Lalu aku menganggukkan kepala ku, dan masuk rumah. Kami sudah menunggu lama kepulangan kakek, tapi kakek belum pulang juga, padahal ini sudah Maghrib. Lalu kami makan dulu, karena kakek belum pulang, saat kami makan, ada yang mengetuk pintu rumah kami, "Tok, Tok, Tok".
Aku dan kakak terkejut, dan sangat ketakutan, aku memeluk kakak ku, dan memejamkan mataku.
"Ka-kak itu si-siapa kak kataku yang merinding ketakutan.
Aku berkeringat dingin, tapi sepertinya kakak ku berbeda denganku, dia hanya ketakutan saja, tak seperti ku. Kakak ku sangat berani, di bandingkan denganku.
"Arya, kamu tunggu di sini ya, jangan kemana-mana, kakak ingin memeriksa pintu, dan jika terjadi sesuatu pada kakak, kamu harus lari dan kabur, sambil meminta bantuan jika ada orang lain" kata kakakku.
"Kakak tunggu, apa kakak tidak mendengarkan apa kata kakek?, kakek sudah memberitahu kita, kalau kita harus berada di rumah saat malam hari, dan satu lagi, jangan membuka pintu, jika ada yang mengetuk pintu pada malam hari" kata ku.
Aku takut kehilangan kakak, aku sudah kehilangan kakek. Aku tak tahu kakek masih hidup atau tidak, aku hanya takut, aku tak ingin sendirian, aku takut.
"Tapi mau bagaimana lagi arya, suara ketukan pintu itu membuat kita takut, siapa tau yang mengetuk pintu itu kakek" kata kakakku dengan tenangnya berbicara seperti itu.
Lalu saat kakak berjalan dan berdiri di depan pintu...
"Arya, Angga, tolong buka pintunya, kakek tidak bisa membuka pintunya karena banyak yang kakek bawa" kata kakek.
"Eh itu kan suara kakek, kak" kataku.
"Tuh apa kakak bilang, ini kakek kan. Yaudah kakak buka aja ya pintunya" kata kakak.
Ternyata kakek membawa banyak sekali kayu bakar untuk kami, tak seperti biasanya. Biasanya kakek hanya mengambil satu gelondongan kayu saja. Tak kusangka kakek membawa 4 gelondongan kayu. Mungkin agar kakek tidak perlu untuk sering-sering pergi mencari kayu bakar.
"Kakek, kakek dari tadi ke mana saja, aku khawatir takut kakek kenapa-napa" kataku sambil memeluk kakek.
Saat aku memeluk kakek, badan kakek sangat dingin, dan wajahnya pucat. Dan aku mengantarkan kakek ke tempat duduk dan aku menyalakan kayu bakar di tungku.
"Kek, kakek sakit ya?, kalau kakek sakit kakek di sini saja ya, untuk menghangatkan tubuh kakek, bentar ya kek, aku mengambilkan air minum untuk kakek" kataku khawatir.
Lalu aku pergi ke ruang dapur untuk mengambil air minum untuk kakek. Aku melihat kakak di kamar yang terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu. Setelah mengantarkan air minum ke kakek, aku pergi masuk ke kamarku.
Aku tidur satu kamar dengan kakakku, sementara kakek di kamar lain. Aku memperhatikan kakak yang dari tadi termenung.
"Kak, kakak kenapa kok seperti sedang memikirkan sesuatu, ada apa kak katakan saja padaku" kataku.
"Ah, tidak, kakak tidak kenapa-napa kok, kamu tidur dulu saja, kakak mau lihat keadaan kakek sebentar ya" kata kakakku.
Lalu aku pun tidur terlebih dahulu, kakak pergi ke kamar kakek dan melihat keadaannya.
"Kek, apa sekarang kakek sehat, sepertinya saat kakek pulang keadaan kakek tidak baik, apa mungkin karena banyak membawa kayu bakar" kata kakak.
Kakek hanya menggelengkan kepalanya saja, dan kakak keluar dari kamar kakek dan tidur. Hari esok tiba pub tiba kami melakukan kebiasaan kami, namun saat aku, dan kakak sedang bekerja di kebun, kakek tidak ada di sana.
"Lho Arya, kok kakek belum keluar, biasanya kakek sudah keluar rumah dan bekerja" kata kakak.
