Malam Yang Panjang

Setelah menyelesaikan skin care malam. Velia, ikut bergabung dengan Ello di kasur king size. 

"Mau apa, lo?" tanya Ello menatap tajam Velia, saat Velia akan menyibakkan selimut. Velia pun menoleh dan menatap Ello.

"Ya gue, mau tidur lah!" ucap Velia dengan nada sinis. "Jangan lo pikir gue, bakal ngalah sama. Lo, lalu gue tidur di sofa, gitu?"

"Oh... Tidak semudah itu, gue bukan cewek lemah kaya di novel-novel. Dan gue mau tidur di kasur, kalo lo gak mau. It's oke, lo bisa tidur di sofa atau di lantai, terserah lo mau dimana!" omel Velia.

Ello pun menganga di buatnya, dia kira Velia tipe wanita yang pasrah saja. Dan tunduk padanya, tapi dia salah.

"Ya sudah gue juga gak mau tidur di sofa, bisa sakit badan gue." Ketus Ello.

Ello pun memberi pembatas di tengah-tengah, membuat Velia menaikan alisnya. Dia pun tak peduli, lalu masuk ke dalam selimut.

Memeluk guling, dan memunggungi Ello. Ello melirik sekilas pada punggung mulus itu. Rasanya tangannya sudah gatal saja, ingin mengelus dan mencium aroma tubuh Velia.

"Astaga... Kenapa gue, ini?" batin Ello.

Dia pun mendengar dengkuran halus dari Velia, menandakan dia telah tidur. Kemudian Ello mendekati Velia.

"Wangi," gumam Ello, satu kata itu yang keluar dari mulutnya. Saat dia menghirup aroma tubuh Velia, wangi stroberi dan coklat.

Tiba-tiba Velia pun berbalik, membuat Ello terkejut. Lalu dia menjauh. Namun, Velia tak bangun atas aksi Ello barusan.

"Gue udah kaya pria mesum saja," batin Ello.

Padahal Velia sendiri tidak tertidur, dia hanya ingin tahu apa yang akan dilakukan oleh Ello. Jika bersama seorang wanita, dia ingin tertawa. Sekaligus geli dan meremang saat Ello mengendus dan mencium tengkuknya.

"Velia, lo bakat jadi artis. Dan lo patut mendapat penghargaan," batinnya tertawa.

Velia merasa tangan Ello menyentuh belahan dadanya, Velia pun merasa takut jika nanti Ello memperkosanya. Tapi dia meyakinkan dalam hati, itu tidak akan terjadi.

Ello meremas sebelah bulatan indah milik Velia, sebisa mungkin Velia menahan desahannya. Tapi dia membuka mulut, itu pun malah mengundang Ello untuk menciumnya.

"Ahh..."

Tanpa sengaja Velia mendesah, saat jari tangan Ello mengusap intinya.

"Astaga, sadar Ello. Jangan sampai lo, menjilat ludah lo sendiri." Ucapnya.

Velia sungguh ingin tertawa. Namun, dia mencoba terus berusaha pura-pura tidur.

Satu jam.

Dua jam.

Hingga tepat pukul satu, Velia benar-benar terlelap. Dan Ello sudah menghentikan aksinya, dia merebahkan diri mencoba meredam hawa panas dalam tubuhnya.

"Awas saja, aku akan buat kamu jatuh cinta. Velia, dan dengan sendirinya kamu menyerahkan diri pada ku, sama seperti wanita lain." Ucap Ello dengan nada sinis.

Dia pun menatap Velia yang terlelap dalam tidurnya, malam yang panjang akan dilewati oleh Ello. Dengan perasaan gelisah, terutama pada yang bangun di bawah sana.

***

Cahaya matahari masuk lewat celah gorden yang tak tertutup rapat, tampak pengantin baru yang saling berpelukan. Jika sadar, tentu saja mereka akan saling mencibir dan mengumpat.

Velia sendiri merasa nyaman dalam tidurnya yang hanya sebentar, biasanya dia akan sakit kepala. Dan butuh kopi dingin, tapi kali ini tidak.

Dia meraba dada bidang milik Ello, lalu turun ke bawah merasakan abs lelaki yang berstatus suaminya tersebut.

"Keras," gumamnya dia pun terus meraba naik ke atas, terdapat sedikit bulu di dada Ello.

"Kok ada bulunya, sejak kapan bantal gue. Berbulu dan punya roti sobek?" tanyanya dalam hati dengan mata masih terpejam.

Sementara sang korban, hanya bisa memejamkan mata akibat tangan jahil Velia.

Saat akan menuju ke antara kedua pahanya, Ello menahan tangan Velia. Lalu Velia pun membuka matanya, dan langsung terkejut adanya seorang laki-laki di sampingnya.

"Akhhh..."

"Ngapain lo, di sini?" pekik Velia.

"Belum sehari. Lo, udah lupa? Dasar udah tua," cibir Ello.

Velia pun mengingat pernikahannya, beberapa jam yang lalu. Dia berharap itu semua hanya mimpi. Namun, itu semua nyata. Membuatnya tersenyum masam, Velia pun menutupi tubuhnya dengan selimut dan turun dari ranjang untuk membersihkan diri.

Ello hanya melihat Velia yang masuk ke dalam kamar mandi, dia pun menghela nafasnya secara kasar. Yang di bawah perlu di puaskan, Ello pun mengacak rambutnya frustasi.

Beberapa jam kemudian keduanya bersiap turun ke bawah, untuk sarapan dengan keluarga besarnya.

Saat sampai mereka disambut dengan hangat keluarga besar, dan godaan dari Helena.

"Gimana kak, berapa ronde? Kak Ello dahsyat kan?" bisik Lena menaik turunkan alisnya.

"Apaan sih, anak kecil gak boleh kepo." Kekeh Velia.

"Ihh... Nyebelin." Helena mengerucutkan bibirnya.

Tuan Samanta menginterupsi obrolan anak dan menantunya, lalu memimpin doa sarapan.

"Mommy berharap, secepatnya Mommy dapat kabar baik." Celetuk Mommy Grasia, membuat Velia tersedak.

Dengan sigap Ello menyerahkan air minum untuk istrinya tersebut.

"Makasih," gumam Velia.

"Doakan saja. Mom, lagian aku dan Velia. Perlu mengenal lebih jauh. Sebelum adanya anak," jelas Ello.

"Iya. Mom, aku setuju apa kata Ello. Kalau pacaran setelah nikah kan, enak kalau kemana-mana," timpal Velia pula.

"Baiklah, yang penting kalian nyaman satu sama lain." Ujar Mommy Grasia.

Mommy Mila tersenyum menatap anak bungsu, yang tak terlalu dekat dengannya. Velia hanya dekat dengan pengasuhnya, Laras. Namun, Laras sudah pulang ke kampung halamannya.

***

Kini Velia dan Ello sudah berada di apartemen mewah milik Ello, kedua orang tua telah sepakat. Untuk membiarkan anak mereka mandiri, dalam membangun rumah tangga mereka.

Betapa Velia terkejut, di dalam sana sudah ada teman-teman Ello yang rata-rata sama dengan Ello. Tak terkecuali Alvaro dan Indi, Velia bisa bernafas dengan lega karena ada Indi. Jika tidak ada, dia akan takut sendiri mereka melakukan hal yang aneh.

Hiii … Membayangkannya pun, dia sudah bergidik ngeri. Terlebih mungkin telinganya akan ternoda, karena mendengar suara haram mereka.

"Kenapa lo?" tanya Indi, mereka kini sedang berada di dapur. Sebagai tuan rumah yang baik, Velia akan menyajikan minuman dan makanan untuk mereka.

"Geli gue," bisiknya membuat Indi terkekeh.

"Biasa aja kali, gue aja biasa kok!" balas Indi.

"Oh ya, gimana kakak, lo? Udah ada kabar?"

"Engga tau, bodo amat lah. Gara-gara dia, masa depan gue suram. Madesu," kesal Velia.

Velia dan Indi pun membawa makanan dan minuman ke ruang tamu.

"Kamar lo di atas," ucap Ello, Velia pun mengangguk.

Apartemen Ello memiliki tiga ruang, dua kamar dan satu lagi ruang kerja. Lalu dapur yang luas lengkap dengan kamar mandinya, Velia dan Indi pun melangkahkan kaki mereka ke lantai dua.

Saat pertama kali membuka pintu, aroma maskulin dan coffe langsung masuk dalam indra penciuman Velia dan Indi.

"Lumayan, lo beruntung tau gak!"

"Maksudnya?" Velia melirik Indi sekilas.

Velia dan Indi pun keluar dari kamar, duduk di balkon kamar. Beruntung terdapat satu kursi yang cukup untuk berdua, Velia meminum minuman yang dia bawa untuknya dan Indi.

"Lo beruntung bisa nikah sama. Ello, lah gue. Udah dimanfaatin, gak dinikahin." Lirih Indi.

"Kenapa lo gak minta, aja?"

"Lo gak tau apa yang sebenarnya terjadi. Velia, gue mau jujur sama lo. Dengerin gue jangan di potong," perintah Indi.

"Oke."

"G-gue sebenarnya, suka sama Alvaro." Jujur Indi dengan pelan.

"What? Serius?"

"Ya gue serius, gue suka dia saat zaman putih abu dulu. Dia gak kaya gini loh! gue gak tau apa penyebabnya dia kaya gini. Jika gue tanya, kenapa? Dia selalu marah dan menghancurkan apa yang di depannya," Indi menunjukan lengannya yang terluka, akibat sayatan pisau yang Alvaro lakukan. Membuat Velia ngilu melihat luka tersebut.

"Lalu beberapa jam kemudian dia baik-baik saja. Seolah tak terjadi apapun," cerita Indi kemudian.

"Lalu? Apa Alvaro punya kepribadian ganda? Atau semacam trauma gitu?" tanya Velia.

"Gue gak tau, waktu itu saat kita kelulusan. Gue dan Alvaro pergi liburan ke puncak, lalu seharian Alvaro hilang. Dan para warga nemuin dia di rumah kosong, dengan keadaan linglung."

"Dan sejak saat dia pergi keluar Negeri, buat nerusin kuliahnya. Dia balik-balik jadi gitu, dari mana gue tau? Karena Alvaro nawarin gue jadi pacar sewaan, buat menutupi jati diri dia yang seorang g*y. Saat gue tau dia seperti itu, dunia dan cinta gue hancur seketika." Ungkap Indi dengan mata berkaca-kaca.

Velia memeluk sahabatnya tersebut, sahabat yang ditemui saat magang di perusahaan yang sama. Namun, setelah lulus Indi menjadi sekretaris Alvaro, sedangkan Velia menjadi sekretaris sang kakak Sherlin. Velia bisa merasakan bagaimana terlukanya Indi.

Bersambung…

Maaf typo

Terpopuler

Comments

bunda syifa

bunda syifa

kaka' qm belok helena gc lurus jadi jgn tanya berapa ronde😔😔

2023-09-20

0

Anonymous

Anonymous

masi nyimakk...

2023-02-22

1

Mochi 🐣

Mochi 🐣

Mungkin Ello dan Alvaro korban, makanya jadi gay 😂

2023-01-09

2

lihat semua
Episodes
1 Terpaksa
2 Berjanjilah
3 Lingeri Hitam
4 Malam Yang Panjang
5 Satu Tahun
6 Sherlin Lawrence
7 Kamu Masih Punya Aku
8 Seperti adik kakak
9 Part.9
10 Part.10
11 Part.11
12 Part.12
13 Part.13
14 Part.14
15 Part.15
16 Part.16
17 Part.17
18 Part.18
19 Part. 19
20 Part.20
21 Part.21
22 Part.22
23 Part.23
24 Part.24
25 Part.25
26 Part.26
27 Part.27
28 Part.28
29 Part.29
30 Part.30
31 Part.31
32 Part.32
33 Part.33
34 Part.34
35 Part.35
36 Part.36
37 Part.37
38 Part.38
39 Part.39
40 Part.40
41 Part.41
42 Part.42
43 Part.43
44 Part.44
45 Part.45
46 Part.46
47 Part.47
48 Part.48
49 Part.49
50 Part.50
51 Part.51
52 Part.52
53 Part.53
54 Part.54
55 Part.55
56 Part.56
57 Part.57
58 Part.58
59 Part.59
60 Part.60
61 Part.61
62 Part.62
63 Part.63
64 Part.64
65 Part.65
66 Part.66
67 Part.67
68 Part.68
69 Part.69
70 Part.70
71 Part.71
72 part.72
73 Part.73
74 Part.74
75 Part.75
76 Part.76
77 Part.77
78 Part.78
79 Part.79
80 Part.80
81 Part.81
82 Part.82
83 Part.83
84 Part.84
85 Part.85
86 Part.86
87 Part.87
88 Part.88
89 Part.89
90 Part.90
91 Part.91
92 Part.92
93 Part.93
94 Part.94
95 Part.95
96 Part.96
97 Part.97
98 Part.98
99 Part.99
100 Part.100
101 Last part
102 Exstra part.1
103 Exstra Part.2
104 promo Chat story baru
105 Exstra Part.3
106 Exstra Part.4
107 Karya baru
108 Ekstra part.5
109 Ekstra Part.6
110 Ekstra Part.7
111 Karya Baru
112 Karya Baru
113 Karya Baru
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Terpaksa
2
Berjanjilah
3
Lingeri Hitam
4
Malam Yang Panjang
5
Satu Tahun
6
Sherlin Lawrence
7
Kamu Masih Punya Aku
8
Seperti adik kakak
9
Part.9
10
Part.10
11
Part.11
12
Part.12
13
Part.13
14
Part.14
15
Part.15
16
Part.16
17
Part.17
18
Part.18
19
Part. 19
20
Part.20
21
Part.21
22
Part.22
23
Part.23
24
Part.24
25
Part.25
26
Part.26
27
Part.27
28
Part.28
29
Part.29
30
Part.30
31
Part.31
32
Part.32
33
Part.33
34
Part.34
35
Part.35
36
Part.36
37
Part.37
38
Part.38
39
Part.39
40
Part.40
41
Part.41
42
Part.42
43
Part.43
44
Part.44
45
Part.45
46
Part.46
47
Part.47
48
Part.48
49
Part.49
50
Part.50
51
Part.51
52
Part.52
53
Part.53
54
Part.54
55
Part.55
56
Part.56
57
Part.57
58
Part.58
59
Part.59
60
Part.60
61
Part.61
62
Part.62
63
Part.63
64
Part.64
65
Part.65
66
Part.66
67
Part.67
68
Part.68
69
Part.69
70
Part.70
71
Part.71
72
part.72
73
Part.73
74
Part.74
75
Part.75
76
Part.76
77
Part.77
78
Part.78
79
Part.79
80
Part.80
81
Part.81
82
Part.82
83
Part.83
84
Part.84
85
Part.85
86
Part.86
87
Part.87
88
Part.88
89
Part.89
90
Part.90
91
Part.91
92
Part.92
93
Part.93
94
Part.94
95
Part.95
96
Part.96
97
Part.97
98
Part.98
99
Part.99
100
Part.100
101
Last part
102
Exstra part.1
103
Exstra Part.2
104
promo Chat story baru
105
Exstra Part.3
106
Exstra Part.4
107
Karya baru
108
Ekstra part.5
109
Ekstra Part.6
110
Ekstra Part.7
111
Karya Baru
112
Karya Baru
113
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!