BAB 5

HAPPY READING ALL

JANGAN LUPA LIKE,KOMEN,AND VOTE

FOLLOW AKUN NOVEL INI DAN IG:AUTHOR

riyaferizap_

keguguran sakit itu yang kini Mey rasakan kenapa harus keguguran setidak penting itu dirinya . tanpa disuruh mata indahnya mengeluarkan cairan bening.

"keguguran 16 tahun yang lalu saat berusia 7 bulan hiks hiks" gumam Mey duduk di taman belakang dengan air mata yang sudah tak tertahan.

ingin rasanya pergi jauh jauh dari penjara berbentuk istana nan mewah ini, menangis percuma air matanya hanya akan terbuang sia sia. sekuat dan setegar apapaun Mey dia tetap gadis yang memiliki hati serapuh kapas.

"hai nona berbadan mungil" panggil seseorang yang membuat Mey cepat cepat menghapus air matanya.

firasat mey sudah was was karana suara itu seperti..

ya tebakan mey benar sekali dia si om menyebalkan yang kaya raya meminta upil ,ups bukan maksudnya uang 30 juta ya 30 juta hanya seupil untuk seorang breyen bukan?

"hallo om" ucap Mey dengan nyengingir yang membuat bryen memutar bola matanya malas

perlahan di dekatinya gadis mungil itu hingga sedetik kemudian Tuan muda nan sempurna itu sudah duduk disamping Mey.

"kenapa menangis" tanyanya to the poin

"siapa yang nangis tadi aku hanya kelilipan ya kali nangis entar gak imut lagi" jawab Mey dengan nyengingir khas dirinya.

"heem" hanya deheman kecil yang pemuda itu berikan ya dia tau gadis mungil di depannya ini berbohong mana ada orang kelilipan dengan mata semerah dan badan sepucat ini.

"kapan mau bayar atas kerusakan mobil saya" ucapnya lagi yang membuat Mey kembali tersenyum kikuk

"anu om anu itu lo gimana ya__"

"anu anu apa saya tidak bisa bahasa anu!" serkas Breyen yang geregat dengan cara bicara mey yang terdengar begitu menyebalkan di telinganya.

"bagaimana kalau kamu jadi asisten pribadi saya"

"asisten aku masih SMA om mana paham urusan begituan"tolak Mey

"10 Juta perbulan"

"Iya, Om! Siap banget!" serunya bersemangat, membuat tawa Breyen bergemuruh. Gadis bertubuh sedikit kurus dan pendek tersenyum, matanya berkaca-kaca.

"oke besok kamu sudah mulai bekerja dari menyiapkan air mandi saya, sarapan dan kegiatan lainnya satu lagi kamu harus selalu tampil cantik" tutur Breyen lalu beranjak dari duduknya.

"Iya Oom, aku cukup cantik kan? di sekolah, aku jadi primadona juga," jawabnya mantap, tegas dan tersenyum manis.

Breyen tidak munafik gadis di depannya ini memang cantik. Kulitnya putih, pipinya kemerah-merahan. Bibirnya ranum, errr sudahlah!

"Siapa namamu?"

"Mey Oom, lebih tepatnya ALLMEYRA QINARA ZINTIYA M" Lesung di kedua pipinya terlihat indah, dan jelas saat di mengucapkan qinara

"Jadi, apa keahlianmu?"

"Banyak Oom, aku bisa masak, bisa nyuci baju, nyuci piring, ngepel, nyapu dan bisa mencintai om setulus hati"jawab mey dengan menaik turunkan alisnya

"Cuma itu keahlianmu, berapa umurmu?" tanya bryen lagi

"tujuh belas tahun om, meski muda dan masih imut ya aku tau itu om tidak perlu memuji ku."jawab Mey dengan Pedenya.

"yaya kamu sangat manis tapi gesrek" jawab Breyen dengan mengecilkan kata gesrek sehingga tidak terdengar oleh Mey.

"Hah? serius Oom, baik Oom!" senyuman merekah, hal unik lain yang ditemui di wajah manis Mey. Matanya menyipit saat tersenyum

*paginya

"Plakkk!" seperti biasa satu tamparan keras mengenai kulit pipi kecilnya yang tirus.

"Aduh! Ampun ma! Ampun!" jerit Mey menahan perih

"Plak!" sekali lagi tamparan mengenai pipinya yang lain, sementara yang dipukul hanya bisa menjerit dan menangis tanpa bisa melawan atau meminta pertolongan.

"Makanya sudah dibilangin. Jangan suka berkeliaran kamu lihat tuan Breyen menatap sinis suami ku tadi malam" teriak Mrs. Mariah di pagi itu

"gak ma. Huhuhuuuu. Maafin aku ma Maafin aku. Aku janji tak ulangi lagi." serunya menyayat hati dengan mata berlinangan.

"Nggak usah nangis! Nggak ada yang bakalan belain kamu. Huh! Dasar anak tak tahu di untung!" umpat wanita tiga puluhan itu sambil terus saja tangannya tak henti-hentinya memukul dan mencubit tubuh gadis mungil yang malang itu.

Mey terus saja menangis. Badannya telah lebam-lebam biru. Sementara tangan dan kakinya tampak memerah akibat pukulan dan cubitan mariah Ibu kandungnya. tampak beberapa cakaran merah menghiasi kulit putihnya.

Sementara disudut sana, tampak suaminya, mrs.abas duduk saja memperhatikan seraya terus menyemangati kelakuan istrinya di dukung oleh jingga

"sana kamu pergi ke sekolah" usirnya

Mey berdiri langsung menjuju taman kota utuk memberikan sarapan kepada bos barunya itu. namun sebelum itu dia memakai make up untuk menutupi luka luka di tubuhnya.

Mey sudah berdiri di taman kota menunggu sang om menyebalkan yang akan menjadi bos nya untuk enta tak tau sampai kapan.

" ini om om kemana nanti aku telat ke sekolah" gerutu Mey dengan menghengtakkan kakinya

"ihh om" teriak Mey saat melihat Breyen dengan santainya menghampiri Mey yang uring uringan

Tanpa kata, Mey langsung memberikan tumpukan kotak bekal berisi nasi, lauk, dan sayur. Lengkap dengan buah-buahan segar, juga jus jambu

"di makan ya om jangan di buang itu aku buat dengan kasih sayang" canda mey lalu pergi menuju sekolahnya

"Terima kasih!" Ucapnya. Dan mey mengangguk. Lantas pergi

"gadis gila" gumam Breyen saat Mey sudah menghilang dari hadapannya

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

arin

arin

org tua pda gila,semoga nnti dpet karma

2021-05-26

3

Sanin Ajja

Sanin Ajja

gila awas nanti bucin loh om

2021-02-20

1

D.R.S

D.R.S

katany jd asisten pribadi nyiapin mandi n segalanya,,,tp kok gk diajk pulang yach???

2021-02-16

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 103 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!