Rahasia Dibalik Pernikahan
Derap langkah kaki dari seorang wanita dengan terburu-buru memasuki sebuah sekolah taman kanak-kanak, dan tak lupa sesekali menatap jam tangan yang terpasang di pergelangan kiri tangannya.
Dan hari ini, tidak ingin terlambat seperti hari kemarin, saat dirinya di sibukkan dengan pekerjaan, dan akhirnya terlambat menjemput malaikat kecilnya.
Namun, langkah kakinya terhenti saat dirinya melihat seorang pria yang sangat di kenalnya, sedang bercanda dengan gadis kecil yang berusia kurang lebih lima tahun.
Gadis kecil yang ingin dirinya jemput, setelah pulang dari sekolah, tepat di jam makan siang.
"Mama," panggil gadis kecil tersebut pada wanita yang baru saja menghentikan langkahnya.
Lalu gadis kecil tersebut berlari menghampiri wanita yang baru saja di panggil dengan sebutan mama.
"Sayang," ujar wanita tersebut sambil berjongkok dan merentangkan tangannya untuk menyambut gadis kecil yang menghampirinya. "Maaf Nana sayang. Mama terlambat lagi menjemput kamu," Wanita tersebut langsung memeluk gadis kecil tersebut yang tidak lain dan tidak bukan adalah putri kecilnya.
"Tidak apa-apa Mama. Ada Om Anton yang menemani aku," sambung gadis kecil tersebut setelah sang mama melepas pelukannya.
Kemudian wanita tersebut beranjak dari tempatnya, lalu menoleh ke arah pria yang tadi di panggil oleh sang putri dengan sebutan Om Anton, saat pria tersebut sudah mendekati dirinya dan juga sang putri.
"Kenapa Bapak ada di sini, bukannya tadi Pak Anton mengatakan ingin makan siang di luar?"
"Iya. Dan aku ingin makan siang bersama dengan Nana," jawab pria tersebut yang bernama Anton.
"Maaf Pak, lain kali saja," tolak wanita tersebut, lalu menggendong sang putri, dan membalik tubuhnya kemudian melangkahkan kakinya.
"Risa, kenapa kamu selalu melarang aku untuk mengajak Nana makan bersama," kata Anton, dan menghentikan langkah wanita yang di panggilnya Risa.
Wanita yang menjadi sekretarisnya di kantor, dan juga wanita yang mencuri hatinya setahun belakangan ini.
Dan Anton tidak peduli dengan Risa yang berstatus janda anak satu, karena dirinya begitu tertarik dengan Risa yang begitu mandiri menjalani hidupnya.
Hembusan nafas kasar keluar dari bibir Risa lalu membalik tubuhnya untuk menghadap ke arah Anton.
"Maaf sebelumnya, Pak, bukannya aku melarang. Namun, Pak Anton sudah sangat baik padaku selama ini, dengan mengijinkan aku menjemput Nana pulang sekolah, ketika aku masih bekerja, dan aku merasa tidak enak dengan semua ini, Pak," jelas Risa mengingat lagi Anton atasannya begitu baik padanya. Telah mengijinkan dirinya selama ini menjemput sang putri di sekolah, meskipun jam pulang sekolah Nana sang putri bertepatan dengan jam istirahat makan siangnya.
Dan Risa sering telat kembali ke kantor setelah mengantar sang putri pulang, walaupun jarak rumah dan juga kantor tempatnya bekerja bisa di tempuh hanya lima belas menit. Tapi Anton tidak pernah mempermasalahkannya.
Namun, bukan itu yang menjadi alasan pertama Risa selalu melarang Anton mengajak sang putri untuk makan bersama.
Karena Risa tahu persis, Anton menyukai dirinya, dari beberapa kali sang atasannya tersebut memberikan perhatian padanya dan coba mengungkapkan perasannya.
Dan itu yang selama ini di hindari oleh Risa, selama menyandang status janda hampir empat tahun lebih, karena dirinya ingin fokus pada sang putri, dan tidak ingin memberi kesempatan pada siapa pun pria yang ingin mendekatinya.
Karena di pikirannya tidak terlintas sedikit pun untuk memiliki pendamping, karena masih trauma dengan pernikahan pertamanya, di mana sang suami melakukan kekerasan dalam rumah tangga, hingga Risa memutuskan untuk menyandang status janda.
"Risa tapi ini hanya–"
"Maaf Pak, aku permisi dulu," sambung Risa memotong perkataan Anton, lalu kembali membalik tubuhnya dan pergi meninggalkan Anton.
Setelah kepergian Risa, Anton menghembuskan nafasnya kasar. Karena lagi dan lagi dirinya tidak bisa mendekati putri sekretarisnya tersebut.
"Sebanyak apa pun kamu menolak, aku akan terus mendekati putrimu dan juga mendapatkan cintamu Risa," ucap Anton dan tatapan matanya terus tertuju ke arah punggung Risa yang semakin menjauh dari tempatnya berada.
*
*
*
Risa menghembuskan nafasnya lega, setelah memarkirkan motor matic miliknya di tempat parkir perusahan Japote Grup, tempatnya hampir satu tahun lebih bekerja sebagai sekretaris Anton. Karena siang ini, Risa tidak terlambat kembali ke kantor di jam istirahat siang.
Meskipun Risa harus mondar-mandir perusahaan, sekolah sang putri, rumah dan kembali ke perusahaan lagi yang jaraknya tidak terlalu jauh.
Risa mendudukkan bokongnya tepat di atas kursi kerjanya, saat sudah berada di ruang kerjanya yang berada tepat di depan ruang kerja Anton sang atasan.
Lalu Risa mengambil satu bungkus roti dari dalam tas miliknya, dan meletakannya di atas meja, mengingat lagi, jika dirinya belum sempat makan siang, karena tidak ingin telat kembali ke kantor.
Namun, baru saja ingin mengigit roti yang sudah berada di tangannya, Risa urungkan saat telepon intercom berbunyi.
Dan Risa pun segera beranjak dari duduknya, setelah mengangkat telepon intercom tersebut, di mana yang menghubunginya adalah Anton, dan menyuruhnya untuk datang ke ruangannya.
Risa segera mendekati meja kerja Anton saat sudah masuk ke dalam ruang kerjanya.
"Iya Pak, ada yang bisa aku bantu?" tanya Risa yang sekarang berdiri tepat di depan meja kerja di mana Anton sedang duduk di kursi kerjanya sambil mengukir senyum dari ke dua sudut bibirnya ke arah Risa, yang tentu saja tidak melihat senyum dari sang atasan karena Risa menundukkan kepalanya.
"Bagaimana bisa kamu akan membantu aku, jika aku berada di sini. Tapi tatapan mata kamu tertuju ke arah lantai, kamu pikir aku apaan Ris?"
"Oh maaf Pak,"
Risa lalu menegakkan kepalanya dan menatap sang atasan yang tersenyum ke arahnya.
Tentu saja Risa tidak membalas senyum sang atasan, karena bagi Risa senyumnya hanya untuk sang putri, yang selalu bersama dirinya di kala senang dan juga sedih, dan sang putri lah yang menjadi penenang di kala banyak orang yang mencemooh dirinya karena status yang di sandangnya.
Anton yang sudah mengetahui jika senyumannya tidak akan di balas, memudarkan senyuman, lalu satu tangannya menyodorkan bungkusan makanan ke arah Risa.
"Makan siang lah terlebih dahulu, sebelum memulai aktivitas kembali,"
"Aku sudah makan siang Pak," tolak Risa.
Tentu saja Anton tahu jika sang sekretaris berbohong, karena dirinya tadi melihat jelas, jika Risa ingin memakan roti, karena ruang kerja di mana dirinya berada, bisa dengan jelas melihat ruang kerja Risa, karena dinding yang menjadi pembatasan adalah dinding kaca.
"Jangan berbohong, makanlah terlebih dahulu, karena satu jam lagi kamu harus pergi ke perusahaan Mr. X," perintah Anton. "Dan jangan menolak lagi, jika kamu sakit, perusahaan aku ini akan rugi, karena harus mengeluarkan uang untuk biaya rumah sakit. Apa kamu paham!"
Jika dengan cara halus tidak bisa membuat Risa mengambil makanan yang diberikannya, Anton pun bisa mengatakan ucapan menyindir agar Risa tidak menolak pemberiannya.
Dan benar saja, Risa langsung mengambil makanan yang ada di hadapannya, lalu berpamitan untuk keluar dari ruangan kerja Anton.
Tentu saja membuat Anton tersenyum bahagia sambil menatap Risa keluar dari ruangannya.
"Apa aku juga harus melakukan sesuatu untuk mendapatkan Risa? Sepertinya boleh di coba," batin Anton sambil berpikir.
Bersambung...........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Erina Munir
klo mau ngedapetin wanita baik2...hrs berkelakuan dng baik pk Anton yg terhormat...hati2 sama wanuta baik3...klo udh merasa d kecilkan ..bisa jdi super galak paak....hrs tau ituu...
2025-01-17
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
ya Risa ... trauma memang bisa jd "hambatan" kamu.
tapi spt nya kamu sendiri "memanjakan" si trauma itu supaya tetep ada di diri kamu, di pikiran, juga di hati kamu.
padahal coba kamu liat si mantan br3ngs3k itu ... dia sekarang tenang2 aja kan ? sementara kamu masih "memelihara" si trauma..
coba lawan .. atau pergi ke ahlinya .. mungkin kamu butuh psikolog atau psikiater buat menghilangkan trauma itu.
kan masih banyak laki2 yg betul2 baik ...
kamu juga bisa liat .. sangat banyak pernikahan yg harmonis.
ayo Risa .... semangaaadd ✊️✊️👍👍💙💙
2023-05-28
0
🍾⃝ɴͩɪᷞɴͧᴅᷠʏͣᴀ ᴘuᴛʀɪ
mampir thor
2023-02-01
1