BAB 6

JANGAN LUPA LIKE KOMEN AND VOTE

HAPPY READING ALL

"allmeyra qinara zintiya" Teriak bu tiwi

Mey Bergegas lari tergopoh-gopoh kala panggilan yang lebih nyaring dari toa itu terdengar.

Kenapa demikian? Karena Mey terlambat dan ini untuk yang kedua kalinya.

"Iya, bu"

Di samping meja berbentuk persegi panjang dengan kursi yang muat menampung satu orang itu Mey berdiri, tertunduk dalam memperhatikan ubin yang dipijak, kadang menghitung setiap sisinya kala diri mulai dilanda bosan mendengar ocehan bu tiwi yang tak ada hentinya sedari tadi.

"kenapa terlambat? ini kali keduanya kamu terlambat, apa kamu tau ha terlambat sangat tidak mencerminkan siswa yang baik blabalabalabalabala" bu tiwi sudah memulai omelannya secepat Mak-emak uber barang diskonan.

Perlahan Mey mendongak. "maaf bu"

"Jangan tatap wajah saya. saya tau bahwa saya cantik. Menunduk lagi!"

Ya, Tuhan....

Astaga Tuhan ... mungkin ini yang dinamakan paras surgawi tapi kelakuan tak manusiawi.

"ya sudah sana kamu masuk kelas" suruh bu tiwi yang membuat Mey tersenyum bahagia karana sedari tadi kupingnya sudah sangat lelah mendengar ocehan bu tiwi yang tiada henti.

"permisi bu" pamitnya

"bu tiwi Adiningsih, usia 34 tahun belum kawin oh noo aku yakin ini pasti gegara mulut merconnya" gerutu mey saat menuju kelasnya.

"woi ke mana aja kok telat" teriak Reyhan saat Mey memasuki kelasnya.

"kepo kek dora" jawab Mey yang membuat Reyhan memutar bola matanya malas.

"eh willy ke mana?" tanyanya saat menyadari Si tampan saudara buaya itu tidak ada.

"Di kantin kuy susul ini juga jamkos" jawab Vois lalu menarik tangan Mey dan Rey menuju kantin.

"mang BAKSONYA 3 KEK BIASAAAAA"teriak Vois yang membuat beberapa anak yang ada di kantin menutup telinganya

"Enak aja pesan 3 gue juga belum pesen" jawab Willy dengan melototi vois

setelah perdebatan tak bermutu yang mungkin wajib mereka lakukan.

"willy,kayaknya bakso kita--"

"Tertukar," sela willam dengan lembut. Depan gebetan harus gitu.

"Boleh gue tuker lagi?" tanyanya Mey

"Of course, young lady." willy membungkukkan badan, lalu saling menukar mangkuk.

"Mau sekalian makan di sini? Nanti Abang bikinin es teh manis, terus ada kerupuknya." willy segera menawarkan sebelum dia pergi.

Mey melihat willy dari atas sampai bawah. Alisnya berkerut dan terlihat ragu.

Mungkin jika cewe lain akan malu dan nggak percaya diajak cowok keren dan menggemaskan makan bakso dengan tangan yang di genggam cowo cool tapi itu tidak berlaku untuk Mey.

Keringatan bareng gebetan emang enak.

Makan bakso pedas di siang bolong, maksudnya. eh jam 07.45 masih pagi belum siang.

Berkali Mey minum es teh karena kepedesan. Namun, kuah bakso yang merah itu hampir habis dari mangkuk yang dia pegang dengan satu tangan.

"mey doyan boleh tapi kuah bakso lu udah kek apa gituh" tutur Reyhan yang bergidik ngeri dengan level pedas Mey

"He'em," jawabnya sambil memasukkan kerupuk ke mulutnya yang memerah.

"sakit tipes tau rasa lu" cerocus Vois tanpa melihat Mey

*Sedangkan di tempat lain

Akun sosial media berbondong-bondong mencari informasi tentang CEO muda perusahaan Wijaya sport yang akan menetap di Indonesia untuk memajukan usahanya disini.

Iringan mobil tiba di depan pintu utama. Bodyguard berjas lengkap dengan kacamata hitam turun lebih dahulu dari dalam mobil. Memastikan semua kondisi aman.

Salah satu membuka pintu mobil mewah berwarna hitam. Tampak pertama kali pemilik perusahaan Bapak Abimanyu (Alm. papah Breyen) yang langsung disambut tamu undangan.

Para karyawan yang berjajar menyambut di dalam sama menolehkan pandangan. Menunggu dengan penasaran wajah asli Putra Mahkota yang ingin dilihatnya secara langsung.

Satu kata. Takjub. para karyawan dan wartawan semakin melebarkan mata saat tuan muda yang tak lain adalah BRYEN WIJAYA turun dari mobilnya pesonanya bukan kaleng-kaleng dia tampak seperti model profesional.

"Eh, Bos baru masih lajang, loh. Cakepnya, ya ampun."

"ohw my good ceo wijaya sport uwu banget"

"mau dong dilamar"

"halalin adek bang"

"udah pinter,kaya cakep lagi"

"gue yabg cowo aja insecure"

"inikah yang di namakan Tuan sempurna"

kira kira seperti itulah bisik bisik para karyawan dan wartawan yang siap memotren sang tuan muda

Bisa dipastikan, karyawati ah ralat semua manusia yang ada di sana fokus pada sang ceo

Tampan.

Proporsional.

Semua yang ada padanya nyaris sempurna.

"Eh, masih lajang? Udah tajir, cakep. Apalagi coba yang dicari?"

"Hoy! Bangun! Ngimpi! Pastinya, tipe Pak Breyen bukan seperti kalian tukang gosip." Karyawan laki-laki pun merasa risih. Juga sadar diri kalah segalanya.

"Yang penting usaha, Bang. Itung-itung perbaiki keturunan."

Karpet merah kembali terhampar. Karangan bunga ucapan selamat datang telah rapi berjejer di depan pintu masuk utama. Rupanya, beberapa perusahaan mitra telah mengetahui kedatangan sang Pimpinan baru.

Penyambutan kali ini cukup mewah. Lapangan yang biasa dipakai karyawan untuk olahraga, yang sesekali juga dipakai untuk prosesi pemotretan kini disulap menjadi 'garden party'.

Bukannya tanpa alasan, penyambutan bukan hanya dari dalam perusahaan, tetapi banyak juga relasi maupun undangan khusus guna mengenal lebih dekat dengan pemegang kepemimpinan selanjutnya.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Sanin Ajja

Sanin Ajja

kayanya mulai seru

2021-02-20

1

Ms Dahlia

Ms Dahlia

aloo.. aq mampir.
pada dasarnya cerita ini bagus. tapi sejauh yg udah aq baca sampe chapter ini terlalu banyak kesalahan ngetik typo, trus juga bahasa Inggris nya salah2 spelling. perbaiki lagi ya cantik. semangat nulis 😘

2021-02-04

2

Anie Syani Sadirah

Anie Syani Sadirah

thor...perbaiki cara menulisnya byk kata2 yg salah.

2021-01-28

10

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 103 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!