MELUPAKANNYA

Makan malam telah tiba, Wesley seperti biasa akan memanggil Tuan Orlando dan menemaninya. Axton fan Zero pun telah berada di meja makan karena rasanya tak enak jika mereka harus datang terakhir.

"Panggilkan Vianne, Wes," ucap Tuan Orlando.

"Baik, Tuan."

Sesampainya Vianne di Mansion Orlando, ia langsung menyambangi Tuan Orlando di dalam kamar tidurnya. Ia yang beberapa hari tak bertemu, rasanya sangat rindu sekali. Saat Vianne kuliah, ia memang tinggal di Mansion Orlando. Namun setelah bekerja, ia keluar dari sana tapi tak berhenti mengunjungi pria yang sudah seperti ayahnya itu.

Vianne duduk di sebuah karpet di samping tempat tidur Tuan Orlando, ia menceritakan bahwa ia tertembak dan bahkan dikatakan hilang ingatan. Tuan Orlando hanya tersenyum dan sesekali tertawa mendengar penuturan wanita itu. Wanita yang sudah dewasa, tapi masih terlihat seperti anak kuliahan.

"Uncle!" Vianne mencium pipi Tuan Orlando, kemudian duduk di samping Wesley, tepat berhadapan dengan Zero.

Zero memperhatikan Vianne yang sepertinya tak terlalu peduli dengan kehadirannya, bahkan ia seperti tak menganggap Zero ada di sana.

Vianne memang bukan pribadi yang suka ikut campur. Ia juga tak banyak bertanya, kecuali ada yang menceritakan padanya. Seperti saat ini, ia tak akan bertanya siapa tamu yang ada di hadapannya, kecuali Tuan Orlando atau Wesley yang menjelaskan.

Mereka makan dalam diam, tapi sesekali terjadi perbincangan antara Dad Orlando dengan Axton. Wesley hanya sesekali memperhatikan karena pembicaraan keduanya adalah di seputar keluarga. Sementara itu, Zero kembali mencurinpandang ke arah Vianne yang sedikit terlihat berbeda. Wajah wanita itu terlihat lebih ceria dari biasanya. Ya, biasa ia melihat Vianne yang lebih datar.

"Uncle, aku akan kembali ke kamar tidur dulu," ucap Vianne pamit. Tuan Orlando tahu bahwa Vianne harus memakan obat yang diresepkan oleh dokter. Wesley pun turut menemaninya.

Mata Zero terus menatap ke arah keduanya pergi. Mereka bahkan masuk ke dalam kamar tidur Vianne bersama sama. Hal itu membuat dada Zero tiba tiba terasa panas.

Tidak! Aku tak boleh seperti ini. Ia bukan siapa siapa dan aku tak pantas untuk marah. Tapi, mengapa ia sama sekali tak menyapaku? Bahkan rasanya ia enggan melihatku. - batin Zero.

Acara makan malam telah selesai, akan tetapi Wesley masih belum keluar dari kamar tidur Vianne. Axton menemani Dad Orlando untuk meneruskan perbincangan mereka di ruang keluarga.

Zero terus menatap ke arah pintu kamar tidur Vianne, tapi tak ada tanda tanda Wesley akan keluar dari sana. Sementara itu di dalam kamar,

"Aku akan mengganti perbanmu, Vi," ucap Wesley. Perban yang Wesley maksud adalah perban di tubuhnya.

"Tidak perlu! Aku bisa melakukannya sendiri," ucap Vianne. Bagaimana mungkin ia membiarkan Wesley mengganti perban, itu berarti pria itu akan melihat bagian tubuhnya.

"Ishhh kamu ini! Dokter Hans saja tidak apa."

"Yang mengganti bukan Dokter Hans, tapi perawat. Panggilkan Aunty saja," pinta Vianne. Aunty yang Vianne maksud adalah salah seorang pelayan yang usianya suda paruh baya.

