Dewa pedang yang agung juga muncul beberapa saat kemudian setelah tujuh orang tersebut, hal itu tentu saja membuat semua orang terkejut pasalnya pria yang berusia lebih dari 300 tahun itu sangat jarang ikut campur dalam seleksi.
"Salam dewa pedang yang agung!" Teriak semua orang memberi hormat kepada dewa pedang.
Dewa pedang hanya mengangguk kecil dan mendekati Eira yang menjadi pusat perhatian semua orang sebelum tujuh guru dan dirinya datang, Eira yang tadinya tersenyum kecil kini terlihat gugup dihadapan dewa pedang yang agung.
"S-salam dewa pedang yang agung." Eira memberi salam dengan gugup.
"Tidak disangka master Gumay keluar dari pertapaannya demi melihat gadis kecil ini." Kata dewa pedang yang agung sembari melirik sang ketua sekte.
Master Gumay yang merupakan ketua sekte hanya tersenyum kecil. "Aku juga terkejut dewa pedang yang agung tertarik oleh seseorang yang memiliki bakat S." Ucap master Gumay tidak kalah terkejutnya dengan sang dewa pedang.
"Haha, gadis kecil aku mengundangmu menjadi muridku, jika kamu menjadi muridku aku akan memberimu semua sumberdaya yang dimiliki grup rajawali kami." Tawar pria yang memiliki brewok kepada Eira, dia merupakan kepala grup Rajawali.
Sekte Naga langit memiliki tujuh grup pasukan, dimana grup-grup itu berfungsi melatih murid baru sekaligus menjadi pasukan yang melindungi Sekte ketika terjadi perang antar sekte atau invasi dari organisasi jahat.
Grup rajawali sendiri menjadi pasukan yang paling menonjol dari pasukan lainnya, maka tak heran murid yang berbakat akan langsung menerima undangan dari grup rajawali tersebut, terlebih yang mengundang seorang komandan grup.
"Itu tidak bisa, dia lebih cocok masuk kedalam grup Daun api kami, kami akan mengasah bakat dan fisiknya hingga menjadi lebih kuat dan dia akan menjadi monster yang menakutkan milik sekte Naga langit kita." Ucap seorang wanita yang diperkirakan berumur 67 tahun, dia adalah pimpinan grup Daun Api.
Faktanya grup Daun api adalah sebuah grup yang melatih fisik muridnya dengan cara kejam dan tidak manusiawi, maka tak heran grup Daun api adalah pasukan yang memiliki ketahanan tubuh yang paling kuat diantara tujuh grup pasukan yang ada.
"Apakah kalian ingin merebut seorang murid yang menarik perhatian dewa pedang yang agung?" Tanya Yuanyi ketus.
Seketika 6 orang pimpinan grup pasukan itu terdiam dan mereka sontak menoleh memperhatikan dewa pedang yang memang sejak dulu tidak pernah menerima murid, mereka tidak pernah berpikir dewa pedang akan menerima murid untuk pertama kalinya setelah sekian lama, apalagi dewa pedang saat ini berposisi sangat tinggi dalam sekte.
"Sepertinya tidak buruk juga jika aku menerima murid, apakah kalian keberatan?" Ucap dan tanya dewa pedang.
Mendengar hal itu sontak semua orang terkejut, sementara para calon murid menunjukkan tatapan iri kepada Eira karena akan menjadi murid dewa pedang yang agung.
Enam pimpinan grup pasukan yang hadir harus mengurungkan niatnya menjadikan Eira murid mereka, bahkan mereka semua ikut iri dan juga senang disaat yang sama untuk Eira karena mendapat perhatian dewa pedang yang agung.
"Kalau dewa pedang yang agung berkata begitu, kami tidak keberatan." ujar pimpinan grup rajawali. "Lagipula siapa juga yang mau menentang orang yang berdarah dingin sepertimu." Batinnya dalam hati.
Semua orang menganggap dewa pedang yang agung memiliki darah dingin, itu tidak terlepas dari masa lalu dewa pedang yang begitu ganas dan haus darah ketika sekte Naga langit dan Para dewa berperang 300 tahun yang lalu, bahkan tercatat puluhan anak-anak terbunuh oleh pedang tajam milik sang dewa pedang yang agung hanya karena keturunan para dewa.
Mereka percaya cerita itu meskipun mereka tidak terlahir di era tersebut.
"Coba tunjukkan keterampilan apa yang kamu miliki kepadaku." Perintah dewa pedang kepada Eira.
Eira dengan gugup mengangguk dan segera melambaikan tangannya, seketika beberapa tetes air terbang mengelilingi Eira yang menandakan Eira memiliki keterampilan sihir air, namun dewa pedang terlihat menggeleng kepala.
"Kenapa? apakah sihir air tanpa laparanku tidak menarik baginya?" Pikir Eira dan segera meniupkan air kepada pohon yang tidak jauh dari posisinya.
