🌹 Happy Reading Ya Gengs 🌹
Saat ini Vita, sudah berada di sebuah kapal pesiar paling mewah di bumi, namun itu sama sekali tidak membuatnya tertarik. Baginya dia ada di sini karena pamor dan sebuah popularitas, bukan karena hal privasinya.
Vita yang memang jarang akrab dengan siapapun, kini memilih untuk duduk sendiri di sebuah pojok ruangan, "Vita," panggil Emma.
"Heyy Emma gimana? Apa kamu sudah bertemu dengan dia?" tanya Vita dengan lembut.
Emma menganggukan kepalanya singkat, "sialll! aku harus bagaimana untuk menjalakan rencana ini," batin Emma, menatap Vita dengan penuh kelicikaan.
"Ayo ikut aku Vit, kita bertemu langsung dengan dia," seru Emma, langsung menarik tangan Vita naik ke lantai atas.
Sesampaianya di lantai atas, Vita yang kehausaan langsung mencari sebuah minuman, "tidak ada pelayan lewat ya, haus banget," ucapnya mencari sosok pelayan, namun tidak ditemukan.
"Ini Vit, minum air ku saja, masih baru kok, aman," sahut Emma, memberikan segelas air minum yang sedari tadi ada di tanganya.
Tanpa rasa curiga Vita langsung meminum air tersebut, dia benar-benar tidak tahu jika Emma sudah mencampur minuman itu dengan suatu serbuk penghancur.
"Ahhhhh Vit, perutku sakit bangett, kamu masuk duluan deh ke kamar ini, lima belas menit lagi aku akan datang ya," serunya sambil berlari.
Vita menggelengkan kepalanya, sambil tersenyum melihat kelakuaan Emma yang seperti anak-anak.
Sedangkan Vita, langsung menuruti apa yang dipinta oleh Emma, untuk masuk ke dalam kamar mewah yang sudah tersedia.
Namun belum saja dia masuk, tiba-tiba tanganya sudah ditarik oleh seorang pria dan lalu menggendongnya paksa, "lepaskan aku,,lepaassskan," teriak Vita dengan meronta di tubuh pria itu.
Sedangkan Emma yang sedang mengintip dari kejauhan, kini merasa puas melihat cek senilai 20Miliyar ada di tangan-nya.
"Thanks Vita, dan sorry, wkwkwkwk, loe terlalu sombong ketika di atas, jadi aku rasa hilang perawan tidak akan masalah ya, lagian bukan aku yang salah dong, hanya kamu terlalu bodoh untuk memepercayai sebuah kata-kata, dan dengan uang ini, aku akan kabur dari Negara-Negara yang kamu kunjungi, selamat menikmati kehancuranmu Vita," kata Emma, merasa puas karena bisa menghancurkan karir Vita dengan mudahnya.
Bruggggghhhh tubuh Vita dibanting ke atas tempat tidur, lalu pria yang membawanya itu kini mulai membuka pakaiannya, "mauu apa kamu brenggseekk, lepaskan aku, lepaskan," teriak Vita, ketika pria itu sudah mengunci tubunya.
"Aku sudah membelimu dari teman kamu, jadi nikmati saja apa yang aku berikan malam ini, atau tidak kamu harus mengganti uangku 10 kali lipat," bisik pria itu, tepat di telinga Vita.
"Lepaskan, aku tidak pernah menjuaaal diri sama siapapun, jadi lebih baik kamu lepaskan aku, dan minta ganti rugi dengan wanita sialaan itu," bentak Vita, dengan penuh emosi.
Namun tubuhnya merasa seperti ingin disentuh oleh pria yang saat ini menatapnya dengan lekat, "ahhhhhhssshhh," desaahhhnya ketika pria itu menyentuh lembut punggung belakangnya.
"Lihat lah, wanita munafik seperti kamu, sok menolak tapi menikmati, aku jadi ragu apa kamu benar-benar masih perawaan atau tidak," seru pria itu, benar-benar menyepelekan harga diri Vita.
Vita langsung mendorong tubuh pria itu, dan mencoba untuk lari, "ganti 200M atau karir serta perusahaan papah kamu akan hancur!" tegas pria itu, sambil terbaring santai di atas tempat tidur. Dia sangat tau bagaimana karier Vita di dunia entertainment, dan dia tidak ingin menghabiskan tenaga untuk memaksa Vita melakukan dan merelakan masa depanya pada pria itu.
"Bastarddd!! Perusahaan dan karier saya tidak ada hubunganya dengan ini, kamu tidak menandatangi kontrak pembelian dengan saya, maka saya sama sekali tidak takut dengan ancaman kamu," tegas Vita, lalu kembali melangkahkan kakinya keluar, tiba-tiba saja dia merasa lemah dan tak bertenaga.
"Aku adalah Mr. White, kamu tau siapa dia kan," sahut pria itu, mengenalkan siapa dirinya, membuat Vita ingin sekali menatap marah ke arahnya.
"Ohh ternyata kamu yang bernama Mr. White, sosok penjahat wanita, yang hanya mampu bersembunyi dibalik akun, hahaha sangat-sangat memalukan," sindir Vita, merasa muak, dan ingin kabur.
Namun kakinya sama sekali tidak bisa dipakai untuk bergerak, apa lagi berdiri.
"Sialaaan kamu Emma, tunggu pembalasaaanku," batinnya merasa bahwa ini semua memang hanyalah sebuah jebakaan.
