Bab 10

POV Edward

Memiliki perusahaan besar yang sukses, jabatan yang bagus dan harta yang berlimpah itu aku. Edward Hilton adalah namaku. Seorang pria berumur tiga puluh delapan tahun yang masih tampan sampai sekarang. Aku juga memiliki seorang putri yang cantik dan memiliki sifat yang sama sepertiku bernama Shahila Hilton tapi dia lebih suka dipanggil Lila.

Namun, ada satu yang tidak aku miliki yaitu pasangan. Aku seorang duda cerai yang memiliki seorang putri. Aku bercerai dengan mantan istriku saat Lila masih kecil dan belum mengerti apa-apa. Penyebab perceraian kami, tentu saja karena hadirnya orang ketiga dalam hubungan kami. Bukan aku yang selingkuh tapi mantan istriku. Dulu aku belum sekaya sekarang, hanya pekerjaan kantoran biasa yang tidak bisa memenuhi selera mantan istri yang sangat tinggi. Jadilah dia mencari pria yang lebih bisa memenuhi keinginannya. Dia meninggalkan kami, demi semua itu.

Untunglah Lila mengerti saat ia sudah dewasa, tapi aku tidak pernah mengajarkan dia untuk membenci siapapun termaksud ibunya sendiri. Aku berikan kebebasan pada mereka untuk bertemu. Namun, tidak denganku. Luka yang ia tinggalkan sudah terlanjur membekas dan tidak bisa diobati. Aku belum bisa memaafkannya. Sampai sekarang aku selalu menghindarinya agar tidak bertemu.

Sampai suatu saat, perusahaanku bekerjasama dengan perusahaan suami mantan istriku. Awalnya aku menolak tapi keuntungan yang ditawarkan sangat besar sehingga aku tidak boleh egois dengan hanya memikirkan perasaanku sendiri. Tapi ... apa yang terjadi selanjutnya, aku benar-benar tidak habis pikir.

Setiap ada kesempatan pasti mantan istri ku akan kembali menggodaku dengan caranya. Itu sungguh membuat aku muak tapi aku sudah terlanjur tanda tangan kontrak dengan suaminya. Mau tak mau, kami pun sering bertemu. Entah itu untuk meeting atau meninjau lokasi.

Pernah pada suatu ketika, kami terjebak di mobil yang sama. Suaminya tiba-tiba meninggalkannya karena ada urusan mendadak dan memintaku untuk mengantarnya pulang. Pada saat itu, dia dengan tidak tahu malunya mengatakan ingin kembali padaku. Dia bilang pernikahannya tidak bahagia, lebih baik saat bersamaku.

"Aku yakin kau masih mencintaiku kan? buktinya sampai sekarang kamu belum menikah juga. Kamu mau kan terima aku lagi, kita kembali bersatu. Aku yakin Lila pasti akan sangat senang mendengarnya."

Tentu saja aku menolak ajakan tak masuk akal itu. Dulu siapa yang meninggalkan siapa, lalu sekarang siapa yang meminta balikan lebih dulu. Coba kalau aku tidak menjadi CEO dan memiliki perusahaan, aku yakin dia tidak akan melirikku. Dia masih sama seperti dulu, akan meninggalkan apa yang menurutnya sudah tidak berguna demi yang lebih kaya.

"Cihhh,, kami sudah bahagia bahkan tanpa kehadiranmu. Kau tanyakan saja pada Putrimu. Apa dia mau kembali memiliki ibu sepertimu!"

Pada suatu malam aku pergi ke club, tempat yang sering aku kunjungi setelah dikhianati oleh wanita yang dulu aku cintai. Di tempat itu aku bisa melupakan masalahku walau hanya sebentar tapi sialnya malam itu aku dijebak oleh seseorang. Minumanku di beri obat. Aku tau banyak wanita yang mengincar ku, jadi aku tidak tau persis siapa yang sudah memberikan obat itu padaku.

Ditengah kesadaran yang semakin hilang, aku berusaha pergi dari sana. Tapi beberapa orang mencegahku, lalu membawa aku ke lantai atas yang merupakan kamar-kamar hotel. Beruntung saat perjalanan seseorang menolongku. Seorang gadis cantik yang berani, dia berhasil mengecoh orang-orang itu dan membawaku pergi.

