yang begitu besar kepada Rico dia rela mengorbankan dirinya sendiri demi melahirkan buah hati mereka.

"Dara aku mohon?"ucap Shinta lirih.

Dara pun mengangguk dan tak terasa airmatanya menetes tak tertahankan isak tangis Dara seketika pecah..

"Iya aku akan berjanji untuk merahasiakan ini semuanya tapi kamu juga harus berjanji bahwa kamu akan kuat dan sehat sehingga kamu akan bisa merawat anak kamu di kemudian hari."Dara pun kini memeluk Shinta.

"Dara maafkan aku,maafkan aku atas semuanya ini aku berjanji aku akan membayar semuanya."ucap Shinta lirih.

Dara pun mengangguk dan kemudian tersenyum..

"Aku tak pernah marah atau benci sama kamu aku pergi untuk mengejar cita citaku dan sekarang kamu lihat aku? aku berhasil menjadi seorang Dokter."ucap Dara mencoba menghibur Shinta.

Shinta pun mengangguk dan tersenyum.

"Aku selalu bangga sama kamu Ra,walaupun kamu harus susah payah tapi pada akhirnya kamu bisa mewujudkan mimpi kamu. Aku salut Ra."Shinta pun mengungkapkan kebahagiaannya..

Sesaat setelah itu Dara pun keluar dari dalam ruang tindakan dan kemudian menemui Rico.

"Bagaimana keadaan Dara saat ini? Apakah dia baik baik saja?"tanya Rico lirih.

Dara pun tersenyum sembari mengalihkan pandangannya.

"Kondisinya baik baik saja tak perlu di khawatirkan dia hanya kecapean dan aku minta tolong Mas cek selalu tekanan darahnya soalnya aku lihat tensinya mudah sekali naik. Oke Mas kalau begitu aku permisi dulu masih ada pasien yang menunggu."ucap Dara sembari berlalu pergi meninggalkan Rico.

Dalam hati Rico merasa senang karena pada akhirnya dia bisa kembali bertemu dengan Andara,namun hatinya kembali menjadi gelisah ketika memikirkan apa yang pernah di lakukan Dara di masa lalu.

"Ah kamu mikir apa Rico ingat kamu hanya pernah mencintainya dan sekarang kamu adalah milik Shinta lagipula dia bukan wanita baik baik Rico."ucap Rico mencoba menyakinkan dirinya sendiri.

Rico pun menatap punggung Dara yang semakin menjauh hingga hilang di balik tembok ,hal yang sama pun di rasakan oleh Dara dia sangat sedih melihat laki laki yang telah lima tahun mengisi hatinya kini ada di hadapannya dan yang lebih membuat hati sedih adalah Rico sekarang adalah suami Shinta wanita yang tengah berjuang karena menderita kanker rahim..

"Shinta maafkan aku yang masih belum bisa melupakan Mas Rico hingga saat ini walaupun aku sudah pergi selama lima tahun namun perasaan ini masih sama aku sulit untuk melupakannya."pekik Dara dalam hatinya.

Dara pun menghapus airmatanya dan kemudian menarik nafas dengan dalam..

"Dara kamu harus bisa melupakannya kamu harus bisa?? Ingat Dara kamu sekarang hanya boleh mencintai tanpa berharap untuk memiliki dia suami sahabatmu ayo Dara kamu pasti melupakannya dan kamu pasti bisa hidup move on dari dia."ucap Dara dalam hatinya....

Sedangkan Rico saat sudah tak melihat Dara lagi Rico juga melakukan hal yang sama,Rico selalu mengatakan bahwa Dara bukanlah wanita baik dan dia bukanlah wanita yang pantas untuk di cintai..

Rico pun membuang semua perasaannya dan memutuskan untuk menemui Shinta sang istri.

"Sayang sekarang apa yang kamu rasakan? Apakah kamu baik baik saja? Jangan bikin Mas khawatir pliss."ucap Rico mencoba untuk bertanya kepada sang istri.

Shinta pun hanya tersenyum dan kemudian menatap sang suami yang nampak sangat perhatian.

"Aku gak apa apa kok Mas,Mas gak perlu khawatir. Kata Dara aku hanya kecapean aja kan usia kandunganku udah tujuh bulan Mas jadi wajar aja jika gampang lelah."Shinta pun mencoba menyakinkan Rico.

Rico pun langsung memeluk Shinta dan mencium keningnya dengan lembut.

"Mulai sekarang kamu harus banyak istirahat dan aku ingin kamu sehat dan calon anak kita juga sehat. Aku janji aku akan melakukan apapun yang kamu inginkan sayang?"Rico pun mencoba menyenangkan hati Shinta..

Mendengar itu Shinta pun mempunyai rencana..

"Yakin Mas akan melakukan apapun yang aku minta? Mas gak sedang bercanda kan?"tanya Shinta mencoba memastikan..

Rico pun mengangguk dan kemudian tersenyum..

"Iya sayang apapun itu.."jawab Rico lirih.

Setelah itu Shinta pun memeluk sang suami dan berharap bahwa penyakit itu tak pernah ada Shinta masih ingin hidup dan menghabiskan waktu bersama dengan Rico.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

balasan buat mu Shinta karna menjelekkan sahabat baik mu

2024-01-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!