Bab. 8. Arti Sebuah Rumah Tangga.

Mahen langsung terdiam mendengar ucapan Via, dia bertanya-tanya kenapa istrinya itu bisa tau dan berada di tempat ini. Apa ada seseorang yang memberitahunya?

"Aku sudah ada di sini sebelum kau datang, Mas! Aku berdo'a semoga kau tidak datang ke sini, dan semua kecurigaan ku itu salah. Tapi, tapi ternyata kau benar-benar datang ke sini, dan, dan memberikan kejutan yang sangat menyakitkan untukku!"

Via menyandarkan tubuhnya ke dinding karna kedua kakinya terasa sangat lemas, hari ini hatinya benar-benar hancur mendapati sebuah kebenaran yang telah dilakukan oleh suaminya.

Dengan sigap, Riani langsung menarik tubuh Via dan memeganginya. Dia tidak mau kalau sampai Via pingsan di tempat itu, apalagi saat ini banyak pasang mata yang memperhatikan mereka.

"Sekarang, sekarang terserah kau saja, Mas! Jika kau sudah mengukir sebuah nama baru dalam hidupmu, maka nama lama harus segera menghilang!"

Deg. Mahen langsung menggelengkan kepalanya dan berlari mendekati Via, dia memaksa untuk memeluk wanita itu walaupun Via memberontak.

"maafkan Mas, Sayang! Maafkan Mas, Mas, Mas khilaf!"

"Lepaskan aku!"

Sekuat tenaga Via mendorong tubuh Mahen sampai tubuhnya sendiri terhuyung ke depan, untung saja Riani sigap memeganginya hingga tidak terjerembab.

"Maaf? Mas bilang maaf?" Sumpah demi apapun juga, hatinya benar-benar terasa remuk redam. "Ucapan maafmu itu membuktikan kalau kau memang punya hubungan dengan wanita itu, Mas!" Bibirnya bergetar saat mengucapkan kata demi kata yang keluar dari mulutnya.

"Memangnya kenapa kalau kami memang punya hubungan?"

Via langsung menoleh ke arah Clara saat mendengar ucapannya, begitu juga dengan Riani dan Mahen yang melihat wanita itu dengan kilat kemarahan.

"Apa salahnya kalau aku punya hubungan dengan Mahen? Kami saling mencintai, dan kami juga akan menikah sebentar lagi!"

Luka dihatinya terasa seperti disiram air garam saat mendengar ucapan wanita itu, dengan cepat Via berjalan ke arahnya dan langsung melayangkan sebuah tamparan.

Plak!

Semua orang terkejut dengan apa yang Via lakukan, termasuk Mahen yang tidak menyangka kalau istrinya akan melakukan hal seperti itu.

"Sejak tadi aku diam dan tidak mengungkitmu sama sekali, tapi bukan berarti apa yang kau lakukan ini benar!" Via menunjuk tepat di depan wajah Clara membuat wanita itu menatap nyalang. "Aku tidak melakukan apapun padamu karna tidak mau menyalahkan orang luar, karna orang luar tidak akan bisa mengusik rumah tanggaku kalau tidak ada yang membukakan pintu untukmu!"

Clara mengepalkan kedua tangannya dengan geram, berani sekali wanita jal*a*ng itu menamparnya, dan sekarang wanita itu mengatakan dia adalah orang luar.

"aku menyalahkan suamiku karna sudah menjalin hubungan dengan wanita lain, dan kau, malah dengan bangganya mengumumkan cintamu itu pada suamiku!"

"kenapa? Kenapa aku tidak boleh bangga? Kami memang saling mencintai, dan cinta kami sangat tulus!"

"Cukup, Clara! Tutup mulutmu sekarang juga!"

Mahen menarik tangan Clara agar wanita itu menghentikan ocehannya, tapi Clara langsung menghempaskan tangannya dengan kasar.

"kenapa, Mahen? Kenapa sejak tadi kau terus saja menghentikanku, bukankah seharusnya kau senang karna istrimu sudah tau semuanya?"

"Kau-"

Mahen mengusap wajahnya dengan kasar, dan semua itu semakin membuat Via merasa hancur.

"Vi, lebih baik kita pergi dari sini!" Riani memegang lengan Via. "Banyak yang memperhatikan kita!" Dia tidak mau rumah tangga sahabatnya menjadi bahan tontonan.

Via menganggukkan kepalanya, dia lalu menarik napas panjang mencoba untuk mencari sedikit saja kekuatan.