White sama sekali tidak perduli dengan sindiran Vita, dia sudah tidak bisa menahaan nafsunya lagi, sehingga dia langsung mengangkat tubuh Vita, dan memperkosiiii wanita cantik itu dengan sangat-sangat kasar.
Vita yang memang sudah tidak mampu mengelak atau pun meronta, kini sudah pasrah akan nasib dirinya, namun dia terus memandang penuh kebencian ke arah White.
"Ternyata kamu memang masih virgin,, ahhssshh, nikmatilah ini," rancaaunya semakin menggila ketika dirinya hampir mendapatkan pelepasaan.
Namun makin lama kelamaan karena berada di bawah pengaruh obat, Vita akhirnya membalas seluruh perlakuan pria ini, dia mulai menikmati permainan demi permainan kenimataan dunia.
Hingga subuh menjelang barulah mereka berdua sama-sama terlelap tidur dalam satu selimut, tanpa mengenakan pakaian mereka sama sekali.
*****
Di sore harinya, Vita yang terbangun duluan, dan tersadar tentang apa yang dia lakukan di subuh tadi, kini hanya bisa mengusap wajahnya dengan kasar, dia menatap tajam penuh kebenciaan ke arah White yang masih tertidur di sebelahnya. "Aku membenci pria ini, aku akan mencari kamu Emma, kamu akan membayar mahal atas apa yang telah direnggut dari dalam diriku," batin Vita, sebelum bangkit dari tempat tidur.
"Aaarrgghhsssh," desisnya menahan sakit di apom miliknya, karena pergulataann mereka semalam.
Namun Vita berusaha mengabaikan rasa sakit itu, dan berusaha melangkahkan kakinya ke dalam kamar mandi.
Vita melihat bayangan tubuhnya, terlihat gunung kembarnya yang terdapat banyak kissmark tujuh atau delapan yang dibuat oleh pria messum itu.
Dia menangis, namun segera mencuci wajahnya, dan mandi di bawah dinginya air shower.
"Jangan menangis Vit, itu tandanya kamu lemah, come on, bangkit dan minta pertanggung jawabaan dari dua orang ini," batin Vita, menahan dengan keras air mata yang hampir jatuh keluar.
Setelah membersihkan tubuhnya, Vita masih melihat White yang tertidur dengan wajah kalemnya, sama sekali tidak terlihat sebuah penyesalaan yang ada. Mungkin saja dia memang sudah sering menghancurkan masa depan seorang wanita. Makanya dia sama sekali tidak berpikir atau merasa kasihan sebelum melakukakannya.
Vita sama sekali tidak perduli itu, dia ingin segera pergi dan menghilang dari hadapaan pria ini.
"Kamu pikir, setelah kamu melakukanya bersama ku, kamu bisa pergi dan kabur begitu saja?" tanya White dengam mata yang masih tertutup.
Membuat Vita menghentikan langkahnya dan menunggu apa yang akan dikatakan oleh pria ini lagi.
"Mulai detik ini, kamu adalah partner ranjangku, kita pasti akan bertemu lagi, dan kamu harus selalu mau melayaniku, kapan pun dan dimanapun aku mau," tegasnya penuh penekanan.
Vita yang sudah tersulutkan emosi mendengar kata-kata sampah itu, langsung mengambil pisau yang ada di atas meja, dan mengarahkanya pada White.
Jleeebbb, Vita berhasil menikam White tepat di perutnya. "Aaarrhhhggh, damn it!! Wanita sialaaan beraninya kamu!" umpat White, yang merasa lengah dengan pergerakaan Vita.
White langsung menekan luka tusukan itu, agar Darahnya tidak banyak keluar, sedangkan Vita langsung lemas ketika melihat darah ada di tanganya. "Aaarrrrgggghhh," teriak Vita lagi, dan ingin menikam White lagi. Namun pria itu tidak mau lengah lagi.
Dia langsung mengunci tangan Vita, dan membuang pisau itu ke sembarangan tempat.
"Kamu pikir dengan luka tikaman bisa membunuhku ?" tanyanya dingin.
"Tidak Vita, kamu salah, malah itu semakin membuatku cukup berhati-hati dengan kamu agar tidak melakukan tindakan ini lagi, dan ingat, aku bisa saja membawa kasus ini ke hukum, jika kamu tidak menuruti apa yang aku katakaan! Ingat! Hidupmu berada di dalam gengamaanku sekarang!" bisiknya pelan di telinga Vita, dan kini melepaskan wanita itu begitu saja. Dan mulai melangkahkan kakinya untuk keluar kamar, tak lupa dia memakai pakaianya terlebih dahulu.
"Pergi sejauh mungkin saja kamu pasti akan aku dapatkan," tegasnya lagi, sebelum benar-benar meninggalkan Vita, yang masih terdiam dengan darah di tanganya.
Lalu Vita mengambil lagi pisau itu dan mencoba menusuk-nusuk tempat tidur, untuk meluapkan kemarahaanya, tentang bagaimana hidupnya hancur dan berubah menjadi sebuah kegelapaan setelah hari ini.
**To Be Continue. *
**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.
*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*
*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*
Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘
**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*
*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Erviana Erastus
terlalu percaya teman sih
2023-04-13
0
renita gunawan
emma jahat banget.tega menjebak vita ons dengan mr.white
2023-01-30
1
lusika
terlalu banyak note dan emod rada mengganggu yang baca
2022-12-29
0