-009-
Aster hanya diam di tempat tanpa ada niat menahan gadis itu pergi, ia menatap punggung seyna datar yang terlihat semakin jauh dari mata elang nya.
Kaysen berhenti di samping aster Begitu juga dengan marven dan biru, mereka datang dari arah belakang setelah mendengar bel masuk berbunyi mereka memutuskan untuk beranjak dan berniat pergi ke kelas.
Kaysen Dervian Collin
Lo ngapain ter?
(Tanyanya membuka suara saat tadi ia tak sengaja samar samar melihat punggung seyna yang menjauh)
Asterlio Clausen
Bukan urusan Lo.
Jawab aster acuh dengan nada dingin, Tanpa banyak bicara ia segera berlalu pergi begitu saja meninggalkan ketiga temannya disana.
Kaysen Dervian Collin
Yeh!
Kaysen Dervian Collin
Eh tadi itu si seyna kan? si aster abis Ngapain sama tuh cewek? ngobrol? ngobrolin apaan?
(Beruntunnya dengan nada kepo)
Kaysen Dervian Collin
Seriuss anjr!
Marven Kavindra
Lagian kepoan Banget perasaan hidup lu! udah mirip banget udah sama ibu ibu komplek di rumah gua!
Kaysen Dervian Collin
Siaalan! masa ganteng-ganteng begini di samain ibu-ibu komplek! yang jelas dikit ge, kek Cha Eun woo misalnya!
(Ujarnya menawar membuat marven menatap nya jijik)
Marven Kavindra
Naajis halu!
Biru yang melihat pertengkaran keduanya hanya menggeleng pelan seraya melirik sekilas lalu melangkah pergi begitu saja, banyak drama teman teman titisan sepupunya ini.
___________________________
Keesokan harinya, SMA Alaska di buat gempar dengan berita meninggalnya charen yang mati di toilet lantai tiga, toilet yang terkenal angker maka dari itu tak ada satu Murid pun yang berani memakai toilet itu.
Dan kini di tambah berita kematian mengenaskan siswa fisika dua di dalam toilet dengan nomer pintu 07 itu malah membuat siswa makin gempar dan ketar ketir, merinding!
Selca Febriana
(Menutup mulut tak percaya)
Selca Febriana
C-cewek itu mati?
Seyna masih diam di kursinya tak bergeming atas ucapan selca, tatapan nya tetap datar seolah olah tak ada reaksi yang harus ia tunjukan.
Berita kematian charen Begitu cepat terdeteksi, membuat kening nya sedikit mengerut apa tidak terlalu mengganjal? baru saja ia berinteraksi dengan perempuan itu kemarin.
Dan Terlihat dia tak menunjukan gelagat aneh hingga harus berakhir mengakhiri hidup nya seperti ini.
Selca Febriana
Dia bunuh diri?
(Ujarnya masih memantau keramaian di grup sekolah angkatan)
Disana juga terdapat beberapa foto hasil penyelidikan kepolisian, bahkan sekarang SMA Alaska tengah ramai oleh polisi yang tengah menyelidiki kasus ini.
Selca Febriana
Tau ga sey? kasihan mang Ujang gemetaran katanya tadi pas pertama kali ngeliat jasad charen di toi--
Seyna Annovra
Stop bahas hal ga penting.
(Ujarnya menatap Selca sekilas membuat gadis itu spontan mengantup rapat bibirnya)
Selca Febriana
Ya kan aku cuma kasihan tau sama dia...
Seyna Annovra
Dia jahat sama Lo, dan Lo masih ngerasa kasian sama dia?
(Tanyanya datar)
Selca bungkam, memang. entah apa kesalahannya charen selalu saja terus berusaha untuk menganggu nya, , tapi jika dia hanya sendiri, tidak jika dia sedang bersama seyna, tapi entah mengapa kemarin perempuan itu secara terang-terangan menganggu nya di depan seyna.
Seyna Annovra
(Kembali menatap lurus ke arah ponsel nya)
Seyna terlihat biasa biasa saja, tanpa ada yang tau bahwa perempuan itu tengah berfikir keras di dalam otaknya.
Ini terlalu mengganjal, ada apa sebenarnya?
_____________________________
Baru saja langkah nya berbelok hendak kembali menuruni anak tangga, terpaksa berhenti kala melihat sosok laki laki yang berdiri di depan jendela sana terlihat tengah mengisap rokok di mulut nya yang terletak di antara jari telunjuk dan jari tengahnya
Asterlio Clausen
Berhenti gangguin seyna.
Setelah hening beberapa saat akhirnya lontaran datar yang terkesan dingin penuh makna itu terdengar di telinga nya.
Vanessa Carlton
(Mengakat satu alisnya dengan raut datar)
Vanessa Carlton
Who are you?
Aster hanya diam, matanya menyipit seraya menghisap rokok nya dalam dalam lalu menghembuskan asap nya ke udara.
Vanessa Carlton
(Hanya diam menatap datar Aster yang mulai membalikan tubuhnya)
Asterlio Clausen
Terlalu gegabah hingga sulit berfikir,
Asterlio Clausen
bahkan Lo ga akan sadar walau ada bahaya sekalipun yang akan mengintai Lo.
Aster berujar datar dengan tangan yang terulur untuk melempar asal puntung rokok nya yang sudah tinggal sedikit, setelah mematikan nya dengan jari jarinya tadi.
Vanessa Carlton
Ini hidup gue, dan Lo ga berhak ikut campur urusan gue.
Vanessa Carlton
Satu lagi, jauhin seyna.
Aster tak bereaksi apapun, wajahnya masih datar atensinya tidak sedikit pun teralihkan dari wajah perempuan di hadapan nya.
Vanessa Carlton
Dia bukan milik Lo.
Setelah itu Vanessa berlalu pergi Begitu saja dari hadapan aster yang masih tak bergeming sedikitpun di tempat nya.
Bibir aster Menyungging tipis seraya menatap kosong ke arah bawah tangga.
Asterlio Clausen
Dan ngebiarin Lo semakin jauh dalam kesesatan yang salah ini?
____________________________
Di sebuah tempat yang di desain Begitu Badboy den sedangkan banyak nya coretan coretan abstrak di dinding, terlihat banyak sekumpulan orang dengan jaket serentak yang begitu menonjol di kesekitaran.
Mario Bramasta
(Melempar koreknya ke atas meja setelah menyalakan rokok yang terselip manis di bibir nya)
Mario Bramasta
Murid Alaska ada yang mati?
Aster tak menjawab atau berniat menanggapi ia fokus memainkan gelas berisi wiski di tangan yang bertato di jari jarinya berinisial nama seseorang.
Mario Bramasta
Ada sangkut pautnya sama dia?
Aster diam sejenak lalu mulai melirik temannya itu sekilas.
Asterlio Clausen
Gue gatau pasti.
Mario hanya diam dan terus menatap aster dengan punggung yang ia senderkan di kepala sofa.
Mario Bramasta
Gue jadi ngerasa mau pindah ke Alaska.
Mario yang langsung menyadari tatapan Aster Terkekeh pelan setelah nya.
Mario Bramasta
Bercanda, ini gue masih ngehormatin Lo kalo engga udah get out.
Aster tak menyahut ia beralih meminum minuman yang sedari tadi berada di tangannya.
Mario Bramasta
Terus gimana?
Asterlio Clausen
(Menggedik kan bahu acuh)
Kaysen Dervian Collin
Gimana apaan lu??
Semprot nya baru datang langsung menunjukan tatapan mengintimidasi.
Mario Bramasta
Kepo anak buaya!
(Datarnya menatap sekilas kaysen)
Kaysen Dervian Collin
Si marven mana?
Mario Bramasta
Biasa sama Aksa.
Kaysen Dervian Collin
Ohhh
Asterlio Clausen
Biru?
(Seperti paham kemana arah pertanyaan cowok itu kaysen menyahut sekilas)
Kaysen Dervian Collin
Langsung balik.
Setelah nya Aster tak menyahut, ibarat kata cukut tau ya gitu.
Asterlio Clausen
(Memandang gelas di tangan nya yang ia angkat tinggi-tinggi)
Asterlio Clausen
Dia udah mulai ngambil tindakan.
Kaysen Dervian Collin
Hah?
(Ucapnya karena tak mendengar dengan jelas)
Merasa paham Mario mengemplang kepala kaysen pelan.
Mario Bramasta
Hah hoh hah hoh Bae lama lama tollol Lo!
Kaysen Dervian Collin
Si anj!
Aster Melirik Sekilas, ya ia menyembunyikan rahasia ini pada teman temannya terkecuali Mario.
Hai sorry mungkin aku jarang up akhir-akhir ini karena bener bener banyak banget problem di otak aku, Sampe ya gitu ngebuat otak mampet apalagi sibuk banget di dunia real jadi makin ga karuan wkwk
Tapi tenang aja, aku gabakal berhenti in cerita ini di tengah jalan wkwk, btw aku malah makin semangat up kalo baca komen komen kalian yang bikin mood, jadi ayo komen sebanyak banyaknya beritakan tanggapan kalian tentang cerita aku kali ini hehe!
Btw ada yang bisa nebak alurnya gimana ga? atau masih ngebingungin buat kalian?
Comments
K𝐨𝐜𝐡𝐞𝐧g
pikiran gw:0x0
2024-11-10
2
kr_ka
wahhh, apakah vanes menyukai seyna
2024-11-03
3
curley gao
van lesby?
2023-01-15
0