Di Perusahaan Vard memijit keningnya yang sakit, wajah bahagia Queena saat bersama pemuda di sekolah tadi pagi membuatnya gelisah.
Tok... Tok... Tok...
"Vard, ini aku Soppie." Sebuah suara manis terdengar dari luar pintu ruangan kantor Vard.
"Masuk."
Pintu terbuka, sosok wanita berparas menawan dengan tinggi 164 cm bertubuh proporsional dengan pakaian modis menempel di tubuh langsingnya melangkah masuk. "Aku membawa makan siang, Mama ku memasak untukmu. Katanya, khusus untuk calon menantu nya." Wanita yang sudah menjadi kekasih Vard selama 3 tahun itu maju mendekat ke arah meja menenteng paper bag berisi wadah makan.
"Taruh saja di meja, aku masih sibuk." Cuek Vard, ia kembali memijit keningnya.
"Kamu sakit, sini aku pijitin," Soppie beranjak mendekati tempat duduk Vard.
Vard dengan cepat menggeleng, "Soppie, bisakah kita break dulu? Aku sekarang merasa tak sanggup untuk memiliki hubungan dengan seseorang." Pria itu mengangkat kepalanya menatap kekasihnya selama 3 tahun ini. Dulu ia menyukai Soppie karena kepolosannya, tapi saat kini melihat Queena semakin tumbuh dengan kepolosan yang sama, hatinya hanya tergetar oleh Queena.
"Apa maksudmu, Vard? Aku sudah menunggumu melamarku selama ini, kau bilang kau serius denganku. Kita bahkan sudah saling mengenalkan keluarga masing-masing, tapi kau yang selalu menunda pernikahan kita!"
"Soppie, sekarang aku sadar ternyata aku belum siap. Sebaiknya kita jangan break, kita akhiri saja hubungan ini. Aku tak ingin memberi harapan padamu, sepertinya aku sudah tak mempunyai perasaan apapun lagi padamu. Maafkan aku..."
"Kau bilang padaku kau menyukaiku, Vard! Lalu kini setelah 3 tahun kita berhubungan begitu saja kau bilang kau tak mempunyai lagi perasaan padaku! Kau anggap apa aku selama ini?!" Soppie terisak menangis.
Vard seketika bangun dari kursinya, ia memeluk Soppie menenangkan wanita itu. "Aku tidak bisa melanjutkannya, maafkan aku."
Soppie melepaskan pelukan Vard, ia berbalik pergi keluar ruangan masih dengan terisak.
"Ah, Vard. Kau brengsek!" Pria itu merutuki dirinya sendiri.
***
Di pinggir lapangan basket Queena meminum jus pemberian Rick, ia menatap lelaki itu yang sedang meneguk air kemasan setelah bermain basket. Queena menatap tak berkedip leher berkeringat Rick yang bergerak-gerak saat aliran air minum melewati tenggorakan pria itu. Ahhhh, so sexy! Uhhh, aku beruntung menjadi gadis yang disukai Rick! Bisa menang bersaing dari seluruh gadis di sekolah!
"Queena, kamu melamun. Kenapa kau mengeluarkan air liur di sudut bibirmu?" Suara serak berat Rick membangunkan nya dari fantasi liarnya.
"I-itu, aku baru ingat belum memberitahumu seminggu lagi aku ulang tahun. Aku besok akan membagikan undangan pesta-nya, semua angkatan kita aku undang."
Pemuda dengan tinggi 172 cm itu mengangguk, ia mengingat perkataan Queena saat beberapa waktu lalu dia menembaknya. "Kamu masih ingat ucapanmu, bukan? Setelah ulang tahunmu ke-18, kamu akan menerima perasaanku dan menjadi pacarku."
Queena mengangguk, "Tentu saja, terimakasih sudah menungguku selama setengah tahun ini. Aku tidak bisa mengingkari janjiku pada Daddy, kamu tau aku sangat menyayangi Daddy-ku."
"Aku mengerti, ayo masuk kelas."
Queena mengangguk.
Seminggu berlalu, pesta megah ulang tahun sang cucu kesayangan Tuan besar Bernard Ramberd diadakan secara meriah. Rumah besar keluarga Ramberd bukan hanya di datangi teman-temen sekolah Queena tapi dari kalangan pembisnis relasi Tuan Besar Bernard dan Vard. Apalagi setiap tamu yang datang sangat menghormati Vard Bernard, tentu saja karena putrinya yang berulang tahun mereka datang dengan semangat.
Vard menatap wajah dan penampilan cantik Queena dari pantulan cermin. 2 orang make up stylist masih merias wajahnya, dan menata rambutnya. Sedangkan untuk gaun pesta ia mendatangkan desainer-nya langsung untuk memakaikan gaun pada Queena.
"Tuan Vard, gaun nya apa Anda puas?" tanya sang desainer.
"Hm, gaun rancanganmu indah dipadukan dengan tubuh dan wajah cantik Queena tentu saja aku merasa sangat puas."
"Terima kasih." Ucap sang desainer.
Vard mengangguk.
Saat selesai Vard melengkungan lengannya memberikan sikutnya pada Queena, "Ayo, my princess. Perlihatkan kecantikanmu, sampai setiap wanita akan iri melihatmu."
Queena tersenyum, "Aku menyayangimu, Dad. Terimakasih untuk gaun dan semuanya."
Vard tersenyum lalu membawa Queena keluar dari kamar, berdiri sebentar di undakan tangga atas.
MC acara mendongak ke atas melihat kehadiran pemeran utama di pesta, "Nona Queena sudah datang, mari kita sambut dengan tepuk tangan." Seru sang MC, lalu bertepuk tangan diikuti semua tamu yang hadir.
Queena mengedarkan pandangannya pada para tamu, akhirnya ia menemukan sosok Rick yang memakai pakaian formal untuk acara pesta dengan jas putih menambah ketampanan lelaki itu.
Vard mengikuti arah tatapan Queena, saat tau siapa yang sedang ditatap Queena seketika ia menahan emosinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Sandisalbiah
penasaran hubungan sebenarnya Verd dan Queena... om dan keponakan atau sekedar ank angkat..??
2024-05-31
0
Andariya 💖
wah...quenna memang putri yg cantuk🥰
2024-03-22
1
Rina_Ibnu_Hajar
jangan lupa mampir di novel ku ya kak
"Gadis Pejuang Bisnis Kecantikan Oriflame"
2023-03-26
1