Geby berjalan menyusuri lorong-lorong kelas yang terlihat ramai, ketika ia didepan kelas 11-3 ia tk sengaja bertabrakan dengan siswa bertinggi tegap nan kekar yang tak lain adalah Erga
"Sory-sory" ucap siswa itu
"Kalo jalan itu pake mata" kesal Geby
"gue udah minta maaf" ucap Erga berusaha membela diri nya
Geby tidak menghiraukan ucapan Erga ia malah berjalan kearah lapangan ia tidak ikut datang keruangan kepsek karna itu bukan urusannya dan ia juga malas untuk menjelaskan apa-apa jadi biarlah mereka saja menjelaskan bagaimana dan gimana rasanya uhuyy😂.
"Wooh siapa tu cewek!" Heboh Shaka
"Cakep jugaa!" Timpal Athala
" biasa aja" ucap Erga cuek
"Ntar lo suka bos" ledek Ervan
"Gak bakal" ucap Erga ketus
"Ekhem!" Suara berat itu mengagetkan mereka berempat.
"Lo ngapain sih ngagetin kitaa" ketus Athala kepada Zio yang baru datang.
"Ngomongin siapa lo berempat" tanya Zio
"Gebetan barunya si Erga" ucap Shaka Cegigisan
"Ngawur" ucap Erga
"Hahah canda bos" ucap Shaka
Kini Geby sudah berada di lapangan ia mengambil bola basket dan memainkannya ia cukup pandai memainkannya karna Geby merupakan kapten basket putri diSMA ini
siapa sangka saat Geby sibuk memainkan bola itu lima cowok tadi melihatnya disebrang sana
"Tu cewek bukannya yangg tadi" tanya Shaka sedikit mengenal ii
"Iya kayaknya. Jago banget tu cewek" ucap Ervan
"Buset cakep bangett cok" timpal Athala
"Hooh njirr" para pemuda itu terus menerus memuji dan mengagumi sosok Geby gadis itu tidak tau jika dirinya sekarang menjadi objek menarik bagi kelima pemuda yang sama sekali tak ia kenali disebrang sana.
Tiba-tiba
Bughh!
Sebuah bola basket mendarat tepat di kepala Erga.
"Woii, kalau main basket tuh yang bener dong!" teriak Athala dengan sedikit emosi kearah seorang gadis yang tidak sengaja melempar bola ke kepala Erga hingga pemuda itu jatuh karna tk menyadari adanya bola.
"Gue bener temen lo yang gak bener! Orang lagi main basket malah matung di pinggir lapangan alhasil kena bola kan? Puyeng-puyeng dah tuh kepala," celetuk gadis itu cool dengan sedikit nyinyiran.
"Lo gapapa kan?" Tanya Shaka memegang bahu Pemuda itu guna membantu pemuda itu bangkit
"Gapapa" jawab Erga
pusing sih tapi tidak apa-apa.
Cewe tersebut berjalan ke tepi lapangan dan menghampiri 5 pemuda itu dikarenakan dia ingin mengambil bola basket yang tadi dia lemparkan dan tak sengaja mengenai si cowo baru itu.
"Kembaliin bola gue!" pinta gadis itu.
"enak aja. Minta maaf lo baru gue kasih nih bola" ucap Athala
"dih ogah gue gak salah ngapain juga gue minta maaf" ucap Geby songong
"heh cewe songong! lo tuh jelas-jelas salah udah bikin temen gue sakit karna kena bola lo tauk" Athala geram sendiri melihat gadis didepannya. Cantik sih tapi songong pikir Athala
"lo bilang apa? Gue songong? Heh batu aki lo ngotak lah anjirr siapa suruh lo semua berdiri disini udah tau ada orang main bola malah berdiri disini" sarkas Geby gadis ini selain pembuat onar ia sangat keras kepala emosinya juga kadang sering tidak terkontrol.
"Wah lo mau ribut sama gue?" Athala maju kehadapan Geby, bukannya takut gadis itu malah ikut maju hingga tubuh keduannya kini berhadapan.
"Gue gak takut sama lo" Geby menatap remeh pria didepannya itu
"ini kenapa malah si Tala si yang emosi?" tanya Shaka bingung
"Pms kali tuh anak" cerutuk Elvan
"emang bisa?" tanya Shaka
"mybe" Elvan mengangkat bahunya acuh
"Denger ya cewe songong! Lo tuh salah dan lo harus minta maaf sama temen gue sekarang atau lo mau gue bikin malu disini" ancam Athala
Geby tersenyum miring.
"gue gak akan pernah mau minta maaf sama temen lo sampai kapan pun dan gue gak takut sama ancaman murahan lo"
Athala mengepalkan kedua tangannya lalu menyengkram erat kedua bahu Geby dengan emosi.
"Gue bilang minta maaf sekarang" tekannya
Geby tak menyahuti gadis itu hanya menatap datar Athala yang semakin lama semakin kuat menyengkram bahunya namun sama sekali tak ada rasa kesakitan dimata Geby.
"Lepasin dia!" suara berat dari belakang mereka membuat Athala menoleh begitupun dengan Geby
"Lepasin dia!' tekan nya
"Tapi ta dia ud-"
"lepas" satu kalimat lagi mampu membuat Athala melepaskan cengkramannya
"ambil bola lo dan pergi" ucap Ergan sambil menyodorkan bola berwarna orange kearah Geby
"gitu kek dari tadi" ucap gadis itu lalu pergi.
Erga berbalik dan menatap Athala dengan sorot mata datar.
"Kenapa lo suruh dia pergi?" Tanya Athala datar
"Yang punya masalah gue bukan lo gakusah melebih-lebihkan" ucap Erga
Athala tersenyum sinis.
"Lo suka sama tuh cewek?" Tanya Athala
"Bukan urusan lo" ketus Erga lalu pergi meninggalkan keempat temannya.
Diantara kelima pemuda ini Athala dan Erga tidak akur keduanya memang sahabatan namun mereka sering adu mulut hanya karna hal sepele atau lainnya.
Seperti tadilah contohnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments