🌹 Happy Reading ya Gengs 🌹
Mendapatkan perlakuan seperti ini dari White, benar-benar membuat Vita merasakan sakit yang mendalam.
Bagaimana bisa seorang pria, yang harusnya melindungi, kini malah menyakitinya bagaikan se-ekor hewan yang tidak berperasaan.
"Whitttteee,"
"Brio, namaku adalah Brio, jangan pernah kamu salah mengenali namaku," tegas Brio dengan tatapan membunuh pada Vita yang masih berada di bawah kakinya.
Merasa tidak perlu dengan apa yang dikatakan oleh pria ini, Vita segera beranjak dari posisinya, tanpa perduli dengan perasaan sakit di pipinya, serta pusing di kepalanya.
Vita membalas tatapan Brio dengan tak kalah tajam, dia benci dianggap sebagai perempuan lemah oleh pria tidak malu yang berada dihadapannya ini.
Dengan perasaan angkuh, Vita mengangkat jari telunjuknya tepat di depan wajah Brio.
"Ingat ya! mau nama kamu Brio atau White, atau mejikuhibunium sekalipun, tetapi bagiku kamu adalah Black, mungkin memang kulit kamu putih, tetapi hati kamu benar-benar hitam. Kamu punya pikiran tidak? kalau kamu mau sakitin aku gak masalah Io, tapi jangan masukin orang yang tidak bersalah bisa tidak sih?" Vita benar-benar lelah menghadapi situasi ini.
Dia ingin sekali mencekik Brio saat ini juga, tetapi dia sadar bahwa dia adalah seorang publik pigure yang akan membawa dampak buruk untuk kedepannya nanti.
"Aku itu capek hadapin kamu tahu gak, kamu itu Toxic, bisa mati aku kalau terus menerus bertahan sama kamu," tegas Vita lagi, dengan menunjuk wajah Brio.
Lalu dia memilih untuk segera mengambil tasnya yang berada di dalam mobil, namun langkahnya lebih dulu ditahan oleh Brio, yang kini menarik tanganya dengan kasar.
"Lepaskan aku dulu! Aku hanya ingin mengambil tas, apakah seperti juga menjadi masalah buat kamu?" seru Vita, benar-benar merasa frustasi.
"Diam di tempatmu! Biar aku yang mengambil tas milikmu," balas Brio dengan tegas.
"Aku bukan hanya mau mengambil tasku, tetapi aku ingin mengganti rugi kerusakaan mobil bapak ini yang diperbuat olehmu," pekik Vita, yang benar-benar sudah kehilangan rasa sabar di hatinya.
Sontak saya, senyum keangkuhan kini terlihat jelas dari wajah Brio, dan segera mengambil dompetnya dari dalam saku, lalu mengeluarkan uang merah yang dia miliki.
"Nih, aku mempunyai uang chas 10 juta," ucapnya, berniat untuk memberikannya supir itu.
Vita yang melihat itu, awalnya berpikir bahwa sejahat-jahatnya Brio, tetapi dia masih sedikit memiliki hati yang mulia.
Namun ternyata dia salah, dia bahkan sampai menangis ketika Brio melemparkan uang hingga berhamburan kemana-mana, bapak tua itu juga terlihat menangis sambil memunguti uang yang dilempar oleh Brio.
Beruntung tidak ada orang yang melintas, jika tidak bisa saja mereka semua juga ikut mengambili uang yang jatuh itu.
Kretteekkk bunyi tangan bapak itu yang diinjak dengan sengaja oleh Brio. "Aarrgghh tuan," jeritnya kesakitan.
"Brio apa yang kamu lakukan, Brio lepaskan bapak itu! aku mohon," pinta Vita dengan berusaha menarik tubuh pria yang sedari tadi menggengam erat tanganya.
Vita merasakan jantungnya sedang ditusuk oleh ribuan jarum, ketika melihat Brio yang sangat tega melakukan itu kepada pria yang terlihat seumuran dengan kakeknya mungkin.
Tangan yang sudah keriput dan bergetar ketika memegang stir mobil tadi, kini dengan sangat kejinya Brio menginjaknya.
Brio sama sekali tidak mendengarkan Vita, dia malah menundukan tubuhnya sedikit, "ingat baik-baik wajah wanita ini! Jika suatu saat kamu bertemu dengan dia lagi, maka jangan pernah mau jika dia menaiki taxi bututmu ini, apa kamu mengerti!" Brio memberikan peringatan kepada kakek tua itu, dan langsung menjauhkan kakinya dari tangan sang kakek.
Dengan sedikit kekuatannya, Vita menepis tangan Brio, dan segera membantu kakek itu untuk memunguti uang-uang yang masih beserakan.
"Vitaaa!" bentak Brio, semakin merasa marah, ketika wanita ini malah merendahkan harga dirinya sendiri dengan memungut uang yang sudah terjatuh.
"Ayoo pak, saya bantu," ucap Vita sama sekali tidak memperdulikan bentakan Brio yang semakin menggelegar.
