2. Lupakan Saja!

Tubuh Mayang masih dalam dekapan Firza yang masih memejamkan matanya. Mayang berusaha untuk melepaskan diri dari dekapan Firza secara perlahan. Tubuhnya rasanya sangat pegal semuanya setelah di hajar semalaman oleh Firza.

Mau bergerak pun rasanya sangat sakit apa lagi bagian intinya. Ia berjalan menuju kamar mandi dengan sedikit membungkuk menahan perih.

Tanpa disadari Mayang, Firza sedang mengawasinya dan tersenyum melihat keadaan Mayang yang terlihat sangat sakit saat ini. Mayang membersihkan tubuhnya dan mengenakan lagi pakaiannya untuk cepat kabur dari kamarnya Firza.

Tubuhnya kembali terasa segar dan iapun segera melangkah keluar namun deheman Firza menghentikan langkahnya.

"Ehmm!"

Mayang menarik nafasnya lalu membalikkan tubuhnya menatap wajah bantal Firza yang tetap terlihat sangat tampan.

"Apakah kamu ingin kabur dariku?" Tanya Firza sambil menarik lagi lengan Mayang untuk duduk di pangkuannya.

"Urusan kita sudah selesai. Aku ingin pulang."

"Di mana kamu tinggal? Biar aku yang mengantarkan kamu pulang."

"Tidak perlu. Hubungan kita hanya sebuah bisnis. Tidak perlu melibatkan perasaan. Dan tolong lupakan bahwa kita pernah bertemu. Jika suatu saat nanti kita bertemu, abaikan saja aku. Kita hanya dua orang asing bertemu karena saling membutuhkan.

Kamu butuh hal yang sangat berharga dalam diriku dan aku butuh uangmu untuk kelangsungan hidupku. Maaf aku harus pergi karena banyak sekali yang harus aku kerjakan." Ucap Mayang segera beranjak dari kamar Firza.

"Tunggu...! Bagaimana kalau aku membutuhkan lagi dirimu? Apakah kamu bersedia menemui aku lagi? Aku sanggup membayarmu dengan harga yang sama, asalkan kamu mau tidur denganku lagi, tapi aku tidak mau tubuhmu dipakai oleh orang lain." Pinta Firza.

"Aku tidak bisa berjanji, tapi aku akan usahakan untuk menemuimu lagi. Tapi, jika aku tidak datang menemuimu, itu berarti aku sudah berpindah pada pelukan laki-laki lain, jadi lupakan sajalah aku." Ucap Mayang sambil membuka pintu kamar itu.

Glekkk....

Hati Firza seakan remuk saat Mayang meninggalkan dirinya. Rasanya ia telah kehilangan dunianya bersama menghilangnya raga Mayang di kamar itu.

"Ada apa dengan diriku? Mengapa perasaanku tiba-tiba sakit? Apakah aku menyukainya? Ah, lupakan saja. Dia hanya seorang gadis bisnis yang tidak ingin memiliki ikatan apapun dengan orang lain karena ia lebih mencintai dirinya sendiri." Gumam Firza lirih.

Sementara itu Mayang sudah menumpang taksi menuju kostnya. Ia membuka m-banking miliknya untuk memeriksa uang yang masuk.

"Astaga...! Kenapa uangnya banyak sekali?" Batin Mayang yang menghitung angka nol di belakang angka satu itu.

Rupanya dia tidak salah hitung. Ini benar-benar satu triliun. Itu berarti ia tidak perlu bekerja lagi menjadi pelacur. Awalnya dia hanya minta di bayar lima ratus juta tapi melihat angka yang tertera ratusan kali lipat malah.

"Baiklah. Mungkin dengan uang ini aku bisa membuka usaha atau membeli saham. Iya benar, aku lebih baik bermain saham." Batin Mayang.

Sementara itu, Firza juga sudah cabut dari hotel itu kembali ke mansion miliknya. Entah mengapa, wajah cantik Mayang terus membingkai dalam pikirannya. Ia merasa rindu dengan Mayang.

"Ah, harusnya aku menahannya lebih lama..Aku belum puas bercinta dengannya. Atau Aku menikah saja dengannya?" Batin Firza lagi.

Rupanya bukan hanya Firza yang merasakan kehilangan Mayang, justru Mayang merasa dipusingkan dengan bayangan wajah Firza yang terus menganggu ketenangannya saat ini.

...----------------...

Satu pekan berlalu sejak pertemuan itu, kerinduan Firza makin menggerogoti perasaannya membuat ia harus berkali-kali menghubungi Mayang yang sudah ikut membawa pergi jiwanya.

