Buku Diary Shinta

Setalah melihat Dara pergi Rico pun terlihat sangat kecewa pada dirinya sendiri,terlebih lagi dia telah berani mengucapakan kata cerai secara tak langsung talak satu pun sudah dia lontarkan untuk Dara..

Setalah melihat Dara pergi menggunakan taksi Rico pun langsung masuk kedalam kamarnya dan meratapi semuanya.

Rasa bencinya seolah menggerogoti hati dan jiwanya namun rasa cintanya jauh lebih besar dari itu semuanya iya Rico kehilangan Dara.

Sementara itu di dalam taksi Dara tak berhentinya menangis meratapi apa yang baru saja dia hadapi dan Dara pun telah siap untuk mengurus semuanya ke pengadilan mengurus perceraian dirinya dengan Rico.

"Terima kasih untuk waktu empat tahun Mas,walaupun aku tak bisa memilikimu seutuhnya setidaknya kita pernah hidup dalam satu atap untuk waktu empat tahun. Maaf Mas jika aku harus memilih melupakanmu aku akan memulai hidupku yang baru dan semoga kamu bisa mendapatkan wanita yang baik menurutmu."ucap Dara sembari menatap foto Rico yang ada di dalam ponselnya.

Dara pun tak tahu lagi harus bagaimana menjalani hari hari selanjutnya tanpa Jihan dalam hidupnya..

"Jihan sayang maafin Bunda ya,Bunda tepaksa meninggalkanmu dan Bunda harus pergi menjauh darimu. Tapi percayalah rasa sayang Bunda tak akan pernah berubah sampai kapanpun sama Jihan."

Dara pun telihat semakin sedih saat melihat foto Jihan.

"Non jangan sedih percayalah akan selalu ada jalan keluar yang terbaik untuk setiap permasalahan. Yakinlah Allah tak akan menguji hambanya melebihi batas kemampuannya."ucap sang supir taksi yang mencoba menghibur Dara..

Dara pun mengangguk dan kemudian menyeka air matanya.

"Terima kasih ya Pak, Pak bisa antar saya ke TPU pondok labu,tapi Bapak bisa enggak menunggu saya setelah itu antar saya kerumah sakit."Dara pun menjelaskan tujuannya pada sopir taksi itu.

Sang sopir itu pun hanya mengangguk dan kemudian membawa Dara menuju TPU tempat makan Shinta di semayamkan.

Sesampainya di pemakaman Dara langsung menitikan airmata meminta maaf pada sahabatnya karana dia harus meninggalkan anak dan Mas Rico.

"Shin maafkan aku jika aku tak mampu menjaga amanah yang kamu inginkan aku tak sanggup lagi berada di pernikahan toksik yang Mas Rico berikan aku memilih menyerah maafkan aku Shinta maafkan aku."Dara pun semakin terisak tak kuasa menahan kesedihan di hatinya.

❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️

Sementara itu Rico pun diam sesaat meratapi apa yang telah terjadi dia tak pernah menyangka jika semuanya akan berakhir seperti itu, bagaimana jika nanti Jihan bertanya tentang Bundanya,bagaimana juga kehidupannya tanpa Dara di sampingnya.

Rico pun mengacak rambutnya dengan kasar mencoba berfikir bahwa semuanya itu hanya mimpi bukan kenyataan yang harus dia alami.

Rico pun mencoba mencari foto Shinta di dalam lemari miliknya tanpa sengaja menjatuhkan sesuatu sebuah buku diary milik almarhum Shinta.

Dengan berlahan Rico membuka lembar demi lembar dan tanpa sengaja menemukan foto Dara dan Shinta semasa kuliah dulu..

Disana juga ada tulisan permintaan maaf Shinta kepada Dara.

"Teruntuk sahabatku Dara..

Ra maafkan aku ya jika aku terpaksa membuat kamu dan Mas Rico saling menjauh. Aku tahu bahwa Mas Rico mencintaimu dan aku juga tahu jika kamu juga memiliki perasaan yang sama pada Mas Rico.

Maafkan aku yang telah menipu Mas Rico dengan mengatakan bahwa kamu bukalah wanita yang baik,aku bersalah Ra aku minta maaf.."

"Walupun aku telah bisa memiliki Mas Rico secara sah namun ternyata aku hanya bisa memiliki raganya bukan hatinya. Aku tahu jika Mas Rico masih sangat mencintai sahabatku Dara. Dara adalah wanita yang sangat baik dan juga wanita yang begitu menjaga kehormatannya. Hari ini aku sadar bahwa sekuat apapun aku berusaha untuk membuat Mas Rico mencintaiku akan sia sia jika dalam hatinya hanya ada satu nama yaitu Dara and always Dara.."