Setelah sudah selesai, dengan perasaan iba, Vita kembali mengambil uang yang berada di dompetnya, dengan mendorong sedikit tubuh Brio yang menghalangi jalannya ketika mengambil tasnya yang berad di dalam taxi.
"Ini pak,saya memiliki 12 juta chas, ini saya tambahin lagi, untuk bapak ya pak, segeralah pergi pak," lirih Vita, sambil memberikan uang itu pada sang supir, dan langsung menyuruhnya pergi.
"Terima kasih banyak nyonya, saya-" ucapnya terhenti, ketika Vita menggelengkan kepalanya kuat.
"Pak saya mohon pergilah sekarang," titah Vita dengan penuh penekanaan, sambil terus menghalangi langkah Brio yang kembali ingin menyerang bapak tua itu.
Dengan perasaan takut, bapak itu segera pergi, dengan membawa mobilnya yang sudah rusak parah.
Tanpa menunggu kepergiaan bapak itu, Brio langsung menyeret paksa Vita untuk masuk ke dalam mobilnya.
"Lepaskan aku!" bentak Vita, yang sama sekali tidak digubris oleh Brio.
Bruuggh, dengan sekali dorongan Brio menghempaskan tubuh Vita di dalam kursi mobilnya.
Neraka, mungkin kata itu yang bisa melambangkan posisi Vita saat ini.
Setelah malam di mana hidupnya hancur, dia berpikir semua hanya cukup sampai di situ saja, tetapi ternyata dia sangat salah besar.
Emma wanita yang sudah dia anggap sebagai sahabat baiknya, dengan jahatnya menciptakan sebuah neraka yang paling jahanam di dalam kehidupaannya.
Dia tidak tahu, apa kesalahaan terbesar yang pernah dia lakukan, mengapa dia harus terikat oleh seorang manusia yang memilik pemikiran sakit seperti White alias Brio.
"Kenapa kamu tega melakukan itu?" tanya Vita, ketika melihat Brio yang sudah duduk santai di belakang kemudi.
"Melakukan itu apa?" tanya Brio balik, seakan-akan dia sudah lupa dengan kejadian tadi.
Vita menghela nafasnya kasar, dia menyadari betapa bodohnya dia bertanya seperti itu pada pria yang tidak memiliki hati.
Ketika Vita mulai diam, dan menatap ke arah luar, tiba-tiba dia terkejut ketika Brio melemparkan sepacket tissu basah ke wajahnya yang bengkak.
"Aaahhsshh," desisnya menahan sakit.
"Cikhh, perempuan lemah," sindir Brio, merasa muak jika melihat Vita yang mengeluh seperti itu.
Kembali mencoba menahan amarahnya, Vita memilih untuk tidak menanggapi kalimat hinaan itu.
Apa salahnya jika dia hanya merintih sedikit, dan siapapun tahu, bahwa rintihan kecil itu bukanlah tanda jika seorang wanita itu lemah.
"Kamu telpon papah kamu sekarang! Dan katakaan padanya jika kamu akan berangkat berlibur malam ini juga, dan tidak bisa pulang ke rumah," perintah Brio, sontak membuat Vita terkejut.
"Apa maksudmu? Aku tidak ingin pergi berlibur," balas Vita, menolak perintah Brio yang menurutnya sangat tidak masuk akal.
Mendengar penuturan Vita, membuat Brio tersenyum tipis, sambil terus melirik sinis ke arah Vita yang masih berani menolaknya.
"Kamu pikir aku bodoh? Kamu mengambil cuti satu minggu dan membatalkan semua kontrak kerjamu untuk berlibur, dan sekarang kamu bilang tidak ingin berlibur? Sepergi itu?" Skakmatt. Vita benar-benar lupa, jika Brio adalah seorang hacker berbahaya, seluruh informasi bisa dengan begitu mudah dia dapatkan jika memang dia menginginkannya.
"Tapi aku-,"
"Kita akan ke Brazil malam ini juga, tidak ada penolakan, setiap kemauanku adalah perintah untukmu," tegas Brio sekali lagi, membuat Vita merasa bahwa dia seperti hewan peliharaan yang harus melayani tuannya.
"Kamu sungguh mengikatku Mister, bisakah aku memotong tali itu, agar aku bisa bebas dari jerataanmu yang terus merantaiku?" tanya Vita begitu miris dengan kehidupannya.
"Aku akan membuangmu, ketika tubuhmu sudah menjadi sampah bagiku," tutur Brio, yang mengucapkan kalimat yang begitu kasar tanpa pernah perduli dengan perasaan orang lain.
**To Be Continue. *
**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.
*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*
*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*
Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘
**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*
*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Erviana Erastus
aq sumpahin kamu bucin sama Vita,dasar laki2 nggak pny perasaan km Brio ckckck
2023-04-15
1
Zuraida Zuraida
bukan dikulitin saja tu laki laknat
2023-01-30
0
Diii
mau enaknya doang
2022-12-10
0