Bab 10: Penolakan

Gertakan yang keluar dari mulut Ben tidak membuat Richard menyerah begitu saja. Meskipun baru sekali ini dia dihina karena sebuah pekerjaan yang hasilnya jauh lebih rendah dari uang jajan ketika dia menjadi pengangguran. Namun, dengan santai Richard menggenggam tangan Rachel di samping, layaknya sepasang kekasih yang benar-benar saling mencintai.

"Rachel mencintaiku apa adanya, Paman. Dan aku berjanji, meskipun aku miskin. Tapi, cinta yang kami miliki tidak akan mudah goyah hanya karena orang ketiga. Aku pun tidak akan memiliki istri selain dia."

Huek. Ingin sekali Richard muntah setelah berhasil mengucapkan kata-kata menjijikkan itu dari bibirnya. Sementara itu, Rachel di samping pun tampak tercengang akan kalimat Richard , yang secara tidak langsung menyindir Roy, maupun pria pilihan ayahnya.

"Cih, cinta kalian bilang. Kalian pikir hanya dengan cinta kalian bisa hidup bahagia? Jangan naif anak muda!" Sanggah Ben. "Lagi pula, sampai kapan pun aku tidak akan merestuimu sebagai menantuku!"

Penolakan dari Ben membuat Roy, maupun Rose tersenyum puas. Ben memang selalu menginginkan menantu yang setara dengan keluarganya baik dari segi mana pun. Namun, sayang senyum itu seketika hilang ketika Rachel mengatakan sesuatu yang cukup mengejutkan.

"Aku hamil, Dad. Jika kau tetap memaksaku menikahi Tuan Bram dan dia mengetahui kehamilanku. Bagaimana kau mau menjelaskannya nanti?" ucap Rachel menunduk mengeluarkan air mata buaya betina.

"Apa?" Ketiga orang di hadapannya sontak membelalakkan mata. Begitu pula Richard di sampingnya.

Untuk sesaat Richard lupa jika wanita di sampingnya adalah aktris yang cukup profesional. Sepertinya dia sendiri juga harus mengeluarkan bakat terpendamnya.

"Beraninya kau!" Sebuah bogeman mentah melayang dari kepalan tangan Ben kepada Richard . Dia memukul Richard dengan cukup keras berulang kali, hingga sudut bibirnya berdarah.

"Dad, aku mohon hentikan!" Rachel mencoba membantu Richard yang ditindih dan dipukuli oleh Ben dengan membabi buta.

Bukannya menyesali perbuatannya, tetapi sebuah seringai malah terlukis di wajah Richard sambil mengusap darah di sudut bibirnya.

“Kau masih bisa mengejekku, hah?” teriak Ben.

Richard menggeleng kecil, lucu sekali baginya pertama kali dipukul oleh seseorang atas apa yang sebenarnya tak dia perbuat. “Lalu aku harus bagaimana? Benih cinta kami sudah terlanjur tumbuh dalam perut Rachel. Jika Anda tidak merestui hubungan kami. Jangan salahkan aku yang akan mengumumkannya ke publik saat ini juga. Mari kita lihat! Siapakah yang akan malu dan rugi nantinya? Saya atau Anda?”

Ancaman yang keluar dari mulut Richard sungguh menyebabkan suasana bertambah tegang. Rachel sendiri tidak menyangka jika pria yang dia bayar ternyata cukup mumpuni untuk membuat ayahnya terdiam seketika.

Sementara itu, Ben yang merasa pria di hadapannya bukanlah pria miskin yang bisa, mulai mengatur napas. Meskipun emosi memenuhi pikirannya saat ini, tetapi setidaknya dia tidak boleh lengah sedikit pun. Posisinya sedang berada di atas saat ini. Dia tidak boleh bertindak gegabah dan membiarkan masalah sepele menghancurkan jalannya.

“Ikut aku!” perintah Ben pada Richard sambil merapikan kembali jasnya.

