SANGAT SIBUK

One mencebik kesal karena Seven mengetahui bahwa ia sedang menjaga keempat cucu Tuan Azka. Ia yakin pasti Zero yang telah memberitahukan hal itu. Ia bahkan disiapkan kamar tamu untuk beristirahat setelah hampir seharian menjaga mereka. Namun, ada satu hal yang tidak diketahui oleh Zero, yakni One mengorek informasi dari Alex mengenai siapa kekasih ketuanya itu.

Flashback On

"Apa kalian tidak lelah?" tanya One.

"Tentu saja tidak," jawab Nathan yang terlihat masih sangat bersemangat.

"Tapi Uncle sudah lelah."

"Uncle sudah tua sih," ucap Nala yang langsung membuat One menoleh ke arah gadis kecil itu dan mencebik kesal.

"Kata siapa Uncle tua? Uncle masih muda, menikah saja belum," ucap One.

"Uncle jomblo akut ya?" tanya Nicholas.

"Bukan begitu, kalian tahu Uncle itu sibuk bekelja, jadi dia belum ada waktu buat cali pacal, apalagi menikah. Kasihan kan kalau Uncle menikah, istlinya mau dikasih makan apa nanti," ucap Alex.

One menarik nafasnya kasar. Ia baru saja mau berterima kasih pada Alex, tapi ternyata ia tetap dijatuhkan di akhir kalimat.

"Uncle punya kekasih!" ucap One tak mau kalah.

"Tidak mungkin! Aku sudah memeliksa dan hanya Uncle Zelo yang punya. Kekasih Uncle Zelo itu doktel. Jadi kalau Uncle One nakal, tinggal disuntik mati saja," ucap Alex dengan santai.

Meskipun One ingin marah, tapi ia cukup kaget dengan kenyataan bahwa kekasih Zero adalah seorang dokter.

"Dokter apa? Kan tidak sembarang dokter bisa menyuntik," One berusaha menggali informasi dari Alex.

"Doktel cantik yang pasti. Uncle cali juga donk doktel cantik, supaya nggak gampang pingsan," Alex menggoda One dan mengingatkan pria itu mengenai kejadian pingsannya saat Axton dan Jeanette menikah.

"Nanti Nala bantu bicara sama Daddy. Siapa tahu daddy punya kenalan dokter cantik," ucap Nala.

"Iya, biar Uncle nggak kesepian. Kasihan udah tua masih kesepian," ucap Nicholas.

"Kalian ini benar benar ya! Uncle itu masih muda, belum tua!" One pun mengejar keempat bocah itu di taman belakang kediaman keluarga Williams.

Flashback Off

Tubuh One sekarang sangat lemas dan lelah. Namun informasi yang ia dapatkan dari Alex, cukup membuatnya semakin penasaran. Ia pun bangkit dan berjalan menuju ruangan khusus di mana hanya anggota Black Alpha yang bisa masuk ke sana.

Ruangan penuh dengan komputer yang menyala itu menampilkan rekaman CCTV di kediaman Keluarga Williams. Ia pun duduk di depan sebuah komputer dan mulai mencari tahu apa yang disembunyikan oleh Zero.

*****

1 jam lebih Vianne berada di dalam pesawat. Ia pun turun dan langsung menuju ke area luar untuk mencari taksi. Ia akan langsung menuju ke mess dokter di rumah sakit yang biasa ia tempati jika datang ke Kota Paris.

Sebuah mobil berhenti di depannya dan jendelanya membuka, "Ingin ikut dengan kami, Vi?"

Vianne melihat Samantha bersama dengan Julian, "Tidak perlu, terima kasih. Aku sedang menunggu jemputanku."

"Baiklah. Lain kali kita minum kopi bersama ya. Oya,aku lupa meminta nomor ponselmu. Bagaimana aku bisa menghubungimu," ucap Samantha.

Vianne memberikannya dan tanpa sepengetahuan kedua wanita itu, Julian juga mengetikkan nomor ponsel Vianne ke dalam ponselnya sendiri.

"Aku yang akan menghubungimu karena aku akan sibuk sekali. Jadi aku akan mencari waktu kosong. Kekasihlu juga pria yang sangat sibuk, maklum ia adalah CEO dan pewaris tunggal perusahaan Hugo," ucap Samantha.

"Baiklah," ucap Vianne singkat.

Mobil tersebut akhirnya berlalu dari hadapan Vianne. Ia pun memanggil taksi dan naik.

Sesampainya di mess rumah sakit, Vianne langsung membersihkan dirinya dan berbaring di tenpat tidur. Ia meletakkan ponselnya di atas nakas setelah sebeluknya mengabari Wesley bahwa ia sudah sampai.

Besok, ia akan langsung mulai bekerja dengan semua laporan di rumah sakit ini. Ia bersyukur pekerjaannya menumpuk hingga ia tak ada waktu untuk memikirkan yang lain.

Pertemuannya dengan Samantha cukup mengagetkannya, namun pertemuannya dengan Julian lebih mengagetkannya lagi. Sudah lama sekali ia tak bertemu dengan keduanya, yakni sejak ia tak masuk sekolah karena dijual oleh Dad Jay.

Vianne menghela nafasnya pelan kemudian memejamkan matanya. Dulu secara diam diam, ia menaruh rasa suka kepada Julian yang notabene adalah kakak kelasnya. Ia sering melihat Julian memperhatikannya, namun ia berusaha tak terlalu percaya diri akan hal itu. Apalagi Samantha selalu bercerita padanya bagaimana ia sangat menyukai Julian.

Hingga suatu hari, mereka bertemu di sebuah toko buku dan mulai berkenalan. Vianne tak berani terlalu dekat dengan Julian di sekolah karena ia yakin Samantha tak akan suka dengan hal itu.

*****

Zero kembali ke Jakarta bersama dengan Seven. Hari ini, Axton akan pergi berbulan madu, jadi ia akan mengantar atasannya itu ke bandara. Ia tak meminta One melakukannya karena ia tahu One sedang sibuk dengan pekerjaan barunya.

"Bagaimana proyek Bali, Ze?" tanya Axton.

"Semua sudah bisa diatasi. Sebentar lagi akan langsung naik ke lantai 2, kemudian dilanjutkan dengan finishing," jawab Zero.

Axton menganggukkan kepalanya mengerti. Zero pun melanjutkan perjalanan menuju bandara. Di sana, Dad Orlando sudah menunggu karena ia akan ikut bersama dengan Axton dan Jeanette ke London dengan menggunakan pesawat pribadi milik Axton.

"Zero, untuk selanjutnya, kamu bisa langsung menghubungi Wesley untuk membahas semua proyek yang kita tangani bersama. Aku akan menyerahkan semuanya secara perlahan padanya. Saat ini kami sedang membuat laporan mengenai semua rumah sakit hasil kerjasama kita di benua Eropa, setelah itu Wesley akan mengirimkannya padamu," ucap Dad Orlando.

"Baik, Tuan," ucap Zero.

"Oiya, kamu juga bisa langsung menghubungi Vianne. Saat ini ia sedang pergi ke Paris untuk memulai semua laporan itu," ucap Dad Orlando lebih lanjut.

"Baik, Tuan. Saya akan menghubungi mereka."

Jadi karena kamu sedang pergi, maka kamu tak terlalu mempertanyakan hubungan kita. Kamu pasti sangat sibuk, Anne. - batin Zero.

"Ze, jika memang perlu, pergilah ke London untuk mengurus semuanya. Biar di sini di handle oleh One dan Seven. Mereka pasti akan cepat belajar," ucap Axton.

"Baik, Tuan."

Zero segera kembali ke perusahaan setelah mengantar Axton dan Jeanette ke bandara.

🧡 🧡 🧡

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***