Bab 3

Setelah tugas sekolah selesai kami lanjut dengan nonton drama. Sebenarnya aku sudah mau pulang tapi Lila mencegahku pulang. Aku sudah ijin dengan ibuku juga.

"Oh ya, apa aku boleh tanya sesuatu padamu Malika?" ucap Lila padaku saat kami sedang menonton drama.

"Kenapa Lil, tanya saja." Aku tidak mengalihkan pandanganku pada layar laptop. Kebetulan drama yang sedang kami tonton adalah drama favoritku yang bercerita tentang seorang gadis biasa yang menikah dengan seorang pangeran. Aku jadi selalu berandai-andai, andai aku bisa seperti dia. Sayangnya itu hanya ada di dalam drama. Dalam dunia nyata mana mungkin ada pria kaya dan punya segalanya mau dengan perempuan biasa sepertiku.

"Itu Sebenarnya, kamu kenapa kalau di kelas suka sekali tidur. Bahkan setelah weekend. Apa kau tidak tidur semalaman sampai hampir setiap hari tertidur di kelas?" tanya Lila.

"Bukankah sudah aku bilang kalau aku kerja, aku harus bekerja keras untuk keluargaku." Aku menjawabnya sambil tersenyum santai. Aku tidak pernah malu meski harus bekerja sambil sekolah.

"Aku kagum padamu, Fanya. Walaupun sambil bekerja tapi kamu juga pintar dalam pelajaran. Aku yang punya banyak waktu belajar saja nggak pintar seperti kamu."

Kami lanjut nonton sampai seseorang mengetuk pintu kamar Lila.

"Sebentar aku buka dulu." Lila membuka pintu. Sementara aku masih di kasur menonton drama.

"Hai Pah ...."

Aku mendengar Lila memanggil papahnya, mungkin itu ayahnya yang datang. Apa aku perlu pergi menyapa. Tapi nanti saja lah, tunggu Lila memanggilku. Benar, kan. Tak lama Lila memanggilku untuk mendekat.

"Fanya, sini deh. Aku kenalkan sama Papahku," panggil Lila.

Aku segera mendekat tapi kemudian aku sangat terkejut melihat sosok laki-laki yang berdiri di hadapanku.

"Pah, ini temanku namanya Fanya. Fanya, ini Papahku."

Aku tersenyum canggung menyapa pria itu. Aku tidak bermimpi kan bertemu dengan pria itu lagi. Dan yang mengejutkan, pria itu adalah ayah dari teman baikku sendiri. Kenapa dunia ini rasanya sangat sempit.

"Selamat malam Om," sapaku ramah.

Aku perhatikan Papahnya Lila juga sepertinya terkejut melihatku ada di rumahnya. Tapi dia masih seperti pertama kali kita bertemu, dingin dan acuh.

"Pah, kenapa diam aja," kata Lila pada papahnya.

"Hah, ya sudah kalian lanjutkan saja. Turunlah saat makan malam nanti. Lila, ikut Papah sebentar." Pria itu berbalik begitu saja tanpa memberikan senyum untuk membalas sapaan ku.

"Maafkan Papahku ya, Fanya. Dia memang dingin seperti kulkas kalau pada orang yang belum dia kenal tapi sebenarnya dia baik kok. Hihihi ...."

"Iya, Lil. Aku nggak apa-apa kok."

Lila pergi menyusul papahnya, cukup lama dia pergi. Entah apa yang sedang mereka bicarakan. Apa mungkin pria itu akan melarang Lila berteman denganku. Aku tidak peduli kalau memang dia melarangku berteman dengan anaknya. Bukan aku yang minta Lila untuk berteman denganku. Dia sendiri yang mau. Ah sudahlah, tidak penting juga memikirkan hal itu. Lebih baik aku pulang sebelum di usir dari sini.

Aku sudah membereskan tas dan bukuku tapi kemudian Lila kembali ke kamar.

"Lohh Fanya! Kamu mau kemana? Kenapa sudah bersiap-siap?"

"Ohh ini, aku harus pulang Lil. Sudah malam, takutnya aku nggak dapat bus," kataku memberi alasan.

"Taruh tas nya, Nya. Kita kan belum makan malam. Kau boleh pulang setelah makan malam nanti. Biar supirku yang mengantarmu."

"Ehh nggak perlu Lil. Aku bisa pulang sendiri sekarang ya. Kita bertemu lagi besok, ok. Oh iya, nanti baju kamu aku laundry dulu sebelum dibalikin."

"Kau sudah aku bilang kalau baju itu buat kamu, Ika. Pokoknya kamu harus makan malam dulu, ayo. Papahku sudah menunggu di bawah."

"Tapi Lil, aku sebenarnya nggak enak pada Papahmu. Aku pulang aja ya." Aku memohon pada Lila agar aku bisa pulang.

Bagaimana bisa aku makan di meja yang sama dengan mereka.

Terpopuler

Comments

Hartaty

Hartaty

typo Thor

2023-08-24

0

༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸

༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸

tadi malika..skrg ika nmya..🙈

2023-06-14

0

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

fanya pernah bertemu sama papanya Lila ya berarti

2023-04-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!