Mahen terdiam sambil melihat Clara yang sedang bersimpuh dikakinya, sungguh dia sangat tidak tega sekali melihat semua itu. Namun, dia harus tetap melakukannya.
"Bangunlah, Clara!" Dia memegangi kedua bahu Clara dan memaksa wanita itu untuk berdiri, lalu dia membawa wanita itu untuk duduk di atas sofa.
"Maafkan aku, Clara! Semua ini adalah salahku, aku sudah menyakiti hatimu. Aku juga sudah menyakiti hati Via, sungguh aku benar-benar tidak bisa mengendalikan diri!"
Clara mencengkram tangannya saat mendengar apa yang Mahen katakan, dia harus menahan diri agar tidak terbawa emosi.
"Tapi, aku tidak bisa menikahimu, Clara! Aku tidak bisa kehilangan istriku, dia tidak mau menerima hubungan kita ini. Aku harap kau mengerti!" Mahen menggenggam kedua tangan Clara yang terkepal kuat. "Untuk anak itu, kau tidak perlu khawatir! Via pasti mau menerimanya, aku yakin itu!"
Clara meringis sinis dengan apa yang Mahen katakan. "Aku tidak pernah merebutmu dari Via, Mas! Tapi kenapa dia tidak suka? Aku bahkan tidak memintamu untuk menceraikannya!"
"Jaga ucapanmu, Clara!" Mahen tampak emosi mendengar apa yang Clara ucapkan.
"Aku mengatakan yang sebenarnya, Mahen! Apa salahnya kalau kita saling mencintai, bahkan kau diperbolehkan untuk memiliki istri lebih dari satu! Aku juga tidak merebutmu, jadi tolong jangan tinggalkan aku, Mahen! Aku tidak bisa hidup tanpamu, aku juga tidak bisa hidup tanpa anakku!"
Clara terisak di hadapan Mahen, dia harus menarik simpati laki-laki itu agar mengasihaninya.
"Tolong pikirkan lagi, Mahen! Seorang Ibu tidak bisa berpisah dengan anaknya, tapi kau mau memisahkan aku dan anakku. Bagaimana mungkin aku bisa hidup lagi? Aku tidak bisa kehilanganmu dan anak kita, aku berjanji tidak akan mengganggu Via dan anaknya. Aku hanya meminta hakku, Mahen! Aku meminta hakku sebagai ibu dari anakmu yang sedang aku kandung, tolong nikahi aku!"
Mahen menghela napas kasar, tidak mungkin dia bisa menikahi Clara karna Via tidak akan menyetujuinya.
"Aku mohon, Mahen! Kasihanilah aku, aku sudah tidak punya siapapun di dunia ini selain kau dan anak ini! Aku janji kalau aku tidak akan mengganggu hubunganmu dan Via, aku janji tidak akan membuat keributan! Aku hanya minta status darimu, Mahen! Aku tidak bisa hamil tanpa suami, aku mohon!"
Mahen dapat merasakan getaran dari tangan Clara, dia benar-benar merasa tidak tega dengan apa yang terjadi saat ini. Jujur saja dialah yang bersalah atas semuanya, dia yang memberi harapan pada Clara hingga hubungan mereka sampai sejauh ini.
Namun, saat ini dia malah mencampakkan wanita itu begitu saja. Bukankah dia terlalu kejam? Apalagi saat ini Clara sedang mengandung darah dagingnya, anak itu punya status dan hak yang sama dengan Yara.
Akan tetapi, jika dia menikahi Clara. Maka Via pasti akan langsung murka, wanita itu tidak akan setuju jika dia melakukan poligami.
Namun, bagaimana ceritanya jika Via tau kalau saat ini Clara sedang hamil? Mahen tau betul kalau Via adalah wanita yang paham akan agama, dan selama ini selalu menjalankan perintah Allah. Istrinya itu pasti tidak akan tega dengan anak yang Clara kandung, dan dia akan menjelaskannya secara perlahan agar Via menerima kehadiran Clara dan anaknya.
"Mahen, aku mohon jangan tinggalkan aku! Aku akan melakukan apapun yang kau inginkan, tapi jangan putuskan aku!"
"Baiklah, aku akan memikirkannya!"
Clara langsung diam saat mendengar apa yang Mahen katakan, otak cerdasnya sedang mencoba untuk memahami ucapan laki-laki itu.
"aku akan mencari cara untuk memberitahu Via, semoga dia bisa menerimamu karna anak itu!"
"Be-benarkah?"
Mahen menganggukkan kepalanya dan Clara langsung memeluknya dengan erat. "Terima kasih, terima kasih banyak, Mahen! Aku janji aku akan memperlakukan Via dan anaknya dengan baik. Aku janji, Mahen!" Dia merasa sangat senang sekali.
Mahen mengusap puncak kepala Clara dengan sayang, untuk beberapa saat dia diam karna sedang memikirkan bagaimana cara membicarakan hal ini dengan Via.
Sementara itu, di tempat lain terlihat Via baru saja selesai mandi bersama dengan Yara. Sejak bangun tidur dia tidak melihat keberadaan suaminya, dia berpikir mungkin saja Mahen sedang ada urusan pekerjaan diluar.
Tiba-tiba ponsel Via berdering dan memperlihatkan kalau mertuanya sedang menelpon, dengan cepat dia mengangkat panggilan tersebut.
"assalamu'alaikum, Ma!"
"wa'alaikum salam, Via! Apa Mahen ada di rumah?"
Via mengernyitkan keningnya saat mendengar pertanyaan mertuanya. "Tidak ada, Ma! Mas Mahen sedang keluar."
"Ooh, begitu! Pantas nomornya tidak bisa dihubungi!" Suara wanita paruh baya itu terdengar kesal.
"Memangnya ada apa, Ma? Nanti aku akan memberitahukannya pada Mas Mahen kalau sudah pulang!" Via merasa penasaran karna suara mertuanya seperti sedang sedikit panik dan juga kesal.
"itu loh, ada saudara mama yang masuk rumah sakit. Jadi Mama mau minta Mahen untuk mengantar mama ke sana!" ucap Camelia, ibu kandung Mahen.
"innalillah, kalau gitu biar Via aja yang antar Mama ke sana!" tawarnya.
Mama Camelia terdiam, sesungguhnya dia tidak terlalu dekat dengan Via karna menantunya itu terlalu alim.
"Ma? Apa Mama tidak mau ku antar?"
"hah? Ti-tidak kok, yasudah mama tunggu di sini ya!"
"Iya Ma-"
Tut. Panggilan itu langsung terputus begitu saja padahal Via masih mau mengucap salam, dia hanya bisa geleng-gelang kapala saja melihat Mama mertuanya itu.
Tidak mau Mama Camelia menunggu lama, Via segera mengganti pakaiannya karna saat ini dia sedang menggunakan daster. Tidak lupa dia juga mengajak Yara yang sedang nonton kartun, setelah semua siap Via segera pergi dengan mengunci pintu rumahnya.
Mahen yang saat itu sedang dalam perjalan ke rumah sakit bersama dengan Clara, tidak sadar kalau ada pesan masuk dari Via. Dia ingin mengantar Clara untuk memeriksakan bayi mereka, tentu saja atas desakan dari wanita itu.
Beberapa saat kemudian, mobilnya sudah sampai di rumah sakit. Mahen dan Clara langsung menemui dokter kandungan karna memang wanita itu sudah membuat janji, tanpa mereka sadari. Saat ini Via dan Mama Camelia juga baru sampai di rumah sakit yang sama, mereka bergegas turun untuk melihat salah satu saudara yang sedang dirawat.
•
•
•
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Danny Muliawati
seru nich ketshuan oow
2023-07-17
0
Hanipah Fitri
ketahuan lagi nih
2023-05-17
0
Tri Soen
Jreng...jreeng yuuuuk memanas lagi ...
2023-03-08
0