18. Alan Yang Menghilang

Penjelasan yang tidak cukup itu membuat Qyen semakin bingung dengan kedatangannya ke sini. Pintu besar yang ada di hadapannya pun terbuka, dari sini ia langsung bisa melihat punggung laki-laki seseorang paruh baya yang sedang menghadap ke sebuah jendela besar.

Brian yang mengantarkan Qyen tadi, berjalan terlebih dahulu dan membisikkan sesuatu kepada Tuannya, bahwa orang yang diminta untuk menghadapnya sudah datang saat ini. Setelah itu, Brian langsung keluar dari ruangan ini tanpa mengucapkan satu patah katapun kepada Qyen, sampai-sampai Qyen hanya bisa melihat Brian yang menghilang dibalik pintu ruangan besar ini, dan mulutnya yang terbuka tidak bisa mengeluarkan suara.

‘Tuk!’

Hentakan gelas yang disimpan berbunyi, dan suara itu berhasil membuat Qyen terkejut, ia langsung melihat kearah sumber suara dan berbarengan dengan wajah dingin laki-laki yang sepertinya itu adalah ayah dari Albra. Tidak bisa lama-lama menatap wajah menyeramkan itu, Qyen menundukkan wajahnya, sungguh ia ketakutan saat ini.

“Siapa namamu?” tanya suara itu dengan datar. Kini Qyen bisa melihat tuan besar itu sudah duduk di sebuah kursi yang sangat mewah.

Qyen yang menunduk diam ditempat pun menjawab. “Na—nama saya … Qyen Fayre, Tuan ….”

“Qyen … kamu terkejut saya panggil ke sini?” tanyanya dengan diiringi sedikit suara tawa.

Matanya kini mulai memanas, tangannya sedikit gemetar, namun ia mencoba untuk menjawab semua pertanyaan dari tuan besar itu. “Iya, Tuan,” jawabnya.

Suara langkah terdengar mendekat kearah Qyen, sebelum akhirnya sepasang sepatu mahal datang dihadapannya.

“Jadi kamu wanita yang sudah menyelamatkan cucu saya?” tanyanya yang saat ini sudah berdiri di depan Qyen.

“Tatap wajah saya jika saya bertanya!”

Qyen terkejut ketika suara itu berubah menjadi teriakan yang sangat kencang. “Iya, Tuan,” jawab Qyen yang kini memberanikan diri untuk bisa melihat wajah tuan besar itu. Di balik kacamatanya tebalnya, Qyen bisa melihat mata tajam itu hampir saja membelah lehernya saat ini.

“Apa yang sudah kamu lakukan kepada cucu dan anak saya sehingga mereka selalu menyebut nama kamu?”

“Maksudnya, Tuan? Saya merasa tidak pernah memberikan apapun kepada Alan dan Pak Albra.”

“Saya akan memperingatkan kamu, agar tidak mendekati anak dan cucu saya.”

Qyen terdiam sebentar sebelum akhirnya mengangguk. “Baik, Tuan.”

“Saya tidak pernah mengizinkan wanita manapun untuk dekat dengan keluarga saya,” ucapnya sebelum akhirnya ia membisikan sesuatu di telinga kanan Qyen. “Jika kamu ingin uang, saya akan memberikan berapapun untuk kamu, asal jangan dekati keluarga saya!”

Jantung Qyen berdetak dengan sangat kencang. Bagaimana bisa laki-laki tua itu berbicara seperti ini kepada dirinya. Qyen tidak pernah sedikitpun mengharapkan imbalan ketika sedang menolong Alan kemarin, bahkan niatnya tulus menolong anak kecil yang tidak tahu jalan pulang.

Frans menjauh dari Qyen dan kembali ke kursinya sambil sesekali tertawa kecil.

“Saya tidak pernah mengharapkan sepeserpun uang dari, Tuan. Saya tulus niat membantu Alan –“

“Jangan pernah sebut nama cucu saya dengan mulut rendahan kamu!”

Qyen tergelonjak kaget dan tak sadar air matanya turun begitu saja. “Berani-beraninya kamu menyebut nama cucu saya!”

Teriakan Frans berakhir ketika pintu terbuka dan Albra yang tiba-tiba datang masuk ke dalam ruangan ayahnya. “Papa! Apa yang sudah Papa lakukan kepada Alan! Papa masih belum puas?” tanya Albra yang menatap getir kearah ayahnya.

Qyen terkejut dengan kehadiran Albra yang saat ini sudah menatap wajahnya, buru-buru ia mengusap air matanya di hadapan Albra.

“Alan? Kemana perginya Alan?” tanya Frans yang kini bangun dan berjalan pergi begitu saja.

“Kamu tidak apa-apa?” tanya Albra yang kini memegang pundak Qyen dengan refleks.

Qyen mengangguk, dan langsung bertanya kepada Albra bagaimana keadaan Alan saat ini. “Alan bagaimana, Pak?” tanya Qyen.

“Saya masih mencari Alan, saya tidak tahu kemana perginya Alan,” ucap Albra yang saat ini memiliki tatapan mata yang sangat kosong.

“Aku ingin membantu mencari Alan tapi, spertinya aku harus pergi dari—“

Belum sempat Qyen menyelesaikan ucapannya, Albra sudah menarik tangan Qyen untuk pergi berlari berlari bersama dirinya.

“Pak, lepas! Aku takut ayah kamu tau,” kata Qyen yang mencoba melepaskan tangan Albra.

“Tidak perlu dihiraukan,” ucapnya dan mereka pun pergi menaiki tangga sebelum akhirnya datang ke sebuah ruangan yang sudah di jaga oleh beberapa orang dan juga ayah dari Albra tentunya sudah menatap tajam kearah Qyen.

“Kami sudah mencari tuan muda ke sekitar rumah dan hutan tapi tidak di temukan,” ucap Brian yang baru saja datang.

Qyen melihat ruangan yang terbuka di hadapannya, sepertinya ini adalah ruangan kamar Alan, terlihat dari furniture di dalamnya yang berbeda, juga banyak mainan yang terpajang di dalamnya, namun ada satu hal yang mengganjal di pengelihatannya, ia pun berbicara  kepada Albra.

“Pak Albra,  itu pintu apa? Alan sudah dicari di dalam sana?” tunjuknya kearah pintu berwarna putih yang menjulang tinggi di sana.

Tanpa mengatakan satu patah katapun, Albra memegang tangan Qyen dan membawanya masuk ke dalam kamar Alan. Para penjaga yang melihat itu langsung bersiaga ketika Qyen menginjakkan kaki di dalam sana, dibarengi dengan teriakan Frans yang menggema.

“Albra! Beraninya kamu!”

Albra yang masih memegang tangan Qyen, ia pun menghadap kearah ayahnya dan berbicara satu kalimat yang tidak pernah biasa ia lontarkan. “Alan sedang dalam bahaya, hanya dia yang saat ini bisa menyelamatkan Alan,” ucapnya sambil mengangkat tangan Qyen yang ia genggam.

Albra sudah tidak ingin mengurusi Frans, saat ini tujuannya hanya mencari di mana anaknya berada. “Saya belum mengecek toilet karena Alan biasa menggunakan toilet kamar saya yang ada di sebelah ruangan ini,” kata Albra yang kini melepaskan genggaman tangannya dan mencoba membuka pintu besar tersebut.

“Harusnya dari awal kamu sudah membuka pintu ini,” ucap Qyen yang turut ikut membuka pintu.

“Saya tidak tahu.”

“Sepertinya pintu ini terkunci di dari dalam,” kata Qyen.

Frans, Brian, dan semua para penjaga menyaksikan aksi Albra dan Qyen yang sedang membuka pintu besar tersebut.

“Alan! Apa kamu di dalam?” teriak Qyen sambil mengetuk pintu besar tersebut.

“Alan! Ini Papa, buka pintunya!”

Tidak ada sahutan dari dalam kamar mandi.

“Kenapa kalian diam saja di sana! Ambil peralatan!” tegas Albra kepada para penjaga.

Tak butuh waktu lama, petugas yang membuka kunci pun datang dan berusaha untuk membuka pintu besar tersebut.

“Tenang, Pak. Alan akan baik-baik saja,” ucap Qyen yang menenangkan Albra karena sepertinya Albra sudah kehilangan arah.

Pintu besar itu terbuka, Albra menarik tangan Qyen untuk masuk bersamaan dengan dirinya. Ketika masuk ke dalam sana, betapa terkejutnya mereka melihat Alan yang meringkuk kedinginan di dalam bath up yang sudah sedikit terisi air.

“Alan!” teriak Albra, Frans, dan juga Qyen bersamaan.

Alan yang terkejut membuka matanya lalu tersenyum kepada Qyen. “Hai, Qyen kamu ada di sini?”

Qyen mengangguk. “Iya, Alan. Kenapa kamu bisa ada di sini?” tanya Qyen yang hanya bisa diam di tempat.

Albra menghampiri anaknya namun Alan menghindar. “Bisa kalian pergi semua dari sini kecuali Qyen? Aku tidak butuh siapapun. Kalian semua sama saja,” kata Alan sambil melihat semua orang yang datang mengelilingi toilet di dalam kamar Alan.

Albra memundurkan langkahnya, dan membiarkan Qyen menghampiri Alan yang sudah memucat.

“Alan, biar Grapa yang mengurus kamu. Kamu hanya butuh Papa dan Grapa,” ucap Frans yang merasa tidak terima dengan ucapan anak kecil itu.

Alan yang masih meringkuk itu menggeleng. “Aku hanya butuh Qyen sebagai teman,” jawabnya seperti orang dewasa, sebelum akhirnya kesadarannya hilang dan Qyen dengan sigap menggendong anak kecil itu ke dalam pangkuannya yang hangat. Ia tidak peduli dengan bajunya yang basah, dan sedikit rasa perih di tangannya karena terkena sesuatu, yang ia pikirkaan saat ini hanyalah Alan.

Episodes
1 1. Qyen Fayre
2 2. Albra
3 3. Malam Qyen dan Alan
4 4. Pertemuan Pertama
5 5. Kejadian Yang Tidak Pernah Terbayangkan
6 6. Istri Bapak Dimana?
7 7. Perdebatan Albra
8 8. Pagi Hari Albra dan Alan
9 9. Kembali Bertemu
10 10. Malam Bersama
11 11. Kekacauan Yang Dibuat Albra
12 12. Surat Dari Qyen
13 13. Masalah Yang Cukup Serius
14 14. Beban Seorang Anak Kecil
15 15. Menyelamatkan Qyen
16 16. Sayap Pelindung Qyen
17 17. Menghadap Tuan Besar
18 18. Alan Yang Menghilang
19 19. Sedikit Perhatian Albra
20 20. Membela Qyen
21 21. Ketika Albra bercanda
22 22. Drama aneh
23 23. Perlakuan Hangat Albra
24 24. See You
25 25. Waktu 20 Menit
26 26. Bisa Kembali Bermain
27 27. Perasaan Aneh
28 28. Qyen yang terjebak
29 29. Menemukan Qyen
30 30. Malam yang tak pernah terbayangkan
31 31. Setelah malam panas
32 32. Ingin mencoba untuk mencintai
33 33. Flashback
34 34. Kehidupan baru bersama Qyen
35 35. Ancaman Frans
36 36. Dua Test Pack
37 37. Hamil?
38 38. Pertarungan sengit
39 39. Kehidupan baru
40 40. Happy
41 41. Bertemu kembali dengan dia
42 42. Trauma hebat
43 43. Keanehan keluarga Max
44 44. Perdebatan sengit
45 45. Flashback (Frans)
46 46. Hampir menyrah?
47 47. Meluluhkan hati Frans
48 48. Sedikit pengakuan Frans
49 49. H-1 Pernikahan
50 50. Pernikahan
51 51. Kehidupan setelah menikah
52 52. Siapa wanita itu?
53 53. Masalalu Albra
54 54. Ibu kandung Alan
55 55. Kesempatan untuk Fin
56 56. Qyen kemana?
57 57. Alan malang
58 58. Makan malam bersama Frans
59 59. Dan terjadi lagi ....
60 60. Kembali damai
61 61. Sisi lain Albra
62 62. Holidayyy
63 63. Pacaran
64 64. Ingatan kecil Albra
65 65. Dimana keluarga Qyen?
66 66. Alan menghilang
67 67. Alan dan Ibu kandungnya
68 68. Gagal jadi makcomblang
69 69. Albra dan Frans
70 70. Pelukan hangat untuk Frans
71 71. Malam hangat
72 72. Senyum kecil Frans
73 73. Kejadian Frans
74 74. Bergelut dengan pikiran
75 75. Curhatan kakak beradik
76 76. Perhatian kecil Frans
77 77. 'Panggil saya Papa'
78 78. Satu langkah lebih maju
79 79. Kelurga Qyen
80 80. Terungkap
Episodes