Ia meyakini dirinya jika sudah jatuh cinta dengan gadis itu. Namun sayang, Mayang yang tidak ingin lagi mengulangi kisah yang sama terpaksa menggantikan nomor ponselnya yang baru.

"Kau adalah bagian masalalu. Aku tidak akan pernah ingin memiliki hubungan apapun denganmu. Aku sudah bersumpah untuk tidak jatuh cinta pada siapapun. Cukup diriku sendiri yang ingin ku bahagiakan. Tidak ada yang boleh berhak atas diriku." Sumpahnya diperkuat untuk mematikan rasa.

Membangun benteng yang sangat kokoh di hatinya. Ia terus menanamkan dalam pikirannya bahwa cinta hanya sebuah benalu yang akan merusak kehidupannya. Cinta akan menghasilkan banyak air mata serta luka yang tak akan kunjung sembuh. Cinta hanya akan mengurungmu pada nilai kesetiaan namun belum tentu yang dicintai akan sama dengan perasaan yang dimiliki olehmu.

Kini Mayang tidak lagi berada di tanah airnya. Dia tidak punya siapa-siapa di dunia ini kecuali dirinya sendiri. Ia memilih Amerika untuk menghabiskan hidupnya di sana.

"Sial....! Ke mana aku harus mencari gadis itu? Bukankah aku sudah menawarkannya banyak uang agar bisa menemani tidurku? Sekarang nomornya tidak lagi aktif dan aku tidak memiliki foto atau alamat yang bisa aku jadikan petunjuk." Gumam Firza lirih.

Firza adalah sosok pria muda yang bergelut dengan dunia mafia sebagai sumber keuangannya karena mewarisi pekerjaan yang ayahnya tinggalkan.

Tapi demi mengejar impiannya sebagai pengacara muda pria yang berusia dua puluh tahun lima tahun ini menyerahkan tampuk kekuasaannya pada asistennya Gilang.

Firza harus merahasiakan siapa dirinya di kalangan para advokad. Ia fokus pada pekerjaannya sebagai pengacara walaupun ia sendiri adalah CEO.

Kini Firza masih berada di perusahaan miliknya karena Gilang membutuhkan tandatangannya di beberapa berkas.

"Tuan...! Saya sudah melacak keberadaan gadis yang bernama Mayang. Ada banyak nama Mayang yang saya lacak keberadaan mereka tapi saya tidak mengenal wajah yang di inginkan tuan yang usianya tujuh belas tahun." Ucap Gilang.

"Baiklah. Kalau begitu kirim ke email milikku! Biar aku yang memeriksa sendiri wajah mereka karena aku yang mengenalnya. Rahasiakan ini dan jangan sampai ada yang tahu aku memiliki wanita rahasia dalam hidupku." Ucap Firza.

"Baik Tuan."

Sesaat kemudian, Firza sudah melihat semua wajah gadis belia berusia tujuh belas tahun bernama Mayang, sayang sekali ia tidak melihat kecocokan dengan cinta satu malamnya itu.

Di Amerika, Mayang sudah mendaftarkan dirinya sebagai mahasiswa baru fakultas kedokteran. Walaupun perkuliahan akan di mulai dua bulan lagi, Mayang mengisi waktu luangnya untuk bekerja paruh waktu di sebuah restoran siap saji.

Ia membeli sebuah apartemen kecil yang cukup berkelas di negara itu. Hari-harinya dilalui dengan senang hati hingga memasuki Minggu keempat pertahanan tubuh Mayang mulai terganggu. Ia merasakan perutnya tiba-tiba mual saat mencium bau masakan yang ada di restoran siap saji itu begitu menusuk hidungnya.

Ia segera pamit pada teman-temannya karena waktu penggantian shif sudah berakhir. Di dalam kamar mandi ia memuntahkan isi perutnya. Mayang menatap wajahnya di kaca toilet restoran terlihat begitu pucat.

"Apakah aku masuk angin?" Gumamnya sambil membasuh wajahnya dengan air.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

NAHHH, LO PSTI HAMIL, SATU HAL BODOH SAAT LO LPASKN KSUCIAN LO, KNP LO GK SAFETY DGN MINUM PIL KB...

2023-06-20

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

TENTU SAJA LO AKN TERBAYANG2, KRN LO LEPASKN KSUCIAN LO, BEDA KLO LO MMG PELACUR,, TTP GK ADA KESAN APAPUN..

2023-06-20

0

Yuliana Tunru

Yuliana Tunru

hamil ank virza nih..mayang hidup mu tak bisa lepas dari cinta walaupun kamu menolakx..bibit unggul virza nih calon dokter tp tqk sadar klo bercibta bisa menghasilkan baby..😄😄😄

2023-02-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!