Tengah Malam
Di Sebuah Danau
Udara malam yang dingin di sertai angin yang berhembus lembut mengitari Danau dan menerbangkan dedaunan yang ada di Pohon
Cahaya Bulan Purnama yang begitu terang mengalahkan Gelapnya Malam
Bayangan Bulan Purnama mengapung di atas Air yang ada di Danau dan membuat sebuah Pemandangan indah yang menenangkan hati dan pikiran
Terdapat seorang Gadis yang tengah berjalan perlahan di pinggiran Danau, Gadis itu adalah Shiro
Dengan Nafasnya yang lembut, dan langkah kakinya yang Ringan, Shiro berjalan menyusuri Pinggiran Danau menuju ke sebuah Pohon Besar
Sebuah Pohon yang menjadi Saksi Atas Janji yang Shiro Ingkari
Shiro berjalan mendekat ke arah Pohon tersebut, Lalu menyentuh Pohon itu dan membelainya dengan lembut
"Sudah 10 tahun berlalu sejak Aku dan Tanaka mengikat Janji untuk bertemu di sini..." Ucap Shiro
Mata Shiro mulai berkaca kaca saat dirinya mengingat Janji yang telah di ingkarinya
"Tanaka... Maafkan aku... Tolong maafkan aku..." Ucap Shiro
Tak Lama setelahnya, Shiro sudah tak kuasa untuk menahan Kesedihannya
Kedua Kaki Shiro kehilangan keseimbangannya dan membuat Shiro terjatuh di bawah Pohon Besar itu
Meratapi Kesedihannya, Shiro meringkuk dan terus menerus Meminta Maaf dalam Lautan Kesedihannya
Selang Waktu Berlalu
Shiro tertidur setelah dirinya meluapkan seluruh kesedihannya
Tak Lama kemudian, Elise datang menghampiri Shiro
Elise terus memperhatikan Shiro dari kejauhan karena Elise sangat Khawatir kepada Shiro
Elise berdiri di samping Shiro yang telah tertidur nyenyak di bawah Pohon
"Tuan Putri..." Ucap Elise
Elise melihat Shiro yang masih Larut dalam Kesedihannya di dalam Tidurnya
Elise tidak pernah melihat Shiro merasa sesedih itu, Tidak pernah walaupun hanya sekali ataupun sesaat
Elise menganggap bahwa Shiro merupakan seorang Gadis dengan Karakter yang Kuat dalam segala hal, Namun Elise tidak pernah menyangka bahwa Shiro juga mempunyai sisi yang begitu Rapuh di dalam Dirinya
Hal itu semakin membuat Elise semakin penasaran dengan Seseorang yang selalu Shiro bicarakan
Elise menghela nafasnya, Kemudian Elise mengambil sebuah Selimut yang ada di Tas Kecilnya lalu menyelimuti Tubuh Shiro yang tertidur di bawah Pohon
"Tidurlah yang nyenyak Tuan Putri... Maafkan saya karena saya tidak pernah bisa memahami Kesedihan yang selama ini anda alami..." Ucap Elise
Kemudian Elise berdiri di samping Shiro yang tengah tertidur nyenyak untuk menjaga Shiro sepanjang Malam
Udara Malam yang dingin menyerang namun itu tak membuat Elise gentar sedikitpun
Walaupun itu tidak bisa menggantikan Sikap Elise yang tidak pernah bisa mengerti tentang Kesedihan yang selama ini Shiro alami, Namun setidaknya itu adalah hal yang bisa Elise lakukan untuk Shiro
...----------------...
Pagi Hari
Matahari terbit dengan Cahaya nya yang Hangat
Pada saat saat itulah, Angin Sejuk berhembus mengelilingi Danau, Menerpa dedaunan dan menerbangkannya ke sana kemari lalu jatuh ke atas permukaan Danau
Air Danau yang jernih memantulkan Bayangan Langit Biru Cerah Berawan, Suara Kicauan Burung terdengar Merdu di iringi dengan Suara lembut yang di hasilkan oleh hembusan Angin
Shiro membuka matanya secara Perlahan, Dengan menyingkirkan Selimut yang menutupi Tubuhnya, Shiro melihat ke sekeliling sebelum akhirnya dirinya terkejut saat mendapati Elise yang tengah berdiri di sisi nya
Elise tersenyum ke arah Shiro, "Selamat Pagi Shiro..." Ucap Elise
Shiro terkejut, "E-elise...? K-kenapa kamu ada di sini...?" Ucap Shiro
Elise tersenyum, Kemudian Elise duduk di samping Shiro dengan melipat kedua kakinya di bawah Pahanya
"Saya sangat mengkhawatirkan Anda karena Anda keluar saat malam sudah larut, maka dari itulah saya mengikuti Anda sampai di sini" Ucap Elise
Shiro membuang pandangannya untuk menghindari kontak mata dengan Elise, "J-jadi... Kamu... Kamu mendengar semuanya?" Ucap Shiro
Elise tersenyum, Kemudian Elise memeluk Shiro dengan Erat, "Shiro... Tolong maafkan saya karena saya tidak pernah bisa memahami tentang perasaan dan Kesedihan yang anda Alami..." Ucap Elise
Shiro tersenyum manis, Kemudian Shiro membalas pelukan Elise, "Elise... Kamu tidak perlu meminta maaf... Pasti sulit bagimu untuk menerima ini semua, seharusnya akulah yang meminta maaf karena aku terus menerus bersikap egois" Ucap Shiro
Elise menggeleng, "Tidak... Anda tidak pernah merasa Egois, Justru Sayalah yang sudah mengerti apa alasan anda melakukan ini semua..." Ucap Elise
Shiro tersenyum, "Terima kasih Elise... Terima kasih karena kamu selalu ada di sisiku..." Ucap Shiro
Momen itu berlangsung selama beberapa waktu, Di bawah Sinar Matahari pagi yang cerah dengan Langit Biru berawan, Ikatan Persahabatan yang tidak terhancurkan telah terbentuk
Sesaat kemudian, Shiro melepaskan pelukannya lalu tersenyum ke arah Elise, "Elise... Kamu tidak perlu bersikap terlalu formal kepadaku, kita telah bersama sejak kecil, dan kita sudah menjadi keluarga, jadi kamu tidak perlu bersikap formal kepadaku" Ucap Shiro
"Tapi... Saya tidak bisa melakukannya..." Ucap Elise
Kemudian Shiro menggenggam kedua tangan Elise, "Elise... Kumohon..." Ucap Shiro dengan nada memohon
Elise melihat keseriusan yang terpancar di wajah Shiro, Sebenarnya Elise ingin sekali bisa berbincang dan mengobrol seperti seorang sahabat dengan Shiro, namun di sisi lain, Elise sadar akan posisinya yang hanya seorang Maid Pribadi
Namun hal itu sudah tidak menjadi halangan lagi karena halangan itu sudah terpatahkan saat itu juga
Elise menghela nafasnya, Kemudian Elise tersenyum ke arah Shiro, "Baiklah... Jika itu yang kamu inginkan" Ucap Elise
Shiro tersenyum bahagia, Kemudian Shiro kembali memeluk Elise dengan erat, "Terima Kasih Elise" Ucap Shiro
Elise hanya bisa tersenyum untuk menanggapi Rasa Kebahagiaan itu, Kata kata saja tidak akan mampu untuk menunjukkan betapa Bahagianya mereka berdua
Kemudian Elise membalas pelukan Shiro, "Sama Sama Shiro" Ucap Elise
Sesaat setelahnya, Elise melepaskan pelukannya, "Sudah saatnya untuk kembali ke Villa, Kamu tertidur semalaman di sini dan kamu perlu perawatan untuk mencegah hal yang tidak di inginkan" Ucap Elise
Shiro tersenyum bahagia karena akhirnya Elise bisa berbicara tanpa nada dan kata yang begitu formal kepadanya
"Baiklah..." Ucap Shiro
Kemudian Shiro dan Elise berdiri, Lalu beranjak pergi meninggalkan tempat tersebut
Dengan perubahan yang terjadi di antara mereka berdua, Shiro dan Elise akan selalu bersama, baik saat ini maupun di masa depan
...----------------...
Rumah Tanaka
Reina berjalan menuruni tangga lalu menuju ke kamar Mandi
Sesaat setelah sampai di depan pintu Kamar Mandi, Reina langsung membuka Pintu Kamar Mandi
"Ehh...?"
Di dalam Kamar Mandi, Terlihat Tanaka yang hendak memakai Pakaian
Tubuh Berotot yang sempurna itu dapat di lihat dengan jelas oleh Reina, Dengan 8 Buah Roti Sobek melapisi bagian Perut Tanaka dan Bagian Tangan serta Kaki Tanaka yang berotot terlihat seperti terbuat dari Lempengan Baja, dan di sertai dengan Benda Kejantanan Tanaka Yang Berukuran Sangat Besar dan Tengah Berdiri Tegak Berurat
Reina sangat terkejut dengan hal itu dan langsung membanting Pintu kamar mandi
"M-MAAF... KAKAK MAAF... AKU... AKU TIDAK BERMAKSUD UNTUK MENGINTIP..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments