Beberapa saat kemudian, mereka sudah sampai di tempat tujuan. Via dan Riani segera turun dari mobil dan masuk ke tempat itu, terlihat seorang laki-laki melambaikan tangan pada mereka yang langsung dibalas oleh Riani.
"hay Rin, udah lama kita gak ketemu! Gimana kabarmu?" sapa laki-laki bernama Fajar itu, senyum manis terbit dibibirnya saat mereka sudah berdiri di hadapannya.
"iya ya, udah lama juga kita gak ketemu. Alhamdulillah baik, Jar! Kau sendiri gimana?" balas Riani.
"Alhamdulillah baik juga Rin, em ... ini teman kamu?"
Fajar melirik ke arah Via yang tersenyum ke arahnya, dan Riani langsung memperkenalkan mereka berdua.
"Oh, jadi kamu yang mau lihat data atas nama Mahendra itu?"
Via menganggukkan kepalanya. "Iya, Fajar! Apa kau bisa menolongku?" Karna mereka seumuran, jadi Via memanggil dengan nama saja.
"Tentu saja, tapi aku harap kalian tidak memberitahu siapapun tentang hal ini, atau aku akan jadi pengangguran!"
Riani dan Via langsung menganggukkan kepala mereka. "Tenang saja, tidak mungkin kami melakukan itu!"
Fajar kemudian membawa mereka ke ruangannya, dia sudah menyiapkan data yang mereka minta saat Riani menelpon tadi.
"Nah, ini bukti pembayaran pada tanggal 12!" Fajar memberikan salinan struk yang sama dengan milik Via. "Dan setelah itu, dia kembali bersama Clara untuk melihat persiapan pestanya!"
Via mengernyitkan keningnya saat Fajar menyebut nama wanita itu. "Kau mengenal wanita itu, Fajar?"
Fajar menganggukkan kepalanya. "Ya, unit apartemen kami sebelahan jadi sering ngobrol bareng!" Dia yakin setelah ini pasti akan lebih banyak lagi pertanyaan dari mereka, dan si*alnya jawaban darinya nanti pasti akan menjadi sebuah bom untuk Via.
"wah, berarti kau sudah lama dong kenal dengan Clara?" tanya Riani, dia juga sudah setahunan kenal dengan wanita itu.
"Em ... ya lumayanlah!"
Via terdiam mendengar jawaban dari Fajar, sekuat tenaga dia mencoba untuk menahan gejolak hatinya yang mulai membara.
Fajar dan Riani melirik ke arah Via yang duduk diam di tempatnya, lalu Riani menggenggam tangan Via membuat wanita itu melihat ke arahnya dengan senyum tipis.
"Vi, aku tidak tau kenapa Mas Mahen melakukan semua ini! Tapi mungkin bisa saja dia hanya membantu karyawannya itu kan, jadi kau tidak boleh berpikir yang aneh-aneh!"
Riani mencoba untuk menenangkan sahabatnya, dan dibalas dengan anggukan kepala Via.
Fajar yang melihat semua itu menghela napas kasar, sungguh dia tidak ingin ikut campur dengan urusan rumah tangga orang lain. Namun, hatinya tidak tega melihat seorang istri yang disakiti oleh suaminya sendiri.
"Jadi, hanya itu saja yang dilakukan oleh Mas Mahen kan, Fajar?"
Fajar tersentak kaget mendengar suara Riani. "I-iya Rin, setelah itu dia langsung pergi!" Dia benar-benar merasa gugup sekarang.
"baiklah, terima kasih atas semua bantuanmu, Fajar! Aku tidak bisa membalasnya, dan hanya Allah saja yang bisa membalas semua kebaikanmu ini!" ucap Via dengan senyum lebar, dia bersyukur masih banyak orang-orang baik yang mau menolongnya.
Fajar meremmas kedua tangannya saat mendengar ucapan terima kasih Via padanya, apalagi melihat senyum tulus wanita cantik itu, membuatnya benar-benar merasa bersalah.
"Woy, kok malah bengong!"
Riani memukul lengan Fajar untuk menghentikan lamunannya, membuat Fajar menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Em ... maaf sebelumnya Vi, apa aku boleh bertanya sudah berapa lama kau menikah?"
Via dan Riani mengernyitkan kening mereka dengan bingung. "Heh, kau jangan macam-macam ya! Via ini udah punya anak loh!" Riani melihatnya dengan sinis.
Fajar langsung tergelak dengan apa yang Riani ucapkan. "Aku tidak akan macam-macam, kan cuma bertanya saja!" Dia mencebikkan bibirnya pada Riani.
"Memangnya ada apa, Fajar? Apa ada lagi yang kau ketahui tentang suamiku?"
Via merasa ada sesuatu yang ditutupi oleh laki-laki itu, apalagi saat ini Fajar tampak gugup saat bersitatap mata dengannya.
"Maaf Vi, sebenarnya aku tidak ingin ikut campur dengan rumah tanggamu. Tapi, aku merasa bersalah jika tidak mengatakannya!" Fajar sedang diambang kebingungan saat ini.
"ti-tidak apa-apa, Fajar! Tolong katakan semuanya padaku, aku akan sangat berterima kasih untuk semuanya!" pinta Via, dia bahkan sudah hampir menangis saat ini.
Fajar menarik napas panjang dan menghembuskannya secara perlahan. "Sebenarnya, aku sudah mengenal suamimu, Vi! Beberapa kali dia datang ke apartemen Clara, dan kami sering bertegur sapa saat bertemu!"
Deg, jantung Via terasa seperti ditikam oleh pisau saat mendengar ucapan Fajar. "Da-datang ke apartemen Clara? Ke-kenapa? Kenapa dia datang ke sana?" Air matanya langsung berjatuhan saat itu juga.
Riani langsung merangkul tubuh Via saat melihat sahabatnya itu sangat terkejut, dia juga sama terkejutnya dengan apa yang Fajar katakan.
"Aku tidak tau kenapa dia datang ke sana, Vi! Tapi, tapi saat aku bertanya pada Clara, dia bilang ...," Fajar menjeda ucapannya karna takut kalau Via semakin sakit.
"Bilang apa? Bilang apa, Fajar? Tolong katakan semuanya padaku, aku mohon!"
Via sampai menggenggam tangan Fajar sambil memohon agar laki-laki itu mengatakan semuanya, dia harus tau apa yang dilakukan Mahen di belakangnya.
"Maafkan aku, Vi! Tapi Clara bilang kalau laki-laki itu adalah kekasihnya!"
Deg, tubuh Via langsung kaku saat mendengar kalimat terakhir yang Fajar katakan. Dia tercengang sambil menatap laki-laki itu, tidak ada satu katapun yang keluar dari mulutnya dan hanya air mata saja yang terus mengalir dari kedua matanya.
"Ya Allah, Vi! Istighfar Vi, istighfar!"
Riani langsung memeluk tubuh sahabatnya yang menegang dengan sempurna, dia tau kalau Via pasti sangat terpukul dengan apa yang Fajar katakan.
"Jar, tolong bantu aku!"
Fajar langsung membantu Riani untuk membaringkan Via ke atas sofa, karna saat ini mereka sedang duduk di depan meja kerjanya.
"Vi, Via! Kau mendengarku?"
Riani menggoyang-goyangkan tubuh Via sambil terus memanggilnya, sementara Via sendiri terus menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong.
"A-apa yang kau lakukan, Mas?"
•
•
•
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Ani Ani
kan ada yang tak kena
2024-08-01
0
Bundanya Pandu Pharamadina
😭😭😭😭
2023-12-11
1
Danny Muliawati
sedih d gemes
2023-07-17
0