"Haha, benar-benar jenius sejati, selain memiliki bakat S, dia ternyata menguasai sihir air tanpa laparan diusia yang masih terlalu muda, sekte Naga langit diberkati." Gumay memuji Eira, namun dewa pedang terlihat sedikit kesal dan tidak senang.
"Ada apa pak tua, kenapa kamu terlihat tidak senang?" Tanya Yuanyi yang memang sejak awal memperhatikan dewa pedang.
Faktanya Yuanyi adalah kakak ipar dewa pedang, dia adalah kakak dari istri dewa pedang yang ke-11, maka tak heran dia terlihat begitu berani dan tidak takut kepada dewa pedang, bahkan dimatanya dewa pedang hanyalah kakek tua bodoh yang mencintai adiknya yang memiliki umur sangat jauh lebih muda dari sang dewa pedang.
Dewa pedang menghilang dan menampar pipi Eira dengan kekuatan penuh, namun hasilnya tamparan itu menembus dan air terciprat kemana-mana.
"Apa?" Master Gumay, Yuanyi, dan 6 pimpinan grup terkejut, mereka langsung memasuki mode siap bertempur.
"Ternyata seorang dewa, pantas saja aku merasa familiar dengan aura gadis kecil ini." Kata pimpinan grup harimau putih dengan mode bertarung dengan jari tangan yang membentuk cakar dan mengeluarkan aura putih.
"Apa tujuanmu datang dan ingin menjadi murid sekte kami?" Tanya master Gumay yang lebih peduli dengan alasan Eira berniat menjadi murid sekte.
Alasan mereka bereaksi seperti itu karena dewa adalah hal yang tabu bagi sekte Naga Langit, walaupun bagi mereka dewa adalah manusia biasa sama seperti mereka, namun dewa terlahir dengan bakat dan kekuatan unik yang tidak dapat dilukai dengan senjata atau pukulan biasa.
"Apa yang terjadi? kenapa kalian memusuhiku?" Tanya Eira bingung dengan wajah yang hancur menjadi air perlahan kembali seperti semula.
Eira tidak pernah berpikir akan menjadi musuh sekte Naga Langit dalam waktu singkat hanya karena kekuatan dewa air yang dia dapatkan dari leluhurnya.
"Jangan pura-pura polos gadis licik, aku akan membunuhmu!" Teriak Yuanyi menyerang dengan kapak yang siap membelah Eira.
"Tenang dulu, jangan gegabah Yuanyi." ucap dewa pedang dengan santai sambil menahan kapak Yuanyi yang siap membelah Eira yang terlihat terpaku dan ketakutan.
"Adik ipar kenapa kamu menghentikanku?" Tanya Yuanyi heran, meskipun dia jauh lebih muda tapi bagaimanapun dewa pedang adalah adik iparnya.
"Dia adalah salah satu keturunan dewa yang tersisa, dapat dipastikan dia ada disini hanya untuk menuntut balas akan kemusnahan para dewa." Kata Yuanyi dengan penuh kebencian, pasalnya kekasih Yuanyi terbunuh oleh keturunan dewa yang selamat dan menuntut balas sekitar 24 tahun lalu.
Dewa pedang mendekati Eira yang ketakutan setelah menenangkan Yuanyi yang mengamuk dan siap membunuh Eira kapan saja.
"Dewa pedang yang agung ampuni aku, percayalah aku bukan keturunan dewa, aku hanya manusia biasa dan tidak ada kaitannya dengan para dewa itu." Eira segera memohon pengampunan.
"Kalau begitu tunjukkan buktinya bahwa kamu memang bukan keturunan dewa." Dewa pedang yang agung meminta bukti.
Dewa pedang merasa Eira adalah orang biasa yang secara kebetulan mewarisi kekuatan dewa air, maka tak heran dia belum mengambil tindakan apapun, jika tidak Eira sudah lama terpenggal.
Eira tanpa ragu menceritakan semua tentang warisan klan Ran hingga dia berakhir menjadi pewaris dewa air, tentunya Eira tidak menyinggung dewa air yang merupakan leluhurnya demi keamanan.
"Ternyata begitu." Gumam dewa pedang dengan lega.
Faktanya dewa pedang memang tertarik untuk mengangkat Eira menjadi murid, akan sangat lucu jika dia harus membunuh Eira yang memiliki potensi besar menjadi pendekar kuat di masa depan.
"Siapa yang mengira warisan klan Ran yang diinginkan semua orang adalah warisan dari dewa air." Ujar master Gumay yang kini kembali terlihat ramah.
"Pantas saja, banyak klan besar yang menginginkan warisan tersebut, terutama klan Wikarna." ujar Yuanyi menambahkan sambil menyinggung klan Wikarna.
Mendengar klan Wikarna, Eira terlihat sangat marah dan matanya terlihat mengandung kebencian yang sangat dalam.
"Kebencian hanya akan membawa kehancuran, berhati-hatilah dengan kebencian itu." Nasehat dewa pedang sambil menepuk pundak Eira dengan lembut.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments