Bab. 14. Dilema Menyelimuti Hati.

Seketika tubuh Mahen langsung kaku dengan kedua pupil mata yang melebar, tangannya yang bergetar sampai menjatuhkan alat tes kehamilan yang baru saja Clara berikan padanya.

"tidak, ini tidak mungkin?"

Grep!

Tubuh Mahen limbung beberapa langkah ke belakang saat Clara memeluknya dengan erat, sementara dia hanya diam dengan tubuh tegang karna jiwanya benar-benar terguncang.

"Aku senang sekali, Mahen! Aku sangat senang, akhirnya aku mengandung buah cinta kita. Sebentar lagi kita akan menjadi orang tua!"

Sepertinya Clara tidak ingat kalau saat ini Mahen sudah menjadi orang tua, bahkan laki-laki itu sekarang ingin memutuskan hubungan dengannya.

"Mahen, aku sudah tidak sabar mendengar suara tangisan anak kita, dia pasti akan membuat keramaian dalam rumah tangga kita!"

Deg. Mahen langsung melepaskan tangan Clara yang melingkar dipinggangnya, dia lalu mundur sampai tubuhnya membentur dinding.

"ada apa, Mahen? Apa kau tidak-"

"Diam! Diam kataku, dan tutup mulutmu itu!"

Sumpah demi apapun suara Mahen sampai bergetar karna benar-benar syok dengan apa yang  terjadi, matanya memerah dan menatap nyalang ke arah Clara.

"Tidak, kau tidak mungkin hamil, Clara!"

Clara tercengang mendengar apa yang Mahen katakan. "Tidak mungkin? Tidak mungkin bagaimana, Mahen? Aku benar- benar hamil, aku sedang mengandung buah cinta kita!" Dia menarik tangan Mahen dan meletakkannya tepat diperut.

Mata Mahen melotot sempurna, dengan cepat dia menarik tangan itu dari perut Clara. "Tidak, ini tidak mungkin terjadi. Kau tidak hamil, kau tidak hamil, Clara!"

Deg. Hati Clara seperti dicabik-cabik saat mendengar ketidak percayaan Mahen, ah, bukan tidak percaya melainkan menolak mengakui kebenaran yang sedang terjadi.

"sumpah demi Tuhan, Mahen! Aku benar-benar hamil, dan ini anak kita!"

"Cukup, Clara! Kau jangan bermain-main denganku, aku tidak akan percaya dengan apa yang kau katakan!"

Clara mematung, dia merasa bingung dengan reaksi yang Mahen berikan. Hatinya kini terasa sakit dan gelisah, dia mulai curiga kalau terjadi sesuatu dengan laki-laki itu.

"Aku datang ke sini ingin memutuskan hubungan kita!"

Jedar!

Bak disambar petir disiang bolong saat mendengar apa yang Mahen katakan, mata yang semula menatap tajam kini langsung mengeluarkan cairan bening yang membasahi seluruh wajah.

"Hubungan kita cukup sampai di sini, Clara! Aku harap kau tidak menggangguku lagi, dan lupakan tentang semua ini!"

Hati wanita mana yang tidak tercabik-cabik saat mendengar laki-laki yang dicintai memutuskan hubungan begitu saja, bahkan untuk seorang pelakor sekali pun. Rasa sakitnya sampai membuat tubuh bergetar dan rasa sesak menjalar disekitar dada.

Mahen memalingkan wajahnya dan enggan untuk melihat ke arah Clara, dia tau kalau apa yang dia lakukan pasti membuat wanita itu sakit hati.

Tanpa ingin membuang waktu lagi, Mahen memutuskan untuk segera pergi dari tempat itu. Namun, saat dia hendak berbalik. Tiba-tiba tangannya dicekal dengan erat, membuat dia melihat ke arah Clara.

Plak!

Sebuah tamparan mendarat tepat diwajah Mahen yang tentu saja berasal dari tangan Clara, untuk kedua kalinya dia menerima tamparan dari isri dan juga simpanannya.

"Brengs*ek, kau benar-benar bajing*an, Mahen!" Clara mengepalkan kedua tangannya dengan erat, matanya memerah penuh emosi melihat apa yang laki-laki itu lakukan padanya.

"Aku memang bajing*an, Clara! Itu sebabnya aku menduakan cinta istriku, maafkan aku!"

Clara langsung membuang wajah sinis, dia lalu kembali melihat ke arah Mahen yang sedang menunduk ke arah samping.