Richard hendak melangkah pergi, tetapi tangannya di tahan oleh seseorang di belakang. Seolah mengerti apa yang dikhawatirkan Rachel, Rich pun tersenyum lembut. “Tenang saja. Semua akan baik-baik saja” ucap Rich sambil mengusap rambut Rachel.

Kepergian Richard membuat seseorang di belakang mengepalkan kedua tangannya dengan erat. Roy, yang menyaksikan betapa manisnya perlakuan Richard pada sang mantan kekasih tampak begitu cemburu. Rachel bahkan tak pernah memberikan kecupan padanya ketika mereka berkencan. Bagaimana bisa, pria biasa seperti Richard malah berhasil menghamili Rachel. “Sialan! Seharusnya aku yang berhasil mencicipi Rachel terlebih dahulu. Bukan malah terjebak dengan adiknya.” Batin Roy mengumpat kesal.

Sementara itu, Richard yang mengikuti langkah kaki Ben lantas tiba di ruang kerja pria tersebut. “Katakan berapa yang kau inginkan untuk meninggalkan putriku?”

Richard menghela napas berat. “Aku tidak butuh uang Anda.’’

“Cih, kau pikir aku tidak tahu perangai pria miskin sepertimu? Kau hanya mendekati putriku untuk mendapatkan ketenaran. Mustahil kau tidak memerlukan uang.” Ben membuka sebuah brankas, mengeluarkan beberapa ikat uang yang ada di dalamnya. “Apa itu cukup? Jika tidak. Kau bisa menyebutkan apapun yang kau inginkan. Aku akan memenuhinya tanpa dirimu perlu berpura-pura untuk mencintai anakku. Aku akan menyiapkan sebuah posisi yang bagus untumu."

“Anda pikir segala hal di dunia ini bisa dibeli dengan uang? Tidakkah Anda memikirkan bagaimana janin dalam kandungan Rachel saat ini? Dia sangat senang ketika tahu benih cinta kami akhirnya bersemi di rahimnya, dia bahkan berjanji akan memberikan kasih sayang orang tua yang tak pernah dia dapatkan sebelumnya.” Entah dari mana Rich bisa memikirkan kata-kata itu. Sungguh seorang profesional dalam menipu orang lain. Dia sendiri bahkan tak menjamin jika kecebongnya benar-benar tumbuh di rahim Rachel meskipun nanti mereka melakukannya berulang kali.

“Aku akan menyuruh Rachel untuk menggugurkannya. Darahmu bahkan tak pantas untuk mengalir dalam keluarga kami. Walaupun hanya satu tetes.”

Melihat kearoganan Ben. Richard lantas melangkah mendekat, sungguh aura yang dikeluarkan pria itu sangat berbeda dari pria-pria seumurannya. Perlahan dia membisikkan sedikit kalimat yang seketika membuat Ben terbelalak. “Aku kemari bukan untuk meminta restumu. Tapi untuk mengambil apa yang seharusnya jadi milikku," ucap Rich dingin. Sorot matanya begitu tajam, hingga jantung Ben pun bergetar mendengarnya

Setelah mengatakan itu, Richard lantas melangkah keluar ruangan dengan raut wajah yang berbeda lagi. Dia langsung menggandeng tangan Rachel dan membawanya melangkah keluar dari rumah itu. "Di mana mobilmu?" Tanya Rich.

"Di sana!" Tunjuk Rachel pada sebuah mobil berwarna putih. “Rich, kita akan ke mana?”

“Ayahmu tidak merestui hubungan kita. Jika kau tetap berada di sana, dia akan tetap menjodohkanmu dengan pria pilihannya dan memaksamu menggugurkan kandungan. Lebih baik kita keluar dari rumah itu saja dulu, daripada sandiwara kita nantiny terbongkar. Setidaknya untuk saat ini, dia tahunya kalau kau berusaha kawin lari.”