"Tuan, tunggu di sini. Aku akan melihat keadaan di luar." Saat itu aku tidak benar-benar mendengarkan apa yang dia katakan. Karena tubuhku sudah sangat merasa panas. Akupun melepaskan jas dan kancing kemejaku meski masih terasa panas. Ya aku tau kalau semua ini percuma karena aku akan tetap seperti ini kalau tidak segera diatasi.

"Tuan, sudah aman. Ayo kita pergi." dia terkejut. " Tuan Kenapa kau melepaskan pakaian mu? Ayo pakai lagi."

Tapi aku malah menarik tangannya dan meminta dia menolongku. Dia setuju tapi minta syarat yang sangat mudah. Dia minta sejumlah uang, tentu saja itu mudah bagiku. Pikirku ternyata semua wanita sama, tapi daripada aku melakukannya dengan wanita yang entah siapa lebih baik aku melakukannya dengan gadis itu. Setelah memberikan uang maka semuanya selesai.

Sayangnya, itu tidak semudah yang aku pikirkan. Paginya aku tercengang saat melihat noda merah di kain seprai putih. Kepala ku sampai sakit memikirkannya, aku khawatir gadis itu akan menuntut hal yang macam-macam. Untunglah tidak seperti yang aku pikirkan.

"Man uangku Om, kau sudah berjanji semalam." Dia berkata tanpa beban padahal aku sudah mengoyak hal yang paling berharga dalam hidupnya.

Aku pun memberikan sebuah cek kosong agar dia mengisinya sendiri. Aku rasa itu harga yang pantas untuknya karena sudah mengijinkan ku untuk jadi yang pertama kali.

"Terimakasih Om." Dia tersenyum menerima cek itu.

"Tunggu!! Apa kau ingat, harus menjaga rahasia ini dan jangan pernah datang padaku untuk meminta apapun setelah ini."

"Tentu Om, Om bisa memegang ucapanku. Kalau begitu aku pergi dulu."

Setelah itu, kami memang tidak pernah bertemu lagi. Walaupun aku ke club itu, dia juga selalu menghindar dariku. Sampai aku melihat dia ada di rumahku. Dan yang lebih mengejutkan dia berteman dengan putriku.

Aku menyuruh Lila untuk menjauhi nya saat itu juga tapi putriku tidak mau mendengarkan ku.

"Lila, papah tidak suka kamu berteman dengannya. Carilah teman yang baik, yang jelas asal-usulnya. Papah tidak mau kamu salah memilih teman." Itu yang aku katakan saat mengajak Lila berbicara berdua.

"Papah, Fanya itu baik kok. Dia bahkan sering membantu Lila mengerjakan tugas. Dia juga tidak pernah memanfaatkan Lila, dia juga juara kelas. Jadi aku tidak salah kan berteman dengannya. Apa yang Papah khawatirkan?"

Aku tidak bisa menjawab pertanyaan putriku, kalau aku bilang aku pernah melihatnya di club pasti Lila akan bertanya banyak hal. Aku tidak mau Lila tau apa yang sudah terjadi diantara kami.

Aku pun mengalah dan membiarkan mereka. Setelah gadis itu pergi aku akan menasehati Lila lagi.

Kami makan malam bersama dan lagi-lagi Lila memutuskan sesuatu yang tidak masuk akal. Dia meminta gadis itu untuk menjadi guru lesnya. Bagaimana itu mungkin, aku kan tidak mau mereka terlalu dekat. aku juga tidak mau sering bertemu dengan gadis itu.

Untunglah gadis itu tau diri dan menolak. Tapi aku yakin setelah ini dia akan terus merengek sampai keinginan nya terpenuhi.

Sebenarnya aku yang sengaja menyuruh semua supir di rumah untuk pulang. Itu agar aku bisa mengantar dia pulang tanpa sepengetahuan Lila putriku. Ya, sebenarnya Lila tidak menyuruhku. Aku yang menghampiri gadis itu tapi aku menggunakan nama putriku agar dia mau naik mobilku.

Di dalam mobil aku memperingatkan dia agar menjauhi putriku.

Terpopuler

Comments

nur

nur

kok fanya gk hamil?

2023-06-20

0

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

kamu jahat om Edward, fanya baik kok, jangan nyesel ya nanti setelah tau kalau fanya itu orang baik

2023-04-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!