"Tidak, kau tidak bisa melakukan ini padaku, Mahen! Saat ini aku sedang mengandung anakmu, dan aku juga sangat mencintaimu!"

Sekilas Mahen memejamkan kedua matanya, lalu kembali mengerjap dan mencoba untuk melihat ke arah Clara.

"aku tau bagaimana perasaanmu, Clara! Tapi aku tidak bisa kehilangan istriku, aku tidak bisa-"

"Lalu aku? Bagaimana denganku, Mahen? Apa kau akan membuangku begitu saja?" Clara semakin berlinang air mata. "Aku juga mencintaimu, kita saling mencintai, Mahen! Kau tidak bisa melakukan ini padaku dan anak kita!"

Suara Clara menggema di ruangan itu dengan kuat, dadanya naik turun menahan amarah yang saat ini sedang dia rasakan.

"hentikan, Clara! Aku tidak bisa-"

"Kau yang berhenti, Mahen! Jangan anggap aku seorang pel*a*c*ur!" Clara menunjuk tepat ke wajah Mahen. "Kau ingat, Mahen! Kau yang memulai semua ini, kau yang menawarkan sebuah cinta padaku sampai aku benar-benar mencintamu! Kau yang memulai bara api ini, maka kau tidak bisa memadamkannya!"

Tidak, dia tidak akan menerima apa yang Mahen lakukan saat ini. Apapun yang terjadi, dia akan kembali mendapatkan Mahen. Bukan itu saja, dia bahkan akan menikah dengan laki-laki itu.

"Cukup, Clara! Aku tidak mau mendengar apapun lagi, kalau memang anak itu adalah anakku, maka aku akan bertanggung jawab! Aku akan merawatnya dan membesarkannya bersama istriku!"

Deg. Clara tidak menyangka kalau Mahen akan mengatakan hal seperti itu, seolah-olah laki-laki itu hanya mau bertanggung jawab pada anaknya saja dan bukan pada dirinya.

"Tidak, Mahen! Jangan lakukan itu padaku." Clara kembali menubruk tubuh Mahen dan memeluknya dengan erat, dia tidak boleh bersikap keras dan harus merasa rapuh agar laki-laki itu tidak mencampakkannya.

"Aku mohon jangan lakukan hal mengerikan seperti itu, Mahen! Aku sangat mencintaimu, aku bisa tiada jika kau meninggalkanku! Huhuhu." Clara terisak dengan tubuh gemetar membuat Mahen terdiam.

"Ini adalah buah cinta kita, Mahen! Ini anak kita, jangan perlakukan dia seperti ini!" Clara menghiba, dia harus membuat Mahen kembali luluh padanya. "Jangan renggut dunianya yang bahkan belum dia rasakan, Mahen! Kau rasakan dia, rasakan darah dagingmu sendiri!" Dia kembali menarik tangan laki-laki itu ke perutnya.

Dada Mahen bergetar dengan apa yang Clara lakukan, walaupun dia belum merasakan apa-apa, tetapi dia ingat betul bagaimana perasaannya dulu saat Yara masih dalam kandungan Via.

"Aku tau kalau aku wanita jahat yang telah mencintai suami orang lain, tapi kau juga menerimaku, Mahen! Aku benar-benar tulus padamu, jangan buang aku!" Clara bersimpuh dikaki Mahen membuat laki-laki itu dilema.

Tbc.

Terpopuler

Comments

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

udah tau mahen ada istri, malah trabas terus

2023-05-17

1

Uthie

Uthie

lagian sihhh udah tau main api pasti akan terbakar tapi tetap dilakukan gtu aja.... sekarang api tsb sdh membakar mu Mahen 🤨

2023-04-02

0

Puji Hastuti

Puji Hastuti

buang ja dua²nya klaut,,pas bngt 1 pelakor 1 nya pengkhianat

2023-02-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Sebuah Pesta.
2 Bab. 2. Mas Mahen?
3 Bab. 3. Mencoba Untuk Percaya.
4 Bab. 4. Langkah Awal Penyelidikan.
5 Bab. 5. Kejujuran Dari Fajar.
6 Bab. 6. Menyelidiki Ke Apartemen.
7 Bab. 7. Kebenaran yang Sangat Menyakitkan.
8 Bab. 8. Arti Sebuah Rumah Tangga.
9 Bab. 9. Kelakuan Buruk Sang Ayah.
10 Bab. 10. Hubungan Terlarang.
11 Bab. 11. Keputusan yang Sangat Sulit.
12 Bab. 12. Berhak Diberi Kesempatan.
13 Bab. 13. Kehamilan yang Tidak Terduga.
14 Bab. 14. Dilema Menyelimuti Hati.
15 Bab. 15. Keberhasilan Clara.
16 Bab. 16. Ditampar Kenyataan.
17 Bab. 17. Kemarahan Mama Camelia.
18 Bab. 18. Kekecewaan Orangtua.
19 Bab. 19. Biarkan Mereka Berpikir.
20 Bab. 20. Penolakan Orangtua Mahen.
21 Bab. 21. Permohonan Terdalam Via.
22 Bab. 22. Keputusan yang Sangat Mengejutkan.
23 Bab. 23. Mulut Setajam Pisau.
24 Bab. 24. Pelukan yang Sangat Dibutuhkan.
25 Bab. 25. Pertemuan Dengan Vano.
26 Bab. 26. Tidak Sesuai yang Diharapkan.
27 Bab. 27. Bertemu Dengan Pengacara.
28 Bab. 28. Mencari Identitas Sendiri.
29 Bab. 29. Rencana Licik.
30 Bab. 30. Musibah Di tengah Jalan.
31 Bab. 31. Sesuatu yang Tidak Terduga.
32 Bab. 32. Harga Diri Seorang Istri yang Terluka.
33 Bab. 33. Lelah Dengan Semuanya.
34 Bab. 34. Perubahan Sikap.
35 Bab. 35. Pikiran Tidak Waras.
36 Bab. 36. Bersiap Untuk Pergi.
37 Bab. 37. Baik, Kita Akan Bercerai!
38 Bab. 38. Akibat Ulah Vano.
39 Bab. 39. Entah Apa yang Terjadi.
40 Bab. 40. Kegilaan Seorang Ayah.
41 Bab. 41. Firasat Seorang Anak.
42 Bab. 42. Tidak Saling Mengenal.
43 Bab. 43. Rasa Simpati yang Menyesakkan.
44 Bab. 44. Memanfaatkan Segala Koneksi.
45 Bab. 45. Sidang Pertama.
46 Bab. 46. Perlawanan yang Menegangkan.
47 Bab. 47. Hasil Dari Apa yang Ditanam.
48 Bab. 48. Memulai Langkah Baru.
49 Bab. 49. Aku Akan Menunggumu.
50 Bab. 50. Menjadi Bahan Pembicaraan.
51 Bab. 51. Tetap Menjadi Kewajiban.
52 Bab. 52. Aku Bukan Anak Kecil!
53 Bab. 53. Persaingan yang Tidak Sehat.
54 Bab. 54. Lempar Batu Sembunyi Tangan.
55 Bab. 55. Pertengkaran Dua Bersaudara.
56 Bab. 56. Hanya Seorang Budak.
57 Bab. 57. Masalah yang Datang Bertubi-tubi.
58 Bab. 58. Penyerahan Semua Bukti.
59 Bab. 59. Terlalu Berlebihan.
60 Bab. 60. Akhir Dari Suatu Hubungan.
61 Bab. 61. Putusan Akhir.
62 Bab. 62. Bisakah Kita Berteman?
63 Bab. 63. Kerinduan Yara.
64 Bab. 64. Kemampuan yang Terpendam.
65 Bab. 65. Membangkitkan Kenangan Lama.
66 Bab. 66. Berita Duka.
67 Bab. 67. Hasil Otopsi.
68 Bab. 68. Rencana Vano.
69 Bab. 69. Pertentangan.
70 Bab. 70. Murka Vano.
71 Bab. 71. Pengakuan.
72 Bab. 72. Perasaan yang Tidak Menentu.
73 Bab. 73. Rencana Terselubung.
74 Bab. 74. Bersikap Biasa Saja.
75 Bab. 75. Lagi-lagi Gosip.
76 Bab. 76. Keberhasilan yang Sempurna.
77 Promosi Novel Mengejar Cinta Semu.
78 Bab. 77. Kedatangan Keluarga.
79 Bab. 78. Ancaman Untuk Clara.
