Aku kaget setelah ia mengatakan seperti itu, berarti aku belum mati, aku hanya di buatnya pingsan, dan dia masuk kedalam pikiran ku. Tapi untuk apa dia masuk kedalam pikiran ku, bukannya dia ingin membunuh ku.
"Kau ini siapa hah? apa kau yang selama ini membunuh semua orang yang tinggal disini? kenapa kau melakukan hal sekejam itu, beritahu aku alasannya" tanyaku.
"Perkenalkan aku adalah Hiruzen, dulu aku adalah manusia, dulu sebelum kau dan keluargamu, atau orang lainnya, aku, dan keluargaku lah yang membangun tempat tinggal pertama kalinya di hutan itu" kata hiruzen.
"Ja, jadi kau orang yang pertama kali tinggal di hutan ini? aku tak menyangka, lalu setelah itu?" tanyaku, aku penasaran dengan kelanjutan ceritanya.
"Lalu semua keluargaku mati dibunuh dengan seseorang, yang tersisa hanya aku saat itu, dan saat itu juga aku sedang bersembunyi agar aku tak dibunuh olehnya, tapi saat dia sedang mencari-cari ku, dia mati konyol, dia terselandung sendiri, lalu tangan yang memegang pisau menancap di dadanya tanpa sengaja" kata Hiruzen.
"Seseorang, berarti makhluk itu sudah ada sejak lama sebelum kau, dan keluargamu tinggal di hutan? tanyaku.
"Dia bukan makhluk apa yang seperti kau pikirkan, dulunya dia adalah manusia, tapi dia punya keterbatasan mental, jadi dia selalu membunuh apa yang dia lihat" kata Hiruzen.
"Dulunya manusia? kukira dia adalah Iblis yang meneror hutan ini" kata ku.
"Ya, semenjak kejadian hari itu, arwahnya masih gentayangan sampai sekarang, dan sampai sekarang juga ia tetap menjadi pembunuh, lalu aku mati dibunuhnya saat malam hari, saat itu aku sedang kabur dari hutan itu, aku ingin pergi ke kota, untuk melarikan diri" kata Hiruzen.
Jadi begitu, aku baru tahu cerita tentang hutan ini. Keinginan dia juga sama sepertiku, dan kakakku, dia juga ingin kabur ke kota, tetapi kata kakak jarak ke kota sangat jauh, dan tak tahu letak pastinya. karena itu dia mati saat malam hari, dan dibunuh oleh makhluk itu.
"Apa kau tahu asal-usul makhluk itu?" tanyaku.
"Sebelum aku pindah ke hutan, aku mendengar berita, bahwa ada seseorang yang gila di buang ke hutan, karena membahayakan warga kota mungkin dia orangnya, dan sebelum tinggal di hutan itu aku tinggal di kota" kata Hiruzen.
"Ooh begitu, tapi apa kau tahu, saat itu kakakku membuka pintu pada malam hari, yang diduga kalau itu arwah kakek yang datang pulang, dan tak terjadi sesuatu pada saat itu, apa kau tahu sesuatu" tanyaku.
"Hmm, sebenarnya aku selalu memandangi mu di luar rumah, karena kami para hantu tidak bisa masuk kedalam rumah jika tidak ada yang membuka pintu, dan aku mencari cara agar kau bisa melihatku, dan aku menemukannya dengan cara aku masuk kedalam tubuh kakakmu saat itu, dan sebagian jiwanya ada padaku, oleh karena itu saat aku keluar dari tubuh kakakmu, kau bisa melihatku" kata Hiruzen.
"Hmm, sebenarnya aku ingin menanyakan hal yang tadi ku bicarakan, tapi ceritamu menarik juga" kata ku sambil tersenyum.
"Kalau soal itu, saat itu kau mendengar suara ketukan pintu bukan? itu adalah makhluk itu, tapi singkat cerita kakekmu berhasil mengusir makhluk itu, dan sebenarnya dia sedang menyelamatkan kalian saat itu" kata Hiruzen.
"A, apa? kakek telah menyelamatkan kami? aku tak menyangka, kalau itu semua ulah kakek yang sedang menyelamatkan kami" kataku.
"Kalau begitu, kita akhiri saja pembicaraan ini ya?" kata Hiruzen.
"Tunggu aku masih ada satu pertanyaan" kataku.
"Hmm? pertanyaan apa?" kata Hiruzen.
"Apakah kau tahu cara menghentikan makhluk itu, agar kami terbebas dari serangan dia, untuk selamanya, kamu hanya ingin hidup seperti biasa, hidup yang bahagia, dan tenang" kataku.
"Apa? hmm, a, aku tidak tahu caranya, mungkin tidak ada cara" kata Hiruzen.
"Kalau begitu kami akan hidup seperti ini selamanya, sampai kami mati dibunuh atau mati dengan berjalannya waktu" kataku.
"Sudah waktunya kau sadar kembali, kakakmu sepertinya sedang mengkhawatirkan mu, dan ingat tolong jangan takut lagi dengan wujud ku, nanti lama-kelamaan kau akan terbiasa dengan wujud ku, kalau begitu selamat datang di dunia mu" kata Hiruzen.
"Setelah mendengarkan perkataan Hiruzen seketika, aku terbangun. Aku sekarang berada di kamarku, sepertinya kakak yang membawa ku, eh aku baru sadar kalau kakak ada di samping ku.
"Arya, arya apa kau tidak apa-apa, kau tadi kenapa? kau membuatku takut dengan perkataan aneh mu, lalu tiba-tiba kau pingsan begitu saja, kau membuatku khawatir tahu" kata kakakku.
Ternyata kakakku sangat peduli dengan ku, aku senang bersamanya. Aku sungguh beruntung mempunyai seorang kakak seperti dia, terima kasih kakak.
"A, aku tidak apa-apa kak, tadi hanya saja aku kelelahan sepertinya, sudah-sudah kakak tidak usah mengkhawatirkan ku lagi, aku tidak apa-apa kok" kataku. Agar perasaan kakak lebih tenang.
"Baiklah kalau begitu, kau hari ini istirahat saja tak usah berkebun sampai kau sembuh kembali, biar kakak saja yang urus semuanya" kata kakakku.
"Baiklah kak" kataku.
Saat kakakku pergi makhluk tadi yang merasuki pikiranku, ada di sebelah ku. Aku kaget melihat wujudnya, sampai aku tak bisa berkata-kata, aku menutup kepalaku dengan selimut.
"Hei sudah kubilang kan, kalau kau tidak perlu takut lagi padaku, cobalah kau latih ketakutan mu itu" kata Hiruzen.
"A, aku, be, benar-benar takut melihat mu, ta, tapi bagaimana caranya agar, aku tak takut lagi padamu?" tanyaku.
"Hmm mungkin kau harus menatapku selama 1-2 jam, agar kau bisa mengendalikan pikiranmu" kata Hiruzen.
"Apa? 1-2 jam menatapmu terus, sepertinya aku bisa mati karena ketakutan, tapi mau bagaimana lagi, aku harus bisa mengendalikan diriku" kata ku.
Lalu aku membuka selimutku, dan menatapnya terus-terusan. Seketika tubuhku tak bisa digerakkan, sepertinya aku sudah mati. Tapi lama-kelamaan aku mulai bisa sedikit untuk fokus memberanikan diri. Rasa takutku lama-lama menghilang dengan sendirinya, dan aku sudah mulai lebih tenang.
"Hah, aku sudah bisa mengendalikan pikiranku sepertinya, tapi kau harus ingat kalau muncul, jangan tiba-tiba seperti tadi, itu membuatku kaget tahu" kataku.
"Hahaha, baiklah aku tak akan mengejutkan mu, tapi tadi benarkan apa yang ku bilang, kau bisa mengendalikan pikiranmu" kata Hiruzen.
"Hehe kau memang benar aku sudah biaa mengendalikan pikiranku sekarang, tapi aku ada satu permintaan padamu" kataku.
"Permintaan? permintaan apa? pasti akan ku lakukan dengan senang hati, aku pasti bisa memenuhi permintaanmu" kata Hiruzen, dia terlihat percaya diri, walaupun wujudnya sangat mengerikan.
"Permintaan ku adalah, maukah kau menjadi teman hantu ku?" tanya ku.
Aku menanyakan hal seperti itu karena aku sangat kesepian. Walaupun ada kakak disamping ku, tapi aku selalu kekurangan seseorang, aku hanya ingin keluargaku lengkap, atau kembali padaku. Hanya itu yang kuinginkan, karena itu aku menginginkanmu menjadi temanku, atau yang disebut dengan teman hantu ku.
Bersambung...
Hallo semuanya, author minta dukungan dari kalian dong, tolong like, dan share ke teman kalian ya, mohon bantuannya, terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
🎯Pak Guru📝📶
Bismillah, saya dukung karyamu
Feedback ya
Pendekar Tak Pernah Kalah.
2020-09-20
1
Reanza
Baca sampai sini
2020-07-05
1
Shakila
Next, semangat kakak Author ❤️❤️
2020-06-08
5