Setelah insiden vas bunga itu, suasana hati Daaris menjadi buruk dan mengakibatkan semua pegawai di kantor perusahaan ini terkena imbasnya.
Mereka yang datang menghadap kepada Daaris langsung di marahi habis-habisan karena kesalahan yang sepele, bahkan Rahi mendapatkan porsi kemarahan Daaris yang lebih besar di bandingkan dengan pegawai lainnya.
"Hei jelek" panggil Daaris kepada Rahi
Rahi hanya diam saja sambil terus menatap ke arahnya Daaris
"Kenapa tadi kau bertindak seagresif itu hah?,sampai-sampai memukul kepalaku dengan vas, apakah kamu berpikiran bahwa aku akan melecehkanmu hah?" tanya Daaris dengan ekspresi wajah marahnya
Rahi hanya diam saja, tidak berniat sedikitpun untuk menjawab pertanyaannya Daaris
"Heh denger ya!, memegang tanganmu saja najis bagiku, apalagi sampai aku meni*urimu,hahaha, sungguh tidak masuk di akal sama sekali" ucap Daaris sambil tertawa mengejek
"Iya, tadi aku memang berpikiran seperti itu" jawab Rahi tenang dengan wajah datarnya
"Hei, kau itu jelek!, harusnya ngaca dulu sebelum bicara, kau dan aku itu bagaikan langit dan lubang sumur" ucap Daaris sambil menunjuk-nunjukkan jari telunjuknya ke arahnya Rahi
"Iya, aku sangat sadar sekali akan hal itu Tuan" ucap Rahi dengan nada suara yang tenang
"Aku adalah langitnya, dan anda adalah lubang sumurnya kan Tuan!" ucap Rahi santai
"****** kau" ucap Daaris yang saat ini bertambah kesal setelah mendengar ucapannya Rahi
"Waaaah, sepertinya anda butuh dokter spesialis mata Tuan!, karena saat ini anda tidak bisa membedakan antara anjing dan manusia" ucap Rahi santai
"Awas kau" gumam Daaris dengan kesal.
Rahi hanya melihat Daaris dengan wajah datarnya
Selain Rahi, sang sekretaris baru yang perfeksionis juga mendapatkan porsi kemarahan Daaris yang sama besarnya dengan Rahi, sebab sejak awal Daaris sudah kesal karena mendapatkan seorang sekretaris laki-laki, yang dia inginkan itu adalah mendapatkan seorang sekretaris wanita yang cantik dan sexy, yang bisa di ajak bersenang-senang dengannya, akan tetapi dengan kejamnya Ny.Aila ke-6 malah memberikan seorang sekretaris laki-laki tanpa persetujuan Daaris terlebih dahulu.
"Huh" Daaris menghela napasnya
"Sial banget sih hidup gue hari ini" ucap Daaris yang sedang kesal karena mendapatkan seorang sekretaris laki-laki
"Tck, gue udah nggak bisa bersenang-senang lagi dong dengan sekretaris gue yang biasanya berparas cantik dan badannya seksi" ucap Daaris kesal di dalam hatinya
"Ok, nggak apa-apa lah sekretaris gue yang baru ini laki-laki, yang penting gue masih bisa bersenang-senang dengan para pegawai wanita yang cantik dan seksi di kantor ini" ucap Daaris di dalam hatinya sambil menyeringai
Beberapa waktu kemudian, terdengar suara ketukan pintu dan seorang pegawai wanita meminta ijin untuk masuk ke dalam ruangan kantornya Daaris.
"Iya, silahkan masuk!" ucap Daaris mengijinkan
Setelah mendapatkan izin dari Daaris, pegawai wanita tersebut mulai melangkahkan kaki jenjangnya memasuki ruangan kantornya Daaris, akan tetapi sebelum pegawai wanita tersebut sampai di dekat meja kerjanya Daaris, langkah kakinya pegawai itu di hentikan oleh Rahi.