"Hari ini aku sangat senang karena Dokter mengatakan aku hamil,namun aku juga sangat sedih ketika Dokter mengatakan bahwa aku mengidap kanker rahim stadium akhir. Kata dokter aku harus melepaskan anak yang ada di dalam perutku. Namun aku menolaknya aku ingin sebelum aku meninggal aku bisa memberikan Mas Rico seorang anak."

"Hari ini aku sangat senang karena ku bisa bertemu dengan Dokter Rizal sepupu dari sahabatku Dara. Aku juga sangat senang ketika aku tahu bahwa Dara telah berhasil menjadi seorang Dokter. Aku ingin sekali menemuinya semoga sebelum aku pergi aku bisa bertemu dengan Dara lagi untuk sekedar meminta maaf.."

"Hari ini akhirnya aku bertemu lagi dengan sahabatku Dara,dia terlihat begitu cantik dan juga telihat sangat cocok mengenakan baju putih itu,aku bangga padamu Ra. Ra aku maaf atas kejadian dulu yang membiarkanmu melewati masa sulit itu sendiri dimana di saat Om meninggal bahkan aku sibuk dengan urusanku aku minta maaf Dara."

❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️

Bagai di sambar petir di siang hari ketika Rico mengetahui segalanya bahwa selama ini apa yang selalu Shinta bilang tentang Dara itu salah dan Shinta melakukan itu semuanya hanya untuk membuat Rico membenci Dara.

Rico pun tak kuasa menahan kesedihan di hatinya dia menangis untuk pertama kalinya karena selama ini dia telah menyakiti hati Dara wanita yang juga sangat mencintai dirinya.

"Dara maafkan aku,aku salah telah menuduhmu selama ini. Betapa bodohnya aku telah menyakiti hatimu."Rico pun semakin tak kuasa menahan kesedihan di hatinya.

Rico pun mengambil ponsel miliknya dan menatap foto Dara yang ada di dalam ponselnya dia menatap foto Dara saat kuliah dulu..

"Kamu adalah wanita tercantik yang pernah aku kenal kamu juga seorang Ibu yang baik untuk Jihan maafkan aku Ra aku bersalah."

Rico pun mencoba untuk menghubungi nomer ponsel Dara namun tenyata nomernya telah di blok oleh wanita itu,mungkin karena terlalu sakit hatinya sehingga dia enggan untuk berhubungan dengannya lagi..

Rico berteriak dengan kencangnya sembari memukul cermin yang ada di hadapannya dan seketika cermin itu pun hancur. Ibu Ningsih yang mendengar itu pun langsung berlari menuju kamar putranya.

"Rico apa yang telah kamu lakukan?"ucap Ibu Ningsih sembari menatap wajah putranya yang nampak sangat kacau..

Rico pun duduk di lantai sembari memegang kedua lututnya.

"Bunda aku benci pada diriku sendiri aku benci karena aku telah salah mengambil keputusan. Bunda Dara dimana Bunda dia belum pergi kan?"tanya Rico secara tiba tiba.

Ibu Ningsih merasa kasihan melihat Rico walaupun dia bersalah dia tetaplah putranya.

"Bukankah dia pergi atas permintaan kamu? Dan mungkin sebentar lagi Dara akan mengurus semuanya mengurus perpisahan kalian berdua."

Mendengar itu membuat Rico langsung menatap Bundanya.

"Enggak Bunda aku gak akan pernah mau menceraikannya,aku pasti akan bisa membawanya kembali pulang?"ucap Rico dengan begitu percaya diri.

"Kenapa Rico apa kamu baru sadar setelah dia gak ada kamu baru tahu kalau dia wanita yang terbaik yang Allah kasihkan untukmu? Apa kamu jadi sadar jika apa yang telah kamu lakukan melukainya?Kamu kemana saja selama ini sudahlah Rico lepaskan saja Dara biarkan dia bahagia bersama laki laki yang tulus menyayanginya."Ibu Ningsih pun menyuruh Rico untuk melepaskan Dara.

Mata Rico langsung melotot mendengar ucapan sang Bunda.

"Enggak Bunda dia istriku aku mencintainya."Rico pun kini mulai meninggikan suaranya.

Ibu Ningsih hanya tersenyum melihat kegelisahan Rico.

"Empat tahun dia bertahan denganmu bahkan kamu tak pernah sekalipun melihat pengorbanannya apa kamu tak tahu jika Dara juga mencintaimu,jika dia tak mencintaimu maka dia tak akan mampu bertahan dengan sikap buruk kamu selama empat tahun ini Rico."Rico pun terdiam mendengar ucapan sang Bunda.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

sedar setelah kepala mu terhantuk

2024-01-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!