Bab 16

Aku sudah siap sudah berdandan dan memakai seragam. Kemeja lengan pendek berwarna putih yang ngepas di badan dipadukan dengan rok span yang panjangnya di atas lutut. Seragam kami memang mini ya, apalagi untuk ukuran tubuhku yang bongsor dan membuat beberapa bagian tampak jelas. Ya, namanya juga bekerja di tempat hiburan malam. Wajar kalau seragamnya dibuat seperti ini. Awalnya aku risih saat baru pertama bekerja tapi semakin ke sini aku sudah terbiasa, terbiasa karena terpaksa lebih tepatnya.

"Delima, bawakan minuman ini ke ruang VVIP. Ingatlah, di dalam kau harus berhati-hati. Jangan sampai menyinggung mereka," pesan bos padaku.

"Siap Bos. Tenang saja, serahkan padaku."

Aku membawa nampan yang berisi satu botol minuman beralkohol yang harganya fantastis. Salah satu minuman sultan disebutnya kalau jaman sekarang. Satu botol ini bisa seharga ratusan juta. Jadi aku harus sangat berhati-hati saat membawanya.

Saat pintu terbuka aku melihat tiga orang pria di sana. Memang semuanya tampan dan terlihat kaya raya dari pakaian dan aksesoris yang menempel di tubuh mereka sudah terlihat jelas harganya yang fantastis. Aku memang sangat jeli dengan barang-barang branded seperti itu.

"Minumannya Tuan," kataku pada mereka.

"Ohh apa kau Delima, bunganya club ini?" tanya salah satu dari mereka.

"Iya Tuan, saya Delima."

"Ternyata benar sangat cantik seperti namanya. Ya, sudah. Tolong kau tuankan minumannya untuk kami. Setelah itu temani kami di sini."

Aku tersenyum lalu membuka tutup botol minuman yang aku bawa. Menuangkan satu persatu untuk mereka. Di sana juga ada beberapa wanita tapi sepertinya buka dari club ini. Mungkin mereka bawa dari luar atau pacar mereka mungkin. Aku berdiri di agak jauh dari sofa setelah menuangkan minuman.

"Ehh Delima, Kenapa kau berdiri di sana. Kemarilah, bergabung bersama kami."

"Saya akan menunggu di sini Tuan, silahkan menikmati minuman Anda." Aku menolak.

"Kami membayar mahal tidak untuk melihatmu berdiri di sana. Ayo kemari dan bergabunglah. Tenang saja, kami tidak akan macam-macam. Kami hanya ingin kamu menemani kami minum."

Aku ragu, ruangan ini terlalu tertutup dan juga kedap suara. Jika ada apa-apa yang terjadi, berteriak sekencang apapun tidak akan ada yang mendengar dari luar. Karena memang ruangan ini di buat khusus untuk pelanggan VVIP agar bisa melakukan apa yang mereka mau.

"Ayolah, nona Delima. Kau akan menyesal kalau tidak mencicipi minuman ini. Karena ini sangat langka."

Aku pun akhirnya duduk agak jauh dari mereka.

"Minumlah, kau juga harus minum. Cicipi sedikit saja." Pria berjambang yang tidak jauh dariku menawarkan segera minuman itu.

"Terimakasih Tuan, tapi saya sebenarnya tidak bisa minum." Ya, walaupun sudah hampir setahun aku bekerja di tempat ini tapi kalau minum alkohol aku belum mahir seperti yang lain.

"Nggak apa-apa, sedikit saja nggak akan membuat kamu mabuk. Kau pasti suka dengan rasanya. Biasanya jenis ini yang paling disukai wanita."

Aku mencicipinya sedikit, mataku berbinar saat minuman itu menyentuh indra penciumanku. Rasanya manis seperti sirup. Berbeda dengan minuman beralkohol yang pernah aku cicipi. Kalau ini aku sih pasti suka. Aku langsung meminumnya sampai habis, tidak seperti minuman minuman keras.

"Bagaimana, enak kan?"

"Iya Tuan, rasanya manis," kataku.

"Kalau begitu tidak usah sungkan, kau boleh nambah kalau mau."

"Benarkah?" Rasanya memang seenak itu sampai aku nambah dan tidak terasa sudah habis beberapa gelas.

Terpopuler

Comments

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

waduh fanya nanti kamu bisa mabok kalau minum itu🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️

2023-04-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!