"Maaf Nona, anda tidak boleh mendekati Tuan Muda" ucap Rahi sambil menghalangi langkah pegawai wanita itu
"Berkasnya biar saya saja yang menyerahkannya kepada Tuan Muda" ucap Rahi sambil mengulurkan tangannya meminta berkas yang sedang di bawa pegawai wanita itu
"Memangnya kamu siapa hah?" tanya pegawai wanita itu dengan angkuhnya
"Berani sekali menghalangi jalanku!" ucap pegawai wanita itu dengan nada suara sedikit meninggi dan terdengar sinis
"Sayang, udah kamu langsung kesini saja!" pinta Daaris kepada wanita itu
"Jangan hiraukan gadis jelek itu" ucap Daaris lagi kepada pegawai wanita itu
"Minggir!" ucap pegawai wanita itu kepada Rahi
"Maaf Nona, anda tidak boleh lewat, jika anda tetap bersikeras untuk lewat maka anda akan di pecat secara tidak hormat dari perusahaan ini hari ini juga" ucap Rahi sambil merentangkan kedua tangannya di hadapan pegawai wanita itu
"Minggir kau!" ucap pegawai wanita itu dengan nada suara yang sedikit meninggi sambil mendorong tubuhnya Rahi dengan kuat agar tidak menghalangi jalannya.
Kini pegawai wanita itu mulai mendekat ke arah Daaris, lalu dia langsung duduk di atas pangkuannya Daaris, Daaris-pun tidak merasa keberatan dengan hal itu, Daaris malah menyambut kedatangan pegawai wanita itu dengan senang hati duduk di pangkuannya, mereka berdua kini mulai bermesraan di hadapannya Rahi tanpa merasa malu sedikitpun.
Melihat hal buruk itu, Rahi langsung bergegas keluar untuk menemui Pak Andre sang sekretaris barunya Daaris, setelah Rahi keluar dari ruangan kantornya Daaris, Rahi langsung memberikan perintah kepada Pak Andre.
"Pak Andre, tolong anda cari tahu identitas pegawai wanita yang baru saja masuk ke ruangan kantornya Tuan Muda Daaris, dan sekalian langsung perintahkan orang di bagian HRD untuk segera memecat wanita itu hari ini juga, detik ini juga!" pinta Rahi
"Baik Ra" jawab Pak Andre patuh
Setelah selesai memberikan perintah kepada Pak Andre, Rahi segera kembali ke dalam ruangan kantornya Daaris, dan suasana di dalam ruangan itu semakin memanas, kini posisi mereka berdua (Daaris dan pegawai wanita) juga sudah tidak pantas lagi untuk di lihat.
Melihat hal yang tidak pantas seperti itu, Rahi langsung kembali keluar dari ruangan kantor itu dengan ekspresi wajah yang sedang menahan rasa marah, Rahi mulai berjalan ke arah OB yang sedang mengepel di sekitar area ruangan itu.
"Mas saya minta air kotornya ya!" pinta Rahi yang langsung menjinjing ember berisi air kotor itu untuk di bawa ke ruangannya Daaris
"Loh, loh, mau di bawa kemana embernya mba?" tanya OB itu yang saat ini sedang kebingungan dengan tingkah laku Rahi yang aneh.
Kini Rahi mulai menjinjing seember air kotor bekas pel-pel-an ke ruangannya Daaris, dan Pak Andre mengikuti langkahnya Rahi dari belakang setelah melihat tingkah anehnya Rahi saat ini.
Rahi yang sedang menjinjing seember air kotor itu mulai berjalan mendekat ke arahnya Daaris dan pegawai wanita itu yang saat ini sedang asyik dengan dunia mereka berdua.
BYUR
Air kotor itu sukses meluncur ke tubuhnya Daaris dan tubuhnya pegawai wanita itu.
"Aaaaaaa" Daaris dan pegawai wanita itu berteriak kaget ketika tubuh mereka berdua tersiram air kotor yang tadi di bawa oleh Rahi
"Berani sekali kau menyiram kami dengan air kotor ini" ucap Daaris marah, dan kini Daaris mulai berjalan menghampiri Rahi untuk memberikan sebuah pelajaran, akan tetapi sebelum tangannya Daaris menyentuh tubuhnya Rahi, Pak Andre sudah lebih dulu menahan tangannya Daaris.
"Tuan muda anda boleh marah, tapi tidak boleh menggunakan kekerasan kepada Rahi, jika anda ingin melukai Rahi, maka anda harus berhadapan denganku terlebih dahulu!" ucap Pak Andre dingin lalu mendorong Daaris sampai terjatuh.
Akibat siraman air kotor barusan membuat Daaris terpaksa mandi dan mengganti pakaiannya, setelah dia selesai membersihkan dirinya, Daaris memutuskan untuk segera pulang ke rumah saat ini juga, agar bisa mengadukan perilaku Rahi yang kurang ajar ini kepada Nenek dan Ibunya.
