Pernikahan Dadakan

Mendengar apa yang baru saja sang ibu katakan, Risa sekilas menoleh ke arah sang ibu yang baru saja keluar dari dalam kamarnya.

“Ris, ingat Nana sudah besar dan dia membutuhkan seorang ayah. Dan ibu sangat yakin, jika Anton akan menjadi ayah yang baik bagi Nana,”

Namun, risa tidak menanggapi apa yang baru saja sang ibu katakan karena sekarang Risa menuju kamar mandi yang bersebelahan dengan dapur.

“Ingat kebahagian Nana lebih penting di banding kebahagiaan kamu Ris,” ujar ibu Ria untuk terakhir kalinya sebelum Risa masuk ke dalam kamar mandi.

*

*

*

Memang tidak mudah bagi Risa untuk mengambil keputusan di mana dirinya harus menikah dengan Anton sang atasan, mengingat lagi Risa tidaklah memiliki perasaan pada pria tersebut.

Namun, akhirnya Risa memutuskan untuk menikah dengan Anton hanya demi Nana sang putri. Karena benar apa yang di katakana oleh sang ibu, jika Nana membutuhkan seorang ayah. Meskipun Risa harus mengorbankan kebahagiannya sendiri.

Keesokan harinya pernikahan Anton dan juga Risa berjalan dengan lancar, meskipun acara pernikahannya hanya di adakan secara sederhana.

Bagaimana tidak sederhana jika pernikahan tersebut hanya dihadiri beberapa tetangga Risa, dan Anton pun hanya datang berdua dengan seorang pria.

Karena ke dua orang tua Anton sedang berada di luar negri dan tidak bisa menghadiri pernikahan tersebut.

“Ton, kamu yakin dengan semua ini?” tanya seorang pria yang sedari tadi duduk di samping Anton dan menyaksikan pernikahan tersebut hingga selesai.

“Apa aku tidak pernah yakin dengan apa yang aku lakukan Ris?” tanya Anton balik pada pria yang baru saja bertanya padanya.

Pria yang sangat Anton kenal karena pria tersebut adalah sahabat baiknya yang bernama Aris.

“Lebih baik kamu kenalan dengan istriku yang sangat cantik itu,”

“Aku sudah sangat mengenalnya,” sambung Aris.

Mengingat lagi Anton selalu menceritakan tentang Risa pada sahabatnya tersebut.

“Lebih baik aku pulang saja Ton, aku tidak ingin mengganggu acara malam pertama kamu,”

“Baiklah. Terima kasih karena kamu sudah mau menghadiri acara pernikahan aku,”

“Sama-sama, aku pulang dulu,” ujar Aris kemudian berpamitan pada ibu Ria dan juga Risa sebelum meninggalkan rumah tersebut.

Karena rumah tersebut juga sudah sepi, saat tetangga Risa yang menghadiri acara pernikahannya sudah pulang semua sejak tadi.

Risa segera meninggalkan ruang tamu di mana sedari tadi dirinya berada setelah kepergian sahabat Anton. Dan Anton yang juga berada di ruang tamu tidak ingin menyusul Risa yang sudah masuk ke dalam kamarnya meninggalkan dirinya di ruang tamu bersama dengan ibu Ria dan juga Nana, putri dari Risa yang sedari tadi duduk di pangkuan sang nenek dan menyaksikan pernikahan sang mama.

Dan sekarang Nana turun dari pangkuan sang nenek dan melangkahkan kakinya menuju ke arah Anton yang sedang tersenyum ke arah Nana.

“Om Anton,” ucap Nana saat sudah mendekati Anton.

“Sekarang aku bukan om kamu sayang. Tapi sekarang om sudah menjadi papa kamu,” sambung Anton sambil tersenyum ke arah Nana yang sekarang menjadi putri sambungnya. Tentu saja Anton tak lupa membelai pipi Nana yang sangat menggemaskan. “Jadi mulai sekarang kamu harus memanggil om dengan sebutan papa, oke.”

“Oke Papa,” Nana pun tidak ragu lagi memanggil Anton dengan sebutan papa, mengingat lagi Nana sudah mengenal Anton, dan Nana pun juga ingin segera memiliki seorang papa.

Dan sekarang keinginan Nana terkabul, apa lagi papa barunya adalah Anton pria yang sudah sangat Nana kenal. Bukan hanya mengenalnya, tapi Nana juga sangat menyayangi Anton, kerena Anton bisa mengambil hati Nana.

“Papa, aku mau pergi ke mama dulu ya. Aku belum memberi selamat pada mama,” ujar Nana. Meskipun usianya baru menginjak usia lima tahun, namum bicaranya sudah sangat lancar, tidak sepeti anak usia lima tahun pada umumnya.

“Silakan sayang,”

Kemudian Nana mencium pipi Anton sebelum meninggalkannya. Membuat Anton sangat Bahagia, karena sekarang akhirnya dirinya bisa mendapatkan Risa, wanita yang sudah sangat lama dirinya kejar.

Ibu Ria yang sedari tadi mendengar perbincangan Anton dan juga sang cucu. Sekarang beranjak dari duduknya dan menghampiri Anton, setelah Nana sang cucu menyusul sang putri di kamarnya.

“Maaf,” ucap ibu Ria yang sekarang sudah menghampiri Anton dan duduk di kursi tepat di depan kursi yang diduduki oleh Anton.

“Untuk apa Ibu minta maaf?” tanya Anton sambil tersenyum ke arah ibu Ria yang sekarang sudah menjadi ibu mertuanya.

“Karena Risa begitu acuh padamu, padahal kamu sudah menjadi suaminya,” jawab ibu Ria merasa tidak enak pada Anton.

Mengingat lagi, sejak tadi ibu Ria yang memperhatikan Risa sang putri, tidak pernah menanggapi apa pun yang Anton katakan padanya.

“Tidak apa-apa Bu, aku sudah lama mengenal Risa. Dan seperti itulah Risa anak Ibu, di kantor pun juga begitu, Bu,” sambung Anton. Yang sudah terbiasa mendapati sikap acuh tak acuh Risa jika berada di kantor.

“Mudah-mudahan kamu bisa mengubah sikap Risa suatu saat nanti. Ibu sangat rindu siapa Risa yang dulu,” ujar ibu Ria sambil menghembuskan nafasnya kasar. Dan mengingat lagi sikap sang putri yang dulu, karena sang putri memiliki sifat yang periang. Tidak seperti sekarang yang begitu dingin semenjak rumah tangganya gagal.

Anton meraih tangan Ibu Ria, setelah mendengar apa yang baru saja dikatakannya. Dan senyum terukir dari kedua sudut bibirnya sambil menggenggam tangannya.

“Aku berjanji pada Ibu, aku akan mengembalikan Risa seperti dulu lagi. Dan aku juga berjanji, aku akan selalu membahagiakan Risa selama aku masih hidup di dunia ini. Dan tidak ada satu pun orang yang bisa menyakitinya,” ujar Anton dengan pasti.

“Ibu sangat percaya padamu, Nak,” ibu Ria membalas senyum Anton yang tidak memudarkan senyumannya.

Anton tidak beranjak dari ruang tamu, dan tidak ada niat sedikitpun untuk menghampiri Risa di kamarnya meskipun wanita itu sekarang sudah menjadi istri sahnya.

Dan ibu Ria pun sudah menyuruh Anton untuk masuk ke dalam kamar sang putri, namun, Anton menolak. Karena Anton yakin, Risa tidak semudah itu menerima dirinya. Mengingat lagi pernikahan yang baru saja di lewati adalah pernikahan dadakan.

“Papa!” panggil Nana yang baru saja keluar dari kamar sang mama. Kemudian Nana kini berjalan menghampiri Anton yang masih setia duduk di ruang tamu, padahal acara pernikahannya sudah selesai dari beberapa jam lalu. “Kenapa Papa masih berada di sini?” tanya Nana yang kini menarik tangan Anton untuk beranjak dari duduknya.

“Sayang, papa mau di bawa ke mana?” tanya Anton saat Nana yang sudah berhasil membuatnya beranjak dari duduknya, kini beralih menarik tangannya.

“Ke kamar mama dong. Sekarang kan aku sudah memiliki papa baru, dan aku ingin seperti teman-teman aku. Yang bisa tidur satu kamar bersama mama dan juga papanya,” jawab Nana yang terus menarik tangan Anton menuju kamar Risa.

Bersambung...........

Terpopuler

Comments

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

yaaahh ... kapan una inu nya donk ? 😅😅😅

2023-05-28

0

~ziaaa~

~ziaaa~

selamat atas pernikahan ny....🤗🤗🤗

2022-12-14

1

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

selamat ya babang anton... semangat 💪 luluh kan gunung es

2022-12-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!