Aku Datang Kakak

Tapi Hiruzen menghilang begitu saja dihadapan ku. Tadi apa kata dia, sesuatu yang buruk akan terjadi apa maksudnya, sesuatu yang buruk akan terjadi kepada siapa, untukku, apa untuk kakakku.

Pagi hari telah tiba, hantu-hantu sudah tidak menyerang kakak lagi, mereka menjalani hidup hantu seperti biasa. Yaitu ngobrol-ngobrol, bermain, dan jalan-jalan, tak seperti manusia, mereka harus bertahan hidup untuk menjalani hari. Kami hantu tidak makan, ataupun minum, karena kami sudah mati, sudah tak punya nyawa.

Tapi keberadaan kami masih ada untuk manusia, kami hantu hidup berdampingan dengan para manusia. Kami para hantu ada yang jahat, dan ada juga yang baik, walaupun hantu baik tak banyak.

Lalu aku menghampiri Hiruzen yang tengah berduduk santai di bukit. Bukit yang waktu itu aku di bunuh, dan bukit yang waktu itu aku melihat benda putih bersama kakak.

"Hei Hiruzen, kau langsung pergi saja Kemarin malam, bukannya menjelaskan semuanya, kau malah kabur" kataku.

"Hehe, maaf-maaf sudah kabur seperti itu, kalau begitu biarku beritahu saja sekarang ya, dan jika ada yang ingin kau tanyakan lagi tanyakan saja kepadaku" kataku.

"Ya baiklah, tapi untuk hari ini aku tanyakan yang kemarin malam saja, aku sudah tak tahu apa yang ingin ku tanyakan lagi" kataku.

"Baiklah, jika manusia terakhir yang menyayangimu mati, maka kau sudah tak bisa berbuat seperti kemarin lagi, karena sudah tak ada perasaan lagi padamu, kau akan berubah menjadi hantu jahat total, karena itu jagalah kakakmu" kata Hiruzen.

"Kalau begitu aku harus menjaga kakakku dari para hantu lain dong, oh ya Hiruzen kenapa kau tak menyerang balik saat kau di serang oleh dia" kataku.

"Aku tak bisa menyerangnya, karena dia lebih kuat dariku, bahkan dari yang lain" kata Hiruzen.

"Kenapa dia bisa kuat seperti itu? apakah ada alasan yang tersembunyi?" kataku.

"Ya, memang ada alasannya, jika selama dia hidup sebagai manusia sebagai orang jahat, maka ia akan menjadi kuat saat menjadi hantu, tapi jika selama hidupnya penuh dengan kebaikan, maka ia akan lemah saat menjadi hantu" kata Hiruzen.

"Oh jadi begitu, tapi ngomong-ngomong kamu tahu banyak tentang hantu, kau tahu dari mana saja, aku penasaran" kataku.

"Haha, itu sebenarnya selama aku hidup sebagai manusia, saat aku masih tinggal di kota, aku pergi ke perpustakaan, dan aku menemukan suatu buku di pojok perpustakaan, buku itu sangat kumuh, dan sudah kotor, buku itu berjudul, "Kehidupan Hantu" lalu aku membacanya deh" kata Hiruzen.

"Pantas saja kau tahu semuanya tentang hantu, tapi siapa yang menulis buku itu, kok dia bisa tahu tentang kehidupan hantu? ini aneh apa hantu yang menulisnya?" kataku.

"Aku tidak tahu, sepertinya Manusia paranormal yang menulisnya" kata Hiruzen.

"Oh ya, kalau gitu bagaimana kalau kita ketemu dengan kakakku" kataku.

"Hah, kakakmu, memangnya nanti dia bisa melihat kita apa" kata Hiruzen.

"Eh iya juga ya, tapi kau pasti tahukan cara agar kakak bisa melihat kita?" tanyaku.

"Iya sih, baiklah kalau begitu, kita akan kesana, tapi bagaimana jika kakakmu membencimu seperti kemarin malam" kata Hiruzen.

"Hah, aku tak peduli soal itu, yang penting aku bisa bersama kakak" kataku.

Lalu aku, dan Hiruzen pergi ke rumah kakakku, aku melihat kakak sedang berada di kebun. Kakak sedang mengelola kebun kakek, tapi dengan perasaan tidak semangat, tak seperti aku masih hidup di samping kakak. Kini kakak terlihat sedih, dan kesepian, dan tak ada rasa semangat sedikitpun.

"Hai kakak, ini aku adikmu, arya ada disini" kataku.

"Hei kau ini, dia kan tak bisa melihatmu" kata Hiruzen.

"Eh iya aku lupa, lalu rencana selanjutnya apa?" tanyaku.

"Kau harus masuk kedalam pikiran kakakmu, seperti aku memasuki pikiranmu saat itu" kata Hiruzen.

"Baiklah, tapi bagaimana caranya? aku tidak tahu" kataku.

"Kau pergi aja melewati tubuh kakakmu, nanti kau akan masuk dengan sendirinya, kau kan hantu, tak mungkin menabrak kakakmu, pasti langsung tembus begitu saja saat bersentuhan" kata Hiruzen.

"Hmm, baiklah akan ku coba, ini demi kakak, berjuanglah arya" kataku.

Lalu aku maju perlahan mendekati kakak dengan ragu-ragu. Aku berpikir bagaimana jika aku masuk kedalam pikirannya, apa nanti dia ketakutan, eh itu tidak mungkin karena nanti yang ada dipikiran kakak, adalah tubuh manusia ku. Seperti waktu itu Hiruzen masuk kedalam pikiranku, dia sangat tampan, padahal aku laki-laki, tapi mengaggumi ketampanannya.

Lalu akhirnya aku masuk kedalam pikiran kakakku, aku melihat kakak dari kejauy yang sedang panik. Tempat ini sama seperti saat itu aku dirasuki oleh Hiruzen, lalu aku menghampiri kakakku.

"Hai kakak, ini aku adikmu, arya, apa kau ingat dengan adikmu?" kataku.

"Hah, a, arya, tidak mungkin ini kau, yang benar saja kau pasti sudah mati kan" kata kakak.

"Iya kak, aku sudah mati, tapi tolong jangan membenciku karena sekarang aku hantu, tetaplah menyayangiku seperti aku masih menjadi manusia" kataku.

"K, kau sudah mati? ternyata benar, memang ini sudah pasti, tak mungkin ada seseorang yang bertahan selama ini diluar rumah, aku kecewa kau sudah menjadi bagian dari mereka, hatiku sakit sekali melihat kau seperti ini, aku tak tahu harus dengan rasa sayang, atau benci padamu" kata kakak.

"Kakak harus menyayangiku kak, walaupun janji kakak tak bisa melindungiku waktu itu, tapi kuharap kakak bisa menggantikan janjinya dengan janji kakak akan menyayangiku, walaupun aku sekarang adalah hantu, aku tahu kakak sangat membenci hantu, tapi tolong jangan benci aku, apapun keadaannya" kataku.

"Hiks, hiks, kakak memang payah, kakak tak berguna, hiks, kakak tak bisa melindungimu waktu itu, hiks, maafkan kakakmu arya, iya kakak akan berjanji mulai sekarang kakak tak akan membencimu, ini adalah janji terakhir kita arya" kata kakak.

"Aku senang kakak berbicara seperti itu, aku harap kakak tak mengingkari janji ini, tapi aku yakin pada kakak, janji yang ini pasti kakak tepati apapun keadaannya" kataku.

"Oh ya arya, apa saat itu Kemarin malam kau yang berteriak memanggil kakak?" kata kakakku.

"Iya kak, aku yang memanggil kakak saat itu, tapi, tenang saja kak, karena aku tak akan seperti mereka yang menyerang kakak, karena aku berbeda dengan yang lain, aku seperti Hiruzen" kataku.

"Apa Hiruzen? oh ya aku baru ingat, kau yang waktu itu masih menjadi manusia, dan berteman dengan dia yang hantu bukan?" kata kakakku.

"Hehe iya kak, kami sekarang adalah teman yang akrab, walaupun kakak masih tak menyukainya" kataku.

Aku tahu kakak masih membencinya karena dia adalah hantu, dan juga dia yang menyerang kakak sampai terluka parah. Dan juga dia itu yang membuat kakak semakin membenci para hantu, tapi sebenarnya dia itu sangat baik. Dia hantu yang sangat baik, bagiku dia adalah bagian dari keluarga kita, dia baik seperti kakak, apakah kakak akan menyukainya?.

Bersambung...

Hallo semuanya, author minta dukungan dari kalian dong, tolong like, dan share ke teman kalian ya, mohon bantuannya, terima kasih.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***