Lalu aku menuruti perintah kakak, dan kami pun pergi ke rumah teman ku, Nopal namanya. Saat kami sampai aku mengetuk pintu rumahnya, tetapi tidak ada balasan seperti suara, ataupun membukakan pintunya untuk kami.
Lalu kami mendobrak pintu rumah Nopal, dan kami sangat terkejut. Ternyata di dalam rumah Nopal, ada mayat Nopal, lalu kami mengunjungi rumah tetangga kami yang lain. Hal yang sama terjadi, tak ada yang membuka pintu, dan kami mendobraknya.
Lagi-lagi, kami hanya menemukan mayat, walaupun kami punya tetangga. Tetapi jarak kami dan setiap tetangga sangat berjauhan, dan hanya ada 5 rumah saja di hutan ini, salah satunya rumah kami.
Kami sudah melihat ke semua rumah ternyata mereka semua sudah menjadi mayat. Hari sudah mulai gelap aku dan kakak ku berlari cepat untuk pulang ke rumah. Akhirnya kami sampai ke rumah tepat waktu.
"Hei arya apa kau tahu apa yang terjadi?" tanya kakak ku.
"Apa maksud kakak, aku tak mengerti?" kata ku.
"Maksud kakak, hanya kita saja yang tinggal disini, orang lain sudah pada mati, apa kau tidak lihat tadi, hanya kita yang tersisa, perlahan-lahan dia membunuh orang, sampai kita yang tersisa, mungkin suatu saat nanti kita juga akan mati" kata kakak ku.
"Ha, hanya kita kak yang tinggal disini, hanya kita, tidak kak, tidak mungkin, hiks, hiks, aku takut kak" kata ku sambil menangis.
"Kita hanya bisa pasrah kepada makhluk itu, nanti kita juga akan mati toh, kakak tidak tahu siapa diantara kita yang mati duluan" kata kakak ku.
"Tidak kak, kita tidak akan mati disini, asal kita tetap di dalam rumah setiap malamnya, atau kita pergi ke kota saja kak" kata ku.
"Kota? tidak mungkin kita pergi ke kota, kakak tidak tahu di mana kotanya, mungkin sangat jauh, lalu kita naik apa, tidak mungkin kan kita jalan kaki yang ada di tengah perjalanan kita mati saat malam hari" kata kakak ku
"Lalu kita harus bagaimana kak, apa yang harus kita lakukan untuk keluar dari sini?" tanya ku.
"Tidak ada arya, kita sudah terjebak disini, kenapa ya kita bisa hidup seperti ini" kata kakak ku.
Sepertinya kakak sangat menyesali hidupnya, karena kakak tinggal di tempat seperti ini, tempat yang aneh. Aku, aku ingin keluar dari tempat ini, aku ingin keluar.
"Kak, apa kakak bisa menebang pohon?" tanya ku.
"Hah menebang pohon untuk apa?" tanya kakak ku.
"Agar tempat kita tidak lebih menyeramkan dengan adanya pohon yang menjulang tinggi seperti ini" kata ku.
"Baiklah mulai besok kakak akan menebang pohon, dan kamu arya, kamu berkebun saja seperti biasa" kata kakak ku.
Lalu kami tidur untuk memulai hari esok, saat kami tidur aku terbangun karena mendengar suara. setelah aku sadar ternyata itu adalah suara ketukan pintu, maka aku membangunkan kakak ku, karena aku sangat ketakutan.
"Kak, kakak, bangun kak, aku takut, cepat bangun kak" kata ku sambil menggoyangkan badan kakak.
"Hmm, ada apa arya" kata kakak ku.
"I, itu kak, apa kakak mendengarnya?" kata ku.
"Hah mendengar apa, eh, su, suara ketukan pintu lagi" kata kakak ku yang kaget.
"Apa yang harus kita lakukan kak?" kata ku.
"Sudah kamu disini saja" kata kakak ku.
"Apa, apa yang akan kakak lakukan?" tanya ku.
"Kakak akan mengecek lewat jendela depan" kata kakak ku.
Aku tak bisa berbuat apa-apa, aku hanya bisa diam dan ketakutan. Aku tak seperti kakak ku yang mempunyai keberanian, aku juga ingin seperti kakak tapi aku tak bisa. Aku hanya seorang penakut yang tak bisa berbuat apa-apa selain diam.
