Bab. 5. Kejujuran Dari Fajar.

Beberapa saat kemudian, mereka sudah sampai di tempat tujuan. Via dan Riani segera turun dari mobil dan masuk ke tempat itu, terlihat seorang laki-laki melambaikan tangan pada mereka yang langsung dibalas oleh Riani.

"hay Rin, udah lama kita gak ketemu! Gimana kabarmu?" sapa laki-laki bernama Fajar itu, senyum manis terbit dibibirnya saat mereka sudah berdiri di hadapannya.

"iya ya, udah lama juga kita gak ketemu. Alhamdulillah baik, Jar! Kau sendiri gimana?" balas Riani.

"Alhamdulillah baik juga Rin, em ... ini teman kamu?"

Fajar melirik ke arah Via yang tersenyum ke arahnya, dan Riani langsung memperkenalkan mereka berdua.

"Oh, jadi kamu yang mau lihat data atas nama Mahendra itu?"

Via menganggukkan kepalanya. "Iya, Fajar! Apa kau bisa menolongku?" Karna mereka seumuran, jadi Via memanggil dengan nama saja.

"Tentu saja, tapi aku harap kalian tidak memberitahu siapapun tentang hal ini, atau aku akan jadi pengangguran!"

Riani dan Via langsung menganggukkan kepala mereka. "Tenang saja, tidak mungkin kami melakukan itu!"

Fajar kemudian membawa mereka ke ruangannya, dia sudah menyiapkan data yang mereka minta saat Riani menelpon tadi.

"Nah, ini bukti pembayaran pada tanggal 12!" Fajar memberikan salinan struk yang sama dengan milik Via. "Dan setelah itu, dia kembali bersama Clara untuk melihat persiapan pestanya!"

Via mengernyitkan keningnya saat Fajar menyebut nama wanita itu. "Kau mengenal wanita itu, Fajar?"

Fajar menganggukkan kepalanya. "Ya, unit apartemen kami sebelahan jadi sering ngobrol bareng!" Dia yakin setelah ini pasti akan lebih banyak lagi pertanyaan dari mereka, dan si*alnya jawaban darinya nanti pasti akan menjadi sebuah bom untuk Via.

"wah, berarti kau sudah lama dong kenal dengan Clara?" tanya Riani, dia juga sudah setahunan kenal dengan wanita itu.

"Em ... ya lumayanlah!"

Via terdiam mendengar jawaban dari Fajar, sekuat tenaga dia mencoba untuk menahan gejolak hatinya yang mulai membara.

Fajar dan Riani melirik ke arah Via yang duduk diam di tempatnya, lalu Riani menggenggam tangan Via membuat wanita itu melihat ke arahnya dengan senyum tipis.

"Vi, aku tidak tau kenapa Mas Mahen melakukan semua ini! Tapi mungkin bisa saja dia hanya membantu karyawannya itu kan, jadi kau tidak boleh berpikir yang aneh-aneh!"

Riani mencoba untuk menenangkan sahabatnya, dan dibalas dengan anggukan kepala Via.

Fajar yang melihat semua itu menghela napas kasar, sungguh dia tidak ingin ikut campur dengan urusan rumah tangga orang lain. Namun, hatinya tidak tega melihat seorang istri yang disakiti oleh suaminya sendiri.

"Jadi, hanya itu saja yang dilakukan oleh Mas Mahen kan, Fajar?"

Fajar tersentak kaget mendengar suara Riani. "I-iya Rin, setelah itu dia langsung pergi!" Dia benar-benar merasa gugup sekarang.

"baiklah, terima kasih atas semua bantuanmu, Fajar! Aku tidak bisa membalasnya, dan hanya Allah saja yang bisa membalas semua kebaikanmu ini!" ucap Via dengan senyum lebar, dia bersyukur masih banyak orang-orang baik yang mau menolongnya.

Fajar meremmas kedua tangannya saat mendengar ucapan terima kasih Via padanya, apalagi melihat senyum tulus wanita cantik itu, membuatnya benar-benar merasa bersalah.

"Woy, kok malah bengong!"

Riani memukul lengan Fajar untuk menghentikan lamunannya, membuat Fajar menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Em ... maaf sebelumnya Vi, apa aku boleh bertanya sudah berapa lama kau menikah?"

Via dan Riani mengernyitkan kening mereka dengan bingung. "Heh, kau jangan macam-macam ya! Via ini udah punya anak loh!" Riani melihatnya dengan sinis.

Fajar langsung tergelak dengan apa yang Riani ucapkan. "Aku tidak akan macam-macam, kan cuma bertanya saja!" Dia mencebikkan bibirnya pada Riani.

"Memangnya ada apa, Fajar? Apa ada lagi yang kau ketahui tentang suamiku?"

Via merasa ada sesuatu yang ditutupi oleh laki-laki itu, apalagi saat ini Fajar tampak gugup saat bersitatap mata dengannya.

"Maaf Vi, sebenarnya aku tidak ingin ikut campur dengan rumah tanggamu. Tapi, aku merasa bersalah jika tidak mengatakannya!" Fajar sedang diambang kebingungan saat ini.

"ti-tidak apa-apa, Fajar! Tolong katakan semuanya padaku, aku akan sangat berterima kasih untuk semuanya!" pinta Via, dia bahkan sudah hampir menangis saat ini.

Fajar menarik napas panjang dan menghembuskannya secara perlahan. "Sebenarnya, aku sudah mengenal suamimu, Vi! Beberapa kali dia datang ke apartemen Clara, dan kami sering bertegur sapa saat bertemu!"

Deg, jantung Via terasa seperti ditikam oleh pisau saat mendengar ucapan Fajar. "Da-datang ke apartemen Clara? Ke-kenapa? Kenapa dia datang ke sana?" Air matanya langsung berjatuhan saat itu juga.

Riani langsung merangkul tubuh Via saat melihat sahabatnya itu sangat terkejut, dia juga sama terkejutnya dengan apa yang Fajar katakan.

"Aku tidak tau kenapa dia datang ke sana, Vi! Tapi, tapi saat aku bertanya pada Clara, dia bilang ...," Fajar menjeda ucapannya karna takut kalau Via semakin sakit.

"Bilang apa? Bilang apa, Fajar? Tolong katakan semuanya padaku, aku mohon!"

Via sampai menggenggam tangan Fajar sambil memohon agar laki-laki itu mengatakan semuanya, dia harus tau apa yang dilakukan Mahen di belakangnya.

"Maafkan aku, Vi! Tapi Clara bilang kalau laki-laki itu adalah kekasihnya!"

Deg, tubuh Via langsung kaku saat mendengar kalimat terakhir yang Fajar katakan. Dia tercengang sambil menatap laki-laki itu, tidak ada satu katapun yang keluar dari mulutnya dan hanya air mata saja yang terus mengalir dari kedua matanya.

"Ya Allah, Vi! Istighfar Vi, istighfar!"

Riani langsung memeluk tubuh sahabatnya yang menegang dengan sempurna, dia tau kalau Via pasti sangat terpukul dengan apa yang Fajar katakan.

"Jar, tolong bantu aku!"

Fajar langsung membantu Riani untuk membaringkan Via ke atas sofa, karna saat ini mereka sedang duduk di depan meja kerjanya.

"Vi, Via! Kau mendengarku?"

Riani menggoyang-goyangkan tubuh Via sambil terus memanggilnya, sementara Via sendiri terus menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong.

"A-apa yang kau lakukan, Mas?"

Tbc.

