Di sebuah gedung perkantoran, mobil hitam mewah berhenti. Seorang pria yang berusia cukup matang dengan wajah tampan nan dingin keluar dari sana. Beberapa karyawan tampak membungkuk hormat padanya, ketika pria itu melewati mereka. Namun, bisik-bisik pegawai wanita sambil memegang ponsel cukup mengganggunya saat ini.
"Apa yang terjadi?" tanya pria itu pada sekretarisnya, ketika mereka tiba di lift.
"Maksud Anda, Tuan."
"Apa yang membuat mereka begitu heboh? Apa ada diskon besar-besaran di pusat perbelanjaan?" ucapnya mengulangi pertanyaan.
"Oh, itu. Bukan, Tuan. Hanya gosip skandal perselingkuhan terbaru seorang artis yang baru saja naik daun," jawab wanita cantik itu.
Pria itu mengangguk paham. Masalah wanita memang sulit untuk dipahami dan dia pun tak ingin mengerti dengan urusan di luar sana. Sejak kemarin, moodnya sudah hancur sebab mendapati keponakannya nekat kawin lari dengan wanita pilihan yang tidak direstui keluarga.
Dialah Reymond Day—CEO Dday Holdings. Selama ini dia menggantikan peran kakaknya yang tak lain adalah ayah dari Richard untuk merawatnya, sejak Rich masih kecil.
Setelah tragedi besar yang menyebabkan kematian kedua orang tua Richard , Reymond harus berperan ganda bagi Richard . Terlalu banyak orang yang mengincar nyawa keluarga mereka sejak dulu, sayangnya terlalu memanjakan sekaligus mengekang malah membuat keponakannya membantah apa yang dilakukan.
Semua yang Rey lakukan seolah hanya sia-sia ketika keponakan pertama kali jatuh cinta, dan malah tergila-gila dengan wanita yang jelas-jelas tahu siapa Richard sebenarnya. Meskipun mereka melarikan diri, Rey tentu tidak akan membiarkan rencana wanita itu berjalan dengan mulus.
Di sisi lain, seorang pria baru bangun dari tidurnya. Dia tampak begitu uring-uringan mengingat apa yang telah terjadi. Hal tak terduga kembali menyapa pagi harinya. Ketika fajar menjelang, Rich hanya menemukan dirinya sendiri di atas ranjang. Berulang kali dia mengerjapkan mata dengan kondisi tubuh yang hanya tertutup oleh selimut.
"Di mana, wanita itu?" Rich terbangun dari tidur meraba di samping ranjang, tetapi tidak menemukan sosok yang menemaninya semalam. Dia pun mengambil celana bokser dan mencari di setiap sudut kamar kemungkinan wanita itu berada.
Dahi Rich membentuk kerutan kulit keriput berlapis-lapis. Ekspresi tidak sedap lagi-lagi harus keluar dari wajah tampannya. "Di kamar mandi, tidak ada. Apa dia sudah pergi? Sialan! Beginikah rasanya dicampakkan!" Umpatnya kesal hingga memukul udara yang tidak kasat mata.
Rich masih mencoba mencari di setiap sudut ruangan tersebut. Nihil, wanita itu sungguh tidak ada. Hanya ada selembar cek bertuliskan sebuah nominal yang tidaklah seberapa baginya dan sepucuk surat bertuliskan testimoni apa yang terjadi semalam.
"Sial!" Dia mengumpat kesal, meremas cek tersebut dan mengacak-acak rambutnya dengan frustrasi. Apa kali ini dia yang baru saja di campakkan. Benarkah wanita itu berani meninggalkannya begitu saja. "Apa dia pikir aku gigolo? Uang ini bahkan tidak seberapa jika dibandingkan dengan milikku. Tidak akan ku biarkan kau bebas hidup dengan tenang!"
Rich bergegas membersihkan diri di kamar mandi. Sudah terlalu banyak beban yang bersarang dalam pikirannya. Untuk pertama kalinya, dengan berani seorang wanita malah melarikan diri darinya. Jatuh sudah harga dirinya sebagai seorang lelaki, kali ini.
Setelah semuanya selesai, Rich bergegas pergi mengendarai mobilnya. Ponselnya kehabisan baterai, sedangkan sekarang dia berada cukup jauh dari tempat tinggalnya, dan Rich masih mengenakan pakaian pelayan sebelumnya.
"Maaf, Tuan. Kartu Anda tidak dapat digunakan. Apakah ada yang lainnya? Atau pembayaran tunai saja," ucap seorang kasir sebuah toko, ketika Rich berniat membeli pakaian.
Lima kartu dikeluarkan, tetapi tak ada satu pun yang bisa digunakan. Mau tidak mau Rich menggunakan sisa uang tunai di dompetnya untuk membayar pakaian itu, dan meminta tolong pada pelayan agar mengisi baterai ponselnya sejenak.
Rich mencoba menghubungi asistennya setelah semua selesai. Lagi-lagi panggilannya sama sekali tidak terhubung. Dia pun mencoba menghubungi kakeknya, tetapi sama saja. Hanya satu orang yang tersisa kali ini, Pamannya. Namun, Rich terlalu malas karena sang paman cukup berlebihan dalam mengawasinya.