Lalu kakak ku melihatnya lewat jendela dengan membuka gorden, setelah ia melihatnya, tidak ada siapapun. Tetapi pintu itu masih di ketuk oleh seseorang.
"Kak, apa yang kakak lihat di jendela tadi" kata ku.
"Kakak tidak melihat apa-apa, tapi kenapa pintu ini tetap di ketuk" tanya kakak.
Lalu saat kakak menjauhi pintu itu ada yang bersuara, sepertinya suara itu di balik pintu itu. Suaranya begitu menakutkan, sampai berdengung di telinga kami. Dia mengatakan.
"KEMATIAN MENUNGGUMU, KEMATIAN MENUNGGUMU, KEMATIAN MENUNGGUMU"
Suara itu sama seperti yang waktu itu kami dengar. Dan yang kali ini dia menyebutkan kata dengan berulang-ulang, dengan kata yang sama, sampai 3x, lalu suara itu, dab ketukan pintu itu menghilang. Lalu kami sudah tenang dan melanjutkan tidur kami.
Hari esok sudah tiba, saatnya kami menjalani hari seperti biasa. Dan mulai hari ini kakak menebang pohon, menggunakan kapak yang kakek gunakan waktu mencari kayu bakar.
"Arya, kakak pergi menebang dulu ya, kamu jaga diri baik-baik disini, jika kamu melihat sesuatu cepat masuk rumah" kata kakak ku.
"Baik kak" kata ku.
Saat aku melihat kakak ku pergi untuk menebang pohon. Ada sesuatu yang mengikutinya, ada sesosok makhluk yang berwarna hitam terbang di belakang badan kakak ku.
"Kak, awas di belakang kakak, ada sesuatu" kata ku.
"Hah, mana arya, jangan bercanda, ini ga lucu kau hanya membuat ku takut saja" kata kakak.
"Tapi itu kak aku benar-benar bisa melihatnya, dia ada di belakang kakak, AAAAAA, tolong kak dia ke arah ku, kakak cepat kesini aku takut" kata ku.
Lalu kakak berlari ke arah ku, semakin lama makhluk itu semakin dekat dengan ku, dan aku bisa melihatnya lebih jelas. Kalau dia adalah hantu, yang menyeramkan, matanya merah, tak berkaki, lalu tangannya bercucuran darah, aku semakin takut apakah hantu itu akan membunuhku hari ini.
Aku, aku, sepertinya aku pingsan, eh ada dimana aku, apakah aku sudah mati, tempat apa ini, pikir ku. Mungkin aku sudah mati di bunuh makhluk tadi, aku berada di tempat yang tak jelas asal usulnya, aku berada di tempat yang gelap dengan bayang-bayang.
Aku hanya diam di situ, dan tak berbuat apa-apa. Lalu tak lama kemudian makhluk itu muncul dan terbang ke arahku, aku segera lari, tapi tiba-tiba aku berhenti karena sepertinya ada tembok yang menghalangi.
Makhluk itu, semakin dekat dengan ku, tapi saat dia semakin dekat dengan ku, sekujur tubuhnya berubah menjadi manusia. Dia ternyata hantu laki-laki, dia sangat tampan, dan dia berbicara padaku.
"Jangan takut pada ku, hanya saja tadi waktu di dunia aku tak bisa berubah wujud, karena aku sudah mati, tapi saat aku masuk kedalam pikiran mu, aku bisa merubah wujud ku, jadi saat aku di dunia mu tolong jangan takut padaku" kata hantu itu.
Aku kaget setelah ia mengatakan seperti itu, berarti aku belum mati, aku hanya di buatnya pingsan, dan dia masuk kedalam pikiran ku. Tapi untuk apa dia masuk kedalam pikiran ku, bukannya dia ingin membunuh ku.
Bersambung...
Hallo semuanya, author minta dukungan dari kalian dong, tolong like, dan share ke teman kalian ya, mohon bantuannya, terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Eni Sumarni
sereeem tpi seru seru
2022-02-03
1
Yuuna
gw takut bgt bcnya.. tp seru.. lanjut
2021-03-09
1
🌨️Elaina"Ara"L x Zen(☞ ಠ_ಠ)☞
Keren kak
Tapi aku gemeteran smp pgn nangis
2021-02-18
4