Daaris mulai berjalan ke luar dari gedung kantor bersama Rahi yang setia mengikuti langkahnya Daaris dari belakang.
Supir pribadinya Daaris langsung membukakan pintu mobil untuk Daaris
"Silahkan Tuan Muda" ucap supir pribadinya Daaris
Daaris mulai melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam mobil.
Setelah Tuan Mudanya masuk ke dalam mobil, supir itu langsung menutup kembali pintu mobil itu, dan ketika dia berbalik
"Aaaa" teriak supir itu kaget karena melihat Rahi ada di hadapannya saat ini
"Perkenalkan Pak, nama saya Rahi" ucap Rahi memperkenalkan diri kepada supir pribadinya Daaris
"Saya ini adalah bodyguardnya Tuan Muda Daaris, dan mulai dari sekarang saya akan ikut menumpang di mobil ini" ucap Rahi
Tubuh supir itu langsung bergetar karena merasa takut, secara perlahan, Pak supir itu mulai melangkahkan kakinya pelan-pelan untuk pergi dari hadapannya Rahi.
Kini supir itu sudah duduk di kursi pengemudi, Rahi yang masih belum bisa memasuki mobil, mulai mengetuk-ngetuk kaca jendela pintu mobil itu
Tok tok tok
"Tolong buka pintunya Pak" ucap Rahi kepada pak supir yang sedang duduk di kursi pengemudi
Karena takut di hantui oleh Rahi, pak supir itu langsung membuka kunci pintu mobil itu, dan kini Rahi sudah duduk di kursi depan sebelah pengemudi.
Sepanjang perjalanan, kedua tangannya supir pribadinya Daaris masih bergetar-getar karena supir itu sedang ketakutan saat ini.
Setelah sampai di kediamannya keluarga Tjandra Aila, supir pribadinya Daaris buru-buru turun dari mobil, dan dia segera membukakan pintu mobil untuk Daaris dengan tangan yang masih bergetar.
Daaris memperhatikan tangan supir pribadinya itu yang sedang gemetaran, akan tetapi Daaris tidak mau mengambil pusing hal itu, karena saat ini Daaris sudah tidak sabar untuk mengadukan Rahi kepada Nenek dan Ibunya.
Daaris mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah dan Rahi mengikuti langkah kakinya Daaris dari belakang.
Kini langkah kakinya Daaris langsung menuju ke arah ruang makan karena saat ini adalah waktunya makan siang di rumah keluarga Tjandra Aila, Rahi juga masih setia mengikuti Daaris dari belakang.
Saat Daaris memasuki area ruang makan, Daaris langsung mengucapkan salam
"Selamat siang semuanya" ucap Daaris
Semua orang yang ada di ruangan itu langsung melihat ke arahnya Daaris dengan ekspresi kaget dan takut kecuali Ny.Aila ke-6.
Para asisten rumah tangga di keluarga Tjandra Aila yang sedang membawa makanan ke arah meja langsung menjatuhkan mangkuk makanan yang sedang mereka bawa tanpa sadar karena saat ini mereka semua sudah melihat kehadirannya si gadis hantu yang berdiri di belakang tubuhnya Daaris.
Daaris merasa bingung ketika melihat ekspresi wajah penghuni rumah Tjandra Aila yang tiba-tiba seperti orang yang terkejut yang dalam waktu bersamaan juga terlihat seperti sedang ketakutan
"Ada apa dengan kalian sebenarnya?" tanya Daaris merasa heran
Salah satu asisten rumah tangga menjawab pertanyaan Daaris dengan takut-takut dan menunjuk ke arah belakangnya Daaris
"Tu-tuan mu-mu-muda di di belakang anda ada ga-ga-ga-"
"Ga gaga apa?" tanya Daaris
"ga-gadis ha-ha-hantu" ucap sang asisten rumah tangga dengan suara gagapnya karena rasa takutnya saat ini sangat berlebihan.
Saat Daaris mendengarnya, kaki Daaris tiba-tiba melemas dan secara perlahan Daaris jatuh terduduk di lantai marmer rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 387 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟRoss"kita" 𝕱𝖘🏚ᵉᶜ✿
waduh
2020-09-29
0
Miss R⃟ ed qizz 💋
good
2020-02-27
2
runi nisa
ak mulai ngerti alur cerita nya sekarang...
👍👍👍👍👍👍
2020-02-26
3