Cio membawa Nuna pulang lagi ke mansion nya tapi tangis Nuna tidak berhenti sejak tadi membuat Cio benar-benar sangat merasa bersalah
Cio sampai ke mansion milik nya dan pelayan membukakan pintu mobil nya dia keluar terlebih dahulu sedangkan Nuna belum dia pun mendekati pintu mobil Nuna membukakannya
"Berhentilah menangis Nuna,jika Mommy dan Daddy ku tau kamu menangis karena ulah ku bisa-bisa mereka akan sangat marah pada ku"Ucap Cio sambil berdiri samping Nuna
Cio menggendong Nuna gaya brydal stily dan Nuna berontak tapi Cio menahan rasa sakit karena Nuna terus menerus memukuli nya
Sampai di kamar Cio melepaskan Nuna,dia hanya diam sedangkan Nuna malah ingin pergi keluar lagi tapi Cio menahan nya bahkan mengunci pintunya
"Kamu istirahat saja!besok Mommy dan Daddy ku akan kesini untuk melihat kamu bahkan keluarga ku yang lain nya"Ucap Cio dengan nada datar
"Aku mau pulang berci"Jawab Nuna dengan nada gementar karena menangis
"Rumah kamu sekarang disini Nuna,terima saja semuanya"Ucap Cio
Cio menarik tangan Nuna menuju ranjangnya dan mendorong nya agar mau tidur
"Istirahat lah! jangan buat kita bertengkar lagi,aku mohon patuh lah"Ucap Cio dan dia berjalan mendekati sofa dan duduk disana
Wajah Cio terlihat lelah dan kecewa karena Nuna terus menolak nya
Nuna mulai menghentikan tangisnya,dia juga menghapus air matanya dengan punggung tangannya
"Aku menyesal karena sudah membantu dia dulu"Batin Nuna
Cio menatap Nuna yang mulai mencoba tidur dan dia menghela nafasnya dengan kasar
Dia berdiri lalu berjalan menuju balkon kamar tidur nya dan dia berdiri disana lalu menelpon seseorang,dia adalah Rio Daddy nya sendiri
Jam masih menunjukkan pukul 21.26 dan Cio tau jika Rio sedang di ruang kerjanya jika jam sekarang,Dan benar saja Rio menjawab telpon Cio
"Hallo Cio?"Ujar Daddy Rio
"Dad bisa ketemu?atau Daddy bisa ke mansion ku?"Tanya Cio
"Ada apa Arbercio?"Tanya Rio dengan nada khawatir
"Aku bertengkar dengan Nuna Dad jadi bisa Daddy kesini?aku lagi butuh temen ngomong"Ucap Cio pada Daddy Rio
"Baiklah Daddy kesana"Jawab Daddy Rio mengiyakan
"Aku tunggu"Ujar Cio dan kemudian mematikan ponselnya
Cio masuk lagi kekamarnya dan dia menatap Nuna dan terdengar suara lirih tangisan Nuna
Tapi Cio hanya diam sambil berjalan mendekati pintu dan keluar kamar
30 Menit Cio menunggu kedatangan Daddy nya dan Rio datang
Cio sedang duduk disofa dan Rio juga duduk didepannya Cio
"Ada apa Cio?muka kamu lagi kaya banyak pikiran?"Tanya Rio dan Cio tersenyum tipis
"Aku bertengkar dengan Nuna Dad sampai dia menangis sesenggukan"Jawab Cio dan Rio langsung terdiam sejenak sambil menghela nafasnya dengan berat
"Apa aku salah Dad jika dia selalu menyebut pria lain didepan ku?"Tanya Cio
"Sampai hari ini Daddy dan Mommy kamu belum tau kenapa kamu bisa-bisa nya ingin menikahi dia?padahal kamu tau jika dia punya kekasih kan?"Tanya Rio
"Dia orang masa lalu ku yang selalu ingin ku temui Dad dan waktu itu aku menemukan dia"Jawab Cio
"Dari mana kamu tau kalau itu dia?"Tanya Rio
"Dari kalung dia pakai Dad,Daddy pernah kasih Mommy kalung kan waktu itu berserta gelangnya?waktu kita liburan ke kota B ketika aku berumur 4 tahun?"Tanya Cio pada Rio
"Kalung berlian merah yang Daddy pesan hampir 1 tahun dan waktu itu datang di antar oleh Om Indra dan om Frans kan?"Sambung Cio lagi
