Setelah sarapan Nuna dan Cio kembali lagi kekamarnya,tapi sepanjang perjalanan menuju kamar Nuna hanya memegangi pipinya yang kata Cio pipinya memerah walaupun Cio hanya mengakatakan di dalam hatinya tapi Nuna mendengar nya
"Nuna kamu punya bayangan punya anak gak sih?"Tanya Cio sambil berjalan menaiki tangga
"Gak ada bayangan"Jawab Nuna ketus
"Wanita itu semua sama aja yah"Ucap Cio
"Sama apanya?"Tanya Nuna
"Tapi kalau kamu sama aku aja"Sambung Cio tapi Nuna hanya menatap malas Cio
Mereka sampai di kamar tapi Nuna sejak tadi memegangi pinggangnya karena nyeri haid
"Kamu kenapa?kok dari tadi pegangin perut terus?"Tanya Cio dengan ekspresi khawatir
"Nyeri haid aja"Jawab Nuna sambil menahan rasa sakitnya
"Kamu tiduran aja yah,atau aku panggilin dokter"Tanya Cio tapi Nuna menggelengkan kepalanya
"Gak perlu"Jawab Nuna
Nuna duduk sambil bersandar di belakang ranjang dan Cio dengan perhatiannya mengelus punggung Nuna dengan lembut
Karena dia tidak pernah melihat Serena mengalami nyeri haid tapi lebih sering mood nya yang turun naik membuat Cio terkadang harus lebih sabar
"Aku gak papa kok"Ucap Nuna
"Aku mau kurangin rasa sakit kamu Nuna,sama kaya tadi malam ngilangin panik attack aku"Ujar Cio
"Aku akan lakukan yang terbaik Nuna selagi kamu sama aku,semoga satu tahun bisa buat kamu luluh"Cio membatin
Nuna menyentuh pipi Cio dan menatapnya dengan tatapan dalam
"Apa yang buat kamu bersih kukuh ingin menikah aku Arbercio?"Tanya Nuna
"Aku tidak bisa menjawabnya karena memang tidak ada jawaban tentang itu Nuna"Jawab Cio
"Aku sempat merengek pada Daddy dan Mommy ku untuk kembali ketempat kamu itu tapi aku gak ketemu kamu lagi Nuna,sampai tahun berganti dan aku luluh sekolah dasar dan lagi-lagi aku kesana dan masih sama aku gak ketemu kamu"Ucap Cio
"Daddy dan Mommy bilang ditempat kamu mengalami gempa kan?makanya banyak orang-orang mengungsi dan termasuk kamu mungkin"sambung Cio lagi
"Tapi betapa hebat jalan Tuhan Nuna menemukan kita lagi?andai saja kamu gak pakai kalung itu pasti aku juga akan menemukan kamu lagi"Ucap Cio
Nuna menatap kalung yang memang tidak pernah dia lepas bahkan dia tidak pernah ingin menjualnya walaupun dia sedang butuh uang
Cio memperlihatkan gelang yang dia pakai dan buah itu sama dengan Nuna
"Tuhan memang menciptakan kamu sebagai tulang rusuk ku Nuna,apa kamu masih ingin mengelak itu?"Tanya Cio
"Tapi aku percaya yang akan jadi suamiku adalah Jordi bukan kamu"Jawab Nuna dengan wajah serius
"Ibu ku sangat ingin aku menikah dengan Jordi bukan dengan orang lain termasuk kamu"Sambung Nuna
"Kamu memang bisa buat aku jadi istri kamu didepan pendeta tapi didalam hati ku tetap ada Jordi bukan Arbecio"Tambahnya lagi
Cio menundukkan kepalanya tapi tangan Cio terus menggenggam tangan Nuna
"Kalau bukan sama kamu,aku hancur Nuna"Cio membatin tapi Nuna mendengarnya
"Jangan pernah sakiti Jordi lagi Berci karena dia tidak salah"Suruh Nuna dengan penuh permohonan
"Kamu sadar gak?kamu menyakiti aku Nuna"Ucap Cio
"Kamu selalu membela Jordi tanpa memikirkan aku"Ucap Cio dan dia berdiri sambil geleng-geleng kepala
"Apa hebatnya Jordi Nuna dari aku?Aku memiliki semuanya tanpa kekurangan apapun sedangkan Jordi hanya orang biasa bahkan bisa disandingkan dengan bodyguard ku bahkan bodyguard ku lebih dari nya"Ucap Cio dengan nada tinggi
"Sadarlah Nuna aku sangat tulus ke kamu"Teriak Cio sampai urat lehernya terlihat
"Aku seperti ini agar kamu berhenti menyebut namanya didepan ku"Ucap Cio lagi
Nuna terdiam melihat Cio yang berbicara didepannya
"Apa aku yang terbodoh sudah memaksakan ego ku atau memang kamu yang sangat egois Nuna?"Tanya Cio dengan mata merah karena Manahan tangis nya
"Apapun yang kamu katakan aku akan tetap memilih Jordi!"Ucap Nuna dengan serius
Cio memalingkan wajahnya menghapus air matanya yang menetes dan Nuna melihat itu
"Ku harap pilihan kamu tepat"Ucap Cio dengan senyum tipis di bibirnya
Dia pun berjalan menuju sofa dan duduk disana dia menelpon pelayan nya untuk mengantar kan kopi kekamarnya
Suasana kamar mereka menjadi mencekam karena Meraka saling diam
Nuna ingin mendengar suara batin Cio tapi sejak tadi Cio tidak mengakatakan apapun
Pelayan datang membawakan kopi yang Cio pesan dan setelahnya dia pergi
Cio sedang duduk sambil memainkan ponselnya dengan tenang bahkan dia merasa sedang sendirian di ruangan itu
Nuna turun dari ranjangnya menuju pergi dan Cio hanya menatapnya tanpa melarangnya
Nuna berniat ingin menemui Jordi dan ketika Nuna berada di teras rumahnya ada 2 bodyguard yang sudah menunggu nya dengan mobil
"Ayok nona biar kamu antar"Tawarnya dan Nuna pun masuk tanpa berpikir apapun
Cio melihat Nuna dari balkon kamarnya dan dia juga yang sudah menyuruh anak buahnya untuk mengantarkan Nuna pergi
Disisi Nuna
"Kita mau kemana Nuna!"Tanya Bodyguard
"Kalian lurus aja sampai terminal nanti belok kiri terus kalau ada perumahan di rumah nomor 23 kita singgah"Jawab Nuna dan mereka menganggukkan kepalanya
25 menit kemudian dia sampai dan rumah itu adalah rumah Jordi
Nuna turun dengan tergesa-gesa dan memang pas sekali jika Jordi ada diteras rumahnya yang sedang berdiri dengan dibantu tongkat
Nuna berlari menghambur pelukannya ke Jordi dan Jordi yang melihat Nuna sangat terkejut dan sekaligus senang
"Sayanggg"Ucap Nuna sambil memeluk erat Jordi
"Sayang?kamu dari mana aja"Tanya Jordi yang memang tidak tahu jika Nuna menikah dengan Cio
"Aku sangat merindukan kamu Sayang,gimana keadaan kamu?"Tanya Nuna dan dia melepaskan pelukannya dan melihat kondisi Jordi
Kondisi Jordi memang sangat baik tapi hanya sangat kakinya yang masih harus berjalan dibantu tongkat
"Maafin aku karena gak ada pas kamu butuh sayang"Ucap Nuna dan kembali memeluk Jordi
"Iyah aku gak papa kok,dan doa ku terkabul akhirnya sayang karena kamu datang"Ucap Jordi
"Aku akan datang tanpa kamu berdoa sayang"Jawab Nuna dan Nuna melepaskan pelukannya lagi
"2 Minggu lebih kamu kemana aja?aku tanya teman-teman kamu katanya menghilang"Tanya Jordi
"Aku mencari perkerjaan baru kan restoran tempat ku berkerja sudah di bangkrut karena tempat kerja ku yang baru ini butuhnya mendadak jadinya aku gak pamitan sama penghuni kos karena aku tinggal di mess tempat kerja aku yang baru"Ucap Nuna bohong
"Telpon kamu gak aktif kenapa?"Tanya Jordi
"Ponsel aku rusak dan aku belum gajihan buat beli yang baru"Bohong Nuna lagi,padahal Nuna merasa bersalah karena sudah membohongi kekasihnya
"Tapi kamu kesini naik mobil?"Tanya Jordi dan mobil yang di pakai Nuna tadi adalah mobil mewah
"Bos ku baik sayang makanya dia mau mengantar ku dengan sopirnya dan juga mobilnya"Jawab Nuna sambil tersenyum
Jordi menganggukan kepalanya dan merasa senang karena Nuna kekasihnya sudah kembali dalam keadaan sehat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 214 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
PARAH NI NUNA... KLO AKU JDI CIO KUBUAT CACAT TU SI JORDI..
2024-02-25
1