Updated 80 Episodes

1
1. Qyen Fayre
2
2. Albra
3
3. Malam Qyen dan Alan
4
4. Pertemuan Pertama
5
5. Kejadian Yang Tidak Pernah Terbayangkan
6
6. Istri Bapak Dimana?
7
7. Perdebatan Albra
8
8. Pagi Hari Albra dan Alan
9
9. Kembali Bertemu
10
10. Malam Bersama
11
11. Kekacauan Yang Dibuat Albra
12
12. Surat Dari Qyen
13
13. Masalah Yang Cukup Serius
14
14. Beban Seorang Anak Kecil
15
15. Menyelamatkan Qyen
16
16. Sayap Pelindung Qyen
17
17. Menghadap Tuan Besar
18
18. Alan Yang Menghilang
19
19. Sedikit Perhatian Albra
20
20. Membela Qyen
21
21. Ketika Albra bercanda
22
22. Drama aneh
23
23. Perlakuan Hangat Albra
24
24. See You
25
25. Waktu 20 Menit
26
26. Bisa Kembali Bermain
27
27. Perasaan Aneh
28
28. Qyen yang terjebak
29
29. Menemukan Qyen
30
30. Malam yang tak pernah terbayangkan
31
31. Setelah malam panas
32
32. Ingin mencoba untuk mencintai
33
33. Flashback
34
34. Kehidupan baru bersama Qyen
35
35. Ancaman Frans
36
36. Dua Test Pack
37
37. Hamil?
38
38. Pertarungan sengit
39
39. Kehidupan baru
40
40. Happy
41
41. Bertemu kembali dengan dia
42
42. Trauma hebat
43
43. Keanehan keluarga Max
44
44. Perdebatan sengit
45
45. Flashback (Frans)
46
46. Hampir menyrah?
47
47. Meluluhkan hati Frans
48
48. Sedikit pengakuan Frans
49
49. H-1 Pernikahan
50
50. Pernikahan
51
51. Kehidupan setelah menikah
52
52. Siapa wanita itu?
53
53. Masalalu Albra
54
54. Ibu kandung Alan
55
55. Kesempatan untuk Fin
56
56. Qyen kemana?
57
57. Alan malang
58
58. Makan malam bersama Frans
59
59. Dan terjadi lagi ....
60
60. Kembali damai
61
61. Sisi lain Albra
62
62. Holidayyy
63
63. Pacaran
64
64. Ingatan kecil Albra
65
65. Dimana keluarga Qyen?
66
66. Alan menghilang
67
67. Alan dan Ibu kandungnya
68
68. Gagal jadi makcomblang
69
69. Albra dan Frans
70
70. Pelukan hangat untuk Frans
71
71. Malam hangat
72
72. Senyum kecil Frans
73
73. Kejadian Frans
74
74. Bergelut dengan pikiran
75
75. Curhatan kakak beradik
76
76. Perhatian kecil Frans
77
77. 'Panggil saya Papa'
78
78. Satu langkah lebih maju
79
79. Kelurga Qyen
80
80. Terungkap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!