"Baiklah, lanjutkan kisah cinta kalian ini! Maaf, karna kedatanganku mengganggu kalian!"

Via segera berbalik dan berjalan pergi dari tempat itu dengan diikuti oleh Riani, sementara Mahen yang melihat kepergian istrinya tentu saja langsung mengejarnya.

"Lepaskan aku, Clara!"

Rupanya Clara mencekal tangan Mahen agar dia tidak mengejar istrinya. "Kau tidak perlu mengejarnya, Mahen! Bukankah kita memang mau memberitahukan hubungan kita padanya?"

"Tapi tidak seperti ini!" Mahen menghempaskan tangan Clara dengan kasar. "Aku memang mencintaimu, Clara! Tapi aku juga mencintai istriku, aku sangat mencintainya!" Dia langsung saja berlari meninggalkan Clara untuk mengejar sang istri. Egois sekali bukan?

"Ah, si*al si*al! Kenapa wanita itu bisa ada di sini sih?" Clara mengusap wajahnya dengan kasar, dia tidak boleh sampai berpisah dengan Mahen. Dia sangat mencinta laki-laki itu, dan juga mencintai hartanya.

Sementara itu, Via yang sudah bersiap masuk ke dalam mobil tiba-tiba ditarik oleh Mahen. Laki-laki itu langsung memeluknya dengan erat, membuat Via terkejut.

"Maafkan aku, Sayang! Aku, aku tidak bermaksud seperti ini. Tolong dengarkan penjelasanku!"

Via diam mematung dan membiarkan apa yang suaminya lakukan, dia masih berusaha untuk mengendalikan amarahnya yang sudah mencapai puncak.

"Mas salah, mas mengaku salah, Sayang! Maafkan mas, mas dibutakan oleh hawa napsu. Tidak ada sedikitpun niat mas untuk menyakitimu, semua, semua terjadi begitu saja!"

Deg. Via langsung mendorong tubuh Mahen dan kembali melayangkan tamparan ke wajah laki-laki itu.

Plak! Mahen mematung dengan wajah menoleh ke samping karna tamparan itu, rasa kebas dan panas mulai menjalar dipipinya.

"Tidak ada niat, dan terjadi begitu saja?" Via mengulang kata-kata yang diucapkan oleh Mahen. "Jika seorang laki-laki bisa menjaga hati dan kehormatannya sebagai seorang suami, maka semua ini tidak akan pernah terjadi!" Dadanya naik turun karna sedang dipenuhi dengan amarah.

"Sebuah rumah tangga, tidak dibangun hanya dengan sekedar menggunakan cinta, Mas! Tapi ada kepercayaan, kejujuran dan juga kesetiaan di dalamnya. Tapi kau, kau telah merusak semua itu!"

Mahen terdiam mendengar semua ucapan istrinya, hatinya merasa tertampar dengan apa yang Via katakan.

"Kau merusak cinta kita, kau merusak kepercayaan dalam ikatan pernikahan kita. Kau juga merusak kesetiaan yang selama ini kita bangun dengan susah payah, dan kau juga merusak arti dari sebuah kejujuran!"

Via langsung masuk ke dalam mobil dan meninggalkan Mahen yang sedang terpaku di tempat itu, dia lalu menyuruh Riani untuk segera pergi dari tempat mereka saat ini.

"Kau benar-benar sudah sangat melukaiku, Mas!"

Tbc.

