Seketika tubuh Mahen langsung kaku dengan kedua pupil mata yang melebar, tangannya yang bergetar sampai menjatuhkan alat tes kehamilan yang baru saja Clara berikan padanya.
"tidak, ini tidak mungkin?"
Grep!
Tubuh Mahen limbung beberapa langkah ke belakang saat Clara memeluknya dengan erat, sementara dia hanya diam dengan tubuh tegang karna jiwanya benar-benar terguncang.
"Aku senang sekali, Mahen! Aku sangat senang, akhirnya aku mengandung buah cinta kita. Sebentar lagi kita akan menjadi orang tua!"
Sepertinya Clara tidak ingat kalau saat ini Mahen sudah menjadi orang tua, bahkan laki-laki itu sekarang ingin memutuskan hubungan dengannya.
"Mahen, aku sudah tidak sabar mendengar suara tangisan anak kita, dia pasti akan membuat keramaian dalam rumah tangga kita!"
Deg. Mahen langsung melepaskan tangan Clara yang melingkar dipinggangnya, dia lalu mundur sampai tubuhnya membentur dinding.
"ada apa, Mahen? Apa kau tidak-"
"Diam! Diam kataku, dan tutup mulutmu itu!"
Sumpah demi apapun suara Mahen sampai bergetar karna benar-benar syok dengan apa yang terjadi, matanya memerah dan menatap nyalang ke arah Clara.
"Tidak, kau tidak mungkin hamil, Clara!"
Clara tercengang mendengar apa yang Mahen katakan. "Tidak mungkin? Tidak mungkin bagaimana, Mahen? Aku benar- benar hamil, aku sedang mengandung buah cinta kita!" Dia menarik tangan Mahen dan meletakkannya tepat diperut.
Mata Mahen melotot sempurna, dengan cepat dia menarik tangan itu dari perut Clara. "Tidak, ini tidak mungkin terjadi. Kau tidak hamil, kau tidak hamil, Clara!"
Deg. Hati Clara seperti dicabik-cabik saat mendengar ketidak percayaan Mahen, ah, bukan tidak percaya melainkan menolak mengakui kebenaran yang sedang terjadi.
"sumpah demi Tuhan, Mahen! Aku benar-benar hamil, dan ini anak kita!"
"Cukup, Clara! Kau jangan bermain-main denganku, aku tidak akan percaya dengan apa yang kau katakan!"
Clara mematung, dia merasa bingung dengan reaksi yang Mahen berikan. Hatinya kini terasa sakit dan gelisah, dia mulai curiga kalau terjadi sesuatu dengan laki-laki itu.
"Aku datang ke sini ingin memutuskan hubungan kita!"
Jedar!
Bak disambar petir disiang bolong saat mendengar apa yang Mahen katakan, mata yang semula menatap tajam kini langsung mengeluarkan cairan bening yang membasahi seluruh wajah.
"Hubungan kita cukup sampai di sini, Clara! Aku harap kau tidak menggangguku lagi, dan lupakan tentang semua ini!"
Hati wanita mana yang tidak tercabik-cabik saat mendengar laki-laki yang dicintai memutuskan hubungan begitu saja, bahkan untuk seorang pelakor sekali pun. Rasa sakitnya sampai membuat tubuh bergetar dan rasa sesak menjalar disekitar dada.
Mahen memalingkan wajahnya dan enggan untuk melihat ke arah Clara, dia tau kalau apa yang dia lakukan pasti membuat wanita itu sakit hati.
Tanpa ingin membuang waktu lagi, Mahen memutuskan untuk segera pergi dari tempat itu. Namun, saat dia hendak berbalik. Tiba-tiba tangannya dicekal dengan erat, membuat dia melihat ke arah Clara.
Plak!
Sebuah tamparan mendarat tepat diwajah Mahen yang tentu saja berasal dari tangan Clara, untuk kedua kalinya dia menerima tamparan dari isri dan juga simpanannya.
"Brengs*ek, kau benar-benar bajing*an, Mahen!" Clara mengepalkan kedua tangannya dengan erat, matanya memerah penuh emosi melihat apa yang laki-laki itu lakukan padanya.