"Mungkin masih di kamar kak, kan kemarin saat pulang kerja kakek sepertinya sedang sakit, aku cek ke kamar kakek dulu ya kak" kataku.
Dan bergegas pergi ke kamar kakek. Namun saat aku ke kamar kakek aku tak melihat kakek di kamarnya. Dan lalu aku berteriak kepada kakak ku yang berada di luar.
"KAK, KAKEK MENGHILANG!"
Lalu kakak langsung masuk ke rumah dan melihat kamar kakek. Ternyata benar kakek menghilang.
"Lho arya, kok bisa hilang! kakek kemana? waktu itu aku ke kamar kakek, kakek masih ada di sini, dan sekarang kenapa kakek tidak ada?" tanya kakakku.
"Aku tidak tahu kak kenapa kakek bisa hilang, apa mungkin saat kita tidur kakek keluar rumah pada malam hari" tanyaku.
Aku sangat ketakutan, saat berpikir seperti itu, karena yang ku punya sekarang hanya kakak. Aku nangis dan memeluk kakakku.
"Mungkin bukan itu masalahnya Arya, kakak tahu apa yang terjadi, setahuku kalau kakek keluar di malam hari pasti mayatnya sekarang ada di rumah kita, tapi kenapa tidak ada, berarti sudah jelas bukan, kakek bukan keluar pada malam hari, tetapi sepertinya ada sesuatu yang ganjil" kata kakak ku.
"La-lalu apa? hiks, yang sebenarnya terjadi pada kakek, kak, hiks" kataku.
"Mungkin, yang tadi kemarin itu yang datang bukan kakek, tetapi arwahnya kakek, atau makhluk lain, Soalnya saat kakek masuk dan, saat kita berbicara pada kakek kakek tidak mengatakan satu kata pun, kakek hanya berbicara saat di luar rumah, dan itu saat kita tak bertatap muka dengan kakek" kata kakak.
Aku jadi mengerti, kenapa saat itu kakak terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu. Ternyata ini yang kakak pikirkan, aku sama sekali tidak berpikir seperti ini karena aku senang saat kakek pulang.
"Jadi maksud kakak, kakek sudah mati gitu? hiks" kataku.
"Mungkin saja arya, karena di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, dan apa kau tahu ada yang lebih aneh dari ini" kata kakak yang terlihat serius.
"Apa? apa kak" kataku penasaran.
"Saat kakak membuka pintu, seharusnya yang datang bukan kakek, tetapi makhluk yang membunuhnya selama ini" kata kakak.
"Maksud kakak apa? apa maksud kakak, kakak pernah melihatnya" kataku.
"Saat itu, kakek pernah memberitahuku tentang makhluk itu, kalau ada suara ketukan pintu seharusnya yang ada makhluk itu bukan kakek, tapi ini aneh sekali" kata kakak.
"Kenapa, kakek tak memberitahuku kak, berarti masih banyak rahasia kakek yang berikan pada kakak, yang belumku ketahui?" kata ku.
"Kakek tidak memberitahu kepadamu karena, kau itu anaknya penakut, karena itu kakek memberitahukannya kepada kakak saja" kata kakakku.
Aku jadi mengerti kenapa kakek tidak memberitahu rahasianya kepadaku, memang benar apa yang kakek, dan kakak katakan, aku ini memang penakut. Dan aku juga tahu ternyata banyak rahasia di hutan ini yang kakek sembunyikan. Karena temanku saja tidak tahu soal ini, karena itu ayahnya mati di bunuh oleh entah makhluk apa itu.
Aku berpikir bahwa aku dan, kakak harus menjalani hidup ini. Untuk terus bertahan hidup, sampai mautku dan kakak tiba, oleh makhluk itu. Karena kami hanya menunggu kematian.
Bersambung...
Hallo semuanya, author minta dukungan dari kalian dong, tolong like, dan share ke teman kalian ya, mohon bantuannya, terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
WANAH
kalau tu org kakek pasti manggil
2023-06-02
1
Onlyone Everytime
seru banget sumpah, tapi ngeri juga sih
2021-02-27
2
🌨️Elaina"Ara"L x Zen(☞ ಠ_ಠ)☞
Semangat kk
Banyak misteri yg msh tersembunyi
2021-02-18
2