Terpopuler

Comments

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

harta tahta wanita , tiga TA laki²😭😭

2023-12-11

0

Benazier Jasmine

Benazier Jasmine

uda via gugat cerai saja suami tukang selingkuh. dasar suami laknat

2023-05-19

0

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

laki laki kalau sdh selingkuh selamanya akan terus begitu, kecuali insyaf

2023-05-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Sebuah Pesta.
2 Bab. 2. Mas Mahen?
3 Bab. 3. Mencoba Untuk Percaya.
4 Bab. 4. Langkah Awal Penyelidikan.
5 Bab. 5. Kejujuran Dari Fajar.
6 Bab. 6. Menyelidiki Ke Apartemen.
7 Bab. 7. Kebenaran yang Sangat Menyakitkan.
8 Bab. 8. Arti Sebuah Rumah Tangga.
9 Bab. 9. Kelakuan Buruk Sang Ayah.
10 Bab. 10. Hubungan Terlarang.
11 Bab. 11. Keputusan yang Sangat Sulit.
12 Bab. 12. Berhak Diberi Kesempatan.
13 Bab. 13. Kehamilan yang Tidak Terduga.
14 Bab. 14. Dilema Menyelimuti Hati.
15 Bab. 15. Keberhasilan Clara.
16 Bab. 16. Ditampar Kenyataan.
17 Bab. 17. Kemarahan Mama Camelia.
18 Bab. 18. Kekecewaan Orangtua.
19 Bab. 19. Biarkan Mereka Berpikir.
20 Bab. 20. Penolakan Orangtua Mahen.
21 Bab. 21. Permohonan Terdalam Via.
22 Bab. 22. Keputusan yang Sangat Mengejutkan.
23 Bab. 23. Mulut Setajam Pisau.
24 Bab. 24. Pelukan yang Sangat Dibutuhkan.
25 Bab. 25. Pertemuan Dengan Vano.
26 Bab. 26. Tidak Sesuai yang Diharapkan.
27 Bab. 27. Bertemu Dengan Pengacara.
28 Bab. 28. Mencari Identitas Sendiri.
29 Bab. 29. Rencana Licik.
30 Bab. 30. Musibah Di tengah Jalan.
31 Bab. 31. Sesuatu yang Tidak Terduga.
32 Bab. 32. Harga Diri Seorang Istri yang Terluka.
33 Bab. 33. Lelah Dengan Semuanya.
34 Bab. 34. Perubahan Sikap.
35 Bab. 35. Pikiran Tidak Waras.
36 Bab. 36. Bersiap Untuk Pergi.
37 Bab. 37. Baik, Kita Akan Bercerai!
38 Bab. 38. Akibat Ulah Vano.
39 Bab. 39. Entah Apa yang Terjadi.
40 Bab. 40. Kegilaan Seorang Ayah.
41 Bab. 41. Firasat Seorang Anak.
42 Bab. 42. Tidak Saling Mengenal.
43 Bab. 43. Rasa Simpati yang Menyesakkan.
44 Bab. 44. Memanfaatkan Segala Koneksi.
45 Bab. 45. Sidang Pertama.
46 Bab. 46. Perlawanan yang Menegangkan.
47 Bab. 47. Hasil Dari Apa yang Ditanam.
48 Bab. 48. Memulai Langkah Baru.
49 Bab. 49. Aku Akan Menunggumu.
50 Bab. 50. Menjadi Bahan Pembicaraan.
51 Bab. 51. Tetap Menjadi Kewajiban.
52 Bab. 52. Aku Bukan Anak Kecil!
53 Bab. 53. Persaingan yang Tidak Sehat.
54 Bab. 54. Lempar Batu Sembunyi Tangan.
55 Bab. 55. Pertengkaran Dua Bersaudara.
56 Bab. 56. Hanya Seorang Budak.
57 Bab. 57. Masalah yang Datang Bertubi-tubi.
58 Bab. 58. Penyerahan Semua Bukti.
59 Bab. 59. Terlalu Berlebihan.
60 Bab. 60. Akhir Dari Suatu Hubungan.
61 Bab. 61. Putusan Akhir.
62 Bab. 62. Bisakah Kita Berteman?
63 Bab. 63. Kerinduan Yara.
64 Bab. 64. Kemampuan yang Terpendam.
65 Bab. 65. Membangkitkan Kenangan Lama.
66 Bab. 66. Berita Duka.
67 Bab. 67. Hasil Otopsi.
68 Bab. 68. Rencana Vano.
69 Bab. 69. Pertentangan.
70 Bab. 70. Murka Vano.
71 Bab. 71. Pengakuan.
72 Bab. 72. Perasaan yang Tidak Menentu.
73 Bab. 73. Rencana Terselubung.
