Dokter menggeleng melihat keadaan gadis itu. "Vard, kau apakan dia?" dari balik kacamata nya Dokter keluarga itu menatap marah pada Vard.
"Seperti yang kau lihat, aku pernah bilang padamu aku mempunyai perasaan aneh pada Queena dan sangat sulit menahan nya."
Bugh! Dokter keluarga yang bernama Wales itu memukul wajah Vard.
"Brengsek, dia bukan hanya putrimu Vard. Aku mengenalnya, merawat traumanya sejak kecil. Dia juga sudah seperti putriku! Kau gila!"
Vard mengusap darah yang keluar dari sudut mulutnya, "Aku tau, aku sudah gila. Tapi aku tak rela dia bersama pria lain, dia milikku aku takkan membiarkan siapapun memilikinya...."
"Sial! Kau tau dia mempunyai trauma! Sangat lama menyembuhkan trauma-nya saat kecil dulu, sekarang kau yang memberikan luka padanya sampai membuatnya shock!" Wales meninju dinding.
"Aku harus bagaimana? Jangan bicara terus, tangani dia!"
Wales berbalik menatap tajam Vard, melihat Vard sangat serius dengan perkataan jika pria gila itu tak membiarkan siapapun memiliki Queena seketika dia menghembuskan nafas pasrah.
"Aku akan merawatnya, untung saja ini hanya shock. Queena tak mengalami trauma..." Wales berjalan ke arah ranjang. "Kamu sudah menyuruh bibi pengurus rumah mengobati tubuhnya? Ini adalah persetubuhan pertama kalinya untuk Queena."
"Aku mengobatinya sendiri."
Wales terperangah, Vard sungguh benar-benar sudah gila. Pria itu tak punya rasa malu sedikit pun, dia menggeleng. "Kau sudah parah, Vard. Kau tak bisa diperbaiki lagi."
Wales mulai mengarahkan senter medis kecil menyorot pupil mata Queena, merangsang saraf matanya. Kemudian memeriksa denyut nadi tekanan darah gadis itu segalanya normal.
"Besok aku akan kembali lagi jika dia masih seperti ini, aku akan membawa obatnya. Jika melihat kondisinya, aku akan memberikan obat melalui infus. Malam ini jaga dia, jangan sampai dia kejang. Suntikan ini ke tubuhnya jika dia mengalami kejang, kau sudah pengalaman merawatnya saat dia kecil." Wales menaruh suntikan dan obat di dalam botol kecil di atas meja.
"Oke."
"Hah Vard, sial! Aku pergi!" sepanjang jalan Wales menggerutu, merutuki dan memaki kasar Vard dengan bahasa paling kasar.
Setelah kepergian Wales, Vard kembali naik ke atas ranjang memeluk Queena. Semalaman ia terjaga, takut terjadi sesuatu pada gadis yang sudah dirusak olehnya itu. Tapi saat pagi menjelang, Vard tak kuasa menahan rasa kantuknya ia akhirnya tertidur.
Vard terbangun, saat ia mengingat kondisi Queena seketika ia tersentak, ia berbalik ke arah sampingnya tapi Queena tak ada. "Queena! Queena..." ia turun dari tempat tidur meneriakkan nama gadis itu mencari di setiap sudut kamar besarnya.
"Queenaa!" Vard mencari ke dalam kamar gadis itu, tiba-tiba langkahnya terhenti, Queena keluar dari kamar mandi seraya mengeringkan rambut basahnya dengan handuk kecil.
"Ada apa? Kenapa berteriak?" tanya Queena dengan nada datar, dalam suaranya tak terdengar emosi apapun.
"D-daddy hanya mencemaskanmu." Vard kebingungan dengan sikap baru yang ditampilkan Queena.
"Aku baik, aku akan pergi sekolah. Daddy ingin mengantarku?"
"Tentu saja sayang," Vard maju memeluk gadis itu, mengecup keningnya. Meskipun ia merasa aneh akan sikap Queena tapi ia tak akan memikirkannya yang penting gadis itu tak terlihat seperti semalam.
"Tinggalkan aku, aku ingin berganti baju. Daddy tidak akan melihatku berganti baju, bukan?" Queena menatap tanpa ekspresi pada Vard.
"Oke, sayang. Daddy akan keluar. Mau sarapan apa? Daddy masakin buat kamu, bukankah kamu suka masakan Daddy?"
"Boleh, apa saja."
"Oke, dengan segelas su su coklat hangat kesukaan kamu." Vard dengan senyum lebarnya keluar dari kamar.
Setelah Vard keluar, mata Queena berkilau. Tadi sekuat tenaga dia menahan semuanya, dia sudah merencanakan akan kabur dari Vard.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Erna Wati
oke pergi yg jauh Queena
2024-11-10
0
Sandisalbiah
poor Queena..
2024-05-31
0
fllw ig: @Mlniptriii__
Iya tau, tapi ga gitu juga Vard!!! bikin esmosi saja😤😤
2023-03-02
2