part 7

Part sekarang adalah lanjutan dari part sebelum nya ya gaes, jangan lupa kalian follow akun ini, like dan juga komen ya, supaya aku jadi semangat menulis part part selanjut nya, terima kasih banyak buat kalian yang udah mau nyempatin diri untuk membaca novel ke dua yang saya tulis ini, semoga kalian suka ya.

Next ke lanjutan dari cerita sebelum nya gaes.

*******************

Kini vania baru saja selesai makan nya, dan kini vania sedang membersih kan sisa piring kotor yang baru saja vania gunakan untuk memakan mie instan nya tadi, dan kini vania sedang melanjut kan kembali belajar untuk ujian ke lulusan nya itu, vania sesekali mengecek ponsel jadul nya tersebut, takut ada sesuatu hal yang penting masuk ke dalam ponsel nya itu, walau ponsel nya itu hanya bisa menerima sms dan telfon saja, vania tidak ada niatan sama sekali untuk mengganti ponsel nya yang sudah ke tinggalan jaman tersebut, selagi masih bisa di gunakan vania tidak ingin membeli hal hal yang tidak terlalu berguna, walau dengan ponsel jadul nya itu, vania jadi merasa sangat ke susahan saat diri nya ingin mengumpul kan tugas lewat online, maka vania akan meminta bantuan ke pada tetangga kosan nya tersebut, untuk mengirm tugas online nya tersebut, vania sangat ber syukur memiliki tetangga kosan yang baik dan juga pengertian tentu nya.

dimas pov

Kini dimas sedang dalam per jalanan menuju ke rumah kedua orang tua nya, bunda nya tersebut sudah sangat tidak sabaran untuk ber temu dengan nya, sejak tadi bunda nya terus saja menelfon nya, menanya kan kapan diri nya akan segera datang kerumah nya itu, dimas segera berangkat saat ibunda nya terus saja menelfon nya, sebenar nya ayas juga sangat merindukan ke dua orang tua nya itu, apa lagi sang adik kandungan nya itu, sudah lama sekali diri nya tidak menatap adik nya itu dengan langsung, hanya melihat nya di dalam ponsel saja.

Sebentar lagi dimas akan tiba di mension ke dua orang nya itu, kini dimas sudah tiba di kediaman ke dua orang tua nya itu, dimas kini melangkah kan kaki nya menuju ke pintu utama mension keluarga nya tersebut, dan kini dimas sudah berada di tempat yang di mana di sana sudah ada orang tua nya yang sedang menunggu ke pulangan dimas, kedua orang tua nya menatap dimas dengan ter senyum, sudah sangat lama sekali mereka tidak bertemu, terakhir saat ke dua orang tua nya datang ke london untuk ber kunjung.

Kini dimas melangkah kan kaki nya untuk ber salaman ke pada ke dua orang tua nya itu, dimas kini memeluk sang ibu ter lebih dahulu sebelum memeluk sang ayah nya itu, setelah ber pelukan dengan ibu nya telah selesai kini dimas ber alih ke pada sosok sang ayah yang sudah mem bantu nya selama perusahaan yang di bangun oleh nya berada di ujung tanduk, untung saja ayah nya itu membantu nya, jika tidak membantu dimas sudah gagal saat ini, ayah nya juga lah yang membuat dimas memberani kan diri nya untuk membuat perusahaan nya tersebut, uang yang ia dapat kan dari hasil mem bantu perusahaan sang ayah nya itu.

Kini dimas langkah kan kaki nya menuju ke lantai atas, di mana di sana adalah kamar sang adik ke sayangan nya itu, kini dimas sudah berada di depan pintu kamar sang adik dan memutus kan untuk masuk ke dalam tanpa mengetuk pintu ter lebih dahulu, dimas segera masuk dan melihat adik ke sayangan nya itu sedang berada di atas kasur dengan tatapan kosong nya itu, laras hanya melihat dimas dengan pandangan yang tidak bisa di artikan oleh nya, kini dimas mendekat ke arah ranjang sang adik, adik nya itu hanya diam saja, ber beda saat dulu diri nya sebelum karin mengalami depresi seperti ini. dimas memeluk sang adik dengan contoh pelukan kasih sayang ke pada adik perempuan nya itu, adik nya hanya diam saja di saat dimas memeluk karin, tidak ada pelukan balasan dari sang adik nya tersebut, kini dimas memutus kan untuk pergi dari kamar sang adik, karena diri nya tidak sanggup untuk berada di sana lebih lama, dimas segera langkah kan kaki nya menuju ke luar dari kamar adik kesayangan nya tersebut, dan menaiki lift untuk pergi ke lantai satu, di mana di sana ada ke dua orang tua nya yang ingin membicara kan hal yang penting, kata mereka, dimas sudah sampai di lantai bawah dan melangkah kan kaki nya untuk menghampiri ke dua orang tua nya tersebut yang berada di ruang keluarga, dimas segera duduk di sofa yang berada di samping ibunda nya tersebut.

ayah nya ada yang ingin di bicara kan dengan dimas, ibunda nya ber kata jika ini adalah hal yang penting, dimas segera menanya kan hal penting apa yang ingin ayah dan bunda nya itu kata kan.

" hal penting apa yang ingin bunda dan ayah sampai kan ke pada ku " ucap dimas ke pada ke dua orang tua nya dengan nada yang begitu serius.

" ayah dan bunda ingin mengatakan, jika kamu akan di jodoh kan dengan anak dari sahabat ayah dan bunda, yang ayah dan bunda lihat jika kamu tidak memiliki sang kekasih, maka ayah memutus kan menjodoh kan kamu, ayah dan bunda sudah sangat ingin menimang seorang cucu dari mu dimas " ucap ayah dimas dengan serius.

" ini bukan zaman dahulu, di mana anak di jodoh kan, aku sama sekali tidak akan pernah menerima per jodohan ini, biar kan aku yang pria yang cocok dengan ku, aku tidak ingin di jodoh kan " ucap dimas dengan menatap ke dua orang tua nya dengan tatapan serius nya itu.

Ke dua orang tua nya yang mendengar ucapan yang di lontar kan oleh anak lelaki nya ter sebut pun hanya bisa pasrah, jika mereka tetap memaksa kan ke hendak nya make anak nya itu, tidak akan menampak kan batang hidung nya lagi di hadapan mereka, ke dua orang tua dimas hanya bisa pasrah menuruti semua yang di bicaran oleh anak nya tersebut, ke dua orang tua dimas mencari aman saja, takut jika anak lelaki nya tersebut menjauh, jika mereka tetap memaksakan kehendak nya itu.

************

next, cerita selanjut nyaa ada di part sebelum nya gaes.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!