74 Bab. 74. Bersikap Biasa Saja.
75 Bab. 75. Lagi-lagi Gosip.
76 Bab. 76. Keberhasilan yang Sempurna.
77 Promosi Novel Mengejar Cinta Semu.
78 Bab. 77. Kedatangan Keluarga.
79 Bab. 78. Ancaman Untuk Clara.
80 Bab. 79. Kejujuran dihadapan Keluarga.
81 Bab. 80. Luapan Emosi.
82 Bab. 81. Rapat Umum Pemegang Saham.
83 Bab. 82. Keaslian Bukti Kepemilikan.
84 Bab. 83. Perasaan Khawatir.
85 Bab. 84. Kesigapan River.
86 Bab. 85. Semua Sudah mengetahuinya.
87 Bab. 86. Berharap Semuanya Bahagia.
88 Bab. 87. Menjalankan Rencana.
89 Bab. 88. Menyadari Rencana Penyergapan.
90 Bab. 89. Kekacauan di Perusahaan.
91 Bab. 90. Menjadi Tawanan.
92 Bab. 91. Berhasil Melumpuhkan Indra.
93 Bab. 92. Jiwa yang Terguncang.
94 Bab. 93. Keadaan Kritis.
95 Bab. 94. Selalu Menganggap Buruk.
96 Bab. 95. Hasil Pemeriksaan.
97 Bab. 96. Sangat Jauh Berbeda.
98 Bab. 97. Kemarahan dan Rasa Sakit.
99 Bab. 98. Keterkejutan Clara.
100 Bab. 99. Pengakuan Rasa yang Terpendam.
101 Bab. 100. Jangan Menyalahkan Takdir.
102 Bab. 101. Reaksi Yara.
103 Bab.102. Lagi-lagi Om Pano.
104 Bab. 103. Keributan di Taman Bermain.
105 Bab. 104. Meminta Kembali.
106 Bab. 105. Tiga Hati yang Terluka.
107 Bab.106. Hari Keberangkatan.
108 Bab. 107. Balasan Perasaan.
109 Bab. 108. Restu Dari Seorang Kakak.
110 Bab. 109. Berpikir Sejenak.
111 Bab. 110. Tidak Ingin Merusak Kebahagiaan.
112 Bab. 111. Selangkah Menuju Gerbang Pernikahan.
113 Bab. 112. Segala Persiapan.
114 Bab. 113. Hari Pernikahan (Tamat).
115 Bab. 114. Bonus Chapter. (Sesuatu yang Tidak Pantas).
116 Promosi Novel Simbiosis Mutualisme (Tameng Cinta)
117 Bab. 115. Bonus Chapter (Luapan Cinta yang Membara).
118 Bab. 116. Bonus Chapter (Aku Bukan Ahlinya).
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab. 1. Sebuah Pesta.
2
Bab. 2. Mas Mahen?
3
Bab. 3. Mencoba Untuk Percaya.
4
Bab. 4. Langkah Awal Penyelidikan.
5
Bab. 5. Kejujuran Dari Fajar.
6
Bab. 6. Menyelidiki Ke Apartemen.
7
Bab. 7. Kebenaran yang Sangat Menyakitkan.
8
Bab. 8. Arti Sebuah Rumah Tangga.
9
Bab. 9. Kelakuan Buruk Sang Ayah.
10
Bab. 10. Hubungan Terlarang.
11
Bab. 11. Keputusan yang Sangat Sulit.
12
Bab. 12. Berhak Diberi Kesempatan.
13
Bab. 13. Kehamilan yang Tidak Terduga.
14
Bab. 14. Dilema Menyelimuti Hati.
15
Bab. 15. Keberhasilan Clara.
16
Bab. 16. Ditampar Kenyataan.
17
Bab. 17. Kemarahan Mama Camelia.
18
Bab. 18. Kekecewaan Orangtua.
19
Bab. 19. Biarkan Mereka Berpikir.
20
Bab. 20. Penolakan Orangtua Mahen.
21
Bab. 21. Permohonan Terdalam Via.
22
Bab. 22. Keputusan yang Sangat Mengejutkan.
23
Bab. 23. Mulut Setajam Pisau.
24
Bab. 24. Pelukan yang Sangat Dibutuhkan.
25
Bab. 25. Pertemuan Dengan Vano.
26
Bab. 26. Tidak Sesuai yang Diharapkan.
27
Bab. 27. Bertemu Dengan Pengacara.
28
Bab. 28. Mencari Identitas Sendiri.
29
Bab. 29. Rencana Licik.
30
Bab. 30. Musibah Di tengah Jalan.
31
Bab. 31. Sesuatu yang Tidak Terduga.
32
Bab. 32. Harga Diri Seorang Istri yang Terluka.
33
Bab. 33. Lelah Dengan Semuanya.
34
Bab. 34. Perubahan Sikap.
35
Bab. 35. Pikiran Tidak Waras.
36
Bab. 36. Bersiap Untuk Pergi.