"Kamu itu ... Ini sudah malam dan Aunty pasti sedang sibuk di dapur membersihkan bekas makan malam kita tadi," ucap Wesley.

"Kalau begitu, aku tunggu sampai Aunty selesai," ujar Vianne.

Perdebatan keduanya itulah yang membuat Wesley menjadi lama berada di dalam kamar tidur Vianne. Tak ada dari keduanya yang mau mengalah.

"Vi, apa kamu mengenali kedua tamu yang makan malam bersama kita tadi?" tanya Wesley. Ia ingin melihat siapa tahu ada terselip sesuaty yang Vianne ingat dalam masa yang ia lupakan.

Vianne menggelengkan kepalanya, "memangnya mereka siapa?"

"Tuan Axton adalah menantu Uncle. Putri Uncle sudah ditemukan, namanya Jeanette dan saat ini ia berada di Indonesia. Ia sudah memiliki seorang putra dan saat ini sedang hamil anak ke dua. Sedangkan tamu yang satunya lagi adalah asisten pribadi Tuan Axton, namanya Zero," ucap Wesley.

"Zero?" Vianne menautkan kedua alisnya, bahkan ia menyipitkan kedua matanya. Saat menyebut nama itu, kepalanya terasa sakit dan hatinya terasa diremas. Vianne langsung memegang kepalanya.

"Jangan diingat ingat, aku hanya memberitahumu saja," ucap Wesley. Ia tak ingin Vianne memaksakan diri mengingat sesuatu, sesuai saran Dokter Hans.

"Berbaringlah, beristirahatlah dulu. Aku akan memanggilkan aunty ke sini," ucap Wesley yang merasa bersalah karena tiba tiba saja wajah Vianne berubah sedikit pucat.

Wesley akhirnya keluar dari kamar tidur Vianne. Ia langsung menuju dapur untuk memanggil Aunty Lea. Selain itu, Wesley juga mengambil segelas air dan masuk kembali ke dalam kamar tidur bersama dengan Aunty Lea.

Zero yang sempat termenung, hanya melihat sekilas Wesley kembali masuk ke dalam kamar, tanpa melihat Aunty Lea yang masuk sebelumnya. Ia menghela nafasnya kemudian pamit pada Tuan Orlando dan Axton, untuk ia kembali ke dalam kamarnya.

Di dalam kamar Zero,

"Apa yang sebenarnya mereka lakukan di dalam kamar? Mengapa mereka lama sekali, bahkan Wesley bisa dengan mudahnya bolak balik ke sana," gumam Zero yang di dalam dadanya seakan mulai tercipta percikan percikan api.

Kalau saja ia masih memiliki hubungan dengan Vianne, tentu ia bisa langsung melabrak keduanya. Ia tak peduli jika hubungannya nanti dengan Vianne akhirnya ketahuan, karena yang terpenting ia tahu apa yang keduanya lakukan di dalam sana.

Zero membuka pakaiannya dan membersihkan diri. Di dalam kamar mandi, kegelisahan tetap memasuki hatinya hingga ia terdiam di bawah kucuran air shower selama beberapa saat.

Aku harus bicara dengannya besok. Ya, aku harus bicara dengan Vianne. - batin Zero. Sebelum ia kembali ke Indonesia, ia akan membicarakan kembali hubungan mereka.

"Arghhh!!!" teriak Zero.

Bughhh

Ia memukul dinding kamar mandi ketika mengingat bahwa Vianne sama sekali tak mempedulikannya. Apa wanita itu benar benar telah melupakannya begitu saja?

🧡 🧡 🧡

Terpopuler

Comments

Sri Astuti

Sri Astuti

kmarin ga mau ditelp.. kmarin katsnya mau putus.. skrg galau melow bin risau.. dasar ga jelas lu Zero

2024-04-10

1

Sani Srimulyani

Sani Srimulyani

gimana rasanya menjadi orang asing.......

2024-04-19

0

Sabaku No Gaara

Sabaku No Gaara

sokorin lu

2024-04-27

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!