Mau tak mau, Rich menghubungi Reymond. Satu kali tidak ada jawaban. Kali kedua pun sama, hingga panggilannya yang ketiga, barulah pria itu mampu dihubungi.
"Paman, apa kau memblokir semua kartuku?" tanya Rich tanpa basa-basi.
"Iya, bukankah itu yang kau inginkan. Kau melarikan diri ke luar negeri dengan wanita itu dan ingin hidup mandiri tanpa campur tanganku bukan? Semua isi kartumu berasal dariku. Jadi, aku mengambilnya lagi. Anggap saja mobil itu sebagai hadiah pernikahan. Jack juga sudah kembali ke sini. Semoga kau bahagia keponakanku tersayang."
"Tapi—" Belum sempat Rich mengatakan jika pernikahannya batal dan hancur, sang paman sudah terlebih dulu mematikan sambungan teleponnya. Lagi-lagi kesialan membuatnya mengumpat hebat dan menendang tempat sampah di dekatnya.
Berbeda dengan Rich, Rachel yang buru-buru kembali ke negara asalnya, langsung mendapatkan sebuah tamparan keras di pipi, setelah sang ayah melihat trending topik pagi ini.
Artis yang terlibat skandal perselingkuhan, setelah melarikan diri dari pertunangan, tak lain adalah Rachel. Foto dirinya dipeluk oleh seorang pria tak dikenal di hari seharusnya dia bertunangan tersebar ke publik. Namun, jelas itu bukanlah kekasihnya. Mereka bahkan menyebarkan rumor jika dia melarikan diri bersama pria selingkuhannya.
"Memalukan! Ternyata kau begitu murahan. Siapa pria itu, hah?" teriak seorang pria paruh baya yang tidak lain ayahnya sendiri.
"Paman, jangan begini! Aku tidak menyalahkan Rachel yang tak lagi mencintaiku. Aku sadar diriku ini hanyalah pria biasa dan tak pantas bersama artis terkenal sepertinya," Roy—kekasih Rachel—yang saat itu berada di sana berusaha memerankan aktingnya dengan sangat baik, dan membantu Rachel yang tersungkur di lantai.
"Iya, Dad. Lagi pula masih ada aku yang ikhlas menggantikan pertunangan Kakak. Biarlah dia terus bersinar sebagai seorang artis," kata Rose—adik Rachel.
Rachel tertawa kecil melihat akting kedua orang itu. Sungguh lucu. Baru kemarin malam dia mendapati keduanya berselingkuh di negara seberang, hingga membuatnya hampir gila semalaman. Kini keadaan malah berubah seolah mereka adalah korban sesungguhnya.
"Lihat betapa baiknya adikmu! Untung masih ada Rose yang bersedia menggantikanmu di saat kau melarikan diri dari pertunangan itu. Kalau tidak, Daddy yang akan menanggung malu. Bagaimana caranya menjelaskan dengan relasi bisnisku nanti? Tapi lagi-lagi kau malah membuat masalah!" Dengan membabi buta Ben memukuli Rachel.
Rachel yang muak dengan kondisi keluarganya saat ini seketika berteriak. "Cukup, Dad! Selama ini aku hanya diam diperlakukan seperti ini! Kau pikir apa yang membuatku seperti ini, hah?" Dengan geram Rachel menunjuk adik dan mantan kekasihnya itu. "Mereka, mereka sudah lama menjalin hubungan di belakangku, Dad dan kau tidak pernah mau tahu akan semua itu! Di sini aku korbannya, Dad. Bukan mereka!"
"Dasar anak sialan! Berani-beraninya kau memfitnah adikmu sendiri!" Lagi-lagi sebuah tamparan mendarat di pipi Rachel. "Kau harus diberi pelajaran! Menikahlah dengan Tuan Bram. Anggap saja sebagai baktimu pada keluarga ini. Hanya dia yang bisa menutup skandalmu yang sudah terlanjur menyebar."
Akhirnya, sekarang Rose bisa mengalahkan kakak yang selama ini selalu unggul di atasnya. Tak hanya mendapatkan Roy kekasih kakaknya sendiri, Rose juga memenangkan hati ayahnya.
"Apa Daddy berniat menjualku? Dia adalah pria tua yang sudah memiliki sembilan istri, Dad," sergah Rachel mencoba menolak perintah ayahnya, sedangkan Rose adiknya tampak tersenyum penuh kemenangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Al^Grizzly🐨
Apa ada nama hari lain lagi..kan sudah ada monday dan sunday...pastinya ada wednesday dan friday..ada juga Tuesday😄😄
2024-05-04
0
sabar_la
wah pasti itu bukan saudara kandung
2023-05-13
1
N⃟ʲᵃᵃ࿐DHE-DHE"OFF🎤🎧
resiko jadi anak pengusaha mungkin seperti itu ya, walaupun tak semuanya seperti itu 😅
semangat kak Rissa
2023-01-01
0