"Aku mencurinya dan memberikannya pada Nuna Dad ketika dia selalu baik ke aku"Tambah Cio lagi
"Kamu yang mencurinya?"Tanya Rio dan Cio menganggukan kepalanya
"Tapi bukannya kata Serena kamu lagi patah hati karena ditinggal kuliah ke luar negeri?"Tanya Rio lagi
"Memang Dad tapi ketika aku bertemu lagi dengan Nuna patah hati ku hilang dan aku merasa seperti waktu berumur 4 tahun waktu itu ketika bertemu dia"Jawab Cio
"Tapi dia tidak seperti ku Dad,Apa aku batalkan saja yah pernikahan ini?"Tanya Cio dan dia tersenyum kecut
"Tunjukan ketulusan kamu Cio dan menurut Daddy dia pasti akan luluh nantinya,satu pesan Daddy jangan berbuat kasar dan mendebat nya"Saran Daddy Cio
"Setulus apapun kalau bukan kita yang dia mau katanya percuma Dad"Jawab Cio
"Pernikahan kamu tinggal 2 hari lagi Cio bagaimana bisa kamu ingin menyerah?"Tanya Rio
"Mommy kamu pernah bilang ke Daddy dulu ketika Daddy belum menikahi Mommy kamu,Dia bilang kalau berjuang ingin mendapatkan sesuatu itu sama seperti memancing"Ujar Rio sedangkan Cio diam mendengarkan
"jika kamu sudah melalukan berbagai macam hal untuk mendapatkan ikan tapi kamu tetap tidak mendapatkan ikan lebih baik menyerah karena percuma kan?kita bisa mendapatkan ikan dengan berbagai macam cara tapi kamu masih belum mendapatkan ikan kan percuma?Karena masih ada cara lain untuk mendapatkan ikan tapi kita gak bahas tentang ikan"Sambung Rio lagi dan Cio paham maksud Daddy nya
"Keputusan ada di tangan kamu Arbecio Daddy gak mau ikut campur karena menurut Daddy kamu sudah dewasa jadi kamu bisa mengambil keputusan sendiri"Ucap Rio
"Tunjukkan ke dia aja kalau kamu lebih baik dari pada kekasihnya!Memang sulit bersaing dengan orang yang ada dihatinya tapi apa yang gak mustahil?"Tanya Rio sambil tersenyum
"Gunakan saja cara licik jangan terlalu polos makanya jadi bodoh"Ucap Rio
"Maksudnya Daddy?"Tanya Cio
"Masa gak paham?Bukannya kamu sudah paham maksud Daddy?"Tanya Rio dan Cio menganggukan kepalanya
"Apakah sesi bicara kita sudah selesai?dari tadi Daddy merasa ponsel Daddy bergetar terus mungkin Mommy kamu yang sedang menelpon"Ucap Rio membuat Cio tertawa kecil
"Sudah Dad jika Mommy tanya apa-apa tentang ku jawab saja aku sangat bahagia,aku gak mau dia sedih dan malah menuduh Nuna macam-macam"Suruh Cio dan Rio berdiri sambil tersenyum
"Baiklah kalau begitu Daddy permisi dulu yah"Ucap Rio dan Cio menganggukan kepalanya dan Rio pun pergi meninggalkan Cio
Cio kembali ke kamarnya dan dia melihat jika Nuna sudah tertidur pulas tapi matanya terus mengeluarkan air matanya
Cio berjongkok sambil menatap wajah Nuna yang damai yang memang wajah nya menghadap ke samping ke arah Cio
"Aku akan belajar menahan emosi ku Nuna"Ujar Cio
"Ayo kita buat rumah tangga yang bahagia"Ucap Cio
"Aku gak perduli seberapa hebat dan besarnya kamu menolakku nantinya,aku akan terus melakukan yang terbaik untuk istriku Nuna Brisia"Ucap Cio dan dia mencium kening Nuna sebentar dan dia merebahkan tubuhnya di sampingnya Nuna tapi dia melatakkan guling ditengah-tengah nya agar Nuna tidak marah nantinya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 214 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
MOMMY NYA DADDY RIO ADALAH ADIK OMANYA PRINCE,
2024-02-25
2