Richard lantas mengemudikan mobil meninggalkan kediaman mewah itu, sedangkan Rachel masih terdiam mencerna apa yang terjadi. Bukan ini yang dia inginkan. Ah sial, tetapi lagi-lagi suara Richard membuyarkan lamunannya.

“Di mana apartemenmu?”

“Apartemen?” tanya Rachel mengerutkan dahi.

“Iya. Apartemen. Mustahil artis sepertimu tidak memiliki apartemen pribadi? Setidaknya uang yang kau hasilkan lebih dari cukup untuk hal itu.”

Bukannya menjawab Rachel malah menggeleng kecil. Dia memang tidak pernah membeli apartemen sebelumnya sebab sang ayah yang selalu menyuruhnya pulang.

“Apa kau bodoh?” bentak Richard sontak menginjak rem hingga beberapa kendaraan di belakang membunyikan klakson sebab dia yang mengerem mendadak.

“Hei! Apa kau ingin membunuhku?”

Richard mengusap kepalanya dengan frustrasi.

“Kalau kau tidak punya apartemen. Lalu di mana kau akan tinggal? Lagi pula ke mana uang hasil kerjamu selama ini? Hanya untuk membeli apartemen saja tidak mampu.”

“Apa Katamu? Kau pikir hunian itu seharga tempe mendoan! Kau sendiri yang membawaku keluar dari rumah ayahku. Harusnya kau jugalah yang bertanggung jawab untuk hidupku nanti.” teriak Rachel tak kalah kesal.

“No no no. Aku tidak dibayar untuk itu,” tolak Rich.

“Dan aku juga tidak membayarmu untuk membuat ayah mendepakku dari rumah. Aku hanya ingin perjodohan dengan pria sialan itu batal. Bukan malah diusir.”

“Cih, diamlah. Aku juga terpaksa melakukan semua ini karenamu. Aku tidak ingin mati sia-sia di rumahmu karena menjadi samsak kemarahan ayahmu.” Tidak ingin berdebat terlalu lama, Richard pun kembali mengemudikan mobil. “Sudahlah. Kita ke rumahku dulu. Nanti kita bisa menyewa tempat tinggal untukmu.”

Di sisi lain, seorang pria yang merasakan ancaman berbahaya lantas memanggil pelayannya. Ancaman dari Rich terasa tidak biasa di telinga Ben. Entah pertanda apakah ini, tetapi dia harus waspada dan menyingkirkan pria itu dari putrinya secepat mungkin.

“Anda memanggil saya, Tuan?” tanya seorang pelayan sedikit membungkuk hormat.

“Singkirkan pemuda itu secepat mungkin dan jangan biarkan sesuatu terjadi pada Rachel.”

“Baik Tuan.” Pria itu lantas undur diri, sedangkan Ben melangkah menuju sisi jendela di sampingnya dengan perasaan tidak karuan.

Dia menatap jauh keluar sambil menyalakan cerutu di antara kedua jari. “Siapa dia sebenarnya?’’ batin Ben.

Terpopuler

Comments

Vyrne S W

Vyrne S W

hmmm

2023-02-08

0

Vyrne S W

Vyrne S W

ya ampun ben km tu sebenarya baik gk sich semoga km bkn ayah yg egois

2023-02-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Richard Monday
2 Bab 2: One Night
3 Bab 3: Rachel Sunday
4 Bab 4: Lintah Darat
5 Bab 5: Bertemu Kembali
6 Bab 6: Tawaran
7 Bab 7: Salah Paham
8 Bab 8: Pria Bayaran
9 Bab 9:
10 Bab 10: Penolakan
11 Bab 11: Terjebak Permainan
12 Bab 12: Sebelum Badai Datang
13 Bab 13: Psikopat
14 Bab 14: Terluka
15 Bab 15: Sok Jagoan
16 Bab 16: Bukan Manusia
17 Bab 17: Nyicil Mati
18 Bab 18: Wanita Angkuh
19 Bab 19: Hanna
20 Bab 20: Sandiwara
21 Bab 21: Ayah Ramon
22 Bab 22: Aku tahu
23 Bab 23: Bukan Dia
24 Bab 24: Pertemuan
25 Bab 25: Jebakan
26 Bab 26: Brand Ambassador Baru
27 Bab 27 : Hanna Membuat Onar
28 Bab 28: Perketat Penjagaan
29 Bab 29: Kejutan
30 Bab 30: Rencana Selanjutnya
31 Bab 31: Penculikan
32 Bab 32: Pahlawan Kemalaman
33 Bab 33: Ben Murka
34 Bab 34: Rencana Richard
35 Bab 35: Pembalasan
36 Bab 36: Membalikkan Keadaan
37 Bab 37: Richard Murka
38 Bab 38: Kecelakaan
39 Bab 39: Ulah Rachel
40 Bab 40: Kondisi Reymond
41 Bab 41: Masa Lalu
42 Bab 42: Tikus Busuk
43 Bab 43: Emma Tuesday
44 Bab 44: Bertemu
45 Bab 45: Suntikan Dana
46 Bab 46: Melampiaskan Kemarahan
47 Bab 47: Sang Pewaris
48 Bab 48: Kontribusi Pertama
49 Bab 49: Terkejut
50 Bab 50: Diana
51 Bab 51: Bersikap Romantis
52 Bab 52: Meminta Restu
53 Bab 53: Ulang Tahun
54 Bab 54: Tender
55 Bab 55: Mengibarkan Bendera Perang
56 Bab 56: Mata-mata
57 Bab 57: Siuman
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60:
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab 1: Richard Monday
2
Bab 2: One Night
3
Bab 3: Rachel Sunday
4
Bab 4: Lintah Darat
5
Bab 5: Bertemu Kembali
6
Bab 6: Tawaran
7
Bab 7: Salah Paham
8
Bab 8: Pria Bayaran
9
Bab 9:
10
Bab 10: Penolakan
11
Bab 11: Terjebak Permainan
12
Bab 12: Sebelum Badai Datang
13
Bab 13: Psikopat
14
Bab 14: Terluka
15
Bab 15: Sok Jagoan
16
Bab 16: Bukan Manusia
17
Bab 17: Nyicil Mati
18
Bab 18: Wanita Angkuh
19
Bab 19: Hanna
20
Bab 20: Sandiwara
21
Bab 21: Ayah Ramon
22
Bab 22: Aku tahu
23
Bab 23: Bukan Dia
24
Bab 24: Pertemuan
25
Bab 25: Jebakan
26
Bab 26: Brand Ambassador Baru
27
Bab 27 : Hanna Membuat Onar
28
Bab 28: Perketat Penjagaan
29
Bab 29: Kejutan
30
Bab 30: Rencana Selanjutnya
31
Bab 31: Penculikan
32
Bab 32: Pahlawan Kemalaman
33
Bab 33: Ben Murka
34
Bab 34: Rencana Richard
35
Bab 35: Pembalasan
36
Bab 36: Membalikkan Keadaan
37
Bab 37: Richard Murka
38
Bab 38: Kecelakaan
39
Bab 39: Ulah Rachel
40
Bab 40: Kondisi Reymond
41
Bab 41: Masa Lalu
42
Bab 42: Tikus Busuk
43
Bab 43: Emma Tuesday
44
Bab 44: Bertemu
45
Bab 45: Suntikan Dana
46
Bab 46: Melampiaskan Kemarahan
47
Bab 47: Sang Pewaris
48
Bab 48: Kontribusi Pertama
49
Bab 49: Terkejut
50
Bab 50: Diana
51
Bab 51: Bersikap Romantis
52
Bab 52: Meminta Restu
53
Bab 53: Ulang Tahun
54
Bab 54: Tender
55
Bab 55: Mengibarkan Bendera Perang
56
Bab 56: Mata-mata
57
Bab 57: Siuman
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60:
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!