80 Bab. 79. Kejujuran dihadapan Keluarga.
81 Bab. 80. Luapan Emosi.
82 Bab. 81. Rapat Umum Pemegang Saham.
83 Bab. 82. Keaslian Bukti Kepemilikan.
84 Bab. 83. Perasaan Khawatir.
85 Bab. 84. Kesigapan River.
86 Bab. 85. Semua Sudah mengetahuinya.
87 Bab. 86. Berharap Semuanya Bahagia.
88 Bab. 87. Menjalankan Rencana.
89 Bab. 88. Menyadari Rencana Penyergapan.
90 Bab. 89. Kekacauan di Perusahaan.
91 Bab. 90. Menjadi Tawanan.
92 Bab. 91. Berhasil Melumpuhkan Indra.
93 Bab. 92. Jiwa yang Terguncang.
94 Bab. 93. Keadaan Kritis.
95 Bab. 94. Selalu Menganggap Buruk.
96 Bab. 95. Hasil Pemeriksaan.
97 Bab. 96. Sangat Jauh Berbeda.
98 Bab. 97. Kemarahan dan Rasa Sakit.
99 Bab. 98. Keterkejutan Clara.
100 Bab. 99. Pengakuan Rasa yang Terpendam.
101 Bab. 100. Jangan Menyalahkan Takdir.
102 Bab. 101. Reaksi Yara.
103 Bab.102. Lagi-lagi Om Pano.
104 Bab. 103. Keributan di Taman Bermain.
105 Bab. 104. Meminta Kembali.
106 Bab. 105. Tiga Hati yang Terluka.
107 Bab.106. Hari Keberangkatan.
108 Bab. 107. Balasan Perasaan.
109 Bab. 108. Restu Dari Seorang Kakak.
110 Bab. 109. Berpikir Sejenak.
111 Bab. 110. Tidak Ingin Merusak Kebahagiaan.
112 Bab. 111. Selangkah Menuju Gerbang Pernikahan.
113 Bab. 112. Segala Persiapan.
114 Bab. 113. Hari Pernikahan (Tamat).
115 Bab. 114. Bonus Chapter. (Sesuatu yang Tidak Pantas).
116 Promosi Novel Simbiosis Mutualisme (Tameng Cinta)
117 Bab. 115. Bonus Chapter (Luapan Cinta yang Membara).
118 Bab. 116. Bonus Chapter (Aku Bukan Ahlinya).
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab. 1. Sebuah Pesta.
2
Bab. 2. Mas Mahen?
3
Bab. 3. Mencoba Untuk Percaya.
4
Bab. 4. Langkah Awal Penyelidikan.
5
Bab. 5. Kejujuran Dari Fajar.
6
Bab. 6. Menyelidiki Ke Apartemen.
7
Bab. 7. Kebenaran yang Sangat Menyakitkan.
8
Bab. 8. Arti Sebuah Rumah Tangga.
9
Bab. 9. Kelakuan Buruk Sang Ayah.
10
Bab. 10. Hubungan Terlarang.
11
Bab. 11. Keputusan yang Sangat Sulit.
12
Bab. 12. Berhak Diberi Kesempatan.
13
Bab. 13. Kehamilan yang Tidak Terduga.
14
Bab. 14. Dilema Menyelimuti Hati.
15
Bab. 15. Keberhasilan Clara.
16
Bab. 16. Ditampar Kenyataan.
17
Bab. 17. Kemarahan Mama Camelia.
18
Bab. 18. Kekecewaan Orangtua.
19
Bab. 19. Biarkan Mereka Berpikir.
20
Bab. 20. Penolakan Orangtua Mahen.
21
Bab. 21. Permohonan Terdalam Via.
22
Bab. 22. Keputusan yang Sangat Mengejutkan.
23
Bab. 23. Mulut Setajam Pisau.
24
Bab. 24. Pelukan yang Sangat Dibutuhkan.
25
Bab. 25. Pertemuan Dengan Vano.
26
Bab. 26. Tidak Sesuai yang Diharapkan.
27
Bab. 27. Bertemu Dengan Pengacara.
28
Bab. 28. Mencari Identitas Sendiri.
29
Bab. 29. Rencana Licik.
30
Bab. 30. Musibah Di tengah Jalan.
31
Bab. 31. Sesuatu yang Tidak Terduga.
32
Bab. 32. Harga Diri Seorang Istri yang Terluka.
33
Bab. 33. Lelah Dengan Semuanya.
34
Bab. 34. Perubahan Sikap.
35
Bab. 35. Pikiran Tidak Waras.
36
Bab. 36. Bersiap Untuk Pergi.
37
Bab. 37. Baik, Kita Akan Bercerai!
38
Bab. 38. Akibat Ulah Vano.
39
Bab. 39. Entah Apa yang Terjadi.
40
Bab. 40. Kegilaan Seorang Ayah.
41
Bab. 41. Firasat Seorang Anak.
42
Bab. 42. Tidak Saling Mengenal.
43
Bab. 43. Rasa Simpati yang Menyesakkan.
44
Bab. 44. Memanfaatkan Segala Koneksi.
45
Bab. 45. Sidang Pertama.
46
Bab. 46. Perlawanan yang Menegangkan.
47
Bab. 47. Hasil Dari Apa yang Ditanam.
48
Bab. 48. Memulai Langkah Baru.
49
Bab. 49. Aku Akan Menunggumu.
50
Bab. 50. Menjadi Bahan Pembicaraan.
51
Bab. 51. Tetap Menjadi Kewajiban.
52
Bab. 52. Aku Bukan Anak Kecil!
53
Bab. 53. Persaingan yang Tidak Sehat.
54
Bab. 54. Lempar Batu Sembunyi Tangan.
55
Bab. 55. Pertengkaran Dua Bersaudara.
56
Bab. 56. Hanya Seorang Budak.
57
Bab. 57. Masalah yang Datang Bertubi-tubi.
58
Bab. 58. Penyerahan Semua Bukti.
59
Bab. 59. Terlalu Berlebihan.
60
Bab. 60. Akhir Dari Suatu Hubungan.
61
Bab. 61. Putusan Akhir.
62
Bab. 62. Bisakah Kita Berteman?
63
Bab. 63. Kerinduan Yara.
64
Bab. 64. Kemampuan yang Terpendam.
65
Bab. 65. Membangkitkan Kenangan Lama.
66
Bab. 66. Berita Duka.
67
Bab. 67. Hasil Otopsi.
68
Bab. 68. Rencana Vano.
69
Bab. 69. Pertentangan.
70
Bab. 70. Murka Vano.
71
Bab. 71. Pengakuan.
72
Bab. 72. Perasaan yang Tidak Menentu.
73
Bab. 73. Rencana Terselubung.
74
Bab. 74. Bersikap Biasa Saja.
75
Bab. 75. Lagi-lagi Gosip.
76
Bab. 76. Keberhasilan yang Sempurna.
77
Promosi Novel Mengejar Cinta Semu.
78
Bab. 77. Kedatangan Keluarga.
79
Bab. 78. Ancaman Untuk Clara.
80
Bab. 79. Kejujuran dihadapan Keluarga.
81
Bab. 80. Luapan Emosi.
82
Bab. 81. Rapat Umum Pemegang Saham.
83
Bab. 82. Keaslian Bukti Kepemilikan.
84
Bab. 83. Perasaan Khawatir.
85
Bab. 84. Kesigapan River.
86
Bab. 85. Semua Sudah mengetahuinya.
87
Bab. 86. Berharap Semuanya Bahagia.
88
Bab. 87. Menjalankan Rencana.
89
Bab. 88. Menyadari Rencana Penyergapan.
90
Bab. 89. Kekacauan di Perusahaan.
91
Bab. 90. Menjadi Tawanan.
92
Bab. 91. Berhasil Melumpuhkan Indra.
93
Bab. 92. Jiwa yang Terguncang.
94
Bab. 93. Keadaan Kritis.
95
Bab. 94. Selalu Menganggap Buruk.
96
Bab. 95. Hasil Pemeriksaan.
97
Bab. 96. Sangat Jauh Berbeda.
98
Bab. 97. Kemarahan dan Rasa Sakit.
99
Bab. 98. Keterkejutan Clara.
100
Bab. 99. Pengakuan Rasa yang Terpendam.
101
Bab. 100. Jangan Menyalahkan Takdir.
102
Bab. 101. Reaksi Yara.
103
Bab.102. Lagi-lagi Om Pano.
104
Bab. 103. Keributan di Taman Bermain.
105
Bab. 104. Meminta Kembali.
106
Bab. 105. Tiga Hati yang Terluka.
107
Bab.106. Hari Keberangkatan.
108
Bab. 107. Balasan Perasaan.
109
Bab. 108. Restu Dari Seorang Kakak.
110
Bab. 109. Berpikir Sejenak.
111
Bab. 110. Tidak Ingin Merusak Kebahagiaan.
112
Bab. 111. Selangkah Menuju Gerbang Pernikahan.
113
Bab. 112. Segala Persiapan.
114
Bab. 113. Hari Pernikahan (Tamat).
115
Bab. 114. Bonus Chapter. (Sesuatu yang Tidak Pantas).
116
Promosi Novel Simbiosis Mutualisme (Tameng Cinta)
117
Bab. 115. Bonus Chapter (Luapan Cinta yang Membara).
118
Bab. 116. Bonus Chapter (Aku Bukan Ahlinya).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!