BAB 20

JANGAN LUPA LIKE,KOMEN,DAN VOTE

FOLLOW IG AUTHOR

riyaferizap

HAPPY READING ALL...

Breyen menatap tajam Mamanya yang kini duduk santai dengan secangkir kopi hitam ditemani biskuit roma sari

"What! aku cape-cape dari kantor ke sini ,bahkan ngerelain proyek besar hilang gitu aja dan kanjeng ratu saat ini sedang bersantai ria" gumam Breyen

"Gak usah ngedumel dalam hati mama tau" jawab Rani

"Mah?" Panggil Breyen yang kini sudah tiduran di paha Rani dengan menjadikan paha Rani sebagai bantalannya.

"Mama mau kamu segera menikahi Mey" ucap Rani sambil mengelus elus kepala Breyen

JEBLEK

Perasaan Breyen campur aduk, dibilang senang dia merasa senang di bilang tidak dia juga tidak senang. Menikah yang benar saja, dia akui sedikit tertarik dengan gadis mungil itu namun tidak untuk menikah.

Ya selain karana perbedaan usia yang terpaut cukup jauh tidak jauh jauh amat si, tapi apa kata taman temannya nanti seorang BREYEN WIJAYA pengusaha muda nan sukses menikahi gadis ah bukan gadis remaja SMA yang belum lulus.

Gadis itu berusia 17 tahun bersading dengan dia yang berusia 25 tahun memang tidak begitu aneh,perbedaan usia tidak menjadi penghalang buktinya sekarang lagi virall gadis menikah dengan om om bahkan menikah dengan aki aki yang sudah bau tanah kuburan.

Tidak! tidak seorang Breyen tidak seperti pedofil dia sudah punya segalanya, hartah, tahta, tinggal istri doang yang belum ada tapi bukan masalah besar jika mau dia bisa mendapatkan berpuluh wanita dalam sehari.

"Ma'am getting married is not a game!" Ucap Breyen masih dengan posisi tiduran di paha Rani

"Mama mahon, dia yang terbaik untuk kamu dan kamu adalah yang terbaik untuk Mey" jawab Rani serius

"Tapi mama taukan aku sama dia BERBEDA" jawab Breyen dengan menekan kata berbeda

"Usia? Kamu tidak terlalu tua hanya selisih delapan tahun, muka kamu juga tidak terlihat seperti om om" sela Rani masih dengan mode on membujuk

"Bukan usia mah, tapi Tuhan yang membedakan kita. Aku tidak mau suatu saat jika mencintai Mey atau sebaliknya Mey yang mencintai aku"

"Bukankah itu bagus" ujar Rani

"Mah, aku takut jika suatu saat nanti aku atau Mey harus memilih cinta umatnya atau justru sang pencipta" Rani terdiam benar kata putra semata wayangnya itu tapi..

Tidak masalah dia tetap akan membujuk putra nya itu

"Tapi kamu tau siapa Mey?"

"Maksud mama?" Bukannya menjawab Breyen malah balik bertanya.

"Dia adalah gadis yang kamu cari kurang lebih 10 tahun ini"

Breyen langsung berdiri dari posisi ternyamanya dan menatap manik mata Rani dalam dalam. Mencoba mencari sebuah kebohongan disana karana dia tau mamanya begitu ambis dan tidak plan plin plan ,tapi nihil dia tidak menemukan kebohongan di mata Rani.

"Dia? All?"

"Iya dia All, apa kamu tidak menyadari dari senyum dan wajah manisnya dan kamu juga tidak menyadari namanya ALLMEYRA QINATA ZINTIYA MARBUN" ucap Rani dengan menekan nama mey

"Pantas saja orang tuanya tidak memperlakukan Mey layaknya seorang anak"

"Nikahi dia, ambil apa yang seharusnya menjadi miliknya, jika kamu tidak bisa mencintainya setidaknya kamu mau memperjuangkan hak nya" ucap Rani

*FLASSBACK ON

Angin malam disertai Hujan petir petir menjadi saksi pertempuran hebat antara dua manusia dewasa yang terbuai nafsu setan, mereka sudah tidak peduli bahwa salah satu dari mereka sudah menikah dan memiliki buah hati

Sebulan setelah kejadian itu , mariah mendapat kabar bahwa ia mengandung anak ketiga yang sudah berusia 2 minggu

"Kau tau aku sudah hamil anak pria bodoh itu dan kita kan menjadi orang kaya" ucapnya

"Heem" abas hanya berdehem

"Hai kau marah, setelah ini kita akan menjadi orang kaya dan kau yang akan menikmatinya"

Anggaplah mereka orang paling bodoh di dunia, mana ada seorang suami ikhlas mendengar bahwa istrinya melakukan perbuatan terlarang dengan pria lain yang itu sendiri adalah sahabatnya.

Tapi uang sudah membutakan pikiran dan hati murani manusia, katakan lah mereka orang gila sama saja dengan binatang ya memang begitu adanya

"Apa kamu sadar, kamu sama saja dengan wanita malam yang menjual diri kepada pria berduit, jika kamu ingin harta Arif, setidaknya kita bisa menipu dia tidak perlu kamu yang berhubungan langsung seperti itu, kamu sudah sangat keterlaluan" ucap abas

Mariah terdiam bener dia adalah wanita malam yang menjebak sahabat suaminya sendiri.

"Kau tau Arif bukan orang bodoh, dia bisa melacak apa yang kita perbuat tapi ini adalah anak nya dan dia pasti akan mengorbankan semuanya demi janin ini"

"Kau bener, tapi setelah semua ini aku tidak akan memberikan nafkah batin untukmu"

Mariah hanya tersenyum kecut, dia tidak peduli yang ia ingin hanya uang dan uang.

Siang itu Mariah memutuskan utuk berkunjung ke kantor Arif bangsawan, untuk melanjutkan aksi dna dramanya

BRAKK

Mariah langsung menabtakan dirinya kepelukan Arif, jangan lupakan air mata palsu yang membasahi pipinya

"Aku hiks hisk aku hamil"

Hamil? Itu tidak ada urusannya denganku, mariah sudah bersuami wajar saja jika dia hamil lalu apa maksudnya berbicara seperti itu seakaan dialah yang menghamili Mariah

"Malam itu kau melakukannya dengan ku, sudah pasti ini anakmu!" Ucapnya lagi

"Kamu punya suami bisa jadi itu anak Abas bukan anakku dan kamu tau aku sudah menyelidiki semua ini" jawab Arif dengan melepas pelukan Mariah.

"Tapi ini anakmu, dan setelah malam itu aku tidak perna melakukannya dengan Abas!"

"Tidak usah menipuku, jika itu anakku aku akan menikahi dengan syarat kamu sudah tidak bersama abas karana pantang bagiku menikahi wanita ular sepertimu sayangnya anakku sudah ada di rahimmu"

"Aku tidak peduli jika kamu tidak mau bertanggung jawab aku akan mengahiri semua ini dengan menggugurkan calon anakmu, dan aku akan menyebarkan berita ini ke publik!" Mariah berusaha mengancam Arif karana dia tau arif adalah tipe manusia yang tidak tegaan

Arif menghembuskan nafas panjang, dia tidak mungkin membiarkan anak tidak berbosa mati begitu saja, dia tau mariah hanya menginginkan Hartanya

BERSAMBUNG...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***