Berbohong

Hari ini adalah kepulangan Anton dari luar negeri, membuat Risa sangat antusias menyambut kedatangan sang suami, yang tadi mengabarinya, jika pesawat yang di naiknya sudah lepas landas.

Dan itu artinya tidak akan lama lagi Anton tiba di rumah.

"Apa yang harus aku lakukan," ucap Risa bingung sambil menatap baju yang akan di kenakannya untuk menyambut kedatangan sang suami. "Ini? Ah tidak, ini terlalu terbuka," ucapnya sambil menunjuk baju kurang bahan yang pernah di belikan Anton untuknya, dan baju yang paling di sukai oleh Anton, saat Risa mengenakannya, dan belakangan terakhir, sering di pakai Risa atas perintah sang suami. "Tapi, Mas Anton akan menyukai, jika aku pakai baju ini, apa aku pakai ini saja ya," Risa yang menggunakan jubah mandi, bingung harus memakai pakaian apa, untuk menyambut kedatangan sang suami malam ini.

"Tidak usah pakai baju," suara seseorang yang sangat Risa kenal. Membuat Risa yang masih berada diruang ganti langsung menoleh kearah sumber suara, lalu menautkan keningnya, ketika melihat Anton, yang kini berjalan mendekat kearahnya. "Mas, kamu..." Risa tidak jadi meneruskan ucapannya, ketika Anton yang sudah mendekatinya, langsung memeluk tubuhnya, dan Risa pun langsung balik memeluk sang suami yang sudah di nanti kedatangannya. "Mas,"

"Kenapa?" tanya Anton ketika sudah melepas pelukannya.

"Tadi Mas, bilang ma..." Risa tidak jadi meneruskan ucapannya lagi, karena bibirnya langsung disambar oleh bibir sang suami, yang menciumnya dengan sangat lembut, hingga Risa terbuai dan membuka mulutnya agar sang suami leluasa menainkan lidahnya.

Anton melepas tautan bibirnya, saat sudah mulai kehilangan oksigen karena ciumannya begitu panas dan menuntut yang lainnya.

"Mas," panggil Risa di sela-sela mengatur nafasnya.

"Iya, maaf tadi aku berbohong padamu, padahal tadi aku sudah turun dari pesawat," jelas Anton, karena saat tadi menghubungi Risa, mengatakan baru akan naik pesawat bohong adanya, yang ada dia sudah turun dari pesawat dan menuju rumah untuk segera menemui Risa.

"Ih, kenapa harus berbohong, Mas?"

"Untuk memberi kejutan padamu, dan aku berhasil," jawabnya, lalu memeluk pinggang sang istri, agar menempel di tubuhnya. "Buka,"

"Apanya Mas?"

Namun, bukannya menjawab pertanyaan sang istri, Anton melepas sendiri, tali jubah mandi yang dikenakan oleh Risa.

Membuatnya langsung menahan jubah mandinya agar tidak terbuka. "Mas,"

"Aku menginginkannya,"

"Lebih baik Mas, membersihkan diri dulu,"

"Tidak perlu, aku masih wangi, ciumlah, terlebih lagi, aku menginginkannya," sambung Anton yang langsung melepas tangan sang istri yang menahan jubah mandi yang di kenakannya, hingga kini dia melihat dengan jelas tubuh polos sang istri. "Aku mau,"

"Mas, nanti..." Risa tidak jadi meneruskan ucapannya, saat tubuhnya tiba-tiba di bopong oleh Anton dan bibirnya disambar olehnya.

Anton pun membawa Risa keluar dari dalam ruang ganti menuju tempat tidur, tentu dengan bibir yang masih saling bertautan.

Anton melepas tautan bibirnya, setelah merebahkan tubuh sang di atas kasur. "Aku sangat merindukan kamu, sayang," ucap Anton.

"Sayang?" tanya Risa, karena biasanya sang suami hanya memanggil namanya saja.

"Iya, kenapa? Tidak salah kan?"

Risa langsung tersenyum dan menggelengkan kepalanya mendengar apa yang sang suami katakan.

"Apa kamu tidak merindukan aku?"

Namun, bukannya menjawab pertanyaan sang suami, Risa malah memeluk tubuh Anton yang berada tepat diatas tubuhnya.

"Apa kamu sudah tidak sabar, sayang?"

"Mas, apaan sih," Risa pun langsung melepas pelukannya. "Ada hal yang sangat penting yang ingin aku katakan,"

"Nanti saja, aku ingin menikmati tubuhmu, sayang," Anton menurunkan jubah mandi yang dikenakan oleh sang istri, bertepatan dengan pintu kamarnya yang terbuka.

Membuat keduanya langsung menatap kearah pintu dimana Nana baru masuk.

"Pa, Ma, apa yang sedang kalian lakukan?" tanya bocah kecil itu.

Tentu saja membuat Risa langsung mendorong tubuh sang suami yang berada di atasnya untuk menjauh, lalu mengikat jubah mandi sebelum beranjak dari tidurnya.

"Mama dan Papa tidak melakukan apa pun, sayang,"

"Bohong sayang, kamu ingin adik bayi kan? Mama dan juga Papa akan membuat adik bayi untuk kamu,"

"Mas, apaan sih," gerutu Risa sambil menyenggol lengan Anton yang ada di sampingnya.

"Aku kan, sudah punya adik bayi, Pa. Dan masih berada di dalam perut mama,"

Perkataan Nana membuat Anton langsung menoleh pada Risa.

"Sayang, apa maksud Nana?"

Risa tersenyum sambil menganggukkan kepala.

"Apa kamu sedang hamil?"

"Iya, Mas,"

"Apa!?"

Bersambung..................

Hay guys novel ini alurnya cepat, aku harap kalian tidak protes ya!

Terpopuler

Comments

Yuli maelany

Yuli maelany

dah kebelet malah ada gangguan sabar yaa ton😅😅😅😂😅😂

2022-12-15

0

lia

lia

ia aq hamil anak kamu mas usiax baru dua minggu🥰🥰🥰🤣🤣😍😍

2022-12-14

0

Wiek Soen

Wiek Soen

apakah Anton GK suka Risa hamil

2022-12-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!