Terpopuler

Comments

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

😭😭😭😭

2023-12-11

0

Danny Muliawati

Danny Muliawati

sedih d gemes

2023-07-17

0

Rini Musrini

Rini Musrini

ikutan sedih

2023-04-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Sebuah Pesta.
2 Bab. 2. Mas Mahen?
3 Bab. 3. Mencoba Untuk Percaya.
4 Bab. 4. Langkah Awal Penyelidikan.
5 Bab. 5. Kejujuran Dari Fajar.
6 Bab. 6. Menyelidiki Ke Apartemen.
7 Bab. 7. Kebenaran yang Sangat Menyakitkan.
8 Bab. 8. Arti Sebuah Rumah Tangga.
9 Bab. 9. Kelakuan Buruk Sang Ayah.
10 Bab. 10. Hubungan Terlarang.
11 Bab. 11. Keputusan yang Sangat Sulit.
12 Bab. 12. Berhak Diberi Kesempatan.
13 Bab. 13. Kehamilan yang Tidak Terduga.
14 Bab. 14. Dilema Menyelimuti Hati.
15 Bab. 15. Keberhasilan Clara.
16 Bab. 16. Ditampar Kenyataan.
17 Bab. 17. Kemarahan Mama Camelia.
18 Bab. 18. Kekecewaan Orangtua.
19 Bab. 19. Biarkan Mereka Berpikir.
20 Bab. 20. Penolakan Orangtua Mahen.
21 Bab. 21. Permohonan Terdalam Via.
22 Bab. 22. Keputusan yang Sangat Mengejutkan.
23 Bab. 23. Mulut Setajam Pisau.
24 Bab. 24. Pelukan yang Sangat Dibutuhkan.
25 Bab. 25. Pertemuan Dengan Vano.
26 Bab. 26. Tidak Sesuai yang Diharapkan.
27 Bab. 27. Bertemu Dengan Pengacara.
28 Bab. 28. Mencari Identitas Sendiri.
29 Bab. 29. Rencana Licik.
30 Bab. 30. Musibah Di tengah Jalan.
31 Bab. 31. Sesuatu yang Tidak Terduga.
32 Bab. 32. Harga Diri Seorang Istri yang Terluka.
33 Bab. 33. Lelah Dengan Semuanya.
34 Bab. 34. Perubahan Sikap.
35 Bab. 35. Pikiran Tidak Waras.
36 Bab. 36. Bersiap Untuk Pergi.
37 Bab. 37. Baik, Kita Akan Bercerai!
38 Bab. 38. Akibat Ulah Vano.
39 Bab. 39. Entah Apa yang Terjadi.
40 Bab. 40. Kegilaan Seorang Ayah.
41 Bab. 41. Firasat Seorang Anak.
42 Bab. 42. Tidak Saling Mengenal.
43 Bab. 43. Rasa Simpati yang Menyesakkan.
44 Bab. 44. Memanfaatkan Segala Koneksi.
45 Bab. 45. Sidang Pertama.
46 Bab. 46. Perlawanan yang Menegangkan.
47 Bab. 47. Hasil Dari Apa yang Ditanam.
48 Bab. 48. Memulai Langkah Baru.
49 Bab. 49. Aku Akan Menunggumu.
50 Bab. 50. Menjadi Bahan Pembicaraan.
51 Bab. 51. Tetap Menjadi Kewajiban.
52 Bab. 52. Aku Bukan Anak Kecil!
53 Bab. 53. Persaingan yang Tidak Sehat.
54 Bab. 54. Lempar Batu Sembunyi Tangan.
55 Bab. 55. Pertengkaran Dua Bersaudara.
56 Bab. 56. Hanya Seorang Budak.
57 Bab. 57. Masalah yang Datang Bertubi-tubi.
58 Bab. 58. Penyerahan Semua Bukti.
59 Bab. 59. Terlalu Berlebihan.
60 Bab. 60. Akhir Dari Suatu Hubungan.
61 Bab. 61. Putusan Akhir.
62 Bab. 62. Bisakah Kita Berteman?
63 Bab. 63. Kerinduan Yara.
64 Bab. 64. Kemampuan yang Terpendam.
65 Bab. 65. Membangkitkan Kenangan Lama.
66 Bab. 66. Berita Duka.
67 Bab. 67. Hasil Otopsi.
68 Bab. 68. Rencana Vano.
69 Bab. 69. Pertentangan.
70 Bab. 70. Murka Vano.
71 Bab. 71. Pengakuan.
72 Bab. 72. Perasaan yang Tidak Menentu.
73 Bab. 73. Rencana Terselubung.
74 Bab. 74. Bersikap Biasa Saja.
75 Bab. 75. Lagi-lagi Gosip.
76 Bab. 76. Keberhasilan yang Sempurna.
77 Promosi Novel Mengejar Cinta Semu.
78 Bab. 77. Kedatangan Keluarga.
79 Bab. 78. Ancaman Untuk Clara.
80 Bab. 79. Kejujuran dihadapan Keluarga.
81 Bab. 80. Luapan Emosi.
82 Bab. 81. Rapat Umum Pemegang Saham.
83 Bab. 82. Keaslian Bukti Kepemilikan.
84 Bab. 83. Perasaan Khawatir.
85 Bab. 84. Kesigapan River.
86 Bab. 85. Semua Sudah mengetahuinya.
87 Bab. 86. Berharap Semuanya Bahagia.
88 Bab. 87. Menjalankan Rencana.
89 Bab. 88. Menyadari Rencana Penyergapan.
90 Bab. 89. Kekacauan di Perusahaan.
91 Bab. 90. Menjadi Tawanan.
92 Bab. 91. Berhasil Melumpuhkan Indra.
93 Bab. 92. Jiwa yang Terguncang.
94 Bab. 93. Keadaan Kritis.
95 Bab. 94. Selalu Menganggap Buruk.
96 Bab. 95. Hasil Pemeriksaan.
97 Bab. 96. Sangat Jauh Berbeda.
98 Bab. 97. Kemarahan dan Rasa Sakit.
99 Bab. 98. Keterkejutan Clara.
100 Bab. 99. Pengakuan Rasa yang Terpendam.
101 Bab. 100. Jangan Menyalahkan Takdir.
102 Bab. 101. Reaksi Yara.
103 Bab.102. Lagi-lagi Om Pano.
104 Bab. 103. Keributan di Taman Bermain.
105 Bab. 104. Meminta Kembali.
106 Bab. 105. Tiga Hati yang Terluka.
107 Bab.106. Hari Keberangkatan.
108 Bab. 107. Balasan Perasaan.
109 Bab. 108. Restu Dari Seorang Kakak.
110 Bab. 109. Berpikir Sejenak.
111 Bab. 110. Tidak Ingin Merusak Kebahagiaan.
112 Bab. 111. Selangkah Menuju Gerbang Pernikahan.
113 Bab. 112. Segala Persiapan.
114 Bab. 113. Hari Pernikahan (Tamat).
115 Bab. 114. Bonus Chapter. (Sesuatu yang Tidak Pantas).
116 Promosi Novel Simbiosis Mutualisme (Tameng Cinta)
117 Bab. 115. Bonus Chapter (Luapan Cinta yang Membara).
118 Bab. 116. Bonus Chapter (Aku Bukan Ahlinya).
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab. 1. Sebuah Pesta.
2
Bab. 2. Mas Mahen?
3
Bab. 3. Mencoba Untuk Percaya.
4
Bab. 4. Langkah Awal Penyelidikan.
5
Bab. 5. Kejujuran Dari Fajar.
6
Bab. 6. Menyelidiki Ke Apartemen.
7
Bab. 7. Kebenaran yang Sangat Menyakitkan.
8
Bab. 8. Arti Sebuah Rumah Tangga.
9
Bab. 9. Kelakuan Buruk Sang Ayah.
10
Bab. 10. Hubungan Terlarang.
11
Bab. 11. Keputusan yang Sangat Sulit.
12
Bab. 12. Berhak Diberi Kesempatan.
13
Bab. 13. Kehamilan yang Tidak Terduga.
14
Bab. 14. Dilema Menyelimuti Hati.
15
Bab. 15. Keberhasilan Clara.
16
Bab. 16. Ditampar Kenyataan.
17
Bab. 17. Kemarahan Mama Camelia.
18
Bab. 18. Kekecewaan Orangtua.
19
Bab. 19. Biarkan Mereka Berpikir.
20
Bab. 20. Penolakan Orangtua Mahen.
21
Bab. 21. Permohonan Terdalam Via.
22
Bab. 22. Keputusan yang Sangat Mengejutkan.
23
Bab. 23. Mulut Setajam Pisau.
24
Bab. 24. Pelukan yang Sangat Dibutuhkan.
25
Bab. 25. Pertemuan Dengan Vano.
26
Bab. 26. Tidak Sesuai yang Diharapkan.
27
Bab. 27. Bertemu Dengan Pengacara.
28
Bab. 28. Mencari Identitas Sendiri.
29
Bab. 29. Rencana Licik.
30
Bab. 30. Musibah Di tengah Jalan.
31
Bab. 31. Sesuatu yang Tidak Terduga.
32
Bab. 32. Harga Diri Seorang Istri yang Terluka.
33
Bab. 33. Lelah Dengan Semuanya.
34
Bab. 34. Perubahan Sikap.
35
Bab. 35. Pikiran Tidak Waras.
36
Bab. 36. Bersiap Untuk Pergi.
37
Bab. 37. Baik, Kita Akan Bercerai!
38
Bab. 38. Akibat Ulah Vano.
39
Bab. 39. Entah Apa yang Terjadi.
40
Bab. 40. Kegilaan Seorang Ayah.
41
Bab. 41. Firasat Seorang Anak.
42
Bab. 42. Tidak Saling Mengenal.
43
Bab. 43. Rasa Simpati yang Menyesakkan.
44
Bab. 44. Memanfaatkan Segala Koneksi.
45
Bab. 45. Sidang Pertama.
46
Bab. 46. Perlawanan yang Menegangkan.
47
Bab. 47. Hasil Dari Apa yang Ditanam.
48
Bab. 48. Memulai Langkah Baru.
49
Bab. 49. Aku Akan Menunggumu.
50
Bab. 50. Menjadi Bahan Pembicaraan.
51
Bab. 51. Tetap Menjadi Kewajiban.
52
Bab. 52. Aku Bukan Anak Kecil!
53
Bab. 53. Persaingan yang Tidak Sehat.
54
Bab. 54. Lempar Batu Sembunyi Tangan.
55
Bab. 55. Pertengkaran Dua Bersaudara.
56
Bab. 56. Hanya Seorang Budak.
57
Bab. 57. Masalah yang Datang Bertubi-tubi.
58
Bab. 58. Penyerahan Semua Bukti.
59
Bab. 59. Terlalu Berlebihan.
60
Bab. 60. Akhir Dari Suatu Hubungan.
61
Bab. 61. Putusan Akhir.
62
Bab. 62. Bisakah Kita Berteman?
63
Bab. 63. Kerinduan Yara.
64
Bab. 64. Kemampuan yang Terpendam.
65
Bab. 65. Membangkitkan Kenangan Lama.
66
Bab. 66. Berita Duka.
67
Bab. 67. Hasil Otopsi.
68
Bab. 68. Rencana Vano.
69
Bab. 69. Pertentangan.
70
Bab. 70. Murka Vano.
71
Bab. 71. Pengakuan.
72
Bab. 72. Perasaan yang Tidak Menentu.
73
Bab. 73. Rencana Terselubung.
74
Bab. 74. Bersikap Biasa Saja.
75
Bab. 75. Lagi-lagi Gosip.
76
Bab. 76. Keberhasilan yang Sempurna.
77
Promosi Novel Mengejar Cinta Semu.
78
Bab. 77. Kedatangan Keluarga.
79
Bab. 78. Ancaman Untuk Clara.
80
Bab. 79. Kejujuran dihadapan Keluarga.
81
Bab. 80. Luapan Emosi.
82
Bab. 81. Rapat Umum Pemegang Saham.
83
Bab. 82. Keaslian Bukti Kepemilikan.
84
Bab. 83. Perasaan Khawatir.
85
Bab. 84. Kesigapan River.
86
Bab. 85. Semua Sudah mengetahuinya.
87
Bab. 86. Berharap Semuanya Bahagia.
88
Bab. 87. Menjalankan Rencana.
89
Bab. 88. Menyadari Rencana Penyergapan.
90
Bab. 89. Kekacauan di Perusahaan.
91
Bab. 90. Menjadi Tawanan.
92
Bab. 91. Berhasil Melumpuhkan Indra.
93
Bab. 92. Jiwa yang Terguncang.
94
Bab. 93. Keadaan Kritis.
95
Bab. 94. Selalu Menganggap Buruk.
96
Bab. 95. Hasil Pemeriksaan.
97
Bab. 96. Sangat Jauh Berbeda.
98
Bab. 97. Kemarahan dan Rasa Sakit.
99
Bab. 98. Keterkejutan Clara.
100
Bab. 99. Pengakuan Rasa yang Terpendam.
101
Bab. 100. Jangan Menyalahkan Takdir.
102
Bab. 101. Reaksi Yara.
103
Bab.102. Lagi-lagi Om Pano.
104
Bab. 103. Keributan di Taman Bermain.
105
Bab. 104. Meminta Kembali.
106
Bab. 105. Tiga Hati yang Terluka.
107
Bab.106. Hari Keberangkatan.
108
Bab. 107. Balasan Perasaan.
109
Bab. 108. Restu Dari Seorang Kakak.
110
Bab. 109. Berpikir Sejenak.
111
Bab. 110. Tidak Ingin Merusak Kebahagiaan.
112
Bab. 111. Selangkah Menuju Gerbang Pernikahan.
113
Bab. 112. Segala Persiapan.
114
Bab. 113. Hari Pernikahan (Tamat).
115
Bab. 114. Bonus Chapter. (Sesuatu yang Tidak Pantas).
116
Promosi Novel Simbiosis Mutualisme (Tameng Cinta)
117
Bab. 115. Bonus Chapter (Luapan Cinta yang Membara).
118
Bab. 116. Bonus Chapter (Aku Bukan Ahlinya).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!