Kesempatan Berharga

Anton dan Risa sama-sama terkejut mendengar apa yang baru saja di katakan oleh Pak Toha.

"Kenapa kalian terkejut? Harusnya kalian senang karena kalian tidak akan lagi berbuat Zina seperti barusan,"

"Pak Toha, dengarkan aku. Yang Bapak lihat hanya salah paham, aku dan dia tidak sedang melakukan apa pun," jelas Risa lagi untuk menepis tuduhan pak Toha.

"Ya ampun neng Risa, salah paham yang seperti apa? Kami melihat neng Risa sedang bercumbu dengan pria ini," sambung pria yang berada di samping pak Toha dan menunjuk ke arah Anton.

Dan pria tersebut tak lain dan tak bukan adalah pak Samsul wakil ketua RT yang tadi menemani pak Toha keliling lingkungan untuk meminta iuran bulanan kepada setiap warga.

"Dan benar apa yang di katakan oleh pak Toha, neng Risa harus menikah dengan pria ini, untuk kebaikan neng Risa sendiri dan juga kebaikan lingkungan ini. Neng Risa tahu persis bukan, aturan di lingkungan tempat tinggal ini. Dan neng Risa tidak bisa menolak lagi untuk menikah dan mempertanggung jawabkan apa yang neng Risa baru saja lakukan."

"Tidak bisa begitu Pak, aku dan–"

"Neng Risa diamlah!" perintah Pak Toha menghentikan ucapan Risa.

Dan pak Toha sekarang menatap ke arah Anton yang berdiri tepat di samping Risa.

"Untuk kamu, apa kamu siap untuk menikahi neng Risa?"

"Tentu aku siap. Jika itu untuk kebaikan Risa dan lingkungan ini," jawab Anton yang tidak ingin kehilangan kesempatan berharga ini.

Risa menoleh ke arah Anton ketika mendengar apa yang baru saja di katakan nya.

"Pak Anton, apa yang bapak katakan?"

Namun, Anton tidak menjawab pertanyaan Risa.

Karena di lubuk hatinya begitu bahagia, saat ke dua pria paruh baya yang masih berada di depannya, mengatakan ingin menikahkan dirinya dan juga Risa.

Dan Anton akan selalu bersyukur karena bola karet yang tadi di injaknya bisa mengantarkan dirinya untuk memiliki Risa selamanya.

"Bagus, artinya kamu pria yang bertanggung jawab. Dan kapan kamu akan menikahi neng Risa?"

"Besok." jawab Anton dengan pasti. "Dan aku akan mengurus semua berkas yang di perlukan,"

"Pak Anton. Apa yang Bapak katakan ini?"

"Neng Risa sudahlah, harusnya Neng Risa senang. Karena pria ini mau bertanggung jawab dengan apa yang sudah dilakukannya, dan dia juga sudah menyelamatkan nama baik neng Risa dan juga lingkungan ini," sambung Pak Toha.

"Ada apa ini?" tanya wanita paruh baya yang baru masuk ke dalam rumah sambil menggandeng gadis kecil yang tak lain dan tak bukan adalah Nana putri Risa.

"Mama," panggil Nana yang langsung berlari menghampiri Risa.

Begitupun dengan wanita paruh baya yang tak lain dan tak bukan adalah Ibu Ria, ibu kandung Risa. Yang berjalan menyusul Nana, sambil menatap Risa, Anton dan juga Pak Toha dan Pak Samsul bergantian.

"Ada apa pak Toha?" tanya Ibu Ria penasaran, ketika melihat raut wajah ke empatnya yang terlihat tegang.

"Bagus Bu Ria datang. Neng Risa sudah melanggar peraturan di lingkungan ini dengan berzina,"

"Apa!" Ibu Ria begitu terkejut mendengar apa yang baru saja pak Toha katakan. "Maksud pak Toha apa?"

Dan pak Toha langsung menceritakan apa yang di lihatnya, dan juga mengatakan jika Anton akan menikahi Risa besok untuk bertanggung jawab dengan apa yang sudah dilakukannya.

Kemudian ibu Ria sekarang mengalihkan tatapannya ke arah sang putri dan juga Anton bergantian.

"Apa yang di katakan oleh Pak Toha benar?"

"Ti–"

"Benar Bu, dan aku akan bertanggung jawab dengan apa yang sudah aku lakukan," jawab Anton menyela ucapan Risa.

"Terima kasih Nak Anton," ujar ibu Ria sambil mengukir senyum dan ke dua tangannya meraih tangan Anton dan menggenggamnya. "Ibu tahu Nak Anton pria yang baik,"

Risa langsung menggelengkan kepalanya mendengar ucapan sang ibu yang tidak seperti di bayangkan nya. Lalu Risa menggendong sang putri menuju ke kamarnya, meninggalkan semua orang tanpa mengatakan apa pun.

Karena Risa yakin, apa pun pembelaannya tidak akan pernah di gubris, saat sang ibu begitu antusias mendengar Anton yang akan menikahinya.

Selepas kepergian pak Toha, pak Samsul dan juga Anton dari rumahnya, setelah membahas acara pernikahan esok hari. Ibu Ria tersenyum bahagia mendapati sang putri akan menikah lagi setelah empat tahun lebih menjanda.

Meskipun dirinya tahu pernikahan ini bukan keinginan sang putri, tapi Ibu Ria begitu antusias karena pria yang akan menikahi sang putri adalah Anton.

Pria yang sudah Ibu Ria kenal, dan Ibu Ria juga tahu jika Anton sudah lama mencintai Risa.

Saat Anton beberapa kali datang berkunjung ke rumah dan meminta izin untuk mendekati Risa.

Ibu Ria mengetuk pintu kamar sang putri sebelum masuk ke dalam. Dan melangkahkan kakinya mendekati tempat tidur, di mana Risa sedang merebahkan tubuhnya sambil memeluk Nana untuk menidurkannya.

Lalu ibu Ria duduk di pinggiran tempat tidur, tepat di belakang sang putri. Saat ibu Ria tahu Risa belum tidur, hanya Nana yang sudah tertidur lelap.

"Anton sangat mencintai kamu Risa, ibu sangat tahu dia salah satu pria baik yang pantas menjadi pendamping kamu,"

"Tapi ibu belum mendengar apa yang sebenarnya terjadi, karena apa yang di katakan pak Toha itu tidak benar, aku dan juga–"

"Ibu tidak ingin mendengar pembelaan kamu," sambung ibu Ria memotong perkataan sang putri. "Ibu begitu bahagia akhirnya kamu akan menikah lagi,"

"Ibu egois!" seru Risa yang sekarang beranjak dari tidurnya. "Ibu tidak mengerti perasaan aku,"

"Perasaan apa? Apa karena kamu tidak mencintai Anton?"

"Iya, dan aku tidak ingin menikah dengan pria yang tidak aku cintai,"

Ibu Ria beranjak dari duduknya setelah mendengar apa yang baru saja di katakan oleh sang putri, lalu menatap ke arah Risa yang juga menatap ke arahnya.

"Kamu yang egois Ris, lihat anak kamu. Nana butuh seorang ayah, dan ibu yakin Anton akan menjadi sosok ayah yang baik untuk Nana. Dan untuk cinta, cinta itu akan datang dengan berjalannya waktu, dan ibu yakin, kamu akan mencintai Anton nantinya. Bukan cinta di awal namun setelahnya menyakitkan, seperti cinta kamu pada mantan suami kamu itu, apa kamu masih ingat apa yang dia lakukan padamu?"

"Cukup Bu, Aku tidak ingin membahas masa lalu," sambung Risa yang langsung turun dari tempat tidur dan melangkahkan kakinya keluar dari kamar.

Saat Risa mendengar apa yang di katakan oleh sang ibu. Jika dirinya dulu sangat mencintai mantan suaminya, namun cintanya di balas dengan perlakukan kasarnya.

"Ya Tuhan. Apa yang harus aku lakukan? Apa aku harus menikah dengan Pak Anton? Atau aku harus pergi untuk menghindari pernikahan ini?" tanya Risa saat sudah berada di luar kamar.

"Pergi saja, dan jangan pernah kembali!" seru ibu Ria yang sudah keluar dari kamar sang putri dan mendengar jelas apa yang baru saja di katakannya.

Bersambung...................

Terpopuler

Comments

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

biarpun bingung krn dituduh spt itu ... tapi Anton mah pasti bungah pisan ... 🤣🤣
dasar lo, Ton ... emang rejeki elo 😅😅
segitu dari kmrn masih berjuang keras yak ... eeehh ... kejadian gak sengaja malah langsung dinikahin ...
tau gitu dr kmrn2 aja yak, bikin skenario ... 🤣🤣🤣

2023-05-28

0

~ziaaa~

~ziaaa~

kesempatan yg tak boleh dilewatkan bagi Anton,,Karna kesempatan itu mungkin tdk akan dtg untuk yg kedua kalinya 😆

2022-12-14

1

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

seneng pake bangettt.. dapat rezeki nomplok

2022-12-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!