Via bergegas untuk menyiapkan sarapan seperti biasanya, seolah-olah tidak ada yang terjadi dalam rumah tangganya.
Tidak berselang lama, Mahen muncul di dapur untuk mengambil minum. Sekilas dia melirik ke arah laki-laki itu, lalu menarik napas panjang karna dia yakin kalau Mahen akan kembali berbicara padanya.
"Sayang, bisakah kita-"
Via langsung duduk di kursi yang ada di sampingnya membuat Mahen bingung. "Kau mau bicara kan Mas, baik. Aku akan mendengarnya!" Percuma juga dia menghindar, semua ini memang harus segera diselesaikan.
Mahen tampak kikuk, tetapi dia ikut duduk di samping Via dengan tatapan sendunya. "Sayang, aku, aku benar-benar minta maaf! Aku-"
"Sudah berapa lama, Mas?"
Mahen terkesiap mendengar pertanyaan Via, istrinya itu pasti akan semakin murka jika dia mengatakan sudah berapa lama menjalin hubungan dengan Clara.
"Aku sudah bersedia untuk bicara denganmu, jadi jangan diam saat aku bertanya!"
Deg. Kata-kata Via terasa menusuk hati Mahen, membuatnya mau tidak mau menjawab pertanyaannya. "Su-sudah sekitar 1 tahun!"
Via langsung menatap suaminya itu dengan tatapan tajam. "1 tahun? Sudah 1 tahun kau mengkhianatiku, Mas?" Sungguh rasanya sangat sakit sekali.
"Sa-sayang, maafkan aku!" Dengan cepat Mahan menggenggam kedua tangan Via dan langsung menghadapkan tubuhnya kewanita itu.
"Kau, kau benar-benar tega, Mas! Sebenarnya apa salahku, kenapa kau melakukan ini?" Via merasa rumah tangganya sudah tidak tertolong lagi, dan betapa bod*ohnya dia karna selama ini tidak tau permainan sang suami.
"Tidak Via tidak, aku yang salah. Semua ini kesalahanku, aku tidak bisa menjaga hatiku sendiri!"
Sungguh Via tidak bisa berkata apa-apa lagi sekarang, lantas apa artinya rumah tangga mereka selama ini? Suaminya sudah sekian lama bersama wanita lain, bukankah itu artinya Mahen sudah tidak mencintainya?
"Sayang, tolong maafkan aku. Aku khilaf, aku salah! Kau boleh menghukum apa saja padaku, tapi tolong maafkan aku!"
Mahen menundukkan kepalanya dipangkuan Via, berharap agar istrinya menyudahi kemarahan ini.
Via terus diam dengan hati yang sudah benar-benar hancur berkeping-keping, rumah tangga yang selama ini penuh dengan cinta dan kebahagiaan. Ternyata hanyalah sebuah topeng saja, suaminya menjalin cinta dengan wanita lain, bahkan hubungan itu sudah berjalan 1 tahun.
Lalu, apa lagi yang harus dia pertahankan? Toh suaminya akan menikahi wanita itu, untuk apa lagi dia bersama Mahen?"
"Kita cerai saja, Mas!"
Deg. Tubuh Mahen langsung kaku saat mendengar ucapan Via, air matanya langsung keluar membasahi wajah.
"1 tahun bukanlah waktu yang cepat, tapi tidak juga bisa dibilang lama. Tapi, waktu 1 tahun itu sangat cukup untuk membuktikan bahwa rumah tangga kita sudah hancur!"
Mahen langsung mendongakkan kepalanya dan melihat ke arah Via, terlihat jelas rasa sakit diwajah istrinya itu.
"aku, aku tidak-"
"Jika seorang laki-laki sudah mengukir kisah cinta bersama wanita yang baru, itu berarti dia sudah menghapus jejak cinta bersama wanita yang lama!"
Mahen menggelengkan kepalanya. "Tidak, Sayang! Mas tidak seperti itu, Mas sangat mencintaimu!"
"Cinta? Cinta seperti apa yang kau katakan ini, Mas?" Via mendorong tubuh Mahen dan langsung berdiri. "Apa dengan berhubungan dengan wanita lain, itu yang kau sebut cinta?" Tubuh Via bergetar hebat, bahkan wajahnya sudah sangat pucat sekarang.
Mahen terdiam, isi kepalanya mendadak jadi kosong hingga dia tidak bisa membalas ucapan Via.
"jika kau memang masih mencintaiku, kau tidak akan menjalin hubungan dengan wanita lain. Dan kalau pun kau berhubungan dengannya, kau akan segera sadar saat melihat wajahku!" teriak Via, dia sudah tidak bisa lagi menahan diri sekarang.
"Tapi kau malah terus bersamanya sampai 1 tahun, itu artinya apa? Apa, Mas?"
Tubuh Mahen tersentak kaget saat Via mencengkram kedua lengannya dan mengguncangnya, dia semakin terpaku melihat kehancuran dimata wanita itu.
"Sekarang katakan, di mana letak cintamu itu, Mas? Katakan!" Via memukul-mukul dada bidang Mahen yang mematung. "Katakan padaku, katakan! Huhuhu."
Mahen langsung menangkap kedua tangan Via dan langsung memeluknya dengan erat. "Maafkan aku, aku tidak akan melakukannya lagi, Sayang! Aku tidak akan melakukannya lagi!"
"Katakan! Cepat katakan padaku, katakan!" Via terus memberontak dengan suara melengking dahsyat.
Mahen terus berusaha untuk menenangkan Via yang sudah seperti orang kesetanan, tanpa sadar kalau saat ini anak mereka sedang melihat dari kejauhan.
"Katakan!" Via mencoba untuk mendorong tubuh Mahen dengan kuat sampai pelukan laki-laki itu terlepas. "Kau sudah tidak mencintaku lagi, itu sebabnya kau menjalin cinta dengan wanita lain!"
"tidak Via, itu tidak benar!"
"Diam!" Via menunjuk tepat ke wajah Mahen membuat laki-laki itu langsung menutup mulutnya. "Jangan katakan apapun lagi, cukup, sudah cukup!" Tatapannya kian menajam dengan dada naik turun menahan kemarahan.
Yara yang sedang melihat dari kejauhan merapatkan tubuhnya ke dinding, dia takut mendengar suara teriakan Mamanya seperti itu.
"Kalau memang kau sudah tidak mencintaiku, seharusnya kau katakan secara langsung, Mas! Dan bukan dengan cara seperti ini!"
Mahen menggelengkan kepalanya, dia yang ingin membantah ucapan Via tidak bisa membuka mulut saat tangan Via menunjuk tepat ke wajahnya.
"Hanya ada 1 hati dalam tubuh manusia, dan hanya ada 1 cinta juga dalam hidup setiap orang. Jika kau sudah menduakan cinta, maka cinta sendiri sudah tidak memiliki arti lagi!"
Mahen terdiam, sungguh dia sangat menyesali semuanya saat ini sementara Via menarik napas dalam sebelum melanjutkan ucapannya.
"Sekarang aku sudah mengerti semuanya, Mas! Rasa cintamu itu ternyata sudah tidak untukku lagi, dan aku memutuskan untuk berpisah denganmu!"
•
•
•
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
MakBarudakh
Mak mendukung keputusanmu Via
2024-01-28
0
guntur 1609
jangan mudah luluh..penghianat adalah semacam prnyakit
2023-12-06
0
Benazier Jasmine
semangat via tinggalkan saja suami brengsekmu itu👍👍👍👍💖💖💖💖
2023-05-19
1