37
Bab. 37. Baik, Kita Akan Bercerai!
38
Bab. 38. Akibat Ulah Vano.
39
Bab. 39. Entah Apa yang Terjadi.
40
Bab. 40. Kegilaan Seorang Ayah.
41
Bab. 41. Firasat Seorang Anak.
42
Bab. 42. Tidak Saling Mengenal.
43
Bab. 43. Rasa Simpati yang Menyesakkan.
44
Bab. 44. Memanfaatkan Segala Koneksi.
45
Bab. 45. Sidang Pertama.
46
Bab. 46. Perlawanan yang Menegangkan.
47
Bab. 47. Hasil Dari Apa yang Ditanam.
48
Bab. 48. Memulai Langkah Baru.
49
Bab. 49. Aku Akan Menunggumu.
50
Bab. 50. Menjadi Bahan Pembicaraan.
51
Bab. 51. Tetap Menjadi Kewajiban.
52
Bab. 52. Aku Bukan Anak Kecil!
53
Bab. 53. Persaingan yang Tidak Sehat.
54
Bab. 54. Lempar Batu Sembunyi Tangan.
55
Bab. 55. Pertengkaran Dua Bersaudara.
56
Bab. 56. Hanya Seorang Budak.
57
Bab. 57. Masalah yang Datang Bertubi-tubi.
58
Bab. 58. Penyerahan Semua Bukti.
59
Bab. 59. Terlalu Berlebihan.
60
Bab. 60. Akhir Dari Suatu Hubungan.
61
Bab. 61. Putusan Akhir.
62
Bab. 62. Bisakah Kita Berteman?
63
Bab. 63. Kerinduan Yara.
64
Bab. 64. Kemampuan yang Terpendam.
65
Bab. 65. Membangkitkan Kenangan Lama.
66
Bab. 66. Berita Duka.
67
Bab. 67. Hasil Otopsi.
68
Bab. 68. Rencana Vano.
69
Bab. 69. Pertentangan.
70
Bab. 70. Murka Vano.
71
Bab. 71. Pengakuan.
72
Bab. 72. Perasaan yang Tidak Menentu.
73
Bab. 73. Rencana Terselubung.
74
Bab. 74. Bersikap Biasa Saja.
75
Bab. 75. Lagi-lagi Gosip.
76
Bab. 76. Keberhasilan yang Sempurna.
77
Promosi Novel Mengejar Cinta Semu.
78
Bab. 77. Kedatangan Keluarga.
79
Bab. 78. Ancaman Untuk Clara.
80
Bab. 79. Kejujuran dihadapan Keluarga.
81
Bab. 80. Luapan Emosi.
82
Bab. 81. Rapat Umum Pemegang Saham.
83
Bab. 82. Keaslian Bukti Kepemilikan.
84
Bab. 83. Perasaan Khawatir.
85
Bab. 84. Kesigapan River.
86
Bab. 85. Semua Sudah mengetahuinya.
87
Bab. 86. Berharap Semuanya Bahagia.
88
Bab. 87. Menjalankan Rencana.
89
Bab. 88. Menyadari Rencana Penyergapan.
90
Bab. 89. Kekacauan di Perusahaan.
91
Bab. 90. Menjadi Tawanan.
92
Bab. 91. Berhasil Melumpuhkan Indra.
93
Bab. 92. Jiwa yang Terguncang.
94
Bab. 93. Keadaan Kritis.
95
Bab. 94. Selalu Menganggap Buruk.
96
Bab. 95. Hasil Pemeriksaan.
97
Bab. 96. Sangat Jauh Berbeda.
98
Bab. 97. Kemarahan dan Rasa Sakit.
99
Bab. 98. Keterkejutan Clara.
100
Bab. 99. Pengakuan Rasa yang Terpendam.
101
Bab. 100. Jangan Menyalahkan Takdir.
102
Bab. 101. Reaksi Yara.
103
Bab.102. Lagi-lagi Om Pano.
104
Bab. 103. Keributan di Taman Bermain.
105
Bab. 104. Meminta Kembali.
106
Bab. 105. Tiga Hati yang Terluka.
107
Bab.106. Hari Keberangkatan.
108
Bab. 107. Balasan Perasaan.
109
Bab. 108. Restu Dari Seorang Kakak.
110
Bab. 109. Berpikir Sejenak.
111
Bab. 110. Tidak Ingin Merusak Kebahagiaan.
112
Bab. 111. Selangkah Menuju Gerbang Pernikahan.
113
Bab. 112. Segala Persiapan.
114
Bab. 113. Hari Pernikahan (Tamat).
115
Bab. 114. Bonus Chapter. (Sesuatu yang Tidak Pantas).
116
Promosi Novel Simbiosis Mutualisme (Tameng Cinta)
117
Bab. 115. Bonus Chapter (Luapan Cinta yang Membara).
118
Bab. 116. Bonus Chapter (Aku Bukan Ahlinya).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!