"Aku memang bajing*an, Clara! Itu sebabnya aku menduakan cinta istriku, maafkan aku!"
Clara langsung membuang wajah sinis, dia lalu kembali melihat ke arah Mahen yang sedang menunduk ke arah samping.
"Tidak, kau tidak bisa melakukan ini padaku, Mahen! Saat ini aku sedang mengandung anakmu, dan aku juga sangat mencintaimu!"
Sekilas Mahen memejamkan kedua matanya, lalu kembali mengerjap dan mencoba untuk melihat ke arah Clara.
"aku tau bagaimana perasaanmu, Clara! Tapi aku tidak bisa kehilangan istriku, aku tidak bisa-"
"Lalu aku? Bagaimana denganku, Mahen? Apa kau akan membuangku begitu saja?" Clara semakin berlinang air mata. "Aku juga mencintaimu, kita saling mencintai, Mahen! Kau tidak bisa melakukan ini padaku dan anak kita!"
Suara Clara menggema di ruangan itu dengan kuat, dadanya naik turun menahan amarah yang saat ini sedang dia rasakan.
"hentikan, Clara! Aku tidak bisa-"
"Kau yang berhenti, Mahen! Jangan anggap aku seorang pel*a*c*ur!" Clara menunjuk tepat ke wajah Mahen. "Kau ingat, Mahen! Kau yang memulai semua ini, kau yang menawarkan sebuah cinta padaku sampai aku benar-benar mencintamu! Kau yang memulai bara api ini, maka kau tidak bisa memadamkannya!"
Tidak, dia tidak akan menerima apa yang Mahen lakukan saat ini. Apapun yang terjadi, dia akan kembali mendapatkan Mahen. Bukan itu saja, dia bahkan akan menikah dengan laki-laki itu.
"Cukup, Clara! Aku tidak mau mendengar apapun lagi, kalau memang anak itu adalah anakku, maka aku akan bertanggung jawab! Aku akan merawatnya dan membesarkannya bersama istriku!"
Deg. Clara tidak menyangka kalau Mahen akan mengatakan hal seperti itu, seolah-olah laki-laki itu hanya mau bertanggung jawab pada anaknya saja dan bukan pada dirinya.
"Tidak, Mahen! Jangan lakukan itu padaku." Clara kembali menubruk tubuh Mahen dan memeluknya dengan erat, dia tidak boleh bersikap keras dan harus merasa rapuh agar laki-laki itu tidak mencampakkannya.
"Aku mohon jangan lakukan hal mengerikan seperti itu, Mahen! Aku sangat mencintaimu, aku bisa tiada jika kau meninggalkanku! Huhuhu." Clara terisak dengan tubuh gemetar membuat Mahen terdiam.
"Ini adalah buah cinta kita, Mahen! Ini anak kita, jangan perlakukan dia seperti ini!" Clara menghiba, dia harus membuat Mahen kembali luluh padanya. "Jangan renggut dunianya yang bahkan belum dia rasakan, Mahen! Kau rasakan dia, rasakan darah dagingmu sendiri!" Dia kembali menarik tangan laki-laki itu ke perutnya.
Dada Mahen bergetar dengan apa yang Clara lakukan, walaupun dia belum merasakan apa-apa, tetapi dia ingat betul bagaimana perasaannya dulu saat Yara masih dalam kandungan Via.
"Aku tau kalau aku wanita jahat yang telah mencintai suami orang lain, tapi kau juga menerimaku, Mahen! Aku benar-benar tulus padamu, jangan buang aku!" Clara bersimpuh dikaki Mahen membuat laki-laki itu dilema.
•
•
•
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Hanipah Fitri
udah tau mahen ada istri, malah trabas terus
2023-05-17
1
Uthie
lagian sihhh udah tau main api pasti akan terbakar tapi tetap dilakukan gtu aja.... sekarang api tsb sdh membakar mu Mahen 🤨
2023-04-02
0
Puji Hastuti
buang ja dua²nya klaut,,pas bngt 1 pelakor 1 nya